Home / Young Adult / Ratu Indigo VS Bad Boy / Bab 170. Teman vs Teman

Share

Bab 170. Teman vs Teman

Author: Dewiluna
last update Huling Na-update: 2025-02-01 19:47:11

Amira menatap tak percaya ke arah Raga. Di dalam mobil yang sedang melaju ini, di saat mereka tidak hanya berdua, Raga mengucapkan kalimat seperti itu.

Suasana langsung berubah canggung. Amira bahkan tidak berani menebak bagaimana wajah Evan dan Michelle. Semoga saja Alex dan supir Evan tidak mendengar percakapan mereka dari kursi depan.

"Lo mau ngapain bawa Amira ke kamar?" Tidak mungkin Evan tetap diam saat dia mendengar kalimat seperti itu.

"Jangan bilang kalian udah–"

"Enggak!" Amira memotong tuduhan Evan.

Tangan Amira terulur menepuk lengan Evan kesal. Matanya memicing sinis pada Evan.

"Emang di mata lo, gue cewek kayak gitu?"

Sekarang gantian tatapan Amira tertuju pada Raga. "Elo juga, sih! Jangan ngucapin kalimat yang bisa bikin orang salah paham!"

Raga seringkali seperti itu. Membuat kalimat ambigu yang berujung pada keadaan canggung seperti sekarang.

Cemberut, Raga tidak terima dimarahi Amira. Sudah jelas dia yang harusnya marah sekarang.

"Habisnya lo enggak bisa diem!"
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 171. Tidak Masuk Akal

    Suasana di dalam mobil berubah hening. Raga dan Alex saling menatap tanpa kata. Diamnya Alex membuat Raga mengulang pertanyaannya. “Lo bisa enggak bela gue, siapa pun lawan yang lo hadapi?” Alex tidak menjawab. Dia masih menatap Raga lekat, membuat suasana di antara mereka berubah tegang. Amira jadi gelisah sendiri. Dia yakin Alex akan memihak Raga. Namun, kenapa pengawal itu tidak langsung menjawab pertanyaan sang tuan muda?“Bukankah lebih baik Tuan Raga mengatakan hal ini kepada Kakek Tuan?” Balasan dari Alex membuat Raga menghela kecewa. Raga pikir, Alex akan langsung memihaknya seperti biasa. “Lo kok jadi ragu begini?” Protesnya, tidak puas.Alex menggeleng pelan. Dia tidak ragu, hanya saja seorang teman yang memegang pedang akan lebih berbahaya dibandingkan musuh yang terang-terangan menyerang. “Leon mengetahui semua hal tentang keluarga Wijaya, Tuan. Bagaimana cara Tuan Raga menghadapinya?” Raga berdecak kesal. Dia tidak bisa menyangkal kebenaran yang diucapkan Alex. Raga

    Huling Na-update : 2025-02-02
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 172. Amira Pulang, Bu

    Setelah pembicaraan berat tentang rencana dan juga tuduhan yang tampak tidak berujung, mobil milik Evan perlahan berjalan pelan. “Kenapa? Udah sampe?” Evan menyadari kecepatan mobil yang berkurang.Jendela di samping Evan menunjukkan deretan pohon yang berbaris rindang. Ini bukan wilayah perkotaan yang selama ini Evan lihat. Dia memasuki kawasan asri dengan warna hijau yang menyejukkan mata. “Belum.” Amira menunjuk ke arah mobil di depan mereka. Mobil Reynald yang memimpin, masih bergerak. Sepertinya jalan yang sempit membuat Reynald sedikit berhati-hati. “Pelan-pelan aja, Pak!” Baru saja Amira memberi peringatan, mobil Evan langsung oleng. Gerakan tiba-tiba itu membuat pekikan terdengar. “Kenapa?” Tanya Michelle, kaget. “Jalannya rusak,” sahut Evan.Sekarang, keduanya sibuk melihat pemandangan di luar. Lewat jendela mobil, Michelle dan Evan bisa melihat rumah-rumah kecil. Beberapa sudah berbentuk bangunan permanen, sementara sebagian masih menggunakan kayu. Mereka sepertinya s

    Huling Na-update : 2025-02-03
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 173. Kenangan yang Kembali

    Amira memandang batu nisan di hadapannya lama, sebelum air matanya mengalir perlahan. Rasa rindu menguasai diri Amira, membuatnya tak bisa menahan isak yang keluar. “Duh, harusnya gue enggak begini,” ucap Amira sambil menghapus air matanya di pipi. Selama ini, Amira sudah berusaha tegar. Dia berjanji tidak akan menangis lagi, seberapa pun beratnya hal yang harus dihadapi. Amira telah mengucapkan hal itu. Air mata, tidak akan menghasilkan apa pun selain keputusasaan.“Enggak apa-apa, kok. Nangis itu ngebuktiin kalau lo masih manusia.” Febby menepuk lengan Amira pelan. Dia duduk di samping teman, sekaligus adik kelasnya itu. “Kehilangan itu emang akan selalu jadi hal yang berat.” Raga membelai puncak kepala Amira lembut. “Dan enggak semua orang bisa sekuat lo.”Amira menahan tangisnya. Dia menarik napas dalam, tapi air mata itu terus keluar. “Cup, Amira. Enggak apa-apa, ada kita sama lo sekarang.” Michelle ikut berkaca-kaca melihat Amira yang menangis. “Iya,” sahut Evan menambahka

    Huling Na-update : 2025-02-04
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 174. Kakak Beradik

    Amira menatap Raga lama. Dia memandang pacarnya itu. Tidak terlihat kebohongan sama sekali di kedua mata Raga. “Lo … liat gue dalam mimpi?” Raga menghela pelan. Dia mengangguk. “Pasti lo enggak percaya, tapi gue beneran ketemu lo di mimpi itu.”Raga mengangkat kedua tangannya sendiri, menatapnya, menggerakkan keduanya, lalu mendekat pada Amira.“Kayak liat kenyataan.” Tangan Raga membelai pipi Amira lembut, lalu mencubitnya pelan. “Terasa. Enggak ada bedanya sama sekarang.”Amira inginnya tidak percaya. Namun, dia mengalami hal yang sama. Apakah mungkin, mereka benar-benar bertemu? Dalam mimpi?“Gue juga!” Evan berteriak tiba-tiba. Dia menepis tangan Raga dari pipi Amira. “Gue juga mau lihat rumah Amira.”Evan kembali mengangkat tema yang sebelumnya sedang mereka bicarakan. Dia tak mau melihat Raga dan Amira yang berbincang berdua saja. “Gue juga mau liat!” Michelle ikut menghampiri. Dia berdiri di sebelah Evan. “Boleh, kan, Amira?”Amira tidak langsung menjawab. Dia … bukannya t

    Huling Na-update : 2025-02-05
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 175. Orang dari Masa Lalu

    Entah kenapa suasana menjadi tidak nyaman. Di depan rumah lama Amira, mereka saling tatap. Dika masih kukuh ingin Amira merespon. Namun, Amira malah enggan dan memalingkan wajah. “Bilang ke Dina makasih udah bersihin makam keluarga gue,” ucap Amira singkat.Amira hendak berbalik. Dia tak ingin bicara lagi. Namun, tangan Dika menahannya. “Kak, minta nomor Kakak, dong. Biar kita bisa kontakan.”Seketika, tangan Dika ditepis. Raga, yang sejak tadi ada di samping Amira, tak bisa bersabar. “Siapa lo?” Tanya Raga, dingin. Berani-beraninya cowok itu memegang tangan Amira?Dika memicing sekilas. Dia menatap penampilan rapi Raga. Meski memakai kemeja, Raga tampak masih muda. Mungkin seumuran dengan Amira. "Lo enggak punya nama?" Sindir Raga, lagi. Kali ini tatapannya semakin tajam. Raga menunjukkan rasa tidak sukanya dengan sangat, sangat jelas. Dika menghela. “Nama aku Dika,” jawabnya. Seketika, Raga tertawa keras. Pandangannya mencemooh, menghina meski tanpa kata. Nama Dika sungguh men

    Huling Na-update : 2025-02-06
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 176. Cermin Kepercayaan

    “Tadi siapa?” Raga tidak bisa menahan rasa penasarannya lebih lama lagi.Sejak tadi, Raga sudah mengomel dan meminta Amira untuk menjelaskan. Dia ingin tahu siapa cowok yang sok kenal sok akrab dengan pacarnya ini. “Nanti gue jelasin!” Seru Amira dengan tangan yang terus menarik Raga untuk berjalan. “Di mobil!”Bujukan Amira baru dituruti oleh Raga setelah gadis itu menunjuk tatapan orang-orang sekitar yang tertuju ke arah mereka. Sepertinya, Amira ingin cepat-cepat pergi dari sini karena tak mau terus ditatap. Raga pun terpaksa menekan kembali rasa ingin tahu yang sudah meledak-ledak.“Pokoknya, lo harus jelasin semuanya nanti!” Ancam Raga. Dia tidak menerima jawaban setengah-setengah. Amira dengan berat hati mengiyakan. Apa saja, yang penting mereka segera pergi dari sini. Penduduk desa semakin banyak yang lalu lalang karena baru pulang dari kebun atau sawah garapan mereka. Amira tak ingin ditatap lebih banyak, terlebih karena Amira mengenal semuanya. “Iya,” sahut Amira pelan. Di

    Huling Na-update : 2025-02-07
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 177. Kabar Terbaru

    Salah paham? Amira tidak pernah memikirkan kemungkinan seperti itu. Sekarang dia jadi terdiam, membuat keheningan sementara di dalam mobil Evan. “Atau mungkin dulu kalian masih belum dewasa,” sahut Raga, yang tiba-tiba saja menjadi bijak. Evan sampai menoleh dan menahan tawa. Masih belum dewasa, kata Raga. Padahal selama ini sikap Raga yang jelas-jelas masih kekanakan di antara mereka semua. “Kenapa lo ketawa?” Tanya Raga, tak senang. Dia memicing tajam pada Evan yang mengejek meski tak mengucap apa-apa.Di tengah perselisihan Raga dan Evan, Amira sibuk merenung. Sekarang saat Raga dan membahasnya, Amira baru menyadari, jika kemungkinan seperti itu bisa saja terjadi.“Raga bener.” Evan pun turut mengiyakan. “Tapi … bisa juga sekarang dia udah sadar. Mungkin dia baru sadar setelah kehilangan elo?”“Kehilangan, ya?” Amira menghela berat. Hal seperti itu mungkin saja terjadi. Meski Amira tidak mau banyak berharap. “Yah, jangan terlalu benci sama seseorang,” sambung Raga. Entah apa

    Huling Na-update : 2025-02-08
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 178. Raga Tidak Setuju

    “Secepatnya,” jawab Reynald. Reynald memasang wajah serius. Untuk sementara, Laveire memang bisa bertahan. Namun, tidak mungkin mereka kekurangan siswa terus-menerus. “Lebih cepat lebih baik, tapi kita juga butuh waktu untuk persiapan. Apalagi masalah keamanan. Berjaga saja. Jangan sampai kejadian kemarin terulang.” Raga berdecak keras. Dia merasa ada kontradiksi antara menjaga keamanan dengan acara besar-besaran. “Ya kalau mau aman enggak usah bikin acara terbuka, lah! Gimana, sih?!" Protes dari Raga membuat Reynald terdiam sesaat. Reynald bukannya tidak pernah memikirkan hal itu, tapi keadaan yang memaksanya menjalani keputusan ini. "Kita butuh keduanya, siswa juga keamanan. Menarik banyak orang, juga membuktikan jika Laveire masih sama berkualitasnya seperti dulu." Tangan Reynald menepuk bahu Raga pelan. Dia mengajak semua muridnya mendekat. Bibirnya membisikkan satu hal

    Huling Na-update : 2025-02-09

Pinakabagong kabanata

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Salam Hangat

    Cerita Amira dan Raga selesai sampai di sini. Tak bisa dilanjutkan lagi karena nanti jadi 18+. Hehe 🤭 Yang mau aku melanjutkan Amira dan Raga season dua, berikan like dan komentarnya sebanyak-banyaknya, ya! Terima kasih untuk semua yang sudah membaca dan memberikan dukungan. Cinta banyak-banyak. 🥰 Salam hangat, -Dewiluna-

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 263. Terima Kasih dan Selamat Tinggal

    “Pergi, dulu.” Setelah meminta izin pada Gavin, Andini, dan Heri, Raga dan Amira diantar oleh Ken. Alex sedang cuti untuk sementara waktu. Di asrama, Dika dan Dina menyambut Amira. Memang sedang libur semester, jadi suasana sekolah sepi. “Kak Amira mau pindah ke mana?” Dika bertanya penasaran. Amira tidak bisa memikirkan jawaban, jadi Raga yang mewakili. “Apartemen,” jawab Raga singkat. “Di sini ternyata enggak aman.” Amira tidak membantah. Dia biarkan saja Raga semaunya merangkai kebohongan tentang status juga tempat tinggal mereka. Terdengar hela kecewa dari mulut Dika. Meski begitu, Dika tetap membantu Amira berkemas. Dina pun melakukan hal yang sama. Dia tidak masalah di mana pun Amira tinggal, selama hubungan mereka baik. “Hati-hati di jalan ya!” Dina dan Dika melambai bersamaan. Kedua bersaudara itu mengantar Amira sampai ke depan gerbang. Amira memang tidak membawa semua barangnya. Dia cuma mengambil baju dan barang-barang penting. Sisanya bisa diambil nanti. “D

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 262. Awal Baru

    “Gue enggak ngerasa ini beneran,” ucap Amira. Setelah Amira dinyatakan benar-benar sembuh, Raga mengajaknya masuk ke dalam kediaman keluarga Wijaya. Raga tidak membiarkan Amira berhenti di depan pintu. Dia menarik Amira masuk ke dalam. Kali ini, tangan Amira tak terlepas dari genggaman. “Udah gue bilang, kan? Lo percaya aja sama gue,” sahut Raga sombong. Gavin dan Andini datang kemudian. Mereka menyambut Amira. “Kamu langsung bersiap saja.” Andini mendorong Amira masuk ke dalam salah satu ruangan. Di sana, sudah ada penata rias lengkap dengan para pelayan yang membantunya bersiap. Amira terus-menerus curiga, tapi tidak ada yang terjadi. Bahkan dia sudah mengecek masa depan dengan memegang semua orang, dan hasilnya sama. Tak akan terjadi apa pun. Semuanya berjalan lancar seperti seharusnya. “Sudah selesai.” Ucapan penata rias itu membuat Amira tertegun sesaat. Dia menghadap cermin lalu mendapati pantulan dirinya di sana. “Apa ada yang mau diperbaiki?” Penata rias itu

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 261. Jawaban untuk Pemenang

    “Gimana keadaan Bapak?” Tanya Amira saat menjenguk Reynald. Amira langsung menyeret Raga ke ruang rawat Reynald setelah tahu gurunya sudah sadar. Reynald tersenyum. “Baik.”Febby yang kemudian mewakili Reynald bicara lebih banyak. “Keadaannya udah stabil, jadi lo enggak perlu khawatir lagi.”Dia menepuk lengan Amira lembut. “Jangan merasa bersalah lagi, ya,” sambungnya. Amira mengangguk pelan. Melihat Febby yang tak lagi menangis membuat Amira merasa lega. “Mending lo istirahat, sana.” Febby membalikkan badan Amira. Dia menunjuk pintu keluar. “Tidur di atas kasur.”Amira menggeleng–menolak, tapi Febby memaksa. “Harus!”Perintah itu akhirnya dituruti Amira. Dia dibimbing Raga kembali ke dalam ruang rawatnya. Di sana, Raga langsung menyuruh Amira berbaring. “Akhirnya!” Raga ikut naik ke atas ranjang, berbaring di samping Amira. “Gue bisa tidur juga.”“Raga! Turun, ih!” Pekik Amira.Amira berusaha mendorong Raga menjauh, tapi pacarnya itu tidak bergerak. “Raga, gue tendang ya!” An

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 260. Harapan dan Doa

    “Pendarahannya parah,” gumam Febby, dengan suara putus asa. Amira menarik napas dalam, mencoba meredam rasa bersalah yang menyesakkan. Namun, dia tahu jika ini bukan waktunya untuk lemah, apalagi mengeluh.“Ayo kita berdoa, Kak. Gue yakin, Pak Reynald pasti bisa melalui ini semua.”Febby hanya mengangguk dengan tatapan kosong. Dia tidak ingin berharap, tapi hanya harapan yang tersisa untuknya. Amira ikut berdoa dalam hati. Dia sungguh tidak bisa membayangkan jika Reynald benar-benar pergi. Amira tak mampu hidup dalam rasa bersalah.“Amira,” panggil Raga lembut. Raga duduk di samping Amira, menemaninya. “Sini, deketan sama gue,” ucap Raga seraya memberikan satu bahunya agar Amira bisa bersandar.“Gue enggak ngantuk,” jawab Amira, keras kepala.Amira mungkin mengatakan jika dia tidak lelah, tapi wajahnya sudah kusut dan kedua matanya hampir terpejam.Hanya butuh beberapa menit sebelum akhirnya Amira be

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 259. Bertahan Bersama

    “Bangkeee!” Evan menjulurkan tangan, ingin menempeleng Raga. Namun, luka di tangannya membuat dia mengurungkan niat. Michelle sampai membantu Evan duduk kembali dengan tenang di kursinya. “Elo serius enggak punya rencana apa-apa?!” Evan memekik tak percaya. Padahal lagak Raga tadi sudah seperti orang serius. “Ada,” jawab Raga singkat. “Ini Amira lagi ngeliat rencana gue.” Amira yang mewakili Evan menyikut Raga. Dia juga kesal pada sikap pacarnya yang seenak udel begini. “Ngomongnya mau bikin perusahaan saingan. Hampir aja gue percaya!” Evan misuh-misuh. Sementara Raga, masih santai di samping Amira. Dia cuma mengangkat bahu sambil menjawab tenang. “Ya bagus, kan! Artinya tampang gue meyakinkan.” Raga menggampangkan masalah yang dia buat. Evan sudah sibuk mengomel. Michelle pun sama. Keduanya menatap Raga tak percaya. Mereka tidak pintar, tapi juga tidak bodoh untuk menyadari jika Raga hanya melakukan tindakan impulsif tanpa persiapan.“Terserah lo aja, deh!” Evan jadi lelah s

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 258. Keluar dari Garis Keluarga

    “Raga!” Heri akhirnya berteriak menghentikan Raga. Padahal, saat itu Raga baru mengambil dua langkah. Ternyata, cepat juga.“Ya?” Raga menoleh tanpa berbalik. Raga mengira Heri akan menyerah, tapi kakeknya itu tak mengiyakan. “Sembuhkan dulu lukamu.”Raga menggeleng kecewa. “Jawaban yang salah.” Kali ini Raga tidak menunggu lagi. Dia mendahului Evan, berdiri tepat di samping mobil temannya itu. Evan pun menyusul langkah Raga bersama Michelle. Terlihat wajah ayah Evan yang kebingungan. Meski begitu, pria paruh baya itu tetap mengikuti anaknya. “Berhenti!” Tangan Heri menghalangi Raga yang hendak membuka pintu mobil.Raga menoleh. Dia bisa melihat wajah Heri yang masam menahan amarah. Heri terlihat sangat tidak senang kali ini. “Apa, Kek?” Raga menggeleng sekilas. Dia memperbaiki kalimatnya kemudian. “Ada apa Tuan Heri Wijaya?” Tanya Raga, tanpa rasa bersalah. Heri menggeram. Dia

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 257. Sekarang atau Tidak Sama Sekali

    “Kakek lama sekali!” Keluh Raga. Dia menyambut Heri yang datang bersama banyak pengawal di belakang. “Akhirnya ….” Amira menghela lega.Senjata yang sebelum ini selalu dia pegang erat, akhirnya terlepas. Amira terhuyung ke belakang. “Amira!” Raga menangkap Amira tepat sebelum pacarnya itu terjatuh. “Sorry, gue lemes banget,” ucap Amira penuh penyesalan. Dia mencoba berdiri, tapi kakinya terasa lembek layaknya jelly.“Udah jangan dipaksa.” Raga membawa Amira ke dalam pangkuan. “Pegangan.” Raga berdiri dengan Amira di kedua tangannya. Amira menurut. Dia melingkarkan kedua tangannya di leher Raga, membiarkan sang pacar menggendongnya. Heri tidak bisa menegur Raga saat itu. Dia sedang sibuk menatap Vivian yang menangis sambil memohon. Suara sirine memecah keheningan. Mobil polisi, juga ambulans datang berturut-turut. Lalu, satu mobil mewah menyusul di belakang.“Evan!” Se

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 256. Serangan Balik Seorang Bocah

    “Tuan Raga! Awas!” Alex berusaha untuk mencegah Raga yang ikut campur dalam pertarungannya. Namun, tuan mudanya itu begitu keras kepala ingin membantu.Buk!Raga menendang Charly sekeras yang dia bisa. Tendangannya tepat mengenai perut pria itu. Namun, Charly tidak bergerak sama sekali.“Gelinya,” sindir Charly pada Raga. Dia meledek tendangan Raga yang menurutnya lembut seperti bantal bulu angsa. “Biar aku ajari cara menendang yang baik.” Charly menggerakkan kakinya. Raga melompat mundur, tapi dia tetap tidak bisa menghindar.“Argh!” Raga terpental. Dia berguling kesakitan di atas tanah yang keras.Alex langsung berdiri. Dia berlari menghampiri Raga. “Tuan!” Alex panik memeriksa keadaan Raga. Dia membantu Raga bangkit. “Gue enggak apa-apa,” ucap Raga, berusaha menenangkan Alex. Raga menunjuk ke arah Charly kemudian. “Fokus aja kalahin dia. Secepatnya.”Alex mengangguk patuh. Dia menunggu sampai Raga berdiri tegak sebelum memasang kuda-kuda untuk menyerang. Buk!Alex mencoba m

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status