Home / Young Adult / Ratu Indigo VS Bad Boy / Bab 113. Tak Setia Kawan

Share

Bab 113. Tak Setia Kawan

Author: Dewiluna
last update Huling Na-update: 2024-12-27 21:01:37

Ruangan rumah kaca yang sebelumnya sempat tenang sesaat, seketika berubah tegang. Sekarang kedua penjahat itu menatap mereka lurus. Sepertinya, waktu untuk bermain-main sudah habis.

“Kita harus membawa mereka ke gedung olahraga. Perintah dari Rick. Cepat! Dia kayaknya marah karena anak itu enggak ketemu juga!”

Amira menggigit bibirnya keras. Dia sekilas melirik ke arah Raga. Anak yang dimaksud, tentunya dia tahu itu siapa.

“Emang yang mana sih anaknya? Coba liat fotonya!”

Ucapan salah satu penjahat itu membuat Amira berjengit. Dia seketika tahu jika waktu mereka tak akan tersisa lebih banyak lagi.

Amira menoleh ke arah Raga sekilas. “Gue bakal ngalihin perhatian mereka. Lo lari, ya.”

Raga langsung mendengus. Seolah dia akan melakukan hal itu. “Lo malah tambah bego sekarang dibanding waktu kita pertama kali ketemu dulu.”

Setidaknya waktu itu Amira masih mampu berpikir dengan akal sehat. Tidak seperti sekarang. Konyol sekali menyuruh Raga pergi sendirian.

Bukannya Amira tida
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 114. Tepi Kematian

    “Yang bener aja!” Raga berteriak kesal. Sama sekali Raga tidak peduli dengan keadaan rumah kaca yang sedang tegang dengan ancaman. Dia cuma tak habis pikir dengan tingkah Evan. Evan lari seenaknya, menyelamatkan diri sendiri, meninggalkan mereka dengan para penjahat di sini. “Tu orang enggak punya otak, apa gimana?” Geram Raga, menahan kesal.Semua manusia pasti memiliki sisi egois. Namun, bagi Raga, Evan sudah benar-benar keterlaluan. Evan yang kabur sendirian menunjukkan dengan jelas nilai dirinya. Tak berharga. Andai Evan kabur tanpa membawa senjata, maka Raga hanya akan memanggilnya sebagai seorang pengecut. “Tenang aja, gue bakal tangkep temen lo nanti. Enggak usah marah-marah gitu. Nanti juga kalian bakal mati sama-sama.”Seringai yang membuat Amira berjengit mundur. Amira tidak suka mata tajam penjahat itu. Sorot menakutkan penjahat berdarah dingin yang haus darah. “Gue bisa bikin kalian mati sekaligus. Enggak ada perintah juga buat bawa hidup-hidup.”Bulu kuduk Amira berd

    Huling Na-update : 2024-12-28
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 115. Arti Teman

    “Gila!” Evan berlari dengan senjata di tangannya. Kedua kaki Evan melangkah cepat di atas rumput hijau taman Laveire. Dia sudah meninggalkan taman-temannya di dalam rumah kaca, di belakang sana. “Gue belum mau mati! Yang bener aja! Gue masih muda!” Terus saja Evan menggumamkan kata-kata itu dari mulutnya. Dia mengayuh kakinya secepat yang dia bisa. Tak mau. Dia tak berniat untuk berhenti. Evan tak mau berakhir mati konyol. Nyawanya jauh lebih berharga dari apapun. Dor! Suara letusan nyaring yang terdengar, membuat Evan tiba-tiba saja merasa lemas. Kedua kakinya tak bertenaga, membuatnya jatuh tanpa aba-aba. “Sial!” Lagi-lagi Evan merutuk. Dengan satu tangan, Evan berusaha membuat dirinya kembali bangkit. Namun, hal itu terasa sulit karena kedua tangannya bergetar hebat sekarang. “Ck!” Evan menggeleng menunduk. Wajahnya dipenuhi dengan perasaan bersalah. “Mereka enggak mati, kan?” Evan ingin pura-pura tidak tahu. Dia berniat untuk berdiri dan terus berlari setelah in

    Huling Na-update : 2024-12-29
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 116. Sisi Berbeda

    Febby menarik paksa Michelle. Dia tidak berniat menunggu. Febby mengajak temannya itu untuk segera berlari menuju ke pintu keluar rumah kaca. Sebelum rumah kaca ini benar-benar hancur. Mereka harus keluar secepatnya. “Amira!” Michelle baru tersadar saat mereka sudah ada di depan pintu keluar. Kepalanya menoleh ke belakang mencari keberadaan sang teman. “God!” Febby memaki kesal. Masih ada temannya yang lain! Bisa-bisanya Febby melupakan keberadaan Amira dan Raga. Dia hampir saja meninggalkan keduanya. “Di mana dia?” Febby menoleh ke segala arah. Dia mencari Amira, dan mendapati gadis itu sedang sibuk mengambil garpu taman di tangannya. “Ck!” Febby menggeram kesal. Di saat orang lain sibuk melarikan diri, Amira malah mencoba untuk menyerang. Dia berusaha memukul pria yang bersenjata. Sepertinya Amira tak ingin melihat Evan terus tersudut. “Amira, jangan!” Raga berteriak mencegah. Dia memang terpisah dari Amira. Dengan begitu cepatnya Amira berkelit, membuat Raga kehila

    Huling Na-update : 2024-12-29
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 117. Takdir yang Tak Terelak

    Amira tidak mau membuka mata. Dia memang sudah pasrah. Tidak mengapa jika sampai dirinya tidak selamat, asalkan tidak ada yang sampai kehilangan nyawa, di depannya. “Sial!” Nyatanya, Amira tidak merasakan rasa sakit apapun. Dia merasa baik-baik saja. Bahkan dia bisa mendengar suara makian juga berisik yang semakin keras. “Amira!” Teriakan Raga membuat Amira tersentak. Saat itu juga, Amira membuka kedua matanya. Dia bisa melihat si penjahat terhuyung. Ternyata tembakan sebelumnya meleset. “Kenapa lo nekat gitu?” Raga menarik Amira ke tepi. Dia memaksa Amira untuk menyadari keadaan sekitar. Sekarang bukan saat yang tepat bagi Amira untuk melamun. “Lempar lagi!” Febby berseru keras. Pandangan Amira tertuju pada Febby dan Michelle yang tengah sibuk melemparkan benda apa saja yang terlihat. Rupanya, Michelle dan Febby yang membantu Amira. Duk! “Argh!” Penjahat itu mengaduh kencang. Pelipisnya mengeluarkan darah yang mengalir hingga ke pipi. Michelle tersenyum puas. Tak si

    Huling Na-update : 2024-12-30
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 118. Ketika Waktu Menipis

    Teriakan Raga menggema di taman belakang Laveire. Raga berlutut di samping Amira. Tangannya meraih tubuh gadis itu, membawanya ke dalam pelukan. "Kenapa, Amira? Kenapa ngorbanin diri lo sendiri?" Lirih Raga dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk. Amira malah tersenyum tipis. Tangannya bergerak lemah, menyentuh wajah Raga lembut. Sentuhannya membuat air mata Raga yang sebelumnya tertahan, jadi mengalir tanpa jeda. "Gue cuma ngelakuin tugas gue," jawab Amira lirih. "Lo kan bayar gue jadi bodyguard. Masa gue makan gaji buta?" Kekehan Amira sama sekali tidak terdengar lucu untuk Raga. Hatinya terluka, bukan bahagia. "Nanti habis ini lo lari. Lari sejauh-jauhnya. Gue–" Amira tidak bisa menahan rasa sakit yang kian menusuk. Kalimat Amira terputus dengan suara ringisan. Napasnya berubah sesak, dan kedua matanya terasa berat sekarang. "Enggak, gue enggak akan tinggalin elo!” Suara Raga berubah serak. “Lo harus bertahan, Amira! Lo enggak boleh tinggalin gue! Kita keluar d

    Huling Na-update : 2024-12-30
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 119. Detik yang Menentukan

    “Tuan Raga tidak ada di sini.” Alex sudah berkeliling di dalam gedung olahraga. Dia bahkan sudah berputar dua kali di dalam gedung itu, untuk sekedar memastikan jika Raga memang tidak ada di sana. “Bahkan Nona Amira juga tidak ada.” Sekarang Alex benar-benar yakin jika Raga memang tidak ada di dalam ruangan yang penuh dengan lautan siswa itu. Raga selalu bersama dengan Amira. Jika Amira tidak ada, Alex hampir bisa memastikan jika Raga juga tak di sana. “Lalu di mana?” Di tengah rasa sakit, Alex membuat otaknya untuk berpikir keras. Dia mencoba menerka di mana kiranya Raga berada. Saat itu, Alex teringat dengan percakapan tentang satu kelompok yang belum bergabung. “Apa Tuan Raga di sana? Taman belakang?” Alex tentu saja mengingat tempat yang disebutkan. “Kalau begitu aku harus ke sana secepatnya.” Tanpa ragu, Alex menggerakkan kaki memutar arah. Namun, tiba-tiba saja di depannya ada satu orang penjahat yang menyapa. “Mau ke mana?” Tegur si penjahat. “Kata Rick jangan per

    Huling Na-update : 2024-12-31
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 120. Garis Perang

    Hampir gila rasanya. Heri sudah menunggu lama di perjalanan, tapi dia tidak bisa langsung menemui Raga setibanya di Laveire.“Keadaan di dalam berbahaya, Tuan,” ucap Leon sambil membentangkan tangan, menghalangi.Heri pun tidak membantah. Dia hanya mampu berdecak sambil memaki. “Berapa lama lagi aku harus menunggu?” Hardik Heri, kasar. Leon tidak menjawab. Dia tak berani memberikan kepastian. Leon hanya menunjuk ke arah kelompok pria berseragam hitam yang dibawa oleh Heri. Pasukan pengawal yang bekerja untuk majikannya itu, bersiap masuk. Mereka akan ‘membersihkan’ area di dalam. “Mungkin sebentar lagi, Tuan,” jawab Leon. Suaranya pelan, mencoba untuk tidak membuat Heri lebih marah lagi. Leon tidak bisa membiarkan Heri masuk begitu saja. Setidaknya, Leon harus memastikan jika keadaan sudah benar-benar aman sebelum Heri masuk ke dalam. Leon tak berniat mengambil resiko, apalagi membahayakan keselamatan majikannya. “Aku beri kalian waktu dua menit!” Bentak Heri keras.Itulah batas

    Huling Na-update : 2024-12-31
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 121. Akhir Duel

    Alex ingin menyerah andai dia bisa. Di gedung olahraga ini, dia sendirian. Semua penjahat di sini adalah lawannya, dan semua siswa yang menjadi sandera adalah orang yang sepantasnya dia lindungi. “Berapa banyak lagi?”Andai saja Alex tak harus berpacu dengan rasa sakit yang mencekik, mungkin dia bisa melawan semua penjahat itu dengan lebih baik. Tidak seperti sekarang. Dor! Dor! Dor! Tiga letusan yang Alex berikan hanya dua yang langsung membuat penjahat tumbang. Satu lagi meleset. Timah panas terakhir hanya mampu membuat sedikit luka di kaki penjahat yang menjadi targetnya. “Masih ada lebih dari setengah,” keluh Alex. Padahal, Alex sudah sampai mati-matian begini, tapi masih ada puluhan psikopat gila yang terus membuat letusan. Keadaan masih kacau balau, dengan siswa dan guru yang berlarian menghindar tak tentu arah.“Liat ke mana?” Pertanyaan dari Rick membuat Alex menoleh. Alex beruntung karena dia berhasil menghindar tepat di saat letusan berbunyi. Terlambat sepersekian deti

    Huling Na-update : 2025-01-01

Pinakabagong kabanata

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Salam Hangat

    Cerita Amira dan Raga selesai sampai di sini. Tak bisa dilanjutkan lagi karena nanti jadi 18+. Hehe 🤭 Yang mau aku melanjutkan Amira dan Raga season dua, berikan like dan komentarnya sebanyak-banyaknya, ya! Terima kasih untuk semua yang sudah membaca dan memberikan dukungan. Cinta banyak-banyak. 🥰 Salam hangat, -Dewiluna-

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 263. Terima Kasih dan Selamat Tinggal

    “Pergi, dulu.” Setelah meminta izin pada Gavin, Andini, dan Heri, Raga dan Amira diantar oleh Ken. Alex sedang cuti untuk sementara waktu. Di asrama, Dika dan Dina menyambut Amira. Memang sedang libur semester, jadi suasana sekolah sepi. “Kak Amira mau pindah ke mana?” Dika bertanya penasaran. Amira tidak bisa memikirkan jawaban, jadi Raga yang mewakili. “Apartemen,” jawab Raga singkat. “Di sini ternyata enggak aman.” Amira tidak membantah. Dia biarkan saja Raga semaunya merangkai kebohongan tentang status juga tempat tinggal mereka. Terdengar hela kecewa dari mulut Dika. Meski begitu, Dika tetap membantu Amira berkemas. Dina pun melakukan hal yang sama. Dia tidak masalah di mana pun Amira tinggal, selama hubungan mereka baik. “Hati-hati di jalan ya!” Dina dan Dika melambai bersamaan. Kedua bersaudara itu mengantar Amira sampai ke depan gerbang. Amira memang tidak membawa semua barangnya. Dia cuma mengambil baju dan barang-barang penting. Sisanya bisa diambil nanti. “D

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 262. Awal Baru

    “Gue enggak ngerasa ini beneran,” ucap Amira. Setelah Amira dinyatakan benar-benar sembuh, Raga mengajaknya masuk ke dalam kediaman keluarga Wijaya. Raga tidak membiarkan Amira berhenti di depan pintu. Dia menarik Amira masuk ke dalam. Kali ini, tangan Amira tak terlepas dari genggaman. “Udah gue bilang, kan? Lo percaya aja sama gue,” sahut Raga sombong. Gavin dan Andini datang kemudian. Mereka menyambut Amira. “Kamu langsung bersiap saja.” Andini mendorong Amira masuk ke dalam salah satu ruangan. Di sana, sudah ada penata rias lengkap dengan para pelayan yang membantunya bersiap. Amira terus-menerus curiga, tapi tidak ada yang terjadi. Bahkan dia sudah mengecek masa depan dengan memegang semua orang, dan hasilnya sama. Tak akan terjadi apa pun. Semuanya berjalan lancar seperti seharusnya. “Sudah selesai.” Ucapan penata rias itu membuat Amira tertegun sesaat. Dia menghadap cermin lalu mendapati pantulan dirinya di sana. “Apa ada yang mau diperbaiki?” Penata rias itu

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 261. Jawaban untuk Pemenang

    “Gimana keadaan Bapak?” Tanya Amira saat menjenguk Reynald. Amira langsung menyeret Raga ke ruang rawat Reynald setelah tahu gurunya sudah sadar. Reynald tersenyum. “Baik.”Febby yang kemudian mewakili Reynald bicara lebih banyak. “Keadaannya udah stabil, jadi lo enggak perlu khawatir lagi.”Dia menepuk lengan Amira lembut. “Jangan merasa bersalah lagi, ya,” sambungnya. Amira mengangguk pelan. Melihat Febby yang tak lagi menangis membuat Amira merasa lega. “Mending lo istirahat, sana.” Febby membalikkan badan Amira. Dia menunjuk pintu keluar. “Tidur di atas kasur.”Amira menggeleng–menolak, tapi Febby memaksa. “Harus!”Perintah itu akhirnya dituruti Amira. Dia dibimbing Raga kembali ke dalam ruang rawatnya. Di sana, Raga langsung menyuruh Amira berbaring. “Akhirnya!” Raga ikut naik ke atas ranjang, berbaring di samping Amira. “Gue bisa tidur juga.”“Raga! Turun, ih!” Pekik Amira.Amira berusaha mendorong Raga menjauh, tapi pacarnya itu tidak bergerak. “Raga, gue tendang ya!” An

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 260. Harapan dan Doa

    “Pendarahannya parah,” gumam Febby, dengan suara putus asa. Amira menarik napas dalam, mencoba meredam rasa bersalah yang menyesakkan. Namun, dia tahu jika ini bukan waktunya untuk lemah, apalagi mengeluh.“Ayo kita berdoa, Kak. Gue yakin, Pak Reynald pasti bisa melalui ini semua.”Febby hanya mengangguk dengan tatapan kosong. Dia tidak ingin berharap, tapi hanya harapan yang tersisa untuknya. Amira ikut berdoa dalam hati. Dia sungguh tidak bisa membayangkan jika Reynald benar-benar pergi. Amira tak mampu hidup dalam rasa bersalah.“Amira,” panggil Raga lembut. Raga duduk di samping Amira, menemaninya. “Sini, deketan sama gue,” ucap Raga seraya memberikan satu bahunya agar Amira bisa bersandar.“Gue enggak ngantuk,” jawab Amira, keras kepala.Amira mungkin mengatakan jika dia tidak lelah, tapi wajahnya sudah kusut dan kedua matanya hampir terpejam.Hanya butuh beberapa menit sebelum akhirnya Amira be

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 259. Bertahan Bersama

    “Bangkeee!” Evan menjulurkan tangan, ingin menempeleng Raga. Namun, luka di tangannya membuat dia mengurungkan niat. Michelle sampai membantu Evan duduk kembali dengan tenang di kursinya. “Elo serius enggak punya rencana apa-apa?!” Evan memekik tak percaya. Padahal lagak Raga tadi sudah seperti orang serius. “Ada,” jawab Raga singkat. “Ini Amira lagi ngeliat rencana gue.” Amira yang mewakili Evan menyikut Raga. Dia juga kesal pada sikap pacarnya yang seenak udel begini. “Ngomongnya mau bikin perusahaan saingan. Hampir aja gue percaya!” Evan misuh-misuh. Sementara Raga, masih santai di samping Amira. Dia cuma mengangkat bahu sambil menjawab tenang. “Ya bagus, kan! Artinya tampang gue meyakinkan.” Raga menggampangkan masalah yang dia buat. Evan sudah sibuk mengomel. Michelle pun sama. Keduanya menatap Raga tak percaya. Mereka tidak pintar, tapi juga tidak bodoh untuk menyadari jika Raga hanya melakukan tindakan impulsif tanpa persiapan.“Terserah lo aja, deh!” Evan jadi lelah s

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 258. Keluar dari Garis Keluarga

    “Raga!” Heri akhirnya berteriak menghentikan Raga. Padahal, saat itu Raga baru mengambil dua langkah. Ternyata, cepat juga.“Ya?” Raga menoleh tanpa berbalik. Raga mengira Heri akan menyerah, tapi kakeknya itu tak mengiyakan. “Sembuhkan dulu lukamu.”Raga menggeleng kecewa. “Jawaban yang salah.” Kali ini Raga tidak menunggu lagi. Dia mendahului Evan, berdiri tepat di samping mobil temannya itu. Evan pun menyusul langkah Raga bersama Michelle. Terlihat wajah ayah Evan yang kebingungan. Meski begitu, pria paruh baya itu tetap mengikuti anaknya. “Berhenti!” Tangan Heri menghalangi Raga yang hendak membuka pintu mobil.Raga menoleh. Dia bisa melihat wajah Heri yang masam menahan amarah. Heri terlihat sangat tidak senang kali ini. “Apa, Kek?” Raga menggeleng sekilas. Dia memperbaiki kalimatnya kemudian. “Ada apa Tuan Heri Wijaya?” Tanya Raga, tanpa rasa bersalah. Heri menggeram. Dia

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 257. Sekarang atau Tidak Sama Sekali

    “Kakek lama sekali!” Keluh Raga. Dia menyambut Heri yang datang bersama banyak pengawal di belakang. “Akhirnya ….” Amira menghela lega.Senjata yang sebelum ini selalu dia pegang erat, akhirnya terlepas. Amira terhuyung ke belakang. “Amira!” Raga menangkap Amira tepat sebelum pacarnya itu terjatuh. “Sorry, gue lemes banget,” ucap Amira penuh penyesalan. Dia mencoba berdiri, tapi kakinya terasa lembek layaknya jelly.“Udah jangan dipaksa.” Raga membawa Amira ke dalam pangkuan. “Pegangan.” Raga berdiri dengan Amira di kedua tangannya. Amira menurut. Dia melingkarkan kedua tangannya di leher Raga, membiarkan sang pacar menggendongnya. Heri tidak bisa menegur Raga saat itu. Dia sedang sibuk menatap Vivian yang menangis sambil memohon. Suara sirine memecah keheningan. Mobil polisi, juga ambulans datang berturut-turut. Lalu, satu mobil mewah menyusul di belakang.“Evan!” Se

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 256. Serangan Balik Seorang Bocah

    “Tuan Raga! Awas!” Alex berusaha untuk mencegah Raga yang ikut campur dalam pertarungannya. Namun, tuan mudanya itu begitu keras kepala ingin membantu.Buk!Raga menendang Charly sekeras yang dia bisa. Tendangannya tepat mengenai perut pria itu. Namun, Charly tidak bergerak sama sekali.“Gelinya,” sindir Charly pada Raga. Dia meledek tendangan Raga yang menurutnya lembut seperti bantal bulu angsa. “Biar aku ajari cara menendang yang baik.” Charly menggerakkan kakinya. Raga melompat mundur, tapi dia tetap tidak bisa menghindar.“Argh!” Raga terpental. Dia berguling kesakitan di atas tanah yang keras.Alex langsung berdiri. Dia berlari menghampiri Raga. “Tuan!” Alex panik memeriksa keadaan Raga. Dia membantu Raga bangkit. “Gue enggak apa-apa,” ucap Raga, berusaha menenangkan Alex. Raga menunjuk ke arah Charly kemudian. “Fokus aja kalahin dia. Secepatnya.”Alex mengangguk patuh. Dia menunggu sampai Raga berdiri tegak sebelum memasang kuda-kuda untuk menyerang. Buk!Alex mencoba m

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status