Share

BAB 22

Tidak berbeda dengan Aliya, Dean terbangun mengerjapkan mata.

Tepat setelahnya, panggilan landing dan pemberitahuan pramugari untuk penumpang memasang sabuk pengamannya, mengudara.

Dean melirik ke jendela berbentuk bulat di sisi kiri.

Tidak ada yang bisa ia lihat selain kumpulan awan putih yang tampak terbentang dan menggumpal di sana.

Mungkin sedikit warna kebiruan di baliknya, yang menunjukkan pesawat yang ia tumpangi berada di wilayah yang dikelilingi lautan.

Tarikan napas dalam dilakukan pria berwajah tampan dengan mata berwarna hazel itu.

‘Karena dalam mimpi itu, aku menciummu!’

Kalimat itu terngiang dan memenuhi rongga kepalanya begitu ia kembali ke dunia raga. Kalimat yang diucapkan oleh Aliya dalam dunia sukma mereka --baru saja.

“Just wake up, Sir?” Sebuah suara dengan bahasa Inggris yang diucapkan kaku dan tidak terlalu fasih, terdengar dari sisi kanan seberang Dean.

Pria tampan itu menoleh dan melihat seorang wanita muda dengan riasan sedikit tebal, serta kedua alis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status