Share

Bab 133 Melarikan Diri

Penulis: XENA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-24 10:05:01

Raisa mengumpulkan semua tenaganya yang tersisa untuk mencari bajunya. Wanita bertubuh polos itu, berjalan terseok-seok, menahan tubuhnya yang masih terasa berat. Dengan keinginan kuatnya, dia mencoba mengitari seluruh ruang kamar tersebut, dan memeriksa satu per satu tempat untuk mencari pakaiannya.

Namun, di seluruh ruangan kamar tersebut, tidak ada satu pun pakaian miliknya yang sebelumnya masih menempel di badannya. Bahkan lingerie yang dipakainya pun lenyap entah ke mana.

"Oh Tuhan, ada di mana pakaianku? Kenapa tidak ada satu pun yang bisa aku gunakan?" gumamnya disertai dengan helaan nafasnya.

Masih dalam posisi berdiri di tengah-tengah, kedua matanya masih menelisik seluruh ruangan kamar nan besar itu, berharap bisa menemukan pak Ekoaiannya. Alan tetapi, retina matanya tidak menangkap satu pun yang menyerupai pakaiannya.

"Sial! Apa yang terjadi denganku?!" umpatnya dengan kasar, seolah tiba-tiba mendapatkan tenaga dari kemarahannya.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 134 Wanita Gila Melarikan Diri

    Di saat detik-detik terakhir pintu lift akan tertutup, tangan waiter tersebut berhasil masuk pada sela pintu liftnya. Tentu saja waiter tersebut berusaha dengan sekuat tenaga agar bisa menangkap Raisa dan membawanya kepada pihak hotel.Namun, Raisa juga tidak bisa tinggal diam. Dia berusaha agar tidak tertangkap oleh waiter tersebut. Seketika matanya terbelalak tatkala melihat jari-jari tangan sang waiter menyelip di antara pintu lift yang akan tertutup. Dengan refleknya buronan wanita tersebut berteriak sekencang+kencangnya dari dalam lift."Tidak! Jangan!" teriaknya seraya menendang jari-jari tangan waiter tersebut, hingga sandalnya pun ikut terhempas bersama jari-jari sang waiter ke luar lift, dan mendarat dengan indahnya pada wajah si pengejar.Dalam hitungan detik saja, pintu lift tersebut tertutup rapat, sehingga Raisa berhasil meloloskan diri dari kejaran sang waiter yang seolah sedang memburunya. Nafasnya terengah-engah seiring dengan debaran jantungnya yang mengalun bak gender

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-25
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 135 Istri Sean Mayer

    Sumpah serapah dan umpatan dikeluarkan oleh Raisa sepanjang jalan menuju ke kantor polisi. Semua ini karena Raisa tidak mau bekerja sama untuk menyelesaikannya dengan pihak keamanan dari hotel tersebut. Wanita yang menyembunyikan tubuh polosnya dalam kain sprei putih milik kamar hotel, menolak menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh pihak keamanan padanya."Wanita bodoh! Harusnya kau jawab saja pertanyaan yang diberikan tadi. Sekarang kau rasakan sendiri akibatnya!" ujar salah satu pria berseragam petugas keamanan yang sedang mengantarkannya menuju Kantor Polisi.Tawa tiga orang petugas keamanan yang berada dalam satu mobil dengannya, membuat Raisa semakin kesal. Emosinya serasa akan meledak saat ini. Rasa malunya telah tertutupi dengan rasa lapar yang semakin menyulut emosinya. Dia menatap tajam pada semua pria yang menertawakannya. "Lihatlah dia! Sepertinya dia ingin melawan kita," ucap salah satu dari tiga pria tersebut disertai tawanya, dan disambut tawa oleh dua pria lainny

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 136 Tidak Ada Hubungan

    "Saya tidak bisa menghubunginya," tukas Raisa dengan entengnya, tanpa melihat ke arah polisi yang berbicara dengannya. "Kenapa? Bukankah anda bilang bahwa Sean Mayer adalah suami anda? Atau anda berniat untuk membohongi kami?" tanya sang polisi sembari mengernyitkan dahinya.Seketika Raisa melihat ke arah polisi yang ada di hadapannya, dan menatap kesal padanya, seraya berkata,"Saya tidak bohong! Saya berkata jujur! Jika Bapak tidak percaya, silahkan saja tanyakan secara langsung padanya!" "Jika tidak berbohong, seharusnya anda bisa menghubungi dia sekarang. Itu jika anda benar-benar istrinya," ujar sang polisi sembari terkekeh di akhir ucapannya.Tawa polisi tersebut membuat Raisa semakin kesal. Perutnya yang sedang kelaparan membuat emosinya semakin membuncah.Brak!Dipukulnya meja yang ada di hadapannya dengan sangat keras, sembari berdiri dan menatap tajam pada polisi tersebut. Dia pun berkata,"Itu karena tas, HP dan pakaian saya dicuri orang!" Sontak saja semua pasang mata m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 137 Rubah Betina

    Celine menatap kecewa pada suaminya. Kekecewaan yang semakin bertambah, membuat kebenciannya pun semakin bertambah pula, sehingga mendorong tekadnya untuk mempercepat membalas rasa sakit hati dan pengkhianatan kedua insan tersebut.Sean menatap ke arah sang istri yang sedang menatapnya dengan penuh kebencian padanya. Secepat kilat Celine membuang mukanya, mengalihkan pandangannya ke arah lain, agar tidak bertatap mata dengan suaminya. Wanita yang hatinya sedang dikuasai oleh kebencian dan rasa balas dendamnya itu sedang mencoba menetralkan suasana hatinya, agar tidak gegabah dan nantinya akan salah bertindak.Sedangkan Anna, wanita paruh baya yang merupakan nyonya besar di kediaman tersebut, menatap penuh amarah pada putra keduanya. Kekecewaannya pada sang putra sudah semakin besar, sehingga dia tidak bisa mentolerirnya lagi.Berbeda dengan Dave. Putra pertama dari keluarga Mayer tersebut menatap kasihan pada sang adik. Bagaimanapun sikap Sean padanya, dalam hatinya masih menyimpan ra

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 138 Kelicikan Rubah Betina

    "Ada apa? Cepatlah berbicara. Aku tidak punya banyak waktu untuk berada di sini," ucap Sean dengan memandang ke lain arah.Dalam sebuah ruangan yang tertutup rapat, dan hanya ada mereka berdua, Sean mengabulkan permintaan wanita masa lalunya untuk berbicara dengannya. Kini, mereka sedang berada di salah satu ruangan yang biasanya digunakan oleh polisi untuk ruang penyelidikan.Raisa menatap kesal pada prianya yang seolah sedang mengacuhkannya. Masih dengan balutan kain sprei putih yang menutupi tubuh polosnya, dia duduk bak orang yang sedang kedinginan dan memperlihatkan kekesalannya pada sang kekasih."Kamu tidak tanya bagaimana keadaanku?"Sean yang masih berdiri dengan jarak yang tidak jauh dari wanita selingkuhannya, seketika menoleh ke arahnya. Dia menyeringai, dan berkata,"Apa aku harus bertanya tentang itu? Sepertinya kamu sangat menikmatinya. Jika aku harus bertanya, yang aku tanyakan hanya tentang kontrak kerja sama untuk perusahaan mereka.""Ingat, Sean! Aku seperti ini kar

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 139 Serigala vs Rubah Betina

    Tangan Sean mengepal dengan sangat kuat, menahan amarahnya yang sedang meluap karena mendengar ancaman dari wanita selingkuhannya. Bahkan tatapannya kini layaknya sang pemburu yang ingin mencabik-cabik hasil buruannya.Emosi dan kemarahannya, membuat Sean ingin mengangkat tangannya untuk memberi pelajaran pada wanita masa lalunya yang kini kembali hadir di kehidupannya. Akan tetapi, sekelebat peringatan dari Dave, membuatnya sadar jika dia tidak boleh mengotori tangannya hanya untuk hal yang tidak berguna.Putra kedua dari keluarga Mayer tersebut melihat sekelilingnya. Dia kembali tersadar jika saat ini sedang berada di Kantor Polisi. Kini, Sean menilai bahwa Raisa termasuk hal yang tidak berguna baginya, sehingga dia tidak boleh mengotori tangannya yang akan berakhir dengan banyak penyesalan.'Aku tidak akan mencemarkan nama baikku hanya untuk wanita licik ini. Dan aku juga tidak akan mengorbankan semuanya hingga berakhir di dalam penjara,' batin Sean, seraya mengurungkan niatnya unt

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 140 Kecurigaan

    Sean bergegas memutar anak kunci untuk membuka pintu ruangan tersebut. Dia berjalan keluar dari ruangan itu, meninggalkan wanita selingkuhannya masih berdiri dan terdiam membisu dengan memegang erat kain yang menyelimuti tubuh polosnya."Kami sudah selesai bicara," ucapnya ketika berpapasan dengan seorang polisi yang berdiri di depan pintu ruangan tersebut."Apa kamu tidak mau keluar dari ruangan ini? Jika memang tidak ada tempat tinggal, lebih baik menginap saja di dalam sel tahanan," ujar sang polisi sembari menyeringai, melihat betapa menariknya hubungan seorang Sean Mayer dengan wanita yang tidak sebanding dengan keluarga Mayer.Seketika Raisa memutar tubuhnya, menghadap ke arah sumber suara yang terdengar sedang mengoloknya. Dia menatap tajam pada pria yang memakai seragam polisi, dan sedang tersenyum padanya. Sayangnya, senyuman itu membuatnya semakin kesal padanya. Kakinya melangkah keluar dari dalam ruangan tersebut, dan tatapan matanya masih saja tertuju pada sang polisi, seo

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 141 Kesepakatan

    Setelah perundingan yang panjang dan tentunya tidak segampang yang dibayangkan oleh Sean, akhirnya Raisa bisa dibawa olehnya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku."Pulanglah. Aku akan mengutus seseorang untuk mengantarmu ke tempat yang akan kalian tinggali," tutur Sean yang berdiri dengan Raisa di depan kantor polisi, setelah baru keluar dari tempat tersebut.Raisa menatap pria yang selalu bisa diandalkan olehnya, dengan tatapan mengiba, seraya berkata,"Sayang, aku lapar. Apa bisa kita makan terlebih dahulu? Dan juga belikan aku pakaian. Akan sangat aneh jika aku pergi dengan berpenampilan seperti ini."Sontak saja Sean melihat ke arah wanita masa lalunya, dan menatapnya dari bawah hingga ke atas. Diambilnya dompet dalam sakunya, dan mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya."Pakailah uang ini untuk membeli pakaian dan makanan," ucapnya seraya memberikan uang tersebut pada Raisa.Raisa menatap beberapa lembar uang ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01

Bab terbaru

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 260 Suratan Takdir

    Suara detak jantung dari seorang pasien pria yang terbaring di atas tempat tidur pasien, terdengar menggema dalam ruang ICU setelah mendapatkan operasi selama beberapa jam. Deraian air mata dari beberapa orang yang berada di luar ruang tesebut, tidak dapat didengarnya, seolah dunia mereka kini berbeda. Wanita tua yang berpenampilan modis dan terlihat lebih muda dari usianya, sedang berdiri di depan jendela kaca ruang ICU. Pandangan matanya tidak lepas dari pasien yang ada di dalam ruangan tersebut. Mata sembabnya masih saja mengeluarkan air mata, seolah tidak bisa merelakan apa yang dilihatnya saat ini. "Kenapa nasib Sean bisa begini, Pa?!" tanyanya dengan suara serak pada sang suami yang ada di sebelahnya. "Sabar, Ma. Papa yakin, Sean akan baik-baik saja. Sean adalah seorang Mayer. Dia pasti kuat dan berusaha untuk bertahan, agar bisa kembali pulang bersama dengan kita," tutur Antonio yang berusaha menenangkan hati istrinya. Deraian air mata yang membasahi pipi Anna, membuat

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 259 Sebuah Tragedi

    "Mama?!" ujar Sera dengan suara yang bergetar.Perempuan muda itu berlari menghampiri seorang wanita paruh baya yang berpenampilan seksi, dan memakai makeup, lengkap dengan lipstik berwarna merah menyala. Dipeluknya wanita yang dipanggilnya dengan sebutan mama tersebut, dan berkata,"Sera takut, Ma."Air matanya menetes di pipi, dan mengenai baju wanita paruh baya yang dipeluknya. Hal yang paling dibenci oleh Raisa, kini dilakukan oleh putrinya. Raisa sangat marah jika bajunya terkena makeup orang lain pada saat berpelukan dengannya. Terlebih lagi jika air mata orang tersebut menempel di bajunya.Sang mama menjauhkan tubuh putrinya, dan memperhatikan penampilan perempuan muda tersebut yang masih sesenggukan mengeluarkan air mata. "Ada apa denganmu, Sera? Kenapa kamu seperti ini? Dan juga kenapa kamu berada di tempat ini?" tanya Raisa sembari menatap putrinya dengan heran.Sera menundukkan kepalanya, sembari mengusap kasar air mata yang menetes di kedua pipinya. Akan tetapi, dia tidak

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 258 Hukuman

    "Semuanya sudah lengkap. Sepertinya masalah ini sudah bisa kita proses sekarang," ucap polisi yang sebelumnya telah bersitegang dengan Sean."Silahkan, Pak. Kami menyerahkan mereka pada pihak kepolisian," ujar seorang pria yang berasal dari arah belakangnya.Seketika putra kedua dari keluarga Mayer tersebut, menoleh ke arah sumber suara. Sontak saja matanya terbelalak melihat sosok yang sangat familiar sedang berdiri bersama dengan dua orang pria yang diapit oleh beberapa polisi dan beberapa pria berpakaian serba hitam. "Om Sean," lirih perempuan yang saat ini sedang membuat Sean tercengang dengan penampilannya.Betapa tidak tercengang ketika Sean melihat keadaan putri dari wanita yang menjadi partner ranjangnya. Rambutnya berantakan dan terkesan acak-acakan. Wajahnya terlihat begitu lelah, dengan makeup yang luntur karena peluhnya. Dan satu hal membuat Sean tidak bisa berkata-kata yaitu penampilan Sera saat ini yang persis seperti ibunya.Ingatan Sean tertuju pada saat dirinya menja

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 257 Lapor dan Dilaporkan

    Seketika dua orang pria dan seorang wanita terhenyak kaget, tatkala pintu kamar yang mereka tempati dibuka dengan kerasnya dari luar. Beberapa pria berpakaian serba hitam masuk ke dalam kamar tersebut, dan menangkap basah mereka bertiga dalam keadaan polos sedang bersenang-senang bersama. Kedua pria tersebut merupakan karyawan hotel yang bekerja pada bagian parkir, sehingga mereka berdua terlihat ketakutan saat ini.Berbeda dengan kedua pria itu. Sera yang usianya jauh lebih muda dari mereka berdua, terlihat sangat menikmati permainannya. Dia berada di atas tubuh seorang pria, dan pria yang satunya lagi memanjakannya dari belakang tubuhnya. Bahkan dia tidak mau menghentikan gerakannya. "Cepat lakukan! Aku sudah tidak tahan lagi! Jangan berhenti! Aku mohon!" ujar Sera dengan suara yang tertahan, diiringi dengan lenguhannya dan lebih mempercepat gerakannya.Hal itu membuat pria yang berada di bawah tubuhnya merasa tersiksa. Dia ingin menghentikannya, tapi hasratnya mengatakan tidak mau

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 256 Hukuman

    Dave mengepalkan kedua tangannya ketika mendengar cerita dari sang putra tentang apa yang dilakukan oleh Sean padanya. Kilatan amarah terlihat dari mata pria paruh baya yang selalu membuat sang adik iri padanya. "Tidak pernah ku sangka dia akan berbuat senekat itu padamu," ujar Dave dengan penuh amarah. Hatinya kini dikuasai oleh amarahnya pada sang adik. Bahkan Dave telah berjanji dalam hatinya, dia akan memberi Sean pelajaran yang setimpal, jika berani menyentuh istri dan putranya, meskipun nyawanya menjadi taruhan. "Apa mungkin dia ingin menghancurkan kita, Dad?" tanya sang putra dengan ragu-ragu. Dave menoleh ke arah putranya. Dia memaksakan senyumnya, berusaha agar putra kesayangannya tidak mengkhawatirkan hal itu. "Jangan pikirkan hal itu, Hero. Daddy akan mengatasi semuanya. Kamu hanya perlu fokus pada kehidupan dan masa depanmu. Tetaplah waspada dan hati-hati pada siapa pun, meski orang tersebut kenal dan sangat dekat denganmu," tutur Dave, sembari menepuk-nepuk lirih

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 255 Kenyataan yang Mencengangkan

    Hero menyeringai melihat si pengintai telah mendapatkan pelajaran dari sang asisten. Bahkan saat ini, gadis itu telah dibawa oleh dua orang pria yang sama sekali tidak dikenalnya. Mereka berdua diperintahkan oleh asisten Hero untuk memuaskan hasrat sang gadis di dalam kamar salah satu hotel tersebut.Sera pun tidak menolaknya. Dia sangat membutuhkan sentuhan dari pria untuk memuaskan hasratnya. Apalagi saat ini dia dalam pengaruh obat, sehingga bertindak aktif dan agresif ketika bersenang-senang dengan dua pria dewasa yang sangat berpengalaman.Pikirannya kosong. Hanya hasrat yang memburu sedang menguasai hati serta pikirannya. Senyuman dan lenguhannya menandakan kepuasan Sera akan perlakuan dan sentuhan dari kedua pria yang bermain dengannya. "Siapa sebenarnya dia?" tanya Hero pada sang asisten ketika si pengintai sudah keluar dari ruangan tersebut bersama dengan kedua pria suruhan mereka. "Dia suruhan dari pria yang menemui anda di ruang pesta," jawab sang asisten seraya memberika

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 254 Panasnya Hasrat

    Tepuk tangan meriah mengiringi pemasangan cincin di kedua jari pasangan yang sedang bertunangan. Hero dan Serena merupakan pasangan yang berbahagia pada hari ini. Semua keluarga besar, kolega, dan rekan kerja telah datang untuk menjadi saksi peristiwa penting tersebut, dan tentu saja mereka berbondong-bondong memberikan ucapan selamat pada pasangan yang sedang berbahagia.Setelah semua rangkaian acara selesai dilakukan, dan mengantarkan sang kekasih hati pulang bersama keluarganya, Hero meminta ijin pada kedua orang tuanya untuk beristirahat sejenak, meninggalkan pesta tersebut yang masih dipenuhi oleh tamu undangan."Tolong bawakan saya obat sakit kepala," perintah Hero pada asistennya, sembari berjalan keluar dari area pesta.Tanpa menunggu lama, sang asisten pun bergegas mengambilkan obat untuk sang bos, dan membawakan sebotol air mineral untuk dibawa ke ruang peristirahatan yang hanya digunakan pada saat pesta berlangsung.Di dalam ruangan itu, seorang pemuda berpenampilan rapi de

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 253 Kejujuran

    Perkataan Sean terngiang-ngiang di telinga Hero, hingga menyita pikirannya. Pemuda tersebut memikirkan panggilan Sean padanya. 'Putra? Kenapa pria tadi memanggilku sebagai putranya? Apa aku mirip dengan putranya?' batin Hero sembari membayangkan percakapannya bersama dengan Sean.Dirinya mengatakan bahwa tidak akan terpengaruh dengan perkataan pria asing tersebut. Akan tetapi, hatinya menolak untuk melupakannya. Kata "putra" masih saja membekas pada ingatannya. "Ada apa, Hero? Apa kamu gugup?" tanya seorang pria baya sembari terkekeh duduk di sampingnya.Sontak saja pemuda tampan yang menjadi sorotan dalam acara tersebut, menoleh ke arah sumber suara. Seketika dia terkejut tatkala melihat sosok pria yang menjadi panutannya selama ini."Papa?! Sejak kapan Papa berada di sini?"Dave tersenyum, dan menepuk-nepuk lirih pundak putranya, seraya berkata,"Apa yang sedang kamu khawatirkan? Bukankah seorang Hero tidak pernah sekali pun merasa khawatir?" Hero menghela nafasnya. Dia tersenyum

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 252 Seperti Mimpi

    "Sean?!" celetuk Celine yang terkejut melihat sang mantan suami berdiri di hadapannya sambil tersenyum."Kamu bertambah cantik. Aku senang bisa melihatmu lagi, Sayang," tutur Sean sembari tersenyum, dan tatapan matanya seolah sedang menginginkan sang wanita.Celine menguatkan dirinya, agar terlihat tidak terpengaruh oleh kehadiran sang mantan. Sayangnya, ekspresi tubuhnya tidak mengatakan demikian. Dadanya bergerak naik turun seiring dengan nafasnya yang memburu menahan ketakutannya. 'Mimpi itu menjadi kenyataan. Tidak. Aku tidak boleh terlihat lemah dan takut padanya. Aku harus bersikap berani dan tidak terpengaruh dengan kehadirannya,' batin sang wanita dengan mencengkeram erat dress yang dipakainya."Kenapa kamu berada di sini?" tanya Celine yang berusaha terlihat berani di hadapan mantan suaminya.Sean menyeringai. Dia menatap lapar pada wanita cantik yang ada di hadapannya. Memang benar jika Sean semakin tertarik ketika melihat mantan istrinya. Dia tidak menampiknya, dan rasa in

DMCA.com Protection Status