Share

Aliansi Tak Terduga #2

Penulis: Khomairoh
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-17 20:21:34

Dengan bergabungnya Tuan Li, aliansi tersebut memiliki kekuatan yang tak tertandingi. Tuan Li, selain memiliki keahlian pedang yang luar biasa, juga memiliki strategi perang yang jenius. Ia menghabiskan beberapa minggu untuk melatih Lie Feng, Lin Xue, dan Mei Lin, mengasah kemampuan mereka dan menyempurnakan strategi mereka.

"‘Lord Vashta mengandalkan kekuatan sihir hitam dan jumlah pasukannya yang besar,’" kata Tuan Li, "‘Kita tidak bisa mengalahkannya dengan kekuatan kasar. Kita harus menggunakan strategi gerilya, menyerang secara tiba-tiba dan cepat, lalu menghilang sebelum mereka bisa membalas.’"

Lie Feng, dengan kekuatan Tapak Dewa-nya, akan menjadi ujung tombak serangan, membuat serangan cepat dan mematikan. Lin Xue, dengan kecepatan dan ketepatan pedangnya, akan menjadi penjaga belakang, melindungi Mei Lin yang akan fokus pada penyembuhan. Tuan Li sendiri akan menjadi otak dari strategi mereka, mengarahkan serangan dan mengatur taktik.

Setelah berbulan-bulan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Aliansi Pelindung

    Setelah kekalahan Lord Vashta, suasana di antara Lie Feng, Lin Xue, Mei Lin, dan Tuan Li dipenuhi kelegaan yang mendalam, namun juga ketegangan. Kekalahan Lord Vashta bukan akhir dari segalanya. Mereka tahu masih ada ancaman lain yang mengintai di bayang-bayang."‘Meskipun Lord Vashta telah dikalahkan,’" kata Tuan Li, suaranya berat, "‘ini tidak berarti ancaman telah berakhir. Ia pasti memiliki sekutu atau pengikut yang masih berkeliaran. Kita harus waspada.’"Lie Feng mengangguk setuju. "‘Benar. Kita perlu menyelidiki jaringan Lord Vashta lebih dalam. Mungkin ada konspirasi yang lebih besar yang perlu kita bongkar.’"Mei Lin, yang sedang memeriksa luka-luka mereka, menambahkan, "‘Kita juga perlu memperkuat pertahanan kita. Kita tidak bisa lengah. Lord Vashta mungkin memiliki rencana cadangan yang belum kita ketahui.’"Lin Xue, yang selalu tenang, mengatakan, "‘Kita harus memanfaatkan kemenangan ini untuk memperkuat aliansi kita. Kita perlu mencari sekutu-sekutu b

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Permohonan Bantuan

    Angin gunung yang dingin menyapu wajah Lie Feng, Mei Lin, dan Lin Xue saat mereka mendekati pertapaan Tuan Li. Salju masih menempel di cabang-cabang pohon pinus, membentuk pemandangan yang indah namun dingin. "‘Semoga Tuan Li mau membantu kita,’" gumam Mei Lin, suaranya hampir tak terdengar di tengah desiran angin.Lie Feng mengangguk, "‘Kita harus meyakinkannya. Nasib negeri ini bergantung padanya.’" Lin Xue hanya diam, namun tatapannya menunjukkan tekad yang kuat.Mereka memasuki kuil kecil yang terbuat dari kayu. Aroma kayu bakar dan teh herbal memenuhi udara. Tuan Li duduk bersila di depan api unggun, wajahnya tenang dan bijaksana.Lie Feng membungkuk hormat. "‘Tuan Li,’" katanya, "‘kami memohon bantuanmu. Lord Vashta dan Kelompok Naga Hitam mengancam seluruh negeri. Kekuatan mereka terlalu besar untuk kami hadapi sendirian. Kami telah berjuang keras, tetapi kami membutuhkan bantuanmu.’"Mei Lin menambahkan, "‘Kami telah menyaksikan kekejaman mereka, Tuan Li

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Permohon Bantuan #2

    Kegelapan menyelimuti saat Lie Feng, Mei Lin, dan Lin Xue, dipimpin oleh Tuan Li, menyerbu markas Lord Vashta. Benteng itu berdiri kokoh di puncak gunung, siluetnya tampak mengancam di bawah langit malam yang gelap. Angin berdesir dingin, membawa aroma tanah dan sedikit bau belerang yang menusuk hidung."‘Ingat strategi kita,’" bisik Tuan Li, suaranya hampir tak terdengar di tengah desiran angin. "‘Lie Feng, kau akan memimpin serangan pertama. Lin Xue, lindungi Mei Lin. Aku akan mengawasi dari belakang dan memberikan arahan.’"Lie Feng mengangguk. Ia menarik napas dalam-dalam, mengaktifkan kekuatan Tapak Dewa. Aura kekuatan yang kuat terpancar darinya, menciptakan gelombang energi yang tak terlihat. "‘Saya siap,’" katanya, suaranya mantap.Mereka bergerak dengan cepat dan senyap, menghindari penjaga yang berpatroli. Keahlian mereka dalam penyamaran dan pergerakan diam telah diasah selama berbulan-bulan pelatihan. Lin Xue, dengan kecepatannya yang luar biasa, meny

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Perjalanan Pahlawan Keadilan

    Perjalanan menuju markas sekte rahasia itu panjang dan melelahkan. Lie Feng, Lin Xue, Mei Lin, dan Tuan Li, bersama beberapa anggota elit Aliansi Pelindung, menempuh perjalanan melalui hutan lebat dan pegunungan terjal. Ketegangan terasa di antara mereka, namun tekad mereka tetap teguh."‘Sekte ini menyembah dewa kegelapan,’" kata Tuan Li, suaranya berat, "‘itu berarti mereka memiliki kekuatan yang tidak bisa dianggap remeh. Kita harus berhati-hati.’"Lie Feng mengangguk. "‘Saya telah merasakan aura jahat yang kuat dari laporan yang kita terima. Ini bukan musuh biasa.’"Mei Lin menambahkan, "‘Kita harus memastikan kita siap menghadapi segala kemungkinan. Saya telah menyiapkan ramuan penyembuhan yang cukup, namun kita harus tetap berhati-hati.’"Lin Xue mengamati sekeliling dengan tajam. "‘Saya akan mengawasi lingkungan sekitar. Kita harus menghindari jebakan dan penyergapan.’"Setelah beberapa hari perjalanan, mereka akhirnya sampai di sebuah lembah terpencil. Di te

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Pelatihan Intensif

    Udara pagi yang sejuk menusuk kulit Lie Feng, Mei Lin, dan Lin Xue saat mereka memulai latihan hari itu. Matahari baru saja mulai menampakkan diri di ufuk timur, mewarnai langit dengan gradasi warna jingga dan merah muda. Namun, suasana tenang pagi hari itu tidak mengurangi intensitas latihan yang akan mereka jalani. Di bawah bimbingan Tuan Li, mereka akan mengasah kemampuan mereka hingga mencapai puncaknya."‘Hari ini, kita akan berfokus pada kerja sama tim,’" kata Tuan Li, suaranya berat dan berwibawa. Ia berdiri di tengah lapangan latihan, memandang ketiga muridnya dengan tatapan tajam. "‘Kalian telah menunjukkan kemajuan yang signifikan, namun kalian masih perlu meningkatkan sinkronisasi gerakan dan strategi kalian. Dalam pertempuran, kalian harus menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.’"Lie Feng, dengan kekuatan Tapak Dewa-nya yang luar biasa, adalah ujung tombak serangan. Ia berlatih dengan tekun, meningkatkan kecepatan dan kekuatan serangannya. Tuan Li

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Pelatihan Intensif #2

    Setelah simulasi pertempuran yang melelahkan namun memuaskan, Lie Feng, Mei Lin, dan Lin Xue mendapatkan waktu istirahat singkat sebelum Tuan Li menyampaikan informasi penting. Mereka duduk di sekitar api unggun, merasakan kehangatan api yang membakar kayu kering. Aroma kayu bakar dan tanah basah memenuhi udara malam.“‘Ada kabar baru,’" mulai Tuan Li, suaranya serius, “‘sebuah ancaman baru muncul, lebih besar dan lebih berbahaya daripada yang pernah kita hadapi sebelumnya.’"Lie Feng mengerutkan dahi. “‘Ancaman apa itu, Tuan Li? Sebesar apa?’"“‘Ini adalah sekte bayangan yang dikenal sebagai ‘Klan Kelam,’" jawab Tuan Li, “‘mereka menguasai sihir gelap yang sangat kuat, dan dipimpin oleh seorang penyihir yang sangat berpengalaman. Mereka telah lama berada di bayang-bayang, menunggu saat yang tepat untuk menyerang.’"Mei Lin bertanya dengan cemas, “‘Apa kekuatan mereka? Apa yang telah mereka lakukan?’"“‘Mereka telah mengumpulkan kekuatan selama bertahun-tahun,’" je

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Pelatihan Intensif #3

    Udara di Lembah Bayangan terasa berat, dipenuhi aura jahat yang menyesakkan dada. Lie Feng, Mei Lin, Lin Xue, dan Tuan Li memimpin pasukan elit Aliansi Pelindung menuju kastil Klan Kelam. Di gerbang kastil, puluhan prajurit berpakaian hitam, bermata menyala merah, menunggu dengan senjata terhunus.““Kalian berani memasuki wilayah Klan Kelam?!”” teriak seorang prajurit berbadan tegap, suaranya menggema di lembah. ““Matilah!””Tanpa aba-aba, pertempuran pun dimulai. Lie Feng melesat ke depan dengan Jurus Kecepatan Dewa, tubuhnya bagai kilat yang menyambar. Dengan pedangnya, ia menebas prajurit-prajurit Klan Kelam dengan kecepatan yang luar biasa. Setiap tebasan tepat sasaran, menjatuhkan lawan-lawannya dengan cepat.““Jurus Naga Menari!”” Lie Feng berteriak, pedangnya menari-nari dengan lincah, menciptakan ilusi naga yang menyerang musuh dari segala arah. Prajurit-prajurit Klan Kelam kewalahan menghadapi kecepatan dan kekuatan serangannya.Mei Lin, dari belakang, me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Klan Kelam Runtuh

    Jurus Pedang Langit Lie Feng menghantam pertahanan sihir gelap penyihir tua itu dengan dahsyat. Gelombang kejut yang dihasilkan mengguncang seluruh ruangan, menimbulkan debu dan puing-puing yang beterbangan. Penyihir tua itu tersentak, namun ia berhasil bertahan. Wajahnya menunjukkan sedikit keterkejutan, namun tatapan matanya tetap dingin dan penuh kebencian. Jubah hitamnya berkibar-kibar, menunjukkan betapa besarnya kekuatan sihir gelap yang masih tersimpan di dalam dirinya.““Kalian memang kuat,”” kata penyihir tua itu, suaranya sedikit terengah-engah, namun berisi ancaman yang tak terbantahkan. ““Namun, kalian belum melihat kekuatan sejati saya! Kalian hanya menggores permukaan kekuatan Klan Kelam!””Dengan gerakan tangannya yang cepat dan terampil, penyihir tua itu memanggil kekuatan gelap yang lebih besar dari sebelumnya. Aura jahat memenuhi ruangan, menciptakan tekanan yang luar biasa hingga terasa seperti sesak napas. Lantai bergetar hebat, dan retakan-re

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19

Bab terbaru

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Meditasi dan Pengungkapan

    Gulungan kuno itu telah membuka sebuah jendela kecil ke dalam masa lalu Lie Feng, tetapi hanya sekilas. Banyak pertanyaan masih belum terjawab, dan rasa penasaran yang membara membakar jiwanya. Hubungannya dengan Vashta, wanita misterius dalam mimpinya, dan arti dari "anak yang dipilih," "kekuatan yang tertidur," dan "ikatan darah yang tak terputus"—semuanya masih menjadi teka-teki yang membingungkan.Lie Feng menyadari bahwa ia membutuhkan jawaban, dan ia tahu di mana harus mencarinya: di dalam dirinya sendiri. Ia memutuskan untuk melakukan meditasi mendalam, mencoba untuk menembus lapisan-lapisan ingatan yang terkubur dalam, untuk menemukan kebenaran yang telah lama tersembunyi.Ia mencari tempat yang tenang dan damai, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan perguruan. Di puncak gunung yang menjulang tinggi di belakang perguruan, di bawah langit yang dipenuhi bintang-bintang, ia memulai meditasi. Ia duduk bersila, menutup matanya, dan membiarkan pikirannya melayang, me

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Gulungan Tersembunyi

    Petunjuk dari ukiran kuno itu, walau samar, menuntun Lie Feng ke jantung Perguruan Naga Teratai. Bukan ke ruang pelatihan, bukan ke tempat tinggal para murid, tetapi ke sebuah tempat yang tersembunyi, yang keberadaannya hanya diketahui oleh segelintir orang terpilih – perpustakaan rahasia. Selama bertahun-tahun, Lie Feng sendiri pun tak pernah mengetahuinya. Hanya sebuah intuisi yang kuat, didorong oleh sisa-sisa energi Vashta yang masih berdenyut di udara, yang membawanya ke sana.Lie Feng, didampingi Lin Xue dan Mei Lin, menemukan lorong sempit yang hampir tak terlihat, tersembunyi di balik tirai tanaman rambat lebat di taman belakang perguruan. Udara di dalam lorong terasa lembap dan berat, bau tanah dan kayu lapuk memenuhi hidung. Lin Xue menyinari lorong dengan obornya, mengungkapkan dinding batu yang kuno dan lembap."Ini… sangat berbeda dari bagian perguruan lainnya," kata Mei Lin, suaranya berbisik, seperti takut mengganggu kedamaian tempa

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Resonansi Energi

    Udara di Perguruan Naga Teratai masih bergetar, meski pertempuran dahsyat melawan makhluk dunia lain telah berakhir beberapa minggu lalu. Bekas luka masih terlihat jelas di dinding-dinding perguruan, tanda nyata dari pertempuran sengit yang telah mereka lalui. Lie Feng, yang tampak lebih kurus dan lelah daripada biasanya, duduk bersila di halaman belakang, matanya terpejam rapat. Bukan sekadar beristirahat, ini adalah meditasi yang mendalam, sebuah pencarian akan sesuatu yang tersembunyi, sesuatu yang hanya dia yang bisa merasakannya.Udara di sekitarnya berdenyut dengan energi yang samar, getaran halus yang terasa seperti bisikan di antara daun-daun. Ini bukan energi chi biasa yang mengalir di tubuh para pendekar, bukan pula energi gelap yang mengerikan dari makhluk dunia lain. Ini adalah sesuatu yang berbeda, sesuatu yang… mengenal. Sebuah resonansi energi yang unik, dingin, tajam, dan menyeramkan, namun juga… familiar.Setelah beberapa saat, Lie Feng membu

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Menuju Masa Depan #3

    Tim pengintai Jian berangkat menuju pegunungan barat. Mereka terdiri dari Jian sendiri, dua murid senior yang terampil dalam pertempuran jarak dekat, dan seorang ahli dalam penyamaran dan pengintaian. Perjalanan mereka berbahaya dan penuh tantangan. Mereka harus melewati hutan lebat, tebing curam, dan sungai deras. Mereka juga harus menghindari patroli musuh dan jebakan yang tersembunyi.Setelah beberapa hari perjalanan, mereka tiba di sebuah lembah terpencil. Di tengah lembah, terdapat sebuah bangunan kuno yang memancarkan energi misterius yang kuat. Energi itu sama dengan energi yang terdeteksi di berbagai tempat di dunia."Ini dia," kata Jian, suaranya berbisik. "Sumber energi misterius itu."Mereka mendekati bangunan tersebut dengan hati-hati. Mereka memasuki bangunan tersebut dengan hati-hati. Di dalam, mereka menemukan banyak ruangan yang penuh dengan artefak kuno dan gulungan kuno. Mereka juga menemukan beberapa makhluk misterius ya

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Menuju Masa Depan #2

    Di sisi lain lapangan, Mei Lin melatih kelompoknya dalam meningkatkan intuisi dan kesadaran energi. "Tutup matamu," perintahnya. "Rasakan energi di sekitarmu. Rasakan getaran terkecil pun. Itu adalah kunci untuk memperkirakan gerakan lawan dan menghindari bahaya.""Sangat sulit, Tuan Mei Lin," keluh seorang murid. "Saya tidak bisa merasakan apa pun.""Sabar," jawab Mei Lin. "Ini membutuhkan latihan dan konsentrasi. Jangan menyerah. Kemampuan ini akan menyelamatkan hidupmu di lapangan pertempuran."Jian, dengan kelompoknya yang terdiri dari murid senior, berlatih dalam mengembangkan strategi pertempuran yang baru. "Kita harus mempelajari kelemahan musuh kita yang lalu," katanya. "Kita harus mengetahui bagaimana mereka bergerak, bagaimana mereka menyerang, dan bagaimana mereka berpikir.""Tapi bagaimana kita bisa mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan?" tanya seorang murid."Ki

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Menuju Masa Depan

    Sinar matahari pagi menyinari Perguruan Naga Teratai, mengusir bayang-bayang kegelapan yang masih melekat setelah pertempuran dahsyat melawan makhluk energi gelap. Udara sejuk pagi membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang baru saja terkena embun. Di halaman perguruan, yang masih menunjukkan bekas-bekas pertempuran, Lie Feng, Lin Xue, dan Mei Lin berdiri berdampingan, memandang para murid mereka yang berkumpul. Wajah-wajah mereka, meski lelah, mencerminkan tekad yang baru. Mereka telah melewati ujian api, dan telah keluar sebagai pemenang, tetapi kemenangan ini hanyalah awal dari perjalanan baru yang lebih panjang dan lebih menantang.Lie Feng memulai, suaranya tenang namun berwibawa, "Kita telah melewati banyak hal bersama. Kita telah menghadapi kematian, kehilangan, dan keputusasaan. Namun, kita telah melewatinya bersama-sama. Kita telah mengukir ikatan persahabatan yang lebih kuat dari baja."Lin Xue mengangguk, "Ya, Lie Feng. Pertempuran itu telah menempa ki

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Bayangan di Ufuk Baru

    Ketegangan menyelimuti Perguruan Naga Teratai. Getaran yang terasa beberapa hari lalu semakin kuat, mengindikasikan bahwa ancaman itu semakin dekat. Para petarung, di bawah kepemimpinan Lie Feng, Lin Xue, dan Mei Lin, terus memperkuat pertahanan dan meningkatkan kewaspadaan. Mereka berlatih dengan tekun, menajamkan intuisi dan memperkuat kerja sama tim mereka.Suatu malam, saat bulan purnama bersinar terang, getaran itu mencapai puncaknya. Tanah berguncang hebat, dan suara gemuruh menggelegar di udara. Para petarung siaga penuh, pedang mereka terhunus, siap menghadapi apa pun yang akan datang."Itu dia!" teriak Jian, matanya melihat sesuatu di ujung hutan di dekat perguruan. "Ada sesuatu yang sedang mendekati!"Semua petarung menatap ke arah ujung hutan. Di tengah kegelapan, mereka melihat sesosok bayangan besar bergerak mendekati perguruan. Bayangan itu memancarkan aura yang sangat mengancam, aura yang beg

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Kekuatan Baru #2

    Matahari terbit di ufuk timur, mewarnai langit dengan warna jingga keemasan. Udara pagi masih sejuk, membawa kesegaran yang menenangkan. Di halaman Perguruan Naga Teratai, para petarung berkumpul untuk latihan rutin. Namun, latihan kali ini berbeda. Lie Feng telah memperkenalkan metode pelatihan baru yang menekankan pada pengembangan kekuatan batin dan kerja sama tim yang lebih efektif."Hari ini, kita akan fokus pada intuisi," kata Lie Feng, suaranya tenang tetapi tegas. "Kemampuan untuk merasakan bahaya sebelum ia datang adalah senjata paling ampuh yang kita miliki.""Bagaimana kita melatih intuisi kita?" tanya Jian, salah satu petarung muda, dengan penasaran. "Apakah kita harus berlatih merasakan getaran di tanah seperti yang terjadi sebelumnya?""Itu salah satu caranya," jawab Lin Xue. "Tetapi intuisi itu lebih dari sekadar merasakan getaran fisik. Itu adalah kemampuan untuk merasakan energi di sekitar kita, untuk merasakan bah

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Kekuatan Baru

    Matahari pagi menyinari Perguruan Naga Teratai, cahaya keemasannya menerangi wajah-wajah para petarung yang berkumpul di halaman luas. Suasana berbeda dari beberapa minggu lalu. Ketegangan dan ketakutan telah sirna, diganti oleh suasana yang tenang tetapi penuh dengan kekuatan baru. Mereka telah melewati ujian api, dan dari uji itu, mereka muncul lebih kuat dan lebih bijak.Lie Feng berdiri di depan mereka, senyum tersungging di bibirnya. "Teman-teman," katanya, suaranya bergema di seluruh halaman, "kita telah melewati masa yang sangat sulit. Kita telah menghadapi pengkhianatan, kehilangan, dan ancaman yang sangat besar. Tetapi kita telah melewatinya bersama-sama. Kita telah membangun kembali kepercayaan kita, dan dari abu kehancuran, kita telah menemukan kekuatan baru.""Kekuatan baru itu bukan hanya tentang kemampuan bertarung kita," lanjutnya, "tetapi juga tentang kebijaksanaan dan kekuatan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status