Share

Raja Naga Yang Berkuasa
Raja Naga Yang Berkuasa
Author: Banin SN

Bab 1

Author: Banin SN
last update Huling Na-update: 2024-07-08 22:46:03

Di sebuah kamar Deluxe Executive di Majestic Height Hotel, pada pagi hari...

Calvin Reed sedang menikmati mimpi indah ketika tiba-tiba merasakan pipinya ditampar. Ia tersentak bangun dan terkejut mendapati seorang wanita cantik dengan ekspresi marah yang luar biasa, berteriak kepadanya.

“Bajingan! Keparat! Dasar kau laki-laki kurang ajar!”

Calvin menelan ludah, mengabaikan perih di pipinya. Perhatiannya terlalu terpaku pada pemandangan di depannya hingga darahnya mengalir deras.

"Heh, dasar gadis cabul! Tutupi dulu dadamu baru mengoceh!"

"Argh! Sial! Kau sengaja melihatnya, ya?!" Wanita yang baru saja menampar Calvin itu menjerit setelah menyadari bahwa sejak tadi ia telah membiarkan dadanya berguncang-guncang tepat di depan mata pria itu.

"Aku? Sengaja melihat? Justru kau yang sengaja memamerkannya!" balas Calvin sambil turun dari ranjang dan mengenakan pakaiannya.

"Brengsek kau! Apa yang sudah kau lakukan padaku?!"

"Maaf? Justru kau yang menyeretku ke sini, lupa atau pura-pura lupa?" Calvin mengangkat sebelah alisnya.

Wanita itu terkejut mendengar ucapan Calvin. "Aku? Menyeretmu ke sini?!" serunya, seakan mempertanyakan pikirannya sendiri.

Calvin mengerutkan kening. "Kau mabuk berat di rooftop hotel tadi malam. Kita bertemu, lalu kau memintaku mengantarmu ke kamar, lalu—"

"Diam!" Wanita itu membentak, sementara ingatan tentang kejadian semalam menyeruak ke kepalanya. Wajahnya langsung memerah, kali ini bukan karena amarah, tapi malu.

"Arrgh!!! Dosa besar apa yang telah kulakukan?!" jeritnya frustasi.

Calvin meliriknya lalu menyeringai nakal. "Hai, kau punya kondisi unik. Uhm… Bisa kusebut juga sebagai, penyakit langka. Begitu minum alkohol, libidomu langsung melonjak drastis. Kau tak sadar? Kabar baiknya, aku bisa menyembuhkan penyakit itu."

Wanita itu terperangah dan terdiam. Tak ada seorang pun yang tahu rahasia itu, jadi bagaimana mungkin pria asing ini bisa mengetahuinya dengan mudah?

"Omong kosong! Kau pikir aku akan tertipu oleh tipu muslihat murahanmu?!"

"Aku serius. Aku bisa menyembuhkan kondisimu, tentu saja, kalau kau mau."

"Cih? Jangan harap aku akan tertipu olehmu, dasar mesum! Pembohong!"

Dengan kesal, wanita itu meraih tasnya di meja, mengambil setumpuk uang, lalu melemparkannya ke ranjang.

"Ambil uang ini dan lupakan pertemuan kita! Jangan sampai satu orang pun tahu kita pernah bertemu!"

"Kau menyuapku dengan jumlah sekecil ini?" Calvin mencibir.

"Jumlah kecil?! Itu lebih dari cukup! Jangan serakah!" dengus wanita itu dengan wajah kesal.

Calvin hanya tertawa kecil. Tanpa banyak bicara, ia berbalik dan berjalan menuju pintu. Namun, sebelum benar-benar keluar, ia menoleh dengan senyum lebar dan bergumam, "Aku tak butuh uang kompensasimu. Lagipula, permainan ranjangmu cukup liar dan... memuaskan!"

"BAJINGAN MESUM!!!" Wanita itu menjerit marah, tapi Calvin sudah melangkah keluar dari kamar, meninggalkan dirinya yang masih mendidih dalam amarah dan malu.

Di saat yang sama, ponsel Calvin bergetar.

'William Jones?' gumamnya setelah melihat nama penelepon.

"Halo."

“Hallo, Tuan Reed. Kami telah tiba di lobby Majestic Height Hotel. Raja Selatan, Kaisar Naga Langit, dan Ksatria Malam telah menunggu anda di Zenith Zest Restaurant. Mereka telah mendengar kedatangan anda di Maplewood City dan ingin memberi anda hadiah penyambutan.”

“Baik, aku akan segera turun ke lobby,” jawab Calvin Reed lalu menutup sambungan telepon.

Saat itu di lobby hotel, Majestic Height Hotel tengah dikejutkan dengan kemunculan mobil super mewah di depan lobby hotel mereka. Beberapa pria berjas hitam tampak berdiri berhadap-hadapan di samping mobil itu seolah sedang menunggu kedatangan seseorang dari dalam hotel.

Para karyawan Mejestic Height menelan ludah karena itu artinya, telah ada tamu super istimewa yang telah menginap di Majestic Height namun mereka luput memberi sambutan yang layak.

Sebelum keadaan menjadi buruk, para pegawai hotel segera memasang karpet merah melintang dari dalam hotel hingga ke bawah pintu mobil mewah itu demi memberi penyambutan kepada tamu istimewa mereka.

Tak hanya itu, sebanyak lima puluh lebih pegawai Majesctic Hotel kini juga telah berbaris rapi di sisi kanan dan kiri karpet merah, mereka berniat menundukkan badan serendah mungkin demi meminta maaf kepada tamu istimewa yang telah luput mereka istimewakan.

Namun, di saat para pegawai Majestic Hotel sedang bersiap-siap menanti kedatangan sosok tamu berpengaruh yang identitasnya belum mereka ketahui, mereka justru dikejutkan dengan kemunculan pemuda berpenampilan sederhana yang berjalan santai menginjak karpet merah.

Salah seorang pegawai senior dengan wajah marah berjalan menghampiri pemuda itu, satu tangannya terangkat ke atas dan bersiap untuk memberi tamparan.

Namun, beberapa detik sebelum penamparan itu terjadi, terdengar teriakan keras dari depan lobby hotel.

“Beri hormat kepada Tuan Reed!”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 55

    Sementara itu di arah jam sebelas, Dahlia tampak tak begitu nyaman dengan apa yang ia lakukan. Bahunya kaku, senyumnya tidak tulus. Davis memaksanya untuk menampilkan gerak-gerik betapa Dahlia terobsesi padanya. Pria itu membusungkan dada, senyumnya congkak.Bagi Davis, itu keren. Tapi bagi Dahlia, itu memuakkan.‘Jika sekali saja kau terlihat tak tergila-gila padaku, bersiap-siaplah mengemasi barangmu, barang adikmu, dan barang ayahmu. Kalian semua tak layak mengungsi di villaku!’Kalimat itu terus terngiang di telinga Dahlia, ancaman Davis yang dilontarkan sesaat sebelum mereka datang ke pesta. Sebentar lagi, pria itu akan menyerahkan Dahlia kepada Corey Turner. Tak ada ruginya untuk sedikit bersenang-senang lebih dulu, pikirnya.“Dahlia…” desis Davis sambil menyapukan pandangannya ke para tamu undangan yang mulai memasuki aula utama. Ia menunduk sedikit ke telinga Dahlia, nadanya tajam. “Sesekali, kecup pipiku dengan manja di hadapan para tamu!” bisiknya dengan ancaman yang terselip

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 54

    Langkah Calvin bergema di koridor marmer yang terlapisi karpet ungu tua. Lampu gantung kristal di atasnya memantulkan bayangan gemerlap ke dinding, seakan menciptakan ilusi dunia lain yang lebih berbahaya di balik pesta ini.Musik lembut menyambutnya dari kejauhan. Alunan saxophone klasik dipadukan dengan denting piano, membungkus malam dengan kemewahan yang nyaris membuat Calvin menguap. Ia menoleh sebentar ke arah sumber suara, lalu menghela napas panjang seolah mempersiapkan dirinya menghadapi malam penuh basa-basi yang menyebalkan.Saat ia menyeberangi lorong menuju aula utama, seorang wanita muda menghampiri dari sisi kanan. Rambutnya terurai rapi, gaun merah marun pas badan, dan senyumnya... palsu sempurna. Ia berjalan anggun, namun langkahnya tegas dan jelas diarahkan padanya.Beberapa detik sebelumnya, perempuan itu tampak mengamati layar ponselnya dan wajah Calvin secara bergantian. Jari telunjuknya sempat mengusap layar, lalu ia mendongak, matanya menyipit seolah sedang menc

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 53

    Kade Graves seorang diri dalam mode primanya, memiliki kemampuan melumpuhkan seluruh pasukannya yang berjumlah empat puluh orang itu. Namun saat mereka menyaksikan sang pemimpin tak mampu bertahan lebih dari lima menit saat berhadapan dengan Calvin Reed, kesadaran akan kekuatan lawan menyapu seluruh arena. Dalam sekejap, keempat puluh anak buah Kade menjatuhkan diri serempak, berlutut menghadap mobil Calvin dengan penuh takzim.“Terima kasih untuk kemurahan hati Anda, Tuan Muda!” seru mereka serentak. Suara lantang itu menggema, mengiris udara malam yang hening. Beberapa dari mereka bahkan menundukkan kepala hingga menyentuh tanah, seolah menyambut pengampunan dari dewa perang.Setelah penghormatan selesai, salah satu wakil Kade, pria jangkung dengan lengan penuh bekas luka, segera memberi instruksi. Tangannya menunjuk tegas, membagi kelompok. Beberapa orang segera menyingkirkan patahan pohon pinus yang menimpa kap mobil Calvin. Yang lain menggotong tubuh Kade yang nyaris tak sadarkan

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 52

    “Namaku Kade Graves,” ujar si pria bertato kalajengking itu sembari melangkah satu tapak ke depan. Cahaya lampu jalan memantulkan kilau samar dari permukaan tintanya. Ia membuka satu kancing kemejanya di bagian leher, gerakannya lambat dan penuh kendali, seperti seekor ular yang bersiap mengganti kulit. Dengan mata terpejam sejenak, ia menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Calvin dengan senyum tipis yang lebih terasa seperti ejekan daripada keramahan.“Anak muda, jujur aku kagum dengan kemampuanmu,” gumamnya, suaranya berat namun tenang. “Kuberi satu nasihat gratis: jangan buru-buru merayakan kemenangan.”Calvin hanya mengangkat bahu perlahan. Dahi sedikit berkerut, namun sorot matanya tetap tenang, nyaris dingin. Ia menyandarkan satu bahu ke bodi mobil sambil menatap Graves tanpa gentar.“Aku hanya sedang bernapas di sini,” ujarnya pelan, nada suaranya nyaris datar, “tak kurang, tak lebih.”Senyum Graves perlahan memudar. Hatinya meradang, terlebih karena kemampuan aura pekat yang

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 51

    Sementara itu, di dalam mobil hitam yang terparkir tenang di tengah jalan gelap, Calvin Reed menggulung perlahan lengan kemeja putihnya hingga ke siku. Gerakannya tenang, presisi, seolah sedang bersiap untuk memasuki panggung pertunjukan yang sudah ia hafal luar kepala. Matanya menatap ke depan, pada kerumunan pria bertubuh besar yang mengepung kendaraan mereka dengan ekspresi siap menghajar.Di kursi depan, William Jones menoleh, tapi belum sempat membuka mulut, Calvin lebih dulu bergumam ringan, nada suaranya tenang, namun tegas.“Kau tetap di mobil. Aku tahu apa yang harus kulakukan.”Sebuah anggukan cepat dan patuh menjadi satu-satunya jawaban dari William, meski sorot matanya masih tampak sedikit kekhawatiran.Pintu mobil terbuka.Udara malam yang berat langsung menyergap masuk saat Calvin melangkah keluar, satu kaki demi satu, dengan langkah santai bak pria yang keluar dari restoran, bukan dari arena penyergapan. Matanya menyapu kerumunan singkat, senyumnya tipis namun mematikan.

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 50

    Di waktu yang sama di tempat lain, Davis Moore tengah duduk santai di balkon lantai dua rumah mewahnya. Angin malam yang lembut membelai wajahnya, sementara ia menyandarkan punggung pada kursi rotan lebar, satu kaki disilangkan santai di atas yang lain. Tangan kanannya memegang rokok elektrik berwarna hitam perak, mengepulkan uap tipis yang melayang ke udara. Di tangan kirinya, ponsel tertempel di telinga. Tawa kecilnya terdengar ringan namun mengandung kepuasan yang tak bisa disembunyikan.Rasa kesalnya pada Calvin Reed yang sempat membara, perlahan mulai mencair. Digantikan oleh sensasi kemenangan yang manis dan menusuk. Tatapan matanya menyipit, mengarah pada langit yang mulai berpendar ungu kehitaman, seolah menikmati momen pembalasan ini.“Begitulah aku menghargai martabatku. Cukup tinggi, bukan?” ujarnya ringan sambil menghembuskan asap dari sela bibirnya yang melengkung angkuh. Bahunya sedikit terangkat, menegaskan kebanggaan dalam kalimatnya. Ia tertawa pelan, tawa tipis namun

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status