Tobi memiliki pendengaran yang tajam. Begitu mendengar apa yang dikatakan ibunya Michael, dia segera mendobrak pintu aula. Dia langsung berteriak dengan suara lantang dan mengatakan mereka keberatan dengan keputusan itu.Begitu selesai berbicara, mereka pun berjalan masuk ke dalam.Semua orang tertegun sejenak. Siapa yang berani keberatan di saat seperti ini? Semuanya pun langsung menoleh dan melihat ke luar. Ada tiga sosok yang muncul dari arah pintu.Begitu melihat kedatangan mereka, Julia tidak kuasa menahan kegembiraan lagi. Dia langsung berdiri dan berteriak dengan penuh semangat, "Kak Candra!"Melihat Tobi dan lainnya datang, Dilan terlihat kesal. Wajahnya berubah muram. Dia tidak menyangka Candra akan berani datang ke kediaman Santoso dan membawa pergi adiknya.Hal ini menunjukkan bahwa Candra mengabaikan ancaman Dilan dan tidak menganggapnya serius. Dilan tentu tidak terima diperlakukan seperti itu.Hanya saja, pamannya Julia, Radit, terlihat marah dan berkata dengan dingin, "K
"Ayah, apa kamu sungguh nggak peduli dengan masa depanku lagi? Kamu mau menghancurkan kebahagiaan putrimu sendiri?" Julia menatap ayahnya lekat-lekat. Wajahnya penuh dengan air mata.Raut wajah ayahnya Julia berubah muram. Hanya saja, ini semuanya bukanlah keputusannya seorang, tetapi juga demi menyelamatkan keluarga mereka. Jika tidak, konsekuensi menyinggung Keluarga Jhonson akan sangat buruk. Dia berkata dengan tak berdaya, "Ayah nggak memaksamu, tapi Tuan Michael adalah pasangan yang paling cocok untukmu.""Benar. Julia, Tuan Michael masih muda, tampan, dan berbakat. Ada banyak gadis dari keluarga besar di Doma yang berebut ingin menikah dengannya tapi mereka nggak punya kesempatan sama sekali. Jangan tertipu oleh pecundang itu," ucap Radit ikut menimpali."Ya. Julia, Keluarga Lianto hanya sebuah keluarga kecil, apalagi Candra juga nggak berkemampuan. Kalau kamu mengikutinya, kamu pasti melewati hari-hari yang sulit," ujar Dilan tidak mau kalah.Namun, Julia menggelengkan kepalanya
Semua orang tercengang. Dari mana asalnya pemuda ini? Apa dia sadar dengan apa yang dia katakan?Bahkan, Julia pun tercengang. Siapa ini? Dia pun melihat ke arah Candra dengan tatapan bingung. Candra pun buru-buru berkata, "Dia itu kakak iparku."Mendengar itu, Julia tertegun sejenak. Inikah kakak ipar yang disebut Keluarga Lianto sebelumnya? Kakak iparnya tidak terlihat menakutkan sama sekali. Dia tampak seperti orang biasa yang mudah didekati.Dilan tidak tahan lagi dan tersenyum sinis, "Bocah, kamu pikir kamu itu siapa? Memangnya ada yang menyuruhmu berbicara di sini?""Tentu saja!""Perkenalkan, namaku Tobi Yudistira, kakak iparnya Candra. Alasan kami datang ke sini kali ini bukanlah untuk membawa pergi Julia."Tobi mengabaikan tatapan hina dari semua orang dan hanya berkata dengan tenang, "Sebaliknya, kami ingin menguji apa Julia benar-benar pantas untuk Candra."Begitu mendengar itu, semua orang langsung terdiam.Apa dia sadar apa yang dia katakan barusan?Kamu kira kamu itu siap
Semua orang tercengang. Ayahnya Julia juga tercengang, tetapi dia masih menahan diri. Hanya saja, saat melihat isi video itu, wajahnya langsung berubah drastis.Apalagi, lebih dari satu wanita. Tak disangka, Michael akan begitu cabul. Ayahnya Julia hanya mendengar Michael terkenal dengan julukannya sebagai playboy sewaktu masih muda. Dia mengira pemuda itu mungkin sudah mengubah sifatnya. Namun, siapa sangka, akan bertambah buruk.Ibunya Julia langsung berdiri saat melihat video itu. Ekspresinya berubah drastis. Meski ayahnya Julia segera mematikan videonya, tatapan matanya berubah tegas.Apa pun yang terjadi, dia tidak akan membiarkan putrinya menikah dengan pria seperti Michael.Jika tidak, hidup putrinya pasti akan hancur.Ayahnya Julia segera menghapus video itu, kemudian mengembalikannya kepada Tobi. Dia berkata dengan nada tegas, "Terima kasih untuk videonya, tapi aku sudah menghapusnya. Aku harap kamu nggak menyimpan salinannya."Berbicara sampai di sini, dia melirik Michael sej
"Ya!""Sekalipun harus mati, aku juga tetap ingin bersamanya. Paman nggak perlu khawatir. Tanpa Keluarga Santoso pun, keluarga kami juga pasti akan melindungi Julia."Candra teringat dengan kakak iparnya, yang notabene Raja Naga.Michael tidak tahan lagi dan langsung berkata dengan dingin, "Hanya berani omong besar saja. Keluarga sampah di Kota Tawuna seperti kalian masih berani melawan Keluarga Jhonson?"Karena dia merasa sikap ayahnya Julia terlihat aneh.Candra hendak menjawab, tetapi ayahnya Julia langsung berkata, "Bagus. Candra, karena kamu punya niat ini, aku akan mengabulkannya!"Begitu kata-kata itu dilontarkan, semua orang tercengang.Siapa sangka ayahnya Julia akan mendadak membuat keputusan seperti ini. Bahkan, anggota Keluarga Santoso yang lainnya pun terkejut. Mungkinkah karena video barusan?Julia juga tertegun sejenak, karena ini semua benar-benar di luar dugaannya."Kak!"Radit tidak menahan diri lagi dan langsung berkata, "Apa yang kamu lakukan? Bagaimana nasib Keluar
Michael hanya tersenyum sinis. Dia mengambil langkah ke depan dan berkata dengan kejam, "Bocah, tunggu saja. Kamu akan menyesali apa yang kamu lakukan hari ini.""Saat itu, jangan sampai kamu berlutut di depanku dan memohon ampun. Haha ...."Mendengar tawa Michael yang penuh sindiran, apalagi ditambah dengan kalimat sebelumnya, Julia baru mengerti. Sebelum Candra sempat berbicara, dia langsung berkata dengan cemas, "Ayah, kamu ...."Tanpa menunggu putrinya menyelesaikan kata-katanya, ayahnya langsung menyela, "Julia, yang terjadi selanjutnya sudah berada di luar kendali Ayah. Bukankah Candra barusan bilang dia bisa melindungi dirinya sendiri? Selebihnya akan tergantung pada kemampuannya.""Tergantung pada kemampuannya? Dia hanya berasal dari keluarga biasa. Bagaimana dia bisa bertarung melawan Keluarga Jhonson?" kata Julia dengan khawatir."Julia, nggak perlu dibahas lagi. Kamu tahu Keluarga Jhonson itu seperti apa, 'kan? Ayahmu bisa melakukan sampai tahap ini saja sudah termasuk mempe
Wajah ayahnya Julia juga tidak terlihat bagus. Bagaimanapun, di sini masih kediaman Keluarga Santoso.Tuan Michael dan ibunya ditampar di kediaman Santoso. Sudah pasti masalah ini tidak bisa terpisahkan dari Keluarga Santoso.Dilan dan Radit juga tercengang. Untuk beberapa saat, mereka bahkan tidak sempat memberikan respons apa pun.Michael dan ibunya tampak emosi. Michael langsung memarahi mereka, "Kalian ... kalian pasti akan mati. Nggak ada seorang pun yang bisa menyelamatkan nyawa kalian. Ingat kata-kataku ini!"Sembari berbicara, Michael mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor ayahnya.Begitu melihat situasi itu, Radit langsung berkata, "Nyali kalian hebat juga. Berani sekali menampar Tuan Michael dan Nyonya Adel. Dilan, mengapa kamu masih berdiri di sana? Cepat habisi mereka."Jika mereka tidak mengambil tindakan saat ini dan menunggu bala bantuan Keluarga Jhonson datang, saat itu, bagaimana mereka bisa mengklaim jasa dari Keluarga Jhonson? Bahkan, Keluarga Jhonson mungkin a
"Lihat betapa gugup dan pengecutnya dirimu itu. Kamu masih berani datang ke sini untuk melamar Julia?"Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku hanya punya satu pertanyaan. Kapan ayahmu akan tiba?""Ini, mungkin setengah jam lagi." Meski lokasi ayahnya tidak terlalu jauh dari sini, juga akan memakan waktu.Ayahnya sudah bilang dia akan segera datang. Jelas sekali, ayahnya tidak bermaksud menyuruh orang lain untuk menghadapi Tobi, tetapi ingin melawannya sendiri."Masih harus tunggu setengah jam lagi? Lambat sekali."Tobi menggelengkan kepalanya.Semua orang tersenyum pahit. Mereka pernah bertemu dengan orang yang cari mati, tetapi ini pertama kalinya bertemu dengan orang yang begitu ingin mati. Saat ayahnya Michael datang nanti, bocah ini pasti akan mati mengenaskan.Tobi tidak peduli dengan tatapan semua orang. Dia melirik ke meja dan berkata, "Masih butuh waktu begitu lama. Kebetulan ada begitu banyak cemilan di sini.""Ayo, semuanya duduk dulu. Kita tunggu mereka sambil makan