Share

Bab 968

Penulis: Anak Ketiga
Wajah Widia memerah. Memikirkan kejadian tadi malam, dia mendadak merasakan keinginan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya.

"Hehe. Bukankah kamu juga menginginkannya? Masa kamu nggak mau?" tanya Tobi sambil tersenyum nakal. Setelah berhasil menangani masalah itu, dia barulah menghela napas lega.

Kalau tidak, Tobi sungguh merasa berutang banyak kepada Jessi. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menghadapi wanita itu kelak.

"Sembarangan. Di saat seperti ini, mana mungkin aku bisa memikirkan hal itu?" Begitu teringat dengan apa yang terjadi barusan, suasana hati Widia kembali buruk.

"Ada apa? Apa yang terjadi? Apa Keluarga Santoso sudah datang?" tanya Tobi. Saat ini, Keluarga Lianto seharusnya hanya mengkhawatirkan masalah Candra.

"Nggak, tapi Keluarga Jhonson sudah sepakat akan datang melamar ke kediaman Santoso besok. Setelah mencari hari baik, mereka akan mengadakan acara pernikahan."

"Candra panik. Dia bersikeras mau pergi ke kediaman Santoso besok. Dia bilang sekalipun harus men
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 969

    Setelah menutup telepon, Tobi sengaja mendatangi vila Keluarga Yusnuwa untuk menemui Jessi. Dia memberi tahu Jessi kalau masalahnya telah terselesaikan. Jadi, dengan kata lain, Tobi tidak perlu melibatkan wanita itu lagi.Saat Jessi mendengar kabar itu, dia juga merasa senang untuk Tobi. Asalkan Kak Tobi gembira, dia juga tentunya akan gembira.Namun, dia juga merasa kecewa. Sekalipun dia tidak bisa bersama Kak Tobi, setidaknya dia bisa mengadakan acara pernikahan dengan pria itu, bahkan membuat akta nikah.Wajah Damar juga berubah muram. Dia diam-diam tersenyum pahit.Tampaknya kekayaan luar biasa ini belum berjodoh dengan Keluarga Yusnuwa mereka.Setelah menyelesaikan masalah itu, Tobi baru kembali ke Vila Distrik Terra 1.Namun, begitu sampai di depan pintu, dia telah menyadari kedatangan dua tamu yang tidak diundang.Padahal Aron sudah dihukum habis-habisan olehnya, tetapi pria bodoh itu masih tidak menyerah dan mengejarnya sampai ke sini. Apa dia masih belum sadar kalau dirinya bu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 970

    Aron tertegun sejenak dan buru-buru berkata, "Kondisi fisikku selalu bagus sejak kecil. Aku nggak perlu melakukan pelatihan fisik.""Aku bilang perlu. Jadi, kamu mau dengar atau nggak?" tanya Tobi.Mana mungkin Aron menyia-nyiakan kesempatan langka ini? Dia langsung menjawab, "Ya!"Tobi kemudian segera memberinya nomor telepon Pandu. Setelah itu, Tobi juga menelepon Pandu dan memberitahunya masalah itu.Meski Aron masih belum bisa mengikuti Raja Naga, dia kini sudah menjadi anak buahnya. Kelak, dia masih punya banyak peluang. Memikirkan hal ini. Aron sangat senang.Wajahnya tidak kuasa menyembunyikan senyuman yang tidak terkendali.Melihat Tobi begitu mudah diajak berkompromi, Martha segera berkata, "Kak Tobi, masalah Kak Widia ....""Sudah kubilang, kamu nggak perlu ikut campur."Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sudah selarut ini. Aku masih perlu istirahat. Kalau nggak ada hal lain, kalian segeralah kembali."Martha tidak berdaya. Siapa bilang tidak ada hal lain lagi? Padaha

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 971

    Mendengar suara itu, Yesa langsung terkejut.Dia menolehkan kepalanya. Benar saja, Tobi sudah datang. Dia terlihat panik, lalu buru-buru menjelaskan, "Tobi, kamu sudah datang. Aku, aku barusan asal omong saja. Jangan dimasukkan ke dalam hati, ya.""Haha!"Tobi hanya tertawa. Dia baru saja mengganti mobil. Mungkin karena itulah, Yesa tidak menyadari kedatangannya.Namun, Tobi tidak ingin berdebat dengan Yesa lagi. Dia hanya berkata dengan tenang, "Widia, Candra, ayo masuk ke dalam mobil."Mendengar itu, Widia dan Candra pun bergegas masuk ke dalam mobil."Candra, kamu yang menyetir." Tobi langsung melemparkan kunci mobil kepada Candra.Candra mengangguk. Setelah mengambil kunci, dia pun masuk ke dalam mobil.Dia memang ingin menyetir sendiri agar bisa mempercepat laju mobil. Lantaran dia juga seorang penyuka balap, apalagi kemampuan menyetirnya cukup baik.Candra merasa kemampuan menyetir kakak ipar pasti kalah jauh dibandingkan dengan dirinya.Yesa berjalan mendekat, lalu membuka pintu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 972

    Keluarga Santoso memang kuat, tetapi jika dibandingkan dengan empat keluarga besar, kesenjangannya terlalu besar.Banyak anggota Keluarga Santoso, terutama pamannya Julia, Radit, dan Dilan, sangat ingin bergantung pada Keluarga Jhonson. Dengan begitu, kekuatan keluarga mereka pasti akan meroket, apalagi mereka juga akan menerima keuntungan yang sangat besar.Hanya ibunya Julia yang terlihat tidak senang karena dia tahu putrinya menyukai Candra. Sebelumnya, dia diam-diam membiarkan putrinya pergi ke Kota Tawuna untuk mencari Candra.Meski ayahnya Julia juga enggan, dia harus menerima semuanya demi mempertahankan keluarga mereka.Julia menundukkan kepala dan terus menyentuh layar ponselnya. Dia sedang mengirim pesan kepada Candra.Hanya saja, setelah mengirim banyak pesan, Candra masih tidak membalas. Apalagi, kini perbincangan kedua belah pihak sudah hampir usai, tetapi Candra masih belum juga muncul.Hal ini tentu membuat Julia merasa sedih.Walau dia tahu keluarganya Candra tidak sang

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 973

    Tobi memiliki pendengaran yang tajam. Begitu mendengar apa yang dikatakan ibunya Michael, dia segera mendobrak pintu aula. Dia langsung berteriak dengan suara lantang dan mengatakan mereka keberatan dengan keputusan itu.Begitu selesai berbicara, mereka pun berjalan masuk ke dalam.Semua orang tertegun sejenak. Siapa yang berani keberatan di saat seperti ini? Semuanya pun langsung menoleh dan melihat ke luar. Ada tiga sosok yang muncul dari arah pintu.Begitu melihat kedatangan mereka, Julia tidak kuasa menahan kegembiraan lagi. Dia langsung berdiri dan berteriak dengan penuh semangat, "Kak Candra!"Melihat Tobi dan lainnya datang, Dilan terlihat kesal. Wajahnya berubah muram. Dia tidak menyangka Candra akan berani datang ke kediaman Santoso dan membawa pergi adiknya.Hal ini menunjukkan bahwa Candra mengabaikan ancaman Dilan dan tidak menganggapnya serius. Dilan tentu tidak terima diperlakukan seperti itu.Hanya saja, pamannya Julia, Radit, terlihat marah dan berkata dengan dingin, "K

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 974

    "Ayah, apa kamu sungguh nggak peduli dengan masa depanku lagi? Kamu mau menghancurkan kebahagiaan putrimu sendiri?" Julia menatap ayahnya lekat-lekat. Wajahnya penuh dengan air mata.Raut wajah ayahnya Julia berubah muram. Hanya saja, ini semuanya bukanlah keputusannya seorang, tetapi juga demi menyelamatkan keluarga mereka. Jika tidak, konsekuensi menyinggung Keluarga Jhonson akan sangat buruk. Dia berkata dengan tak berdaya, "Ayah nggak memaksamu, tapi Tuan Michael adalah pasangan yang paling cocok untukmu.""Benar. Julia, Tuan Michael masih muda, tampan, dan berbakat. Ada banyak gadis dari keluarga besar di Doma yang berebut ingin menikah dengannya tapi mereka nggak punya kesempatan sama sekali. Jangan tertipu oleh pecundang itu," ucap Radit ikut menimpali."Ya. Julia, Keluarga Lianto hanya sebuah keluarga kecil, apalagi Candra juga nggak berkemampuan. Kalau kamu mengikutinya, kamu pasti melewati hari-hari yang sulit," ujar Dilan tidak mau kalah.Namun, Julia menggelengkan kepalanya

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 975

    Semua orang tercengang. Dari mana asalnya pemuda ini? Apa dia sadar dengan apa yang dia katakan?Bahkan, Julia pun tercengang. Siapa ini? Dia pun melihat ke arah Candra dengan tatapan bingung. Candra pun buru-buru berkata, "Dia itu kakak iparku."Mendengar itu, Julia tertegun sejenak. Inikah kakak ipar yang disebut Keluarga Lianto sebelumnya? Kakak iparnya tidak terlihat menakutkan sama sekali. Dia tampak seperti orang biasa yang mudah didekati.Dilan tidak tahan lagi dan tersenyum sinis, "Bocah, kamu pikir kamu itu siapa? Memangnya ada yang menyuruhmu berbicara di sini?""Tentu saja!""Perkenalkan, namaku Tobi Yudistira, kakak iparnya Candra. Alasan kami datang ke sini kali ini bukanlah untuk membawa pergi Julia."Tobi mengabaikan tatapan hina dari semua orang dan hanya berkata dengan tenang, "Sebaliknya, kami ingin menguji apa Julia benar-benar pantas untuk Candra."Begitu mendengar itu, semua orang langsung terdiam.Apa dia sadar apa yang dia katakan barusan?Kamu kira kamu itu siap

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 976

    Semua orang tercengang. Ayahnya Julia juga tercengang, tetapi dia masih menahan diri. Hanya saja, saat melihat isi video itu, wajahnya langsung berubah drastis.Apalagi, lebih dari satu wanita. Tak disangka, Michael akan begitu cabul. Ayahnya Julia hanya mendengar Michael terkenal dengan julukannya sebagai playboy sewaktu masih muda. Dia mengira pemuda itu mungkin sudah mengubah sifatnya. Namun, siapa sangka, akan bertambah buruk.Ibunya Julia langsung berdiri saat melihat video itu. Ekspresinya berubah drastis. Meski ayahnya Julia segera mematikan videonya, tatapan matanya berubah tegas.Apa pun yang terjadi, dia tidak akan membiarkan putrinya menikah dengan pria seperti Michael.Jika tidak, hidup putrinya pasti akan hancur.Ayahnya Julia segera menghapus video itu, kemudian mengembalikannya kepada Tobi. Dia berkata dengan nada tegas, "Terima kasih untuk videonya, tapi aku sudah menghapusnya. Aku harap kamu nggak menyimpan salinannya."Berbicara sampai di sini, dia melirik Michael sej

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status