Pandangan semua orang langsung tertuju pada Nicky yang tengah berjalan kembali. Wajah teman-temannya Nicky, yang semuanya putra keluarga kaya itu penuh dengan ekspresi sindiran. Mereka jelas menunggu Tobi dipermalukan.Mereka sudah sering bertemu dengan orang yang suka membual, tetapi belum pernah bertemu dengan yang separah ini.Isabel tersenyum sinis. "Baiklah, Kak Nicky sudah kembali, sekarang mari kita lihat siapa yang akan mati mengenaskan."Martha tampak tegang dan sorot matanya juga dipenuhi ekspresi ketakutan. Dia menatap Tobi dan berbisik, "Kak Tobi, apa yang harus kita lakukan?""Jangan gugup. Dilihat dari tampangnya, sepertinya dia bukan datang mencari masalah. Sebaliknya, dia datang untuk minta maaf kepadaku," kata Tobi dengan tenang.Martha tertegun sejenak. Dia diam-diam menahan senyum pahit. Entah datang dari mana kepercayaan dirinya itu? Bisa-bisanya dia begitu yakin.Yang lainnya juga tertawa mengejeknya, terutama Isabel. Saat melihat Nicky mendekat, bahkan sebelum pri
"Tuan Tobi, jangan bercanda. Barusan aku hanya omong kosong saja. Singkatnya, yang terjadi hari ini semuanya salahku. Aku akan menerima apa pun hukuman yang diberikan Tuan Tobi.""Aku hanya berharap Tuan Tobi bisa memaafkan kesalahanku kali ini. Berilah aku kesempatan untuk menyampaikan permintaan maafku."Nicky buru-buru meminta maaf.Percakapan keduanya benar-benar mengejutkan semua orang. Bisa-bisanya bocah ini membuat Tuan Nicky meminta maaf, apalagi terdengar begitu tulus.Bisa dikatakan, Tuan Nicky saat ini terlihat begitu merendah.Bagaimana ini bisa terjadi? Mengapa dia memanggil bocah ini dengan sebutan 'Tuan Tobi'? Siapa Tuan Tobi sebenarnya? Kenapa bisa membuat Tuan Nicky ketakutan seperti ini?Pak Anwar tercengang. Ekspresi wajahnya terlihat muram, seakan tidak percaya dengan semua ini. Apalagi, saat memikirkan tindakannya sebelumnya, sudah pasti membuat bocah itu tersinggung.Sialan! Semuanya gara-gara wanita ini.Wanita yang disebutnya itu tak lain adalah Isabel. Saat ini
Nicky buru-buru menambahkan dari samping, "Benar, benar, Anda boleh bertindak sesuai keinginan Anda. Kalau Anda ingin membunuhnya, saya juga akan bertanggung jawab penuh semuanya.""Martha, eh salah, Kak Martha, saya mohon, berilah kesempatan kepada teman lama Anda ini. Saya pasti akan mengingat kebaikan Anda seumur hidup saya.""Teman lama? Bukankah kamu bilang punya teman sekelas sepertiku ini adalah hal yang sangat memalukan? Sekarang kamu ingin minta bantuan teman yang memalukan ini untuk menyelamatkanmu?" Martha tampak kesal, apalagi saat memikirkan penghinaan barusan."Saya sudah bersalah sebelumnya. Salahkan saya terlalu bodoh. Maafkan saya, Anda boleh memukul dan memarahi saya, tapi saya mohon Anda bisa melepaskan nyawa saya," ucap Isabel terus memelas.Awalnya, Martha masih menyimpan dendam, terutama memikirkan dirinya barusan sudah hampir berlutut dan meminta maaf kepada Isabel. Sebenarnya, dia juga ingin mempermalukan Isabel.Namun, melihat kondisi Isabel saat ini, ada bekas
Saat mendengar nama itu, ekspresi semua orang berubah. Mereka juga bukan orang biasa, jadi mereka tahu identitas orang itu. Pak Hendro yang dia telepon itu pastilah orang paling berkuasa di Kota Tawuna.Bagaimanapun juga, dia adalah sosok hebat yang memiliki pengaruh besar. Bisa-bisanya Tobi meneleponnya. Semua orang tampak tercengang.Bahkan, ekspresi Nicky juga berubah. Dia baru saja mendengar ayahnya bilang Tuan Tobi sangat hebat, tetapi dia belum pernah melihat kekuatannya sebelumnya. Hanya dengan satu panggilan telepon, dia bisa menelepon sosok hebat. Bukankah sudah cukup memperlihatkan betapa menakutkan kekuatan yang dimilikinya itu?Mendengar itu, Hendro buru-buru menanyakan masalah apa yang telah terjadi.Lantaran masalah tidak begitu rumit, Tobi hanya butuh dua hingga tiga menit untuk menjelaskannya. Setelah Hendro mendengar semuanya, dia langsung berkata, "Jangan khawatir, Dokter Tobi. Saya pasti akan turun tangan sendiri dalam menyelidiki masalah ini dan memeriksa polisi lal
Setelah menyampaikan permintaan maaf, Pak Janu kemudian berkata, "Tuan Tobi, kami sudah membahas masalah kompensasi. Isabel akan bertanggung jawab dan menanggung semuanya. Kalau Anda punya persyaratan lainnya, silakan katakan."Jelas-jelas dia datang ke sini dengan membawa misi. Selain menyelesaikan persitegangan, akan lebih baik lagi kalau dia bisa membuat Nicky tidak terlalu menderita.Tobi sama sekali tidak peduli dengan masalah kompensasi. Dia kemudian berkata dengan datar, "Mengenai kompensasinya, selesaikan saja sebagaimana mestinya, tapi mereka berdua barusan terus-menerus menyindirku, jadi aku mau mereka menerima akibatnya."Mendengar itu, wajah Nicky berubah, tetapi dia tidak berani membantah. Dia hanya berkata dengan hati-hati, "Kalau Tuan Tobi punya permintaan, katakan saja langsung.""Sebenarnya nggak ada, sih. Hanya saja, bukankah kalian dari tadi menyuruh kami untuk merangkak melewati selangkangan?""Terus, aku juga bilang, aku ingin kalian berdua merangkak melewati selan
Martha tampak cemas, "Kak Tobi, sudah cukup. Kita nggak perlu berlagak seperti ini."Namun, yang lebih mengejutkan lagi, meski ekspresi Pak Janu agak berubah, dia juga tidak menunjukkan ketidaksenangan. Sebaliknya, dia langsung berkata dengan cepat, "Benar, benar, berdasarkan status Tuan Tobi, saya memang masih nggak pantas untuk Anda perhatikan.""Aku barusan sudah membuat kesalahan.""Aku nggak akan ikut campur lagi. Terserah Tuan Tobi mau bagaimana menangani Nicky."Kata-kata itu sekali lagi mengejutkan semua orang. Mereka tidak percaya dengan apa yang ditangkap telinga mereka, apa yang dilihat oleh mata mereka sendiri.Siapa Tuan Tobi ini? Apa dia begitu menakutkan?Mata Martha tampak berbinar-binar. Kak Tobi benar-benar luar biasa.Bisa-bisanya mereka mengusir Kak Tobi yang seperti ini? Bodoh sekali!Meski ada keengganan di mata Nicky, melihat ekspresi tak berdaya Pak Janu, dia tahu dia tidak punya pilihan lagi. Dia sudah sering mendengar kakeknya menceritakan masalah Raja Naga da
Kakek Muhar dan lainnya baru saja mendiskusikan cara menjebak Tobi agar bisa mengusirnya keluar dari kediaman mereka.Tba-tiba mereka menerima sebuah panggilan telepon. Si penelepon bernama Gibson. Dua puluh tahun yang lalu, saat Keluarga Lianto terlibat dalam real estat dan pembongkaran, mereka pernah mengalami konflik dengannya.Saat itu, rumah-rumah di kawasan itu sudah bobrok dan semuanya akan dibongkar. Warga lainnya yang mendapat ganti rugi dan dana pemukiman pun sudah pergi.Hanya Gibson dan ibunya yang terus meminta harga tinggi. Mereka ingin menjual rumah bobrok seluas 90 meter persegi yang sudah hampir runtuh itu dengan harga 40 miliar. Jika tidak, mereka tidak akan membiarkan pihak pembongkaran bekerja.Yang bertanggung jawab atas pembongkaran saat itu adalah Taufik, direktur pemasaran Grup Lianto, yang sebelumnya berkomplot dengan Almer. Taufik tidak hanya mengancam dan mengintimidasi mereka, tetapi dia juga memutus aliran air dan listrik.Sayangnya, Gibson itu seorang prem
Jika lawan mereka setingkat Guru Besar, Tobi terpaksa harus turun tangan sendiri untuk melindungi Widia. Apalagi, ahli bela diri wanita yang hebat sangat sulit ditemukan.Pada umumnya, ahli bela diri Guru Besar yang bermartabat juga tidak akan melakukan hal kotor seperti itu."Kak Tobi, kamu keren sekali. Bagaimana kamu bisa begitu hebat? Sungguh mengejutkan sekali." Setelah duduk di dalam mobil, Martha makin antusias.Saking antusiasnya, bahkan membuat dadanya juga ikut bergetar.Tobi hanya meliriknya sekilas, lalu segera memalingkan wajahnya. Gadis ini pasti punya kelainan hormon. Kalau tidak, bagaimana ukuran dadanya bisa begitu dahsyat?"Kak Tobi, kenapa kamu diam saja? Sebenarnya kamu itu siapa, sih?""Aku hanya orang biasa," kata Tobi dengan nada datar."Mana mungkin. Kalau kamu orang biasa, lantas aku ini apa? Kak Tobi, cepat beri tahu aku, siapa kamu sebenarnya?"Sembari berbicara, Martha bahkan meraih tangan kirinya Tobi, lantaran tangan kanan pria itu sedang memegang setir mo