Share

Bab 387

Penulis: Anak Ketiga
Mendengarkan percakapan mereka berdua, Widia diam-diam menahan senyum pahit.

Bisa dikatakan, membeli saham Almer seharga 200 miliar termasuk sangatlah murah. Hanya saja, dirinya tidak mampu membayar 200 miliar saat ini.

'Tobi bahkan tidak bertanya, apa aku punya uang sebanyak itu?' pikirnya dalam hati.

Terlebih lagi, perusahaan kini terkena dampaknya dan kelak mungkin akan menghadapi masalah yang lebih besar lagi.

Menghabiskan 200 miliar untuk membeli saham Almer saat ini bukanlah keputusan yang tepat.

Namun, Widia tidak mungkin menyela pembicaraan mereka.

Kata-kata Tobi membuat Almer terdiam.

Perkataan Tobi memang benar. Dengan reformasi drastis yang dilakukan Widia, meski awalnya mereka merasa kesulitan, seiring berjalan waktunya, semuanya telah berjalan lancar.

Apalagi, baru-baru ini mereka telah bergabung dengan Serikat Dagang Lawana, lalu bekerja sama dengan Tuan Haris dalam bisnis Kosmetik Botanika, ditambah dengan kerja sama bank, semuanya tengah menuju perkembangan pesat.

Hanya
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
I Ketut Ngurah Pinatih
mantap ceritanya
goodnovel comment avatar
Ngaijan Ija
bagus sekali ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 388

    "Kami nggak mungkin bisa mentransfer uang kepadamu sekarang juga. Beri kami waktu tiga hari. Dalam tiga hari, kami akan memberikan 200 miliar.""Oh ya, Bu Widia juga sudah menyiapkan kontraknya. Silakan dilihat."Sembari berbicara, Tobi mengambil dua kontrak dari orang-orang di sampingnya, lalu menyerahkannya secara langsung. Yang satunya diberikan kepada Almer dan satunya lagi diberikan kepada Widia.Almer tampak kaget, lalu mengambil kontrak itu dan melihat isinya. Wajahnya terlihat getir.Ternyata, dia sudah ditakdirkan untuk gagal.Jika tidak, bagaimana mereka bisa menyiapkan kontrak akuisisi saham sebelumnya? Ini menunjukkan bahwa segala sesuatunya sudah direncanakan oleh Widia.Melihat pemandangan ini, semua orang kembali terkejut.Dari awal, ternyata segalanya berada dalam genggaman Bu Widia dan semuanya berjalan sesuai rencananya.Awalnya, mereka masih bodoh dan mengira Bu Widia akan berakhir, bahkan ingin mengusirnya.Saat ini, orang-orang yang ingin mengusir Widia tampak gugu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 389

    Mendengar ini, ekspresi wajah Widia berubah.Almer terkekeh, lalu lanjut berkata dengan bangga, "Tak kupungkiri, kontrak ini memang sangat bagus. Kalian membuatku nggak bisa terlibat dengan Grup Lianto ataupun hal yang berhubungan dengannya.""Tapi itu juga sekaligus menjamin keselamatanku, karena ke depannya masalah Grup Lianto nggak ada hubungannya denganku lagi, sekalipun itu masalah besar," ucap Almer dengan nada mengejek.Widia merasa ada sesuatu yang tidak beres, "Apa maksudmu?" Dia merasa di belakang semua ini pasti ada tipuan. Kalau tidak, di saat seperti ini, mana mungkin Almer akan bersikap seperti itu?"Kamu akan segera tahu apa yang kumaksud. Aku ingin tahu rencana apa yang akan dibuat Bu Widia selanjutnya setelah kamu melenyapkanku," ucap Almer sambil terkekeh.Widia sama sekali tidak tahu apa maksud perkataannya? Lagi pula, dia juga tidak punya rencana apa pun. Dia benar-benar kebingungan sekarang dan semuanya ini dipimpin oleh Tobi.Setelah Almer bertanya, semua orang pu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 390

    Tak disangka, semua orang memercayainya, bahkan ada di antara mereka yang bertanya, "Meski begitu, produk kita telah memiliki reputasi buruk, bagaimana kita bisa membuat semua orang percaya pada produk baru kita? Selain itu, benarkah produk baru itu bagus?""Umumnya mungkin kita akan kesulitan, tapi bukankah kita telah menemukan penyebab masalah ini? Aku rasa semua orang pasti akan mengerti. Kalau produk baru kita bisa menghilangkan flek hitam di wajah para korban, bukankah itu akan menjadi publisitas besar?" kata Tobi dengan datar."Apalagi, kejadian kali ini begitu heboh. Meski telah berdampak buruk pada reputasi perusahaan, hal ini juga bisa membuat semua orang mengetahui produk baru kita dengan mudah.""Kalau produknya benar-benar bagus, penjualan pasti akan meledak!"Setelah dipikir-pikir, semua orang mengangguk.Jika demikian, mereka bukan hanya akan menyelesaikan masalah eksternal dan mengurangi biaya kompensasi, tetapi juga memiliki manfaat yang sangat besar bagi perkembangan p

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 391

    Mendengar itu, ekspresi wajah Widia berubah total.Dalam benaknya, memang benar masalah menghilangkan flek hitam itu sangat merepotkan, tetapi dengan pengobatan modern zaman sekarang, cepat atau lambat masalah ini pasti akan teratasi. Bagaimanapun juga, itu bukan bawaan, tetapi efek samping dari obat-obatan.Namun, usai mendengar ucapan Almer, dia merasa tidak tertolong lagi.Jika demikian, kompensasi yang diminta oleh semua orang sudah pasti berbeda. Bahkan, masalah flek hitam itu akan selalu menghantui perusahaan dan menghancurkan Kosmetik Botanika milik Grup Lianto sepenuhnya.Tak peduli apa pun alasannya, dengan hasil seperti ini, siapa yang akan memercayai Kosmetik Botanika buatan Grup Lianto lagi?Apalagi, semua orang tidak akan peduli dengan alasan di balik semua itu. Yang mereka lihat hanyalah kosmetik milik Grup Lianto telah menghancurkan hidup mereka.Ketika semua orang yang berada di luar mendengar ini, ekspresi mereka berubah. Sebenarnya, mereka telah menduga akhir seperti

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 392

    "Tapi dari mana aku bisa menemukan produk perawatan kulit itu?" tanya Widia tak berdaya."Aku punya. Bukankah aku murid dari dokter ajaib? Guruku kebetulan punya resep yang sangat efektif untuk masalah ini, tapi masih butuh penelitian yang cermat sebelum bisa dibuat menjadi produk kosmetik.""Tapi saat ini, jangan peduli terlalu banyak lagi. Selagi popularitas masih tinggi, kita bangun reputasi lebih dulu. Oh ya, aku masih belum memilih nama untuk produk ini, nanti kamu pikirkan sendiri saja.""Kenapa jadi aku yang memberikan nama? Lagian itu produk buatanmu.""Toh milikku juga milikmu, 'kan? Lagian, aku sudah memberikannya kepadamu, jadi mulai sekarang itu akan menjadi milikmu sepenuhnya. Kamu bisa menggunakannya sesukamu," ucap Tobi.Widia benar-benar tersentuh, tetapi dia teringat dengan sesuatu yang lebih penting lagi dan bertanya, "Mengapa kamu membeli saham Almer atas inisiatifmu sendiri?""Kalau nggak beli sekarang, apa kamu mau tunggu sampai nilai pasar perusahaan kita naik taj

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 393

    Saat ini, banyak reporter dan wartawan yang melaporkan situasi tersebut secara langsung, yang menunjukkan betapa hebohnya kejadian ini.Jika tidak ditangani dengan baik, entah berapa banyak orang yang akan tertimpa sial, setidaknya Grup Lianto mungkin akan hancur.Di sisi lain, Almer telah menyelinap keluar dari samping. Tobi hanya mencegah pria itu mendekati Widia dan tidak membatasi pergerakannya.Melihat ekspresi wajah gelisah dari orang-orang yang berada di luar itu, Almer diam-diam tersenyum sinis.'Tobi, tak peduli seberapa hebatnya dirimu, seberapa tepat tebakanmu, kamu juga nggak akan bisa menyelesaikan masalah flek hitam itu. Sekarang, aku akan melihat bagaimana kamu berakhir.'"Pak Almer ...."Melihat sosok Almer, Yuli segera melangkah maju."Jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi. Grup Lianto nggak ada hubungannya denganku lagi," kata Almer dengan tenang."Ah ...."Karena siaran langsung tiba-tiba dihentikan, Yuli masih belum mengetahui hal itu. Wajahnya seketika memucat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 394

    "Ya, kalau mereka benar-benar punya cara untuk menghilangkan flek hitam, mungkinkah mereka juga bisa membantumu?" tanya Prita."Nggak mungkin!""Bahkan dokter terhebat di Harlanda pun angkat tangan. Menurutmu, perusahaan perawatan kulit bisa menyembuhkannya?"Fiona menggelengkan kepalanya."Tapi tadi dia bilang ....""Dia asal omong saja."Fiona menggelengkan kepalanya, tetapi diam-diam bertanya dalam hatinya, 'Kalau dia benar-benar bisa melakukan apa yang nggak bisa dilakukan orang lain, mungkinkah dia bisa menghilangkan bekas luka di wajahku?'Di saat bersamaan, Kak Zira juga melihat Tobi dari siaran televisi. Dia pun berkata dengan ekspresi marah, "Oh, ternyata kamu di sana. Bagus, aku nggak usah susah payah mencarimu.""Lantaran tahu di mana kamu bekerja sekarang, aku bisa membuatmu dipecat dari perusahaan kapan saja. Tunggu saja, aku pasti akan memberimu pelajaran."Sementara itu, Widia segera melambaikan tangannya sebagai isyarat agar semua orang diam, lalu dia mengambil mikrofon

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 395

    Di saat itu, Tobi pun mengambil mikrofon yang satunya lagi dan membentak mereka, "Diam, semuanya!"Begitu kata-kata itu keluar, semua orang tersentak!Semua orang terpaku di tempat. Tak disangka, Tobi masih berani sombong di saat seperti ini.Jangankan orang lain, bahkan Widia pun kaget.Hal seperti ini bisa viral di internet dalam sekejap.Almer juga tak kalah kaget. Wajahnya penuh dengan tatapan ejekan, 'Bocah ini pasti sudah gila.'Namun, Tobi kemudian berkata dengan nada dingin, "Jangan pikir aku nggak tahu. Selain korban dan keluarganya, kebanyakan dari kalian datang ke sini hanya untuk meramaikan atau sekadar menghasut-hasut.""Kalau kalian benar-benar ingin menyelesaikan masalah dan ingin melakukan yang terbaik untuk para korban, kalian nggak boleh membuat keributan seperti itu. Lagi pula, Bu Widia sudah berjanji akan memberikan jawaban yang memuaskan, jadi dia pasti akan menepatinya.""Jadi, harap kalian tenang dulu dan dengarkan solusi kami. Kalau kalian nggak puas nantinya, s

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status