Share

Bab 386

Penulis: Anak Ketiga
"Hais, sampai sekarang, kamu masih nggak menghargai kebaikan Bu Widia."

"Kalau begitu, nggak usah dengar pendapat Bu Widia, lakukan berdasarkan keinginanku saja. Biarlah polisi beserta Biro Industri Komersial turun tangan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh. Biar kamu dipenjara dan diberi denda."

Sembari berbicara, Tobi langsung mengeluarkan ponselnya dan berkata, "Aku akan menelepon polisi sekarang."

Pria itu terlihat serius. Akibatnya, semua orang pun menatap lekat-lekat ponsel yang berada di tangannya itu.

Begitu pula dengan Widia. Kapan dia punya rencana seperti itu? Sebenarnya, Widia tidak ingin memanggil polisi untuk menangani masalah ini. Dia bahkan sempat berpikir untuk menghentikan Tobi.

Hanya saja, Almer mendahuluinya. Pria itu mengira karena dirinya termasuk veteran perusahaan, setidaknya dia tidak akan diperlakukan seperti itu, tetapi siapa sangka dia akan berhadapan dengan orang gila seperti Tobi.

Almer buru-buru berkata, "Bagaimana kalau kita dengar pendapat Bu Widia
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 387

    Mendengarkan percakapan mereka berdua, Widia diam-diam menahan senyum pahit.Bisa dikatakan, membeli saham Almer seharga 200 miliar termasuk sangatlah murah. Hanya saja, dirinya tidak mampu membayar 200 miliar saat ini.'Tobi bahkan tidak bertanya, apa aku punya uang sebanyak itu?' pikirnya dalam hati.Terlebih lagi, perusahaan kini terkena dampaknya dan kelak mungkin akan menghadapi masalah yang lebih besar lagi.Menghabiskan 200 miliar untuk membeli saham Almer saat ini bukanlah keputusan yang tepat.Namun, Widia tidak mungkin menyela pembicaraan mereka.Kata-kata Tobi membuat Almer terdiam.Perkataan Tobi memang benar. Dengan reformasi drastis yang dilakukan Widia, meski awalnya mereka merasa kesulitan, seiring berjalan waktunya, semuanya telah berjalan lancar.Apalagi, baru-baru ini mereka telah bergabung dengan Serikat Dagang Lawana, lalu bekerja sama dengan Tuan Haris dalam bisnis Kosmetik Botanika, ditambah dengan kerja sama bank, semuanya tengah menuju perkembangan pesat.Hanya

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 388

    "Kami nggak mungkin bisa mentransfer uang kepadamu sekarang juga. Beri kami waktu tiga hari. Dalam tiga hari, kami akan memberikan 200 miliar.""Oh ya, Bu Widia juga sudah menyiapkan kontraknya. Silakan dilihat."Sembari berbicara, Tobi mengambil dua kontrak dari orang-orang di sampingnya, lalu menyerahkannya secara langsung. Yang satunya diberikan kepada Almer dan satunya lagi diberikan kepada Widia.Almer tampak kaget, lalu mengambil kontrak itu dan melihat isinya. Wajahnya terlihat getir.Ternyata, dia sudah ditakdirkan untuk gagal.Jika tidak, bagaimana mereka bisa menyiapkan kontrak akuisisi saham sebelumnya? Ini menunjukkan bahwa segala sesuatunya sudah direncanakan oleh Widia.Melihat pemandangan ini, semua orang kembali terkejut.Dari awal, ternyata segalanya berada dalam genggaman Bu Widia dan semuanya berjalan sesuai rencananya.Awalnya, mereka masih bodoh dan mengira Bu Widia akan berakhir, bahkan ingin mengusirnya.Saat ini, orang-orang yang ingin mengusir Widia tampak gugu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 389

    Mendengar ini, ekspresi wajah Widia berubah.Almer terkekeh, lalu lanjut berkata dengan bangga, "Tak kupungkiri, kontrak ini memang sangat bagus. Kalian membuatku nggak bisa terlibat dengan Grup Lianto ataupun hal yang berhubungan dengannya.""Tapi itu juga sekaligus menjamin keselamatanku, karena ke depannya masalah Grup Lianto nggak ada hubungannya denganku lagi, sekalipun itu masalah besar," ucap Almer dengan nada mengejek.Widia merasa ada sesuatu yang tidak beres, "Apa maksudmu?" Dia merasa di belakang semua ini pasti ada tipuan. Kalau tidak, di saat seperti ini, mana mungkin Almer akan bersikap seperti itu?"Kamu akan segera tahu apa yang kumaksud. Aku ingin tahu rencana apa yang akan dibuat Bu Widia selanjutnya setelah kamu melenyapkanku," ucap Almer sambil terkekeh.Widia sama sekali tidak tahu apa maksud perkataannya? Lagi pula, dia juga tidak punya rencana apa pun. Dia benar-benar kebingungan sekarang dan semuanya ini dipimpin oleh Tobi.Setelah Almer bertanya, semua orang pu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 390

    Tak disangka, semua orang memercayainya, bahkan ada di antara mereka yang bertanya, "Meski begitu, produk kita telah memiliki reputasi buruk, bagaimana kita bisa membuat semua orang percaya pada produk baru kita? Selain itu, benarkah produk baru itu bagus?""Umumnya mungkin kita akan kesulitan, tapi bukankah kita telah menemukan penyebab masalah ini? Aku rasa semua orang pasti akan mengerti. Kalau produk baru kita bisa menghilangkan flek hitam di wajah para korban, bukankah itu akan menjadi publisitas besar?" kata Tobi dengan datar."Apalagi, kejadian kali ini begitu heboh. Meski telah berdampak buruk pada reputasi perusahaan, hal ini juga bisa membuat semua orang mengetahui produk baru kita dengan mudah.""Kalau produknya benar-benar bagus, penjualan pasti akan meledak!"Setelah dipikir-pikir, semua orang mengangguk.Jika demikian, mereka bukan hanya akan menyelesaikan masalah eksternal dan mengurangi biaya kompensasi, tetapi juga memiliki manfaat yang sangat besar bagi perkembangan p

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 391

    Mendengar itu, ekspresi wajah Widia berubah total.Dalam benaknya, memang benar masalah menghilangkan flek hitam itu sangat merepotkan, tetapi dengan pengobatan modern zaman sekarang, cepat atau lambat masalah ini pasti akan teratasi. Bagaimanapun juga, itu bukan bawaan, tetapi efek samping dari obat-obatan.Namun, usai mendengar ucapan Almer, dia merasa tidak tertolong lagi.Jika demikian, kompensasi yang diminta oleh semua orang sudah pasti berbeda. Bahkan, masalah flek hitam itu akan selalu menghantui perusahaan dan menghancurkan Kosmetik Botanika milik Grup Lianto sepenuhnya.Tak peduli apa pun alasannya, dengan hasil seperti ini, siapa yang akan memercayai Kosmetik Botanika buatan Grup Lianto lagi?Apalagi, semua orang tidak akan peduli dengan alasan di balik semua itu. Yang mereka lihat hanyalah kosmetik milik Grup Lianto telah menghancurkan hidup mereka.Ketika semua orang yang berada di luar mendengar ini, ekspresi mereka berubah. Sebenarnya, mereka telah menduga akhir seperti

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 392

    "Tapi dari mana aku bisa menemukan produk perawatan kulit itu?" tanya Widia tak berdaya."Aku punya. Bukankah aku murid dari dokter ajaib? Guruku kebetulan punya resep yang sangat efektif untuk masalah ini, tapi masih butuh penelitian yang cermat sebelum bisa dibuat menjadi produk kosmetik.""Tapi saat ini, jangan peduli terlalu banyak lagi. Selagi popularitas masih tinggi, kita bangun reputasi lebih dulu. Oh ya, aku masih belum memilih nama untuk produk ini, nanti kamu pikirkan sendiri saja.""Kenapa jadi aku yang memberikan nama? Lagian itu produk buatanmu.""Toh milikku juga milikmu, 'kan? Lagian, aku sudah memberikannya kepadamu, jadi mulai sekarang itu akan menjadi milikmu sepenuhnya. Kamu bisa menggunakannya sesukamu," ucap Tobi.Widia benar-benar tersentuh, tetapi dia teringat dengan sesuatu yang lebih penting lagi dan bertanya, "Mengapa kamu membeli saham Almer atas inisiatifmu sendiri?""Kalau nggak beli sekarang, apa kamu mau tunggu sampai nilai pasar perusahaan kita naik taj

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 393

    Saat ini, banyak reporter dan wartawan yang melaporkan situasi tersebut secara langsung, yang menunjukkan betapa hebohnya kejadian ini.Jika tidak ditangani dengan baik, entah berapa banyak orang yang akan tertimpa sial, setidaknya Grup Lianto mungkin akan hancur.Di sisi lain, Almer telah menyelinap keluar dari samping. Tobi hanya mencegah pria itu mendekati Widia dan tidak membatasi pergerakannya.Melihat ekspresi wajah gelisah dari orang-orang yang berada di luar itu, Almer diam-diam tersenyum sinis.'Tobi, tak peduli seberapa hebatnya dirimu, seberapa tepat tebakanmu, kamu juga nggak akan bisa menyelesaikan masalah flek hitam itu. Sekarang, aku akan melihat bagaimana kamu berakhir.'"Pak Almer ...."Melihat sosok Almer, Yuli segera melangkah maju."Jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi. Grup Lianto nggak ada hubungannya denganku lagi," kata Almer dengan tenang."Ah ...."Karena siaran langsung tiba-tiba dihentikan, Yuli masih belum mengetahui hal itu. Wajahnya seketika memucat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 394

    "Ya, kalau mereka benar-benar punya cara untuk menghilangkan flek hitam, mungkinkah mereka juga bisa membantumu?" tanya Prita."Nggak mungkin!""Bahkan dokter terhebat di Harlanda pun angkat tangan. Menurutmu, perusahaan perawatan kulit bisa menyembuhkannya?"Fiona menggelengkan kepalanya."Tapi tadi dia bilang ....""Dia asal omong saja."Fiona menggelengkan kepalanya, tetapi diam-diam bertanya dalam hatinya, 'Kalau dia benar-benar bisa melakukan apa yang nggak bisa dilakukan orang lain, mungkinkah dia bisa menghilangkan bekas luka di wajahku?'Di saat bersamaan, Kak Zira juga melihat Tobi dari siaran televisi. Dia pun berkata dengan ekspresi marah, "Oh, ternyata kamu di sana. Bagus, aku nggak usah susah payah mencarimu.""Lantaran tahu di mana kamu bekerja sekarang, aku bisa membuatmu dipecat dari perusahaan kapan saja. Tunggu saja, aku pasti akan memberimu pelajaran."Sementara itu, Widia segera melambaikan tangannya sebagai isyarat agar semua orang diam, lalu dia mengambil mikrofon

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1634

    Alam kultivasi yang sangat luar biasa!Begitu memasuki alam kultivasi ini, baik itu kekuatan fisik atau kekuatan mentalnya, jauh lebih kuat dari sebelumnya. Bahkan, dia bisa memobilisasi energi langit dan bumi sesuka hatinya.Seakan-akan semua energi yang ada tercipta untuknya. Tobi langsung menggenggam dengan tangan kanannya. Tiba-tiba ada kilat dan guntur yang muncul di telapak tangannya. Tampak sangat menakutkan, tetapi tidak ada kekuatan yang bocor sama sekali."Se ... sepertinya telah mencapai tingkat menengah dari hukum langit dan bumi." Vamil terkejut. Padahal, Tobi baru saja memahami hukum langit dan bumi, tetapi kekuatannya kini bahkan tidak jauh berbeda dari dirinya yang telah mencapai tingkat puncak.Raja Naga Tua dan yang lainnya juga merasakan tekanan yang mengerikan. Mereka bahkan hampir berlutut.Setelah itu, Tobi segera menyimpan kembali kekuatannya dan bergegas mendekati Widia. Kekuatan spiritualnya langsung memasuki tubuh Widia untuk memeriksa kondisinya. Tak lama kem

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1633

    Begitu mendengar suara menyakitkan Tobi, Vamil merasa sangat pilu, tersiksa, dan juga sangat menyesal.Namun tepat di saat ini, dia merasakan perubahan pada tubuh Tobi. Wajahnya penuh dengan keterkejutan"Ini?""Keturunan naga?"Tobi juga merasakan hal yang aneh pada dirinya. Energi yang menakutkan mulai keluar dari tubuhnya. Bahkan tubuhnya yang biasanya melebihi kerasnya baja pun merasakan sakit yang parah.Hal ini membuatnya tanpa sadar membaringkan Widia kembali. Lantaran dia takut kekuatan fisiknya akan melukai Widia. Kemudian, Tobi berdiri agak jauh untuk menyalurkan energi yang dia miliki.Meski napas Widia terus melemah, Tobi tidak akan menyerah hingga saat-saat terakhir.Sembari menyerap energi keturunan naga, Tobi juga terus-terusan memperhatikan kondisi Widia. Dia bisa merasakan napas wanita itu makin lama makin pelan.Vamil menyaksikan semua ini dengan kaget. Padahal, dia mengangkat masalah keturunan naga hanya untuk mengelabui lawan. Siapa sangka, ternyata hal itu benar-be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1632

    Jika tidak, mungkin dia memerlukan waktu setidaknya beberapa bulan untuk pulih.Hirawan juga memiliki pemikiran yang sama. Saat melihat Luniver juga melarikan diri, dia segera bergabung dengannya dan pergi dengan cepat.Begitu Indira melihat mereka tidak punya peluang lagi, sekalipun rudal diluncurkan, mungkin hasilnya akan sia-sia saja. Dia terpaksa menyerah sepenuhnya. Dia hanya bisa menunggu sampai mereka dan Raja Naga Tua mengunjungi Gunung Simeru secara langsung.Meski Tobi membuat serangan yang menakutkan di akhir pertarungan, dia telah menggunakan teknik terlarang untuk mengerahkan energi pedang yang jauh melebihi kekuatan biasanya.Dampak dari serangan pedang ini juga sangat jelas. Tobi bisa dengan jelas merasakan kekosongan dan kerapuhan tubuhnya. Dia kini tidak bisa berdiri tegak.Bahkan, terhuyung sejenak. Dia menyadari bahwa wajah Widia tampak pucat pasi. Sekujur tubuhnya penuh dengan lumuran darah. Tampaknya, wanita itu dalam kondisi kritis.Wajah Tobi memucat. Dia segera

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1631

    Setelah mengingatkannya, tanpa ragu sedikit pun, Hirawan langsung berbalik dan meninggalkan tempat itu dengan gesit.Saat ini, dia tidak peduli dengan hidup matinya Luniver lagi. Sekalipun pesuruhnya, Hirawan juga mengabaikannya begitu saja.Saat Luniver mendengar perkataan Hirawan, wajahnya berubah drastis. Dia mengumpat dengan marah, "Sialan!" Kemudian, segera berbalik dan bersiap melarikan diri dari tempat itu.Lagi pula, Vamil sudah mau mati. Prabu juga sudah mati. Hirawan dari Negara Melandia bersedia menjadi antek-anteknya. Semuanya berakhir dengan sempurna.Saat kekuatannya pulih, dia masih bisa kembali untuk mengambil nyawa dua orang ini.Di sisi lain, Indira kembali memandang Radiya dengan cemas. Maksud tatapannya sangat jelas. Sekarang telah mencapai momen paling kritis. Jika mereka tidak segera mengambil tindakan, maka tidak akan ada peluang lagi.Namun, Radiya masih terdiam. Pria itu hanya menatap layar dan tidak mengucapkan kata apa pun.Dia masih menunggu.Menunggu kode d

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1630

    Yang paling malang adalah orang yang mengadang Tobi barusan. Pria yang mengkhianati Vamil itu bahkan tidak punya waktu untuk menghindar sama sekali. Dia menjerit dan langsung bergerak mundur.Jika tidak mundur dengan cepat, mungkin dia sudah kehilangan separuh nyawanya.Sialan! Kekuatan sekelompok orang ini sangat menakutkan. Terutama Tobi. Sepertinya kekuatan bocah ini lebih kuat dari dirinya sekarang.Menghadapi kedua kekuatan ini, Prabu juga merasakan teror. Dia mengerang beberapa kali dan mundur terus menerus. Tubuhnya jelas terluka parah.Sialan!Tak disangka, begitu kedua orang ini bergabung, kekuatan mereka akan begitu mengerikan. Bahkan, membuat lukanya bertambah parah. Jika bukan karena dia punya pil penyembuh, setidaknya dia butuh beberapa bulan untuk memulihkan dirinya.Sebenarnya Luniver bisa membantu Prabu, tetapi dia sengaja mundur. Saat melihat luka yang dialami Prabu makin parah, ada niat membunuh yang muncul di matanya.Jika memungkinkan, dia pasti akan menyingkirkan P

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1629

    Mendengar itu, Tobi mengangguk. Pria itu langsung memeluk Widia sambil bergumam, "Baiklah. Hari ini, kita sebagai suami istri berjanji akan menjadi pasangan sehidup semati di sini!"Widia sangat senang mendengar perkataan itu. Sejak mereka bercerai, kata 'suami istri' baru pertama kalinya keluar dari mulut Tobi.Apalagi, mereka masih belum menikah kembali."Sungguh pasangan yang mesra. Sayangnya, kalian ditakdirkan mati hari ini," ucap Luniver dengan nada mengejek.Amderika, yang dipimpin oleh Barat, telah menggunakan segala cara untuk menekan Negara Harlanda dalam segala aspek teknologi militer. Sebagai pelindung Amderika tentu saja tidak mengizinkan seni bela diri Negara Harlanda terus menghasilkan kultivator yang menakutkan dan berkuasa.Jadi, kedua orang ini harus mati hari ini."Benar. Apa pun yang terjadi, kalian akan mati hari ini. Sekarang, biarlah aku mengakhiri nyawa kalian." Prabu tampak penuh emosiBagaimana dia bisa melepaskan dua bocah ini begitu saja?"Kalau begitu, bert

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1628

    Jangankan Tobi baru saja mendapat pencerahan, sekalipun dia telah memahami hukum langit dan bumi, tanpa berlatih selama beberapa tahun, bagaimana kekuatannya bisa dibandingkan dengan para senior lainnya?Lantaran barusan tidak punya kesempatan, jadi Hirawan langsung pamer sekarang. Dia berkata dengan dingin, "Bocah, karena kamu begitu ingin mati, aku akan mengabulkan keinginanmu!"Meski tidak bisa mengalahkan Vamil, mana mungkin dia tidak bisa mengalahkan bocah kecil ini?Sekalipun kekuatannya kini hanya tersisa 20 persen, menyingkirkan seorang bocah adalah hal yang mudah baginya. Dia langsung meluncur ke depan dan Pedang Kekuatan Iblis di tangannya langsung menghantam dengan keras.Ekspresi Tobi berubah gelap. Dia mengumpulkan kekuatan besar dalam tubuhnya. Kemudian, mengeluarkan Pedang Diraya dari Cincin Spasial, lalu mengayunkannya dengan keras.Energi pedang itu bagaikan aliran sungai yang mengalir deras. Apalagi, serangan itu seakan-akan lautan yang marah dan ombak yang bergejolak

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1627

    Begitu selesai berbicara, kekuatan menakjubkan langsung melanda dirinya.Wajah Tobi berubah. Dia segera mengayunkan pedangnya dengan kuat. Energi sejati yang kuat di tubuhnya mengalir ke pedangnya. Dalam sekejap, cahaya pedang bersinar terang.Benturan kedua kekuatan itu menghasilkan energi yang luar biasa.Bam ....Dua kekuatan yang berbenturan itu membuat cahaya pedang menyebar ke segala arah. Tobi tidak tahan lagi dan langsung mengerang. Dia juga mundur beberapa langkah. Meski orang ini tidak sekuat Vamil dan tiga lainnya, dia masih lebih unggul dari Tobi.Yang paling penting lagi, orang ini mencegah Vamil dan Tobi meninggalkan tempat itu.Wajah Vamil berubah muram. Dia tidak menyangka pengkhianat ini akan muncul. Terlebih lagi, orang ini menyembunyikan auranya dengan sempurna. Bahkan, Vamil sendiri pun tidak menyadarinya sama sekali.Kemungkinan besar, orang ini satu komplotan dengan Prabu. Keduanya menyembunyikan aura dengan metode yang sama.Dalam waktu singkat itu, Luniver, Hira

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1626

    Saat serangan pertama, Hirawan berdiri di belakang Luniver. Jika tidak, luka yang dia derita mungkin akan lebih serius.Orang yang paling tidak beruntung adalah Prabu. Dia baru saja keluar dari tempat persembunyian dan kebetulan berdiri di posisi paling depan. Meski Luniver berada di sampingnya, setidaknya posisinya masih sedikit ke belakang.Prabu tidak peduli begitu banyak. Dia terus mengerahkan kekuatannya. Seakan-akan tidak gentar menghadapi musuh, dia juga terus mengeluarkan serangan.Hanya dengan satu pukulan, area beberapa mil ditekan secara hebat. Pukulan kuat itu sepertinya melenyapkan segala sesuatu di sekitarnya dan memancarkan cahaya keemasan.Energi itu seakan-akan matahari dan terus melaju ke depan secara gila-gilaanKini, tubuh Luniver sepenuhnya diselimuti kegelapan. Kedua belas sayapnya berubah menjadi hitam. Dia mengangkat tangan kanannya dan seluruh ruang langsung bergetar.Kemudian, sebuah telapak tangan terangkat. Seketika, kegelapan memadat.Tiba-tiba, memberikan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status