Share

Bab 309

Penulis: Anak Ketiga
Tobi tidak langsung menanggapi wanita itu, tetapi balik bertanya, "Apa kamu percaya kalau aku bilang aku memeriksa semua orang di seluruh perusahaan?"

"Kamu rasa aku akan percaya?"

Widia memutar bola matanya sambil melihat Tobi, "Sudahlah, jangan sembarangan. Seriuslah."

"Ya!"

"Sebenarnya hanya kebetulan. Aku punya teman yang kebetulan tahu tentang dirinya. Ditambah lagi, saat ini aku juga bergabung dalam tim satu, jadi aku memanfaatkannya."

Tobi hanya bisa mengarang satu kebohongan lagi.

"Ternyata begitu. Tapi, kamu sangat beruntung. Kamu selalu bertemu orang-orang baik yang membantumu."

"Tentu saja, tapi orang yang paling baik bagiku hanya kamu. Kalau bukan karena kamu, bagaimana aku bisa bergabung dengan perusahaan dan hidup begitu nyaman?" canda Tobi.

Widia menanggapinya dengan serius, lalu mendengus dingin, "Baguslah kalau kamu tahu. Lakukan pekerjaanmu dengan baik dan jangan buat aku mendapat masalah."

"Nggak akan."

"Bagus. Kebetulan kamu senggang, ayo antar aku pulang," kata Wid
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Noufan Galang
cerita nya makin tai,, nggak sperti novel sebelah yg bagus untuk dibaca,, tai tai
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
mertua egois tinggi mudah di bodohin
goodnovel comment avatar
Agus Santoso
ceritanya terlalu menjengkelkan, kurangin dong kesan letoii nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 310

    "Ada apa? Aku mencarikan pasangan yang baik untukmu. Apa kamu nggak tahu betapa baiknya Tuan Gavin. Kalau sempat diganggu oleh pecundang ini, kamu pasti akan menyesal," omel Yesa.Ternyata ibunya sedang mencari pasangan untuk dirinya. Pantas saja, dia ingin menyingkirkan Tobi.Setelah Widia menyadari niat ibunya, dia pun berkata dengan nada menyalahkan, "Bu, siapa yang menyuruhmu mencarikan pasangan untukku? Sudah kubilang, aku masih belum memikirkan hal itu.""Kamu masih belum memikirkannya? Tahukah kamu berapa usiamu sekarang? Beberapa tahun lagi, kamu sudah memasuki usia kepala tiga."Yesa terlihat gusar, "Aku nggak peduli, pokoknya kamu harus pertimbangkan baik-baik. Kalau nggak, aku akan mati di hadapanmu. Lagian, kamu nggak perlu khawatir, Tuan Gavin ini sangat hebat."Widia tampak tak berdaya. Dia menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Ayo masuk dulu."Mendengar itu, Yesa pun tidak lagi melarang Tobi masuk lagi. Dia hanya memperingatkan pria itu dengan suara pelan, "Tobi, denga

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 311

    Yesa menyaksikan mereka berdua mengobrol dengan penuh antusias. Dia segera menarik Tobi pergi yang baru saja berjalan masuk.Akibat dipegang erat oleh Yesa, Tobi sulit untuk melepaskan diri. Apalagi, pria itu juga takut dirinya terjatuh nantinya, bukankah itu akan menjadi lelucon? Lagi pula, Yesa juga mungkin akan melakukan itu."Tobi, lihat itu. Pria berbakat seperti Tuan Gavin-lah suami yang paling cocok untuk Widia. Orang sepertimu nggak pantas bersanding dengan putriku," ucap Yesa dengan dingin.Tobi tidak terlihat marah, tetapi hanya berkata dengan nada datar, "Seingatku, setengah bulan yang lalu, kamu juga memperkenalkan Joni kepadaku seperti ini, lantas di mana Joni sekarang?"Ucapan itu seketika membuat Yesa marah, "Itu karena Joni pintar berpura-pura. Kalau nggak, aku pasti sudah menyadarinya dari dulu.""Lantas, bagaimana kamu tahu kalau Tuan Gavin nggak berpura-pura?" tanya Tobi lagi. Jika dia tidak salah mengingat, Keluarga Gumilar bukanlah keluarga baik-baik."Tentu saja n

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 312

    Sepertinya, bocah ini bodoh.Padahal, yang pria itu menikahi wanita paling cantik di negara ini, tetapi dia bahkan belum pernah menyentuhnya.Dasar pria tak berguna!Jika dia bersaing dengan pecundang seperti itu, bukankah dia akan menurunkan statusnya?Namun, demi wanita idamannya itu, dia terpaksa harus menyingkirkan pecundang ini.Hanya saja, di hadapan wanita idamannya, dia tetap harus menjaga sikap. Gavin tersenyum tipis dan berkata, "Ternyata begitu. Aku nggak menyangka Saudara Tobi rela menyerah pada wanita yang begitu baik dan sempurna seperti Bu Widia. Benar-benar mengejutkanku.""Dia nggak rela menyerah begitu saja. Itu karena kami yang menyuruhnya. Mana mungkin pria sepertinya pantas bersanding dengan Widia? Tentu harus pemuda berprestasi seperti Tuan Gavin yang paling cocok untuk Widia," kata Yesa buru-buru."Benarkah? Bukankah Joni yang paling cocok?" balas Tobi sambil tersenyum tipis.Lagi-lagi Joni. Saking kesalnya, amarah Yesa sudah hampir meledak-ledak."Joni itu siapa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 313

    "Bukankah suasana hatimu sudah bagus tadi? Sekarang kenapa kamu kelihatan nggak senang?"Mata Tobi sangat tajam. Dia bisa melihat perubahan emosi Widia hanya dalam sekilas."Bukan urusanmu!"Widia tampak kesal. Sepertinya pria ini sama sekali tidak peduli dengan perceraian."Kamu itu istriku, kenapa aku nggak boleh mencampuri urusanmu?""Siapa bilang? Jangan lupa, waktu untuk mengurus akta cerai akan segera tiba. Saat itu, kita sudah nggak ada hubungannya lagi.""Segera tiba? Cepat sekali. Nggak bisakah kita membatalkannya?" tanya Tobi.Apalagi, penampilan Widia hari ini sangat menyentuh hatinya, terutama saat dia memperkenalkan dirinya kepada Gavin barusan, yang membuat pria itu merasa sangat nyaman.Saat mendengar itu, Widia merasa sangat senang. Bahkan, bibirnya juga langsung membentuk sebuah senyuman, tapi dia masih pura-pura berkata dengan kesal, "Huh! Jangan mimpi!""Tentu saja harus berani bermimpi. Kalau nggak, apa gunanya hidup di dunia ini.""Sudahlah, kita bicarakan lagi saa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 314

    "Tentu saja. Kalau nggak, buat apa datang ke sini?" kata Tobi dengan nada dingin."Benar, benar. Silakan masuk. Pesanlah makanan yang kalian sukai, nanti aku yang akan membayarnya." Tuan Tobi sedang makan bersama wanitanya, dia juga tidak berani mengganggu acara makan mereka.Meskipun dia ingin sekali mendekati Tuan Tobi, ingin mengobrol dengan pria itu dan ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih dekat dengan pria itu.Ini juga yang dikatakan ayahnya kepadanya.Apa pun yang terjadi, mereka harus berusaha untuk dekat dengan Tuan Tobi.Bayangkan. Orang yang bahkan bisa membuat Pak Damar memperlakukannya dengan hormat, bukankah itu sangat menakutkan?Sebenarnya, bukan hanya dia, Winson juga tengah menantikan kesempatan itu.Begitu selesai berbicara, Yudi bergegas pergi. Sepertinya dia hanya bisa menunggu kesempatan berikutnya.Tobi menggelengkan kepalanya. Dia tidak menghiraukan Yudi lagi dan langsung membawa Widia masuk ke dalam.Sebelum mereka memesan makanan, Widia pun tidak bisa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 315

    "Oke, panggil dia ke sini. Biar aku tanyakan langsung kepadanya, tapi saat aku bertanya, kamu nggak boleh memberikan petunjuk apa pun," ucap Widia terlihat pintar."Tenang saja. Nggak akan."Tobi kemudian melirik Yudi, yang sedari tadi terus memandangnya dari kejauhan.Tobi pun melambaikan tangannya, tanpa bersuara sedikit pun.Saat Yudi melihat lambaian tangan itu, dia langsung bangkit dan berlari kecil. Langkahnya itu seketika membuat bingung wanita-wanita yang menemaninya itu. Mereka bahkan merasa Tuan Muda Yudi yang ada di samping mereka itu sudah berubah.Kalau tidak, bagaimana dia bisa begitu fokus memperhatikan seseorang?Benar-benar di luar dugaan mereka."Tuan Tobi, kamu mencariku?" tanya Yudi dengan tatapan tersanjung.Melihat wajah Yudi yang tampak tersanjung, Widia langsung terdiam. Apa ini tuan muda Keluarga Saswito yang arogan dan mendominasi itu? Bagaimana dia bisa menjadi penurut seperti ini?"Bukan apa-apa. Istriku ingin tahu, mengapa kamu kabur saat kita berselisih se

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 316

    Karena Yudi bersikap sopan dan kooperatif, Tobi juga tidak tega bertindak terlalu jauh. Itu sebabnya, dia menambahkan ucapan itu."Baik, terima kasih Tuan Tobi!"Meski hanya satu kesempatan, Yudi tampak sangat bersemangat. Bahkan, saat berjalan, kakinya juga gemetar. Bukankah hanya karena alasan inilah dia melakukan begitu banyak hal? Ini seperti membeli polis asuransi yang sangat besar untuk dirinya sendiri.Widia menggelengkan kepalanya tak berdaya. Setelah melihat Yudi pergi agak jauh, dia pun berkata, "Kenapa kamu menjanjikan hal seperti itu kepadanya? Andai dia mendapat masalah besar, apa yang bisa kamu lakukan?""Kalau dia mencariku, aku pasti akan membantu menyelesaikan masalahnya. Lagian, dia sangat sopan," jawab Tobi."Menyelesaikan? Bagaimana kamu menyelesaikannya? Kamu pikir kamu siapanya Pak Damar? Meski aku nggak tahu kenapa Pak Damar memberimu kartu itu, itu bukan berarti kamu memiliki kekuatan Pak Damar."Keluarga Saswito memiliki kekuatan yang hebat. Jika bahkan Yudi ti

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 317

    Akhir-akhir ini, Jessi belum berkencan dengan Tobi, apalagi pria itu juga tidak punya waktu untuk menemani adik kecil ini. Dia selalu menolaknya dengan berbagai alasan, bahkan menutup telepon.Akibatnya, Jessi tampak tak berdaya dan mengatakan dia akan mendatangi rumah Tobi.Tak disangka, sebelum Jessi mendatangi rumahnya, mereka malah bertemu di sini. Wajah Jessi terlihat terkejut."Oh, kamu!"Karena tidak menemukan cara untuk menghindarinya, Tobi pun hanya bisa menjawabnya dengan senyuman. Bagaimanapun juga, Jessi sangat baik kepadanya dan berinisiatif membantunya."Kenapa? Kamu nggak senang melihatku? Di mana kamu bersembunyi akhir-akhir ini? Kenapa nggak kelihatan?"Tidak ada sosok orang lain yang terlihat di mata Jessi saat ini."Aku lagi sibuk," jawab Tobi acuh tak acuh."Sibuk apaan? Kuperingatkan, besok malam, kamu harus menemaniku." Awalnya, sekalipun harus mendatangi rumah pria itu, Jessi juga berencana meminta Tobi untuk menemaninya besok malam.Widia memperhatikan mereka be

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status