Widia akhirnya memutuskan, biarlah waktu yang membantu menguraikan solusi permasalahan ini. Lagi pula, dia akan segera mengetahui kebenarannya.Saat ini, ada tiga wanita sedang duduk di hotel dekat stadion.Salah satunya adalah Fiona, penyanyi populer di Negara Harlanda. Saat ini, Fiona sangat terkenal. Meski awalnya dia sempat menerima banyak tekanan, kini kariernya perlahan menjadi lebih baik.Selain Fiona, masih ada Prita, mantan asisten Fiona, yang saat ini telah menjadi manajernya Fiona.Yang terakhir adalah seorang wanita berusia tiga puluhan. Dia memiliki penampilan cantik, perawakan tinggi, tubuh seksi, serta memiliki pesona unik wanita dewasa.Lantaran tidak tahan dengan perlakuan para pemimpin senior perusahaan, dia terpaksa mengundurkan diri. Kebetulan dia bertemu dengan Fiona dan studio pribadinya juga membutuhkan seorang manajer.Helia merupakan kandidat yang cocok bekerja dalam bidang ini. Dia sangat terampil dan bisa menangani segala sesuatu dengan baik.Namun, karena te
Fiona sudah mencari tahu sebelumnya. Ternyata, Keluarga Byantara adalah salah satu keluarga terpandang di Jatra. Kekuatan mereka sangatlah menakutkan dan bisa dikatakan memiliki pengaruh tinggi.Kak Tobi memang hebat. Andai lawan mereka adalah keluarga dari Doma, dia pasti akan mencobanya. Namun menghadapi Keluarga Byantara, mereka sama sekali tidak punya peluang menang."Apa Tuan Tobi akan datang?" tanya Prita dengan heran."Ya, aku mengundangnya datang ke konserku malam ini dan dia sudah setuju." Mengungkit nama Tobi, ekspresi wajah Fiona kembali gembira."Baguslah!"Prita mengangguk. Dalam hatinya, dia diam-diam memikirkan bagaimana cara memberi tahu Tuan Tobi tentang masalah Kak Fiona yang diintimidasi oleh Leonel.Entah kenapa, Prita selalu merasa Tuan Tobi sangat hebat.Siapa tahu pria itu punya cara, 'kan?Helia juga tidak berkomentar lagi. Dia juga penasaran dan ingin bertemu dengan sosok hebat itu. Dia mau lihat apa benar Tuan Tobi sehebat itu?Memang benar, setelah dilihat da
Saat Helia keluar, dia sengaja mengambil tiket lebih. Hanya ada satu kursi bagus di barisan pertama dan yang lainnya jauh di belakang.Panggung di sini diatur sedemikian rupa sehingga mereka yang berada di baris pertama tidak perlu mengangkat kepala dan posisinya sangat nyaman.Namun, karena merasa tatapan Tobi kurang sopan, Helia pun asal memberinya tiket. Padahal, sesuai permintaan Fiona, dia harus memberikan posisi barisan pertama untuk Tobi.Namun, posisi yang diperoleh Tobi juga cukup bagus. Dia malah merasa barisan ketiga lebih nyaman.Hanya saja, jika ingin berinteraksi dengan artis, mungkin agak sulit dilakukan.Tobi juga telah mengetahui karakter Helia. Gadis itu tidak muda, tetapi masih mudah terbawa emosi. Jangan-jangan wanita itu pernah disakiti pria?Tak disangka, tebakan Tobi kali ini benar.Tobi juga tentunya tidak akan mempermasalahkan hal sepele seperti itu. Dia melihat nomor di tiket dan mengikuti arus orang di dalam.Setelah melalui banyak tikungan dan belokan, akhir
"Nggak masalah!"Laurin segera mengeluarkan ponselnya. Bukankah hanya empat ratus juta? Baginya, uang sejumlah itu bukanlah apa-apa dan dia tidak peduli sama sekali.Tak lama kemudian, wanita itu menerima transfer dompet digital sebanyak empat ratus juta.Dia benar-benar tercengang. Dia memandang wanita cantik di depannya dengan tidak percaya. Dia kemudian memutuskan untuk segera mentransfer uang itu ke rekening bank.Asalkan uang itu masuk ke rekeningnya, maka itu sudah pasti bukan penipuan.Proses transfer kini sangat cepat. Uang itu telah masuk ke rekening bank dalam hitungan detik."Terima kasih, terima kasih, Nona Cantik!"Wanita itu berulang kali mengucapkan terima kasih dengan gembira. Kemudian, berbalik dan berjalan keluar tanpa ragu.Tobi tersenyum pahit. Dalam hatinya, dia bergumam, 'Gadis ini sudah gila.' Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kamu membeli tiketnya? Lantas, bagaimana dengan tiketmu sendiri?""Aku nggak punya tiket!'"Kamu nggak punya tiket? Jadi, bagaima
Wanita berbaju hijau tentu tidak terima dikatakan seperti itu. Dia langsung marah dan mengamuk.Namun, wanita di depannya menegurnya, "Lastri, kamu yang lebih dulu melakukan kesalahan. Sudah, jangan diteruskan lagi.""Ya, Nona!"Wanita berbaju hijau mengangguk dan tidak berbicara lagi.Mungkin karena takut keduanya berdebat lagi, wanita cantik itu langsung duduk tepat di sebelah kiri Tobi, sedangkan wanita berbaju hijau duduk di sebelah kiri majikannya.Tobi tertegun. Padahal, kemunculan wanita misterius itu sudah membuatnya tertegun. Sekarang, wanita itu masih duduk di sampingnya.Setelah duduk, wanita itu bahkan sempat mengangkat kepalanya dan melirik Tobi. Namun, hanya sekilas saja.Di matanya, Tobi memang tampan, tetapi hanya itu saja.Karena Teknik Melupakan Cinta yang dia latih, kini dia makin tidak tertarik dengan hubungan cinta lagi. Dia lebih fokus pada kultivasinya dan tidak peduli dengan pria mana pun.Selain kultivasi, satu-satunya hal yang bisa menyentuh hatinya hanyalah n
Saat bibir Fiona terbuka, suara lembut dan memabukkan itu langsung menggema di seluruh stadion dan jatuh ke telinga semua orang.Semua penonton juga menggoyangkan stik lampu di tangan mereka dan menikmati nyanyian merdu nan indah itu. Mereka refleks ikut bernyanyi dengan lembut.Padahal, itu hanya sebuah lagu yang sangat sederhana, tetapi begitu dinyanyikan oleh Fiona, lagu itu terdengar begitu merdu dan menyentuh.Suaranya yang merdu dan indah menembus telinga semua orang. Alunan lagu membawa semua orang seakan kembali ke momen tertentu dan membuat mereka merasakan emosi yang sama.Saat ini, Tobi juga mulai menikmati lagu itu dan merasa dirinya seakan-akan tenggelam dalam musik itu.Barulah Tobi mengerti mengapa semua orang begitu gila. Lantaran suara ini begitu nyata dan indah.Ini jelas-jelas merupakan suara alam yang nyata.Wanita di sebelahnya juga telah tenggelam di dalam alunan musik itu. Ekspresi dan emosi yang berbeda tertampang jelas di wajahnya.Mungkin karena terlalu mengha
"Mana mungkin. Dia orang baik, kok," jawab Prita buru-buru."Masa? Aku malah merasa dia seperti orang mesum," ucap Helia."Hmm, nggak mungkin. Kalau dia memang seperti itu, Kak Fiona pasti sudah kehilangan kesuciannya dari dulu.""Apa maksudnya?""Tanyakan sendiri sama Kak Fiona." Prita tidak menjelaskan lebih lanjut lagi.Helia menggelengkan kepalanya. Dia merasa mereka berdua masih terlalu muda dan mungkin telah ditipu oleh Tobi.Hanya dalam beberapa saat, Fiona sudah mulai menyanyikan lagu keduanya. Lagu ini memiliki gaya yang sedikit berbeda, tetapi masih sangat indah.Waktu berlalu begitu saja. Setelah semua orang menikmati lagu demi lagu, acara konser juga sudah hampir berakhir."Aku sangat senang bisa bersama kalian semua malam ini. Hanya saja, momen indah berlalu dengan cepat. Setiap pertemuan akan ada saatnya untuk berpisah.""Tapi perpisahan hari ini akan menjadi pertemuan kita di masa depan. Lagu 'Perpisahan' ini aku persembahkan untuk kalian semua!"Begitu selesai berbicara
"Jangan. Kalau kamu yang cium, lebih baik nggak usah. Kamu hanya akan menakuti tuanku nantinya," ejek Laurin."Kamu!"Lastri terlihat kesal."Laurin, hentikan." Tobi tampak pasrah. Pria itu kini makin yakin dirinya pasti akan terpilih. Tak disangka, Fiona akan menggunakan cara seperti ini."Mereka mau menang sendiri dan merasa Tuan tertarik sama mereka berdua," ujar Laurin sambil mendengus dingin."Kamu, lancang sekali!"Yaldora tampak marah. Seluruh tubuhnya memancarkan aura sedingin es. Mendadak suhu di sekitar mereka turun beberapa derajat dan tubuh mereka langsung kedinginan.Laurin juga terkejut. Wanita ini kuat sekali. Ternyata yang dia rasakan tadi nyata. Wanita itu lebih kuat dari dirinya.Kekuatan Laurin kini telah berada di alam Guru Besar, tetapi wanita ini bahkan lebih kuat dari dirinya. Itu berarti kekuatan wanita itu sangat menakutkan."Sudah cukup!"Tobi tiba-tiba angkat bicara. Begitu bersuara, suhu dingin di sekitar mereka langsung menghilang dan kembali ke suhu normal