Saat bibir Fiona terbuka, suara lembut dan memabukkan itu langsung menggema di seluruh stadion dan jatuh ke telinga semua orang.Semua penonton juga menggoyangkan stik lampu di tangan mereka dan menikmati nyanyian merdu nan indah itu. Mereka refleks ikut bernyanyi dengan lembut.Padahal, itu hanya sebuah lagu yang sangat sederhana, tetapi begitu dinyanyikan oleh Fiona, lagu itu terdengar begitu merdu dan menyentuh.Suaranya yang merdu dan indah menembus telinga semua orang. Alunan lagu membawa semua orang seakan kembali ke momen tertentu dan membuat mereka merasakan emosi yang sama.Saat ini, Tobi juga mulai menikmati lagu itu dan merasa dirinya seakan-akan tenggelam dalam musik itu.Barulah Tobi mengerti mengapa semua orang begitu gila. Lantaran suara ini begitu nyata dan indah.Ini jelas-jelas merupakan suara alam yang nyata.Wanita di sebelahnya juga telah tenggelam di dalam alunan musik itu. Ekspresi dan emosi yang berbeda tertampang jelas di wajahnya.Mungkin karena terlalu mengha
"Mana mungkin. Dia orang baik, kok," jawab Prita buru-buru."Masa? Aku malah merasa dia seperti orang mesum," ucap Helia."Hmm, nggak mungkin. Kalau dia memang seperti itu, Kak Fiona pasti sudah kehilangan kesuciannya dari dulu.""Apa maksudnya?""Tanyakan sendiri sama Kak Fiona." Prita tidak menjelaskan lebih lanjut lagi.Helia menggelengkan kepalanya. Dia merasa mereka berdua masih terlalu muda dan mungkin telah ditipu oleh Tobi.Hanya dalam beberapa saat, Fiona sudah mulai menyanyikan lagu keduanya. Lagu ini memiliki gaya yang sedikit berbeda, tetapi masih sangat indah.Waktu berlalu begitu saja. Setelah semua orang menikmati lagu demi lagu, acara konser juga sudah hampir berakhir."Aku sangat senang bisa bersama kalian semua malam ini. Hanya saja, momen indah berlalu dengan cepat. Setiap pertemuan akan ada saatnya untuk berpisah.""Tapi perpisahan hari ini akan menjadi pertemuan kita di masa depan. Lagu 'Perpisahan' ini aku persembahkan untuk kalian semua!"Begitu selesai berbicara
"Jangan. Kalau kamu yang cium, lebih baik nggak usah. Kamu hanya akan menakuti tuanku nantinya," ejek Laurin."Kamu!"Lastri terlihat kesal."Laurin, hentikan." Tobi tampak pasrah. Pria itu kini makin yakin dirinya pasti akan terpilih. Tak disangka, Fiona akan menggunakan cara seperti ini."Mereka mau menang sendiri dan merasa Tuan tertarik sama mereka berdua," ujar Laurin sambil mendengus dingin."Kamu, lancang sekali!"Yaldora tampak marah. Seluruh tubuhnya memancarkan aura sedingin es. Mendadak suhu di sekitar mereka turun beberapa derajat dan tubuh mereka langsung kedinginan.Laurin juga terkejut. Wanita ini kuat sekali. Ternyata yang dia rasakan tadi nyata. Wanita itu lebih kuat dari dirinya.Kekuatan Laurin kini telah berada di alam Guru Besar, tetapi wanita ini bahkan lebih kuat dari dirinya. Itu berarti kekuatan wanita itu sangat menakutkan."Sudah cukup!"Tobi tiba-tiba angkat bicara. Begitu bersuara, suhu dingin di sekitar mereka langsung menghilang dan kembali ke suhu normal
Lantaran Yaldora dan Laurin termasuk ahli bela diri hebat, jadi mereka bisa mendengar suara mereka dengan jelas.Begitu mendengar banyak orang yang mengagumi kecantikan dirinya dan iri dengan Tobi, Laurin tampak gembira. Dia bahkan ingin berteriak dengan suara lantang.'Benar, aku memang wanitanya Tuan Tobi!'Namun, beda halnya dengan Yaldora. Makin dia mendengar kata-kata itu, emosinya makin memanas.Siapa pria mesum di sampingnya ini? Beraninya dia berangan-angan untuk memiliki dirinya? Benar-benar tidak tahu diri!Jika bukan karena tidak leluasa bertindak di tempat seperti ini, dia pasti sudah menghabisi pria ini dari tadi!Konyol sekali!Fiona juga menyadari reaksi semua orang. Bahkan, memperhatikan dua wanita cantik di samping Tobi. Yang lainnya mungkin hanya menebak-nebak saja.Namun, Fiona merasa kedua wanita ini pasti punya hubungan dengan Kak Tobi.Hanya saja, Fiona bukan hanya tidak cemburu, tetapi dia malah gembira. Karena dia tahu dirinya sangat menarik. Tidak mungkin ada p
Di bawah sorak-sorai semua orang, lagu akhirnya berakhir juga. Konser hari ini pun selesai.Yaldora terhenyak kembali. Dia sudah mengikuti tuannya sejak masih kecil. Jadi, dia juga tidak tahu menyanyikan lagu ini.Namun, entah kenapa, saat mendengar nyanyian mereka, dia merasa bersemangat kembali, seolah-olah segala kesulitan yang dia hadapi bukanlah apa-apa.Dia merasa Tobi yang berada di atas panggung itu kini tidak begitu menyebalkan lagi. Setidaknya, pria mesum ini sedikit berbeda dibandingkan pria mesum lainnya.Hanya saja, hal ini tetap tidak mengubah kenyataan bahwa Tobi adalah pria mesum. Pria seperti itu tidak layak menjalin hubungan apa pun dengannya, apalagi mencoba mengikutinya."Terima kasih kepada teman ini. Dia sudah memberi kita momen indah di konser hari ini." Selesai berbicara, Fiona langsung melangkah maju dan membuka tangannya untuk memeluk Tobi.Mendengar apa yang dikatakan Fiona, semua orang juga setuju. Bahkan, melihat Fiona yang lebih agresif daripada sebelumnya
"Oh ya, sekalian periksa wanita yang berada di sampingnya itu. Kalau mereka sekomplot, tangkap dia juga." Ada niat jahat dalam sorot mata Leonel.Meski hanya terlihat dari layar, bisa dikatakan, kesempurnaan kedua wanita itu mirip dengan Fiona. Hanya saja, dalam hatinya, Fiona adalah bidadari yang paling sempurna."Baiklah!"Yuga mengangguk. Dalam hatinya, dia diam-diam merasa kecewa. Awalnya dia juga menginginkan kedua wanita itu. Namun, siapa sangka Tuan Leonel akan begitu serakah dan menginginkan semuanya.Dia bahkan tidak meninggalkan satu pun untuknya.Namun, Leonel adalah putra Keluarga Byantara, jadi Yuga juga tidak berani membangkang.Fiona sama sekali tidak mengetahui semua ini. Dia mendekati Tobi dan berbisik, "Kak Tobi, begitu konser selesai, aku traktir kamu makan malam, ya?"Tobi juga sadar akan perasaan Fiona terhadap dirinya. Lantaran takut Fiona akan tenggelam lebih dalam, jadi Tobi buru-buru menolak. "Hmm, aku masih punya urusan nanti. Jadi, sepertinya nggak bisa menem
Begitu menerima respons Tobi, Yaldora langsung berkata, "Kamu juga lumayan. Kamu bisa melenyapkan kekuatan yang aku keluarkan barusan. Bolehkah aku tahu tingkat kekuatanmu sudah sampai mana?"Wanita ini langsung menanyakan inti permasalahannya. Tentu saja, Tobi tidak akan memberitahunya. Dia hanya berkata sambil tersenyum tipis, "Ini hanyalah taktik kecil. Nggak layak untuk diungkit."Ketika mendengar itu, Yaldora menyadari bahwa tebakannya tidak salah. Ini memang hanya taktik kecil saja. Dia baru saja hendak berbicara.Tepat di saat itu, sebuah mobil hitam berhenti dan menurunkan kaca jendelanya. Rupanya mobil itu datang untuk menjemput Yaldora dan Lastri.Dia tidak berkata apa-apa lagi dan langsung membawa Lastri masuk ke dalam mobil.Melihat kedua wanita itu pergi, ekspresi wajah Tobi berubah serius dan berkata, "Laurin, wanita itu nggak sederhana. Suruh orang untuk memeriksanya dan lihat apa yang mereka lakukan.""Ya!""Aku sudah menyuruh orang memeriksa mereka." Laurin mengangkat
Saat mendekati mobil mewah itu, Tobi mendapati ada seorang pemuda duduk di dalam. Dia berpakaian tidak senonoh, dengan kerah dan pakaian yang robek di mana-mana. Dari tampangnya, pemuda itu punya sifat memberontak dan sombong."Nak, tahukah kamu kesalahan besar apa yang telah kamu perbuat?"Pemuda itu adalah Yuga. Dia melirik ke arah Tobi sambil memainkan tongkat bisbol di tangannya."Nggak tahu."Tobi menggelengkan kepalanya. Dia sungguh tidak tahu apa-apa. Lagi pula, tidak ada orang yang memberitahunya."Kamu nggak tahu?"Pria yang barusan menyuruh Tobi datang itu langsung memarahinya dengan dingin, "Nak, masa kamu nggak tahu dengan apa yang kamu lakukan sendiri?" Kalau bukan karena Tuan Yuga belum memberi perintah, dia pasti sudah mengambil tindakan dari tadi.Tobi mengerutkan kening dan berkata dengan dingin, "Kalau ada masalah, langsung katakan saja. Aku nggak punya waktu untuk meladenimu di sini!""Nak, sombong juga kamu."Pria itu marah dan ingin mengambil tindakanNamun, Tuan Y
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K