Sebentar. Mungkinkah ada hubungan sama Grup Toranda?"Kamu masih mikir?"Yuga memperlihatkan ekspresi menghina. Kemudian, dia berkata, "Ya sudah! Kalau begitu, aku akan kasih petunjuk lebih jelas lagi. Coba pikirkan, apa yang kamu lakukan barusan!""Fiona?"Tobi tiba-tiba teringat dengan sebuah kemungkinan. Jangan-jangan gara wanita?"Akhirnya, kamu ingat juga, tapi sudah terlambat. Tuan Leonel bilang kamu harus dihabisi hari ini. Jadi, percuma saja kamu menyesal sekarang."Yuga kemudian berkata dengan dingin, "Ayo, lumpuhkan dia!""Tunggu sebentar!"Tobi menghentikannya lagi. Lantaran Yuga memberitahunya begitu banyak informasi, Tobi memutuskan untuk memberi kesempatan kepadanya. Tobi pun berkata, "Kalian yakin mau melumpuhkanku hanya demi Keluarga Byantara?""Omong kosong! Kalau nggak, menurutmu, apa yang kami lakukan di sini?""Aku rasa sebaiknya kamu pertimbangkan baik-baik. Kalau nggak, aku khawatir kamu nggak akan mampu menanggung konsekuensinya!" Tobi masih berbaik hati."Lucu s
Bruk, bruk ....Di saat kerumunan itu mengepung Tobi dan bersiap mengambil tindakan, terdengar suara jeritan keras.Setelah dilihat lebih dekat, ternyata itu jeritan orang-orang yang tadinya mau menyerang Tobi. Satu per satu dari mereka tergeletak di tanah. Semuanya tampak menutupi wajah mereka sambil mengadu kesakitan.Ternyata dalam waktu singkat itu, Tobi memegang tongkat di tangannya dan langsung menggulingkan mereka semua dengan tiga pukulan berturut-turut.Hanya saja, ada sebagian yang kakinya langsung patah. Ada pula yang lebih beruntung karena hanya satu kaki saja yang patah.Para preman itu langsung memandang Tobi dengan wajah penuh ketakutan. Tidak ada yang menyangka kalau bocah ini begitu jago bertarung. Mereka jelas bukanlah tandingannya, apalagi kekuatan mereka bahkan tidak sebanding sama sekali.Mata Yuga juga menunjukkan keterkejutan. Namun, dia terlihat kesal. Dia kemudian tersenyum sinis. "Nak, tak kusangka, seni bela dirimu bagus juga. Pantas saja kamu berani merajale
Saat ini, giliran Tobi yang memperlihatkan ekspresi menghina. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Pecundang dari mana? Beraninya sombong di depanku? Sepertinya sudah bosan hidup!"Pernyataan ini jelas membuat semua orang marah, tetapi mereka tidak berani berkata apa-apa.Lagi pula, di saat seperti ini, apa masih ada yang berani pamer? Kalau ada, bukankah orang itu sudah gila?Sayangnya, masih ada orang gila seperti itu. Yuga yang terluka merangkak keluar dan berkata dengan marah, "Nak, jangan terlalu sombong!""Kamu tahu siapa aku? Beraninya kamu melukaiku?""Tuan Yuga, 'kan? Bukankah kamu barusan sudah bilang?" Tobi tampak tidak peduli.Yuga tampak tidak berdaya. Dia kemudian berkata dengan marah, "Kalau begitu, tahukah kamu Tuan Yuga yang kamu provokasi itu siapa? Dari mana latar belakangnya? Aku beri tahu kamu, aku ini tuan muda Keluarga Bustan.""..."Tobi kehabisan kata-kata. Apa otak pria ini bermasalah?Yuga juga merasa ucapannya masih kurang jelas, jadi dia segera menamba
"A ... apa yang mau kamu lakukan?" Wajah Yuga memucat karena ketakutan. Ada juga rasa marah bercampur dengan kaget."Apa yang ingin aku lakukan? Bukankah aku sudah bilang barusan? Kamu menginginkan nyawaku. Sebaliknya, aku hanya ingin satu kakimu. Nggak keterlaluan, 'kan?" kata Tobi dengan datar."Nggak, nggak bisa!"Yuga cemas dan buru-buru berkata, "Begini saja. Asalkan kamu melepaskanku, aku akan anggap barusan nggak terjadi apa-apa dan membiarkan semuanya berlalu begitu saja.""Sebaliknya, kalau kamu menyentuhku, Keluarga Bustan pasti nggak berdiam diri. Berdasarkan kekuatan Keluarga Bustan, seberapa hebat pun kekuatanmu, kamu mungkin akan mati juga.""Kamu masih berani mengancamku?" kata Tobi dengan ringan."Nggak, ini bukan ancaman. Ini permintaan, permintaan." Melihat ekspresi Tobi, Yuga juga ketakutan. Dia tidak berani melawan lagi.Singkatnya, Yuga harus menyelamatkan nyawanya dulu. Setelah itu, barulah dia memikirkan cara untuk membuat lawan mati mengenaskan."Baguslah kalau
"Hmm." Yuga berkata dengan hati-hati, "Tuan Leonel telah ditolak berkali-kali oleh Fiona. Dia sangat marah pada Fiona. Sekarang mungkin dia sudah pergi ke hotel tempat Fiona menginap.""Apa kamu bilang?"Wajah Tobi berubah pucat.Yuga terkejut. Dia takut Tobi memukulnya lagi. Dia buru-buru berkata, "Aku ... aku sudah ceritakan semuanya kepadamu. Kamu nggak boleh memukulku lagi. Terlebih lagi, semua yang aku katakan itu benar. Selain itu, yang memberitahunya lokasi hotel juga aku.""Tuan Leonel mungkin sudah sampai di hotel sekarang."Yuga jelas-jelas ketakutan. Dia hanya ingin bergegas mengusir Tobi ke tempat Leonel secepat mungkin. Dia tidak sadar kata-katanya telah membuat Tobi emosi.Wajah Tobi berubah dingin dan langsung bertanya, "Hotel mana? Nomor kamar berapa?"Yuga buru-buru memberitahunya.Kebetulan hotel ini cukup dekat dan jaraknya tidak terlalu jauh dari sana."Sebaiknya kamu berdoa agar Fiona baik-baik saja. Kalau nggak, kamu pasti akan mati mengenaskan," ucap Tobi dengan
Wajah Leonel berubah dingin. Dia pun bertanya, "Bu Helia, apa maksudmu? Apa kamu anggap aku itu binatang buas?"Ekspresi wajah Helia juga berubah. Dia buru-buru berkata, "Mana mungkin? Tuan Leonel, jangan bercanda. Hanya saja, Fiona dan Prita sedang berganti pakaian sekarang dan nggak begitu leluasa menerima tamu.""Benarkah? Kalau begitu, biar aku lihat bagaimana penampilannya sekarang?" Leonel tidak peduli dengan apa yang dikatakan Helia dan langsung menerobos masuk, tanpa menunggu lebih lama lagi.Melihat itu, Hamid buru-buru berkata, "Tuan Leonel, aku masih sibuk. Aku nggak ganggu kalian lagi.""Pergilah!"Leonel langsung masuk ke dalam tanpa menoleh sedikit pun ke belakang.Raut wajah Helia berubah pucat. Dia bergegas masuk ke dalam.Pria pengawal di belakang langsung menutup pintu, bahkan menguncinya. Setelah itu, dia pun masuk ke dalam.Begitu mendengar suara familier itu, ekspresi Fiona dan Prita juga berubah. Lantaran mereka tahu siapa orang yang mendatangi mereka."Kak Fiona,
"Tuan Leonel, kamu serius?" Helia tahu keluarga terpandang seperti keluarganya Leonel tidak mungkin mengizinkan putra mereka menikahi seorang selebriti.Namun, memang terkadang ada pengecualian.Leonel menegaskan. "Tentu saja!" Meski tahu hal itu tidak mungkin terjadi, dia tidak peduli lagi. Sekalipun harus berbohong, dia juga harus mendapatkan Fiona."Kalau begitu, menurutku, Fiona akan mempertimbangkannya. Tapi kamu yakin Keluarga Byantara kalian benar-benar menerimanya?" tanya Helia."Karena aku sudah setuju, seharusnya nggak ada masalah lagi. Fiona, bagaimana menurutmu?" tanya Leonel.Fiona tertegun sejenak dan tidak tahu harus menjawab apa.Helia baru saja bersiap untuk angkat bicara.Leonel melambaikan tangannya dan berkata langsung, "Jangan bicara!" Dia tidak bodoh. Saat berbicara dengan Helia barusan, Leonel juga memperhatikan ekspresi Fiona. Gadis itu jelas tidak terlihat seperti yang dikatakan Helia.Apalagi, kabar yang baru dia terima dari Pak Hamid, ditambah lagi, saat Fion
Tidak dimungkiri, Helia cukup pintar.Sayangnya, teriakan itu juga tidak ada gunanya.Leonel bukan hanya tidak panik sama sekali, tetapi wajahnya juga terlihat tenang. Dia bahkan berkata dengan nada mengejek, "Teriaklah! Kita lihat apa ada yang datang menolong kalian nggak!""Aku lupa bilang, kamar yang berada di sekitar sini sudah kosong semuanya. Sebelumnya, memang ada tamu yang tinggal, tapi di saat kalian mengadakan konser, mereka semua sudah diusir keluar."Leonel hanya perlu memberikan sedikit uang kepada pihak hotel untuk mengusir para tamu itu. Pihak hotel tinggal mencari alasan dan menyelesaikan masalah itu dengan mudah.Begitu mendengar kata-kata itu, ketiga wanita langsung putus asa.Tidak ada lagi yang bisa menyelamatkan mereka lagi sekarang.Menghadapi pengawal yang kuat, kedua wanita itu tidak bisa melawan sama sekali. Tak butuh waktu lama, tangan mereka sudah diikat ke belakang dan mulut mereka juga telah ditutupi selotip.Leonel juga tidak peduli dengan teriakan mereka.
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K