Astaga. Jika terlambat sedikit, nyawa Fiona mungkin sudah berakhir di sini.Melihat adegan ini, Leonel langsung marah. Tak disangka, Fiona lebih memilih mati daripada menuruti keinginannya.Apa di mata Fiona, dirinya begitu buruk?Selain tampan, apa lagi yang dimiliki bocah itu?Memangnya punya wajah tampan ada gunanya?Leonel tampak emosi. Dia melangkah maju untuk menarik tubuh Fiona dengan kasar. "Fiona, apa kamu begitu membenciku? Baiklah. Makin kamu membenciku, makin pula aku ingin bersenang-senang denganmu di depan umum.""Jangan mendekat!"Fiona menjadi cemas. Dia mengangkat tangan kanannya dan langsung menampar wajah Leonel.Leonel tertegun sejenak. Dia tidak sempat bereaksi dan tidak terpikirkan akan kemungkinan ini. Jika tidak, hanya berdasarkan wanita lemah seperti Fiona, mana mungkin dia bisa menyentuhnya?"Hei, Jalang, beraninya kamu memukulku!"Leonel tidak terima diperlakukan seperti itu. Dia langsung mendaratkan sebuah tamparan di wajah Fiona.Plak!Terdengar suara tajam
Di saat Tobi menendang pintu, Leonel sudah sempat menoleh untuk melihat. Hanya sekilas pandang, dia sudah tahu orang yang menendang Tobi itu adalah Tobi.Dia punya kesan yang kuat terhadap Tobi. Apalagi, setelah melihatnya di atas panggung hari ini.Sialan! Ternyata bocah ini masih hidup!Apalagi, bocah ini malah datang ke sini untuk merusak rencananya.Yuga sungguh tidak berguna. Bukankah Leonel sudah memintanya mencari orang untuk melumpuhkan bocah ini?Suara pintu ditendang barusan sangatlah keras hingga membuat semua orang tanpa sadar melihat ke arah pintu, termasuk Prita dan Helia.Prita mulanya sempat tertegun sejenak. Kemudian, wajahnya dipenuhi kejutan dan kegembiraan.Itu Tuan Tobi!Tuan Tobi datang!Meski tidak tahu Tuan Tobi bisa mengatasi masalah ini atau tidak, dia kini merasakan secercah harapan. Setidaknya, jauh lebih baik daripada situasi saat ini, 'kan?Helia juga terkejut. Melihat sosok Tobi di depan pintu, dia tiba-tiba merasa pria itu berbeda dari apa yang dia lihat
Selain itu, di saat dia hendak bunuh diri barusan, posisi pengawal itu sangat jauh darinya. Meski begitu, pengawal itu bisa datang dengan cepat dan menghentikannya.Terlihat jelas bahwa kekuatan pengawal ini sangatlah hebat.Namun, Tobi tampak menghina dan berteriak dengan dingin, "Enyahlah!"Helia, Prita, dan Fiona sempat tertegun sejenak. Memang benar, Tobi sangat mendominasi dan heroik. Namun, bisakah dia mengalahkan pengawal yang kuat itu?Wajah pengawal paruh baya itu terlihat dingin. Sebenarnya, dia sudah merasa bahwa dirinya bukan tandingannya sama sekali. Namun, tuannya memerintahkannya agar tidak boleh mundur."Ayo, biar aku lihat kemampuanmu."Pengawal paruh baya itu mengepalkan tangannya erat-erat. Energi dalam tubuhnya melonjak dengan liar. Dia langsung meluncur ke arah Tobi dengan cepat.Segala sesuatu yang ada di ruangan itu bergerak dengan sendirinya. Dia tampak begitu mendominasi dan berkuasa.Ketiga wanita itu merasakan energi yang menakutkan. Kemudian, melihat pengawa
Prita dan Helia sungguh tercengang. Bagi mereka, kekuatan pengawal paruh baya barusan sudah cukup mengejutkan dan menakutkan.Jika tidak dibandingkan, mustahil mereka menyadari hal itu. Ternyata, bagi Tobi, kekuatan pengawal itu bukanlah apa-apa.Tuan Tobi memang hebat!Dia keren sekali!Dia sudah memperlihatkan kekuatan yang luar biasa!Prita tampak antusias. Kelihatannya mereka akan selamat kali ini.Melihat kekuatan Tobi, Helia juga terlihat senang. Hanya saja, dia tidak seoptimis Prita. Bagaimanapun, lawan mereka adalah putra kedua Keluarga Byantara. Tidak peduli seberapa kuatnya Tobi, yang berhadapan dengan putra Keluarga Byantara pada umumnya akan berakhir tragis.Namun, untuk sementara, krisis seharusnya telah terselesaikan. Hanya saja, entah bagaimana cara menghadapi krisis yang lebih mengerikan selanjutnya.Fiona menatap semua ini dengan tatapan kosong. Bahkan, sampai Tobi perlahan berjalan mendekatinya, dia juga masih tidak menunjukkan reaksi apa pun.Tak butuh waktu lama, To
Wajah Leonel berubah pucat. Dia segera menghentikan langkahnya dan bersiap untuk berbicara.Namun, Tobi tidak menghiraukannya sama sekali. Dia hanya menundukkan kepalanya dan menghibur Fiona. "Sudah, ada aku di sini. Kamu akan baik-baik saja. Biar aku yang tangani semuanya.""Ya!"Setelah lewat beberapa saat, suasana hati Fiona kini sudah stabil. Dia baru sadar dirinya telah memeluk Tobi dengan erat. Apalagi, ada beberapa bagian bajunya yang sobek, ditambah keduanya menempel erat. Membayangkan semua itu, wajah Fiona langsung memerah. Dia segera melepaskan pelukannya.Walau dia berharap bisa terus memeluk Tobi seperti ini, tetapi sekarang ini bukanlah waktu yang tepat.Begitu mengingat lawan yang dihadapi mereka adalah Leonel, wajah Fiona kembali memucat. Dia berkata dengan gugup, "Kak Tobi, dia putra dari Keluarga Byantara, apalagi latar belakang mereka sangat kuat.""Aku tahu."Tobi tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir. Aku nggak takut sama Keluarga Byantara."Mendengar itu, Fiona
Tobi agak bingung. Apa sebenarnya yang dipikirkan gadis zaman sekarang ini?Lupakan saja. Lebih baik, selesaikan masalah ini dulu. Tobi melihat sekeliling. Dia mendapati Helia dan Prita masih dalam kondisi terikat.Tangan mereka diikat ke belakang, mulut mereka juga dibungkam. Mereka sama sekali tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Padahal, Tobi sudah masuk ke dalam begitu lama, tetapi dia malah lupa melepaskan ikatan mereka. Bukankah tidak terlalu baik?Tobi menjentikkan tangan kanannya. Entah apa yang telah dia lakukan, ajaibnya, tali yang mengikat kedua wanita itu langsung terputus.Kedua wanita tertegun. Menyadari tali telah putus, mereka tercengang. Apalagi, melihat cara ajaib yang digunakan Tobi. Hanya saja, mereka diam-diam mengeluh dalam hati.'Akhirnya kamu ingat kami juga!''Sedari tadi, kami terikat dan nggak bisa berbicara sedikit pun. Kami hanya bisa menyaksikan kalian berdua memamerkan keromantisan di sini!'Sebenarnya, Tobi juga agak segan. Dia pun buru-buru bertanya
Wajahnya bukan hanya memiliki bekas telapak tangan yang jelas, bahkan mulai membengkak.Bisa terlihat juga betapa parahnya serangan yang dia kerahkan kali ini.Leonel menahan rasa sakit dan menatap Tobi dengan kesal. Bukankah seharusnya bocah ini takut pada Keluarga Byantara dan harus mencari cara untuk mengatasi masalah ini?'Kenapa tindakanmu begitu kasar? Bagaimana aku bisa berdamai denganmu?' pikir Leonel dalam hati.Yang lebih menakutkan, baru saja Leonel berdiri, Tobi mendekatinya lagi. Menyadari hal itu, Leonel makin panik.Wajah Helia juga sedikit berubah. Lantaran ingin berdamai, seharusnya Tobi lebih menjaga sikapnya. Helia mulanya masih merasa Tobi pintar karena bisa memikirkan ide seperti ini.Namun, Tobi masih terlalu muda dan mudah terbawa emosi. Pria itu masih belum bisa mengontrol kekuatannya dengan baik.Helia ingin mengingatkannya, tetapi dia juga segan. Dia baru saja bertemu dengan Tobi hari ini, apalagi belum banyak berbicara dengan pria itu.Hanya saja, jika pemuda
Melihat sorot mata Tobi yang begitu dingin dan menakutkan, Leonel merasa dirinya tidak mungkin salah membuat penilaian. Bocah ini pasti tidak ingin berdamai dengannya.Dia benar-benar ingin mengebirinya.Meski ukuran alat kelaminnya lebih kecil dari normal, apalagi dia juga sering mengonsumsi obat.Namun, setidaknya masih bisa digunakan. Dia tentu tidak rela dikebiri begitu saja.Leonel benar-benar ketakutan kali ini. Dia refleks mundur dan wajahnya juga memucat. "Tu ... Tuan Tobi, jangan begitu. Aku sudah bersalah. Kamu boleh mengajukan kompensasi apa pun yang kamu inginkan. Selama aku mampu, aku pasti akan memberinya!""Kamu nggak akan bisa memberikannya," ucap Tobi sambil menggelengkan kepalanya."Bisa. Asalkan kamu bilang permintaanmu saja, aku pasti akan memberikannya padamu." Leonel benar-benar panik."Aku mau seluruh Keluarga Byantara, bisakah kamu memberikannya kepadaku?" tanya Tobi dengan dingin. Tobi sudah mendengar kabar tentang Keluarga Byantara yang menekan Keluarga Yudist
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K