Gelombang binatang iblis yang datang semakin banyak dan merusuh dalam pertarungan yang ada
Singa ekor tujuh yang menjadi pemicu dari gelombang iblis dilihat oleh Daryamojo dari langit. Ia cukup terkejut dengan hal tersebut."Bagaimana bisa bintang iblis tingkat 4 ini datang? Kenapa juga harus datang di saat seperti ini!"Gautama bergerak berusaha menghindari bentrokan dengan binatang iblis yang datang bergerombol tersebut."Mereka menyusahkan!"Pertempuran bergeser, dari tempat kemungkinan munculnya pasir emas.Daryamojo melihat pergerakan dari kelompoknya yang sudah kacau balau. Kemungkinan akan sulit mengumpulkan mereka kembali jika keadaan seperti ini.Tiba tiba ia melihat Gautama yang berherak menjauh dari gelombang binatang iblis. Secara refleks ia bergerak mengernya karena tak ingin melepaskan begitu saja.Nayaka Manggala sudah berada di tempat kemungkinan munculnya pasir emas."Sekarang tinggal menunggu pasir emas itu muncul. Sudah tid"Sudah beberapa hari berlalu. Anak itu sepertinya tidak akan mungkin muncul kembali. Mungkinkah Dia sudah mati beneran dalam hutan tersebut?" ujar salah seorang teman Gentala Surendra "Lebih baik memang dia mati saja dalam hutan kemarin! Dengan begini kita dapat hidup dengan lebih tenang bukan!" sambung teman lainnya."Itu benar! Mau bagaimanapun juga, pelatihan hutan arasta bukanlah sesuatu yang mudah apalagi untuk murid baru sepertinya. Hanya saja, aku belum mendengar pernyataan resmi yang mengatakan dia telah mati. Bahkan dari kediaman tetua kedua yang merupakan gurunya, belum ada kabar yang tersiar! ""Bisa saja ia telah mati, namun tidak diberitahukan pada khalayak umum. Hal ini akan menjadi aib jika murid yang mendapatkan pertama pada perekrutan murid baru kemarin, dikabarkan mati dalam pelatihan yang pertama!"Gentala Surendra hanya dia saja sejak tadi. Padahal teman temannya tengah asik membahas Nayaka Manggala yang mengajar mereka."Gentala Surend
Gentala Surendra jatuh dengan tersungkur di tanah. Ia segera bangkit dengan memegang kepalanya.Tiba-tiba ia merasakan tangannya yang basah seperti memegang air. Segera ia melihat tangannya, matanya terbelalak kaget setelah menyadari itu bukanlah air, melainkan darah. Pandangan Gentala Surendra segera beralih ke sekitarnya, ia baru menyadari jika ia kembali ke tempat semula. Tubuh temannya yang telah mati tergeletak di atas tanah. "Bagaimana bisa aku kembali ke sini? Bukankah tadi aku sudah melarikan diri sangat jauh bahkan hampir mencapai jalan menuju kota?""Gentala kamu jahat sekali! Bagaimana bisa kamu kabur sendiri!" Suara Nayaka Manggala bergema diantara pepohonan hutan.Pandangan Gentala Surendra beralih pada hutan. "Bocah jangan jadi pengecut! Keluar kamu! ""Pengecut?! Bukankah yang pengecut adalah kamu! Katanya kamu ingin membunuhku namun sebelum itu ingin menyiksaku terlebih dahulu. Tetapi kenapa justru kamu malah kabur?""Jika kamu be
Di dalam ruangan rumah sesepuh kedua."Murid melapor pada guru." Nayaka Manggala menangkupkan tangannya memberi hormat pada Sesepuh Wardhana Sesepuh Wardhana membuka matanya, melihat pada Nayaka Manggala . "Kamu telah kembali Nayaka Manggala , sudah ku duga kamu akan baik baik saja.""Maaf guru membuat anda khawatir. Murid mengalami beberapa kendala dalam pelatihan sehingga baru bisa kembali. "jelas Nayaka Manggala "Setiap latihan pasti memiliki kendala, yang paling penting adalah bisa mengatasinya. Tetapi guru senang bisa melihatmu kembali apa kamu baik-baik saja? ""Murid baik-baik saja guru, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. "Sesepuh Wardhana menganggukkan kepalanya sembari mengusap janggutnya. Namun matanya menyipit tajam setelah menyadari sesuatu."Bagaimana mungkin? Ini belum ada sebulan sejak pelatihan di hutan arasta dimulai. Namun dia telah naik ke bintang 6. Kecepatan macam apa ini?" gumam Sesepuh Wardhana Ehmm..Nayaka Mangg
Kulit wajah, lengan, dan kaki Batari Candawani tergores hingga mengeluarkan darah.Ugh!Percikan darah mulai banyak di lantai altar. Nayaka Manggala yang melihat Batari Candawani menahan serangan dengan berdiri tanpa berpindah tempat.Akhirnya menambah jumlah serangan dengan terus terfokus pada kakak seniornya tersebut. Perlahan Batari Candawani terdorong mundur, serangan yang begitu banyak membuatnya semakin kewalahan dan kelelahan."Nayaka Manggala aku sudah tidak kuat!" seru Batari Candawani Wuz!Satu serangan tebasan pedang tenaga dalam yang lebih besar melesat ke arah Batari Candawani ."Tahan serangan itu yang paling terakhir."Krek!Batari Candawani menguatkan pegangannya pada pegangan pedang sembari mengalirkan energi Ki yang tersisa pada bilah pedangnya. "Hiyaa!"Bang!Serangan tebasan pedang tenaga dalam dari Nayaka Manggala di blokir Batari Candawani .Argh!Perlahan kaki Batari Candawani terdorong
Nayaka Manggala vs Tirta Raka Di halaman altar kedua orang berdiri dengan saling menghadap. Setelah mendapatkan persetujuan dari tetua kedua, keduanya akhirnya bersiap untuk saling bertarung."Aku banyak mendengar tentangmu dari adik Junior, selain itu juga aku sempat mendengar cerita dari orang-orang yang menonton bagaimana penampilanmu dalam perekrutan murid baru. Itu sangat mengesankan tetapi aku ingin lihat secara langsung bagaimana kemampuanmu." ujar Tirta Raka Nayaka Manggala tak merespon , ia malah langsung fokus dengan melonjakkan tenaga dalam miliknya.Tirta Raka menyipitkan matanya dengan tajam,"anak ini hanya berada di ranah pengumpulan tenaga dalam bintang 6, tetapi rasanya ia memiliki energi yang lebih besar dari orang yang berada pada ranah yang sama. Bahkan aku merasakan kekentalan dari energinya yang sudah hampir mencapai puncak ranah kondensasi. Bahkan milik adik Junior tidak segitunya. Ini sangat aneh." gumamnyaSementara itu Batari Can
Fuhh!Tirta Raka menghela napas. Sorot matanya kembali menajam.Wuz! Nayaka Manggala mengibaskan tangannya, seketika debu diatas altar menghilang."Haha kamu sangat hebat, aku mengakuimu! Tetapi hasil pertarungan ini harus segera di tentukan! Ayo kita selesaikan dengan satu jurus penutup." ajak Tirta Raka Nayaka Manggala menganggukkan kepalanya.Kedua bersamaan melonjakkan tenaga dalam bersamaan.Bof!Haaaaa!!!"Ini adalah jurus terkuat yang aku miliku, jika kamu tak sanggup menahannya. Lebih baik di hindari saja." saran Tirta Raka "Lakukan yang terbaik. Aku juga akan melakukan!" balas Nayaka Manggala Jurus Pedang Penghancur Langit! Sebuah tebasan pedang tenaga dalam yang sangat besar melesat ke arah depan. Nayaka Manggala memutar bilah pedangnya.Jurus Pedang Bunga Teratai! Sebuah tebasan pedang tenaga dalam dengan diselimuti kelopak bunga pluim melesat menyambut serangan yang datang.Bang!Kedu
Wuz! Nayaka Manggala tiba di menerjang kearah orang orang yang berhenti kearahnya. Ia mengeluarkan pedangnya dengan di selimuti tenaga dalam . Seni bela diri pedang angin! Srak! Srat! Tiba-tiba Nayaka Manggala telah berada di belakang dua orang dalam sekejap. Bruk! Kedua orang yang ia lewati langsung jatuh ke tanah dengan keadaan mati. Luka tebas di dada mereka yang begitu dalam langsung memuncratkan darah yang cukup banyak. Tanah tempat kedua orang tersebut jatuh langsung terkotori oleh darah mereka. Deg! Tersisa lima orang termasuk Harjun . Mereka diam terkejut dengan serangan yang begitu cepat dan mematikan tersebut. Bahkan ada yang mengucek matanya, seolah ia tidak percaya dengan gerakan yang barusan terjadi. Kejadian tersebut terjadi begitu cepat sampai matanya tak bisa melihat. "Kecepatan anak ini sudah seperti ranah penyatuan alam. Bagaimana ia melakukanny
Sesepuh Abisatya kembali ke Perguruan Cakra Kembar bersama beberapa orangnya."Bukankah Harjun adalah murid yang kembali dari pelatihan hutan arasta dengan kehilangan salah satu lengannya?" tanya Sesepuh Abisatya "Itu benar sesepuh, ia kembali dengan keadaan seperti ini.""Apa yang sebenarnya terjadi dengannya? Siapa yang memotong tangannya?""Kalo tidak salah, saya mendengar jika pelakunya adalah Nayaka Manggala .""Nayaka Manggala ?" Sesepuh Abisatya mengeryitkan alisnya "Dia adalah murid baru yang diterima menjadi murid dari sesepuh kedua."Sesepuh Abisatya terdiam dengan berpikir. Seingatnya Nayaka Manggala berada di ranah pengumpulan tenaga dalam bintang 5 saat perekrutan murid baru. Sangat tidak masuk akal jika ia mampu bertarung bahkan memotong tangan dari Harjun yang memiliki ranah penyatuan alam bintang 3."Bagaimana bisa Harjun pergi dengan teman-temannya ke hutan? Apa yang ingin mereka lakukan?" tanya Sesepuh Abisatya "So
Nayaka Manggala melonjakan tenaga dalamnya hingga membuat sebuah kabut hitam yang menyelimuti tubuhnya membuat pandangan pangeran ketiga dan beberapa pengawal yang tersisa menjadi terhalang. Tangan Nayaka Manggala yang diselimuti tenaga dalam segera menyentuh perut dari Batari Cahyaningrum. Sruak!! Tiba-tiba ia menarik paksa keluar api Surgawi dari tubuh Batari Cahyaningrum yang gagal memurnikannya. Batari Cahyaningrum sangat kesakitan dengan hal tersebu. Ia sampai mengerang keras. Arrghh! Bruk! Begitu api surgawi keluar, Batari Cahyaningrum merasa tubuhnya sangat lemah bahkan ia sampai tengkurap di tanah. Penglihatannya mulai kabur seiring dengan luka dalam yang dimilikinya akibat gagalnya penerobosan. Tenaga dalam di dalam tubuhnya juga kacau hal tu memperburuk keadaannya. Nayaka Manggala yang melihat api surgawi di tangannya segera mem
Di dalam gua, ratu medusa atau Batari Cahyaningrum berusaha memurnikan api surgawi. Tangannya yang menyentuh api surgawi terasa sangat panas namun berusaha ditahannya. "Ternyata api surgawi sepanas ini, tenaga dalam yang kugunakan untuk melapisi tanganku bahkan rasanya tidak berguna. Aku harus segera memurnikan apapun yang terjadi. Semakin lama memurnikannya keadaan akan semakin buruk." Api surgawi perlahan masuk ke dalam tubuh ratu Medusa lalu berputar-putar di sekitar dantian ya yang menjadi pusat dari tenaga dalam seorang seniman beladiri. Ratu Medusa memejamkan matanya dengan mencoba fokus untuk memurnikan api surgawi agar menyatu dengan dantiannya. Tenaga dalam miliknya menyewa mengelilingi tubuhnya. Keringat bercucuran membasahi wajah cantik yang sangat mempesona. Giginya sedikit menggeretak menahan rasa sakit dan panas yang membakar tubuh. Aliran darahnya semakin cepat. Ugh! Bruk!
Keributan yang disebabkan oleh serangan dari Gunung Madayana dan respon dari pasukan dari Gunung Pelangi langsung membuat kacau keadaan Gunung Pelangi Irawan selaku penatua pertama dari Gunung Pelangi dengan cepat memberikan arahan kepada para penghuni dari Gunung Pelangi. "Semuanya segera bergerak, saat ini ratu kita sedang berusaha untuk melakukan terobosan dan apapun yang terjadi kita harus menghentikan para pengganggu ini.""Baik penatua!" sahut kompak orang-orang dengan mengangkat senjatanya"Penatua yang lain tolong juga bergerak untuk melakukan yang terbaik guna melindungi ratu kita!" lanjut Irawan Penatua dari Gunung Pelangi yang lain segera dengan cepat bergerak untuk menghentikan para penyusup yang datang ingin menghancurkan tempat mereka.Nayaka Nayaka Manggala yang melihat pergerakan dari orang-orang Gunung Pelangi segera bergerak menyusup dengan memanfaatkan nafas pil penyembunyi miliknya menerobos menuju tempat ratu Medusa yang ingin melakuka
Nayaka Manggala mampir ke kediaman sesepuh kedua, tujuannya untuk meminta izin berlatih di hutan dekat sekte sehingga tidak bisa hadir di kediaman selama beberapa hari ke depan.Namun baru saja ya memasuki altar kediaman sesepuh kedua, ia sudah dihadang oleh Batari Cendatari yang menantang bertarung Nayaka Manggala . Batari Cendatari memiliki ranah satu tingkat di atas Nayaka Manggala ."Kakak senior benar-benar ingin menantangku?" tatap Nayaka Manggala yang sebenarnya enggan meladeni kakak seniornya tersebut Batari Cendatari menitipkan matanya dengan kembali menghunuskan pedangnya ke arah adik juniornya tersebut. "Apa tahu kamu benar-benar kuat, tapi aku ingin mencoba sendiri. Kamu hanya berada satu tingkat di bawahku, Aku ingin tahu seberapa jauh perbedaan di antara kita!"Nayaka Manggala menganggukkan kepala dengan menyadari maksud dari kata seniornya tersebut."Baiklah kalau begitu! Tetapi segeralah menyerah jika memang kau sudah tidak sanggu
Nayaka Manggala pergi ke Pasar Weling setelah mendengar jika keberangkatan dari sesepuh ke-5 untuk menggagalkan evolusi Ratu medisa masih akan dilaksanakan beberapa hari lagi."Sebelum pergi kembali berpetualang aku harus menjual apa yang sudah aku dapatkan selama perjalanan kemarin. Memang benar jika cincin ruang sangat luas, akan tetapi menyimpan barang-barang yang tidak berguna hanyalah buang-buang tempat."Sesampainya di Pasar Weling , Nayaka Manggala menjual semua hasil buruannya selama perjalanan kemarin.Seperti yang biasanya, butuh waktu cukup lama bagi pelayan Paviliun untuk menghitung jumlah koin emas yang didapatkan dari penjualan barang-barang hasil buruan. Banyak orang yang terkejut melihat banyaknya hasil buruan yang di keluarkan oleh Nayaka Manggala ."Bagaimana bisa murid itu mendapatkan banyak barang buruan?""Di hutan dekat perguruan tidak begitu banyak binatang iblis yang bisa diburu, kalaupun ada kebanyakan akan rusak karena pertarung
Beberapa hari kemudian, Nayaka Manggala kembali ke perguruan setelah bepergian cukup lama. Namun baru saja ia masuk ke kediaman penatua kedua untuk melaporkan dirinya yang telah kembali, Batari Candawani yang sedang berlatih di altar segera menghadangnya dengan ekspresi wajah yang sangat terkejut. Meskipun ia tidak tahu pada tingkat berapa Nayaka Manggala telah berada, namun ia bisa merasakan jika batasan dari ranah penempaan tulang telah berhasil ditembus. "Bagaimana bisa kamu menerobos ranah penyatuan alam secepat ini?" tatap Batari Candawani dengan sangat terkejut dan tidak percaya Nayaka Manggala dengan santai menjawab, "sudah kubilang jika tak ada yang bisa tak mungkin kulakukan." Mendengar jawaban tersebut Batari Candawani mengerutkan keningnya dengan kesal, "Kata-katamu itu sungguh sangat menyakitkan bagiku." Nayaka Manggala yang merespon namun dia bisa mengerti perasaan dari kata seniornya tersebut. Bagaimanapun j
Raungan naga necro!Roar!!!!Gelombang kejut dari raungan seni bela diri langsung menuju singa emas.Kumpulan asap dari ledakan akibat serangan tadi seperti cara menghilang.Yang melihat serangan tersebut langsung melancarkan serangan balik dengan meraung keras.Roar?!!!Dua serangan gelombang suara tersebut saling berbenturan dan menyebabkan gelombang yang menyebar dengan kuat sekitar.Beberapa batuan pada tebing segalanya hancur dan berjatuhan, daun-daun dari pepohonan juga berguguran.Teknik Iblis Surgawi Kehancuran bentuk pertama. Telapak segel neraka!Di tengah serangan gelombang suara yang masih terjadi, sebuah telapak tangan besar dari tenaga dalam melesat ke arah singa emas.Wuzz!Duarr!Singa emas tersebut segera melompat menghindari serangan tersebut. Duar!Serangan telapak tangan raksasa menghantam tempat singa emas tadi berdiri. Seketika tempat tersebut ha
Setelah dari jurang Guntur dan mendapatkan apa yang ia cari Nayaka Manggala pergi mencari sebuah gua tak jauh dari tempat tersebut untuk menyempurnakan sayap Guntur yang sudah ia rencanakan serta menembus ranah penyatuan alam .Hup!Nayaka Manggala berhasil menemukan sebuah gua yang cukup tersembunyi dengan pepohonan lebat yang mengelilingi."Sepertinya tempat ini sangat aman untuk melakukan penerobosan, kalau begitu kita harus memasang formasi pelindung terlebih dahulu.Segera Nayaka Manggala menyebarkan 8 bendera di sekitar gua lalu membentuk segel dengan tangannya.Formasi tempurung kura-kura!Secara perlahan bendera-bendera yang telah terpasang tersebut memancarkan pilar energi lalu menyatu satu sama lainnya membentuk sebuah tempurung kura-kura.Setelah formasi tempurung kura-kura telah terpasang. Nayaka Manggala bergegas masuk ke dalam gua yang cukup gelap tersebut. Ia duduk bersila dengan mengeluarkan bangkai d
Duar!Ledakan besar terjadi tepat lebih tebing, tempat Nayaka Manggala dan Widuri Pratiwi berada.Widuri Pratiwi yang memejamkan mata dengan pasrah terasa anda tidak merasakan sesuatu yang menyakiti tubuhnya. Padahal jelas jika ledakan tersebut seharusnya mengenainya. Perlahan matanya terbuka, cahaya yang seharusnya menyinari dirinya, tiba-tiba terhalangi oleh bayangan lebar yang melindunginya.Kiakkk!Suara teriakan dari burung guntur langit terdengar keras." Apa yang kamu lakukan?" Tatap Widuri Pratiwi yang menyadari jika burung Guntur langit Tengah melindungi dirinya dari serangan singa emas Nayaka Manggala mengerutkan keningnya dengan terkejut." dia melindungi kita karena kita membawa telur miliknya." ujar Nayaka Manggala Burung Guntur langit nampak terluka cukup parah akibat serangan yang barusan ya terima.Singa emas yang melihat hal tersebut kembali melancarkan serangan kuatnya menuju burung guntur langit.Roar!!Roa