Share

Rain Sound
Rain Sound
Author: Chaeyoun_byuna

Prolog

last update Last Updated: 2020-12-17 20:00:55

Rain Sound

Jalan yang sudah kau pilih tak bisa kembali lagi, namun ketika hati sudah memilih siapa yang bisa berpaling?

Pagi ini para murid baru ajh selesai melakukan apel pagi setiap hari Senin, Griloza atau lebih akrab dipanggil Oza itu. Menatap lurus ke lapangan barisan depan para pria yang sedang mengobrol dengan asiknya, gadis itu tak sendiri ia duduk bersama ketiga temannya yang lain. Yang juga lagi memandang lurus kedepan mereka. Perlu diingat lagi sekolah mereka dekat dengan sekolah stm, dan lagi perempuan yang lagi meminum susu kotak.

Oza menolehkan kepalanya sambil meneguk satu tetes terakhir susu kotak yang lagi ia minum, cewek itu berjengit kaget karena tiba-tiba Puri memanggilnya seperti orang kesurupan massal. Gadis itu mencoba mengerti tentang hal yang ingin disampaikan oleh teman-temannya itu. "Oja, Oja, kemari jap!" Panggil Puri yang berada di depan lapangan langsung berseru heboh.

"Apa sih," sahutnya, tak mau peduli.

"Guoblok banget! He! Itu ada kakak kesayangan lu tuh!" Seru Nida ikutan kesal dengan Oza yang tak kunjung datang. Oza melangkahkan kakinya dengan malas lalu mengendikan bahunya tak mau pusing.

Cowok itu lewat tanpa menyapanya. Oza yang terlihat kaku langsung tersenyum kikuk seraya memegangi ujung rok Nida yang juga berdiri berhadapan dengan pemimpin muda itu. Cowok itu menoleh sesaat memandang wajah gadis itu dengan beratnya, perempuan itu meleleh hanya dengan sekali tatap.

Cowok itu bernama Bahrain Dinar Belgia disampingnya ada seorang perempuan yang memandangi wajah Oza dengan pandangan sinisnya, seakan tidak mau kalo pemuda itu diambil orang lain. Perempuan itu langsung mengapit tangannya secara posesif, cowok itu yang melihat tak peduli dengan tingkah pacarnya itu.

"Kok lu bisa suka sama model kaya gitu si?" Tanya, Vera dengan heran yang disertai gelengan kepala juga.

"Stay cool," sahutnya, berbunga-bunga.

"Mata lu!" Cebik Puri yang melengang pergi dan meninggalkan Oza yang termangu menatap kepergian Bahrain. Gadis itu tersenyum hambar lalu mendengkus sembari berlari menyusul ketiga temannya itu.

Mereka berjalan ke arah kelas dan becandakan apa ajh yang bisa dijadiin bahan becanda, Oza tak sengaja' menabrak seorang murid baru yang lagi mengobrol dengan teman satu kelasnya.

Vera mendengus kecil sembari memberikan senyum konyolnya, Noda menoyor kepala gadis itu lalu berjalan keruangan lab sambil menggeplakkan kepala Puri. Puri membalasnya dengan tendangan kaki. Oza menatap wajah temannya itu dan buru-buru berjalan duluan takut malu kalo ingat mereka temannya.

Bahrain mengamatinya dari balik jendela OSIS dan hari ini bakal ada rapat penegak disiplin dikelas sepuluh. Cowok itu mengalihkan pandangannya pada anggota OSIS yang lain, pemuda itu kembali dengan aktivitasnya dan tak memandangi arah luar lagi. Semua aktifitasnya hari cukup melelahkan tapi Bahrain tak memiliki kegiatan lain apalagi ia seorang ketua penegak disiplin. Pria itu meletak map hijau diatas meja begitu ajh, Bahrain tak sengaja' menabrak anak perempuan kelas sepuluh dan itupun langsung ditinggal pergi tanpa mau menolong atau bersikap ramah pada perempuan itu.

"Ih, gitu amat si," cibir anak itu yang melengang pergi.

"Kenapa si?" Tanya, salah satu temannya.

"Itu, ada kakak' yang nabrak tadi terus gak nolong sama sekali," temannya hanya mengangguk dan keduanya memasuki kelas masing-masing. Perempuan itu hanya menggeleng sambil menghela panjang setelah itu berjalan kembali ke dalam kelas, tak tau si mengapa ada aja orang yang suka tidak mau meluangkan waktunya untuk menolong sesama seperti itu.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
melisamelany
I’ve read your work. I have to say that I’ve really enjoyed reading it. I wish you could share any social media I could follow so I can send you lots of love!!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rain Sound   Shuttle bus

    Shuttle bus terlihat lebih sepi, apa anak-anak sudah pada di dalam bus? Kalo iya pun, kenapa supirnya tak mau menunggu gadis itu. Oza berjalan mendekati kursi yang tersedia. Dia menatap kendaraan yang melintas dan berlalu lalang di jalanan besar itu.Gadis itu menunggu dengan bosannya. Saat ia berdiri dan berjalan menyusuri trotoar, tiba-tiba saja sebuah motor mengotori seragamnya. Oza terkejut dengan kejadian barusan dan menatap kendaraan itu dengan galaknya. Tanpa sadar gadis itu merapal doa yang membuat sang pengendara motor sial. "Allah gak tidur, gue yakin sebentar lagi pasti motornya mogok karena ngotorin baju gue!" Gumamnya sambil menghentakkan kaki.Cowok itu mendengkus saat tiba-tiba saja motornya jadi mogok. Anak itu menoleh pada Oza yang masih berjalan santai. Dia memincingkan matanya tajam dan menyalang pada gadis itu.Badra Ardansyah Lubis. Name tag yang tertera pada seragam kerjanya itu langsung Badra copot d

    Last Updated : 2020-12-17
  • Rain Sound   Master cinta berbicara

    Rain Soundjomblo relatif yang gak relatif itu rasa nyamanHari ini maksud dari perginya Oza adalah mencari tempat PKL. namun siapa tau kalau dirinya akan menimba ilmu di tempat calon mertuanya. Tentunya itu dalam mimpi gadis itu pastinya. "Lo yakin ini tempatnya?" tanya Oza agak ragu. Karena tempat ini tak seperti kantor kecil melainkan perusahaan besar seperti kantor yang ada di perumahan elite."Ya yakinlah!" ujar Puri terlihat meyakini Oza. "Mau dapat tempat PKL kan? udah di sini ajh." Oza masih belum terlalu yakin dengan pilihan Puri. Tapi gadis itu sudah menghubungi dua temannya untuk ke sini.Bahrain menunggu sampai orang yang akan dipekerjakan oleh ayahnya datang. Dalam hal ini dia tak mau banyak ada perdebatan tentang bagaimana watak sang ayah. "Nanti kalo ada cari saya, panggil di ajh di ruangan itu," t

    Last Updated : 2020-12-17
  • Rain Sound   Cuci piring

    Rain SoundOza tak bisa berhenti mengukir senyuman manisnya saat tau bahwa pemuda itu bos tempatnya magang. Gadis itu berguling-guling di atas kasur sambil mengembangkan senyumnya itu yang tak berhenti terbayang.Rasanya seperti ingin berteriak dan langsung memeluk tubuh pemuda itu dengan erat. Namun apa daya dia hanya seutas makhluk mikroba.Suara pintu yang terketuk membuat kepala gadis itu menoleh dan berhenti bertingkah konyol. Oza masih menganga ketika menatap wajah orang yang selalu ingin membuatnya teriak-teriak mengamuk. "Lo ngapain di kamar gue?!" Galaknya yang menaruh kedua tangannya di samping.Badra menukik satu alisnya heran kemudian mendengus dingin. "Bilang kakak lo, gue pulang." Ucap, Badra tanpa memberikan penjelasan lebih.Oza menipiskan bibir lalu berlari ke arah jen

    Last Updated : 2020-12-17
  • Rain Sound   Kelas yang ngebosenin

    Rain soundSaat hening menyapa tak ada siapapun yang bisa menyadari kehadiran mereka, namun saat sang luka menyapa jelas kita bisa menyadari atas kehadirannya.Tentu ini membuat kita sadar bahwa tak selamanya indahSudah jam pelajaran kedua tapi gurunya masih belum masuk ke dalam kelas. Oza sudah mulai jengah dengan suasana kelasnya yang tak jelas. Saat lagi mainan pulpen guru kewirausahaan masuk dan membagikan sebuah lembaran laporan untuk tugas PKL nanti. "Baik, anak-anak yang sudah dapat tempat buat kerja lapangan maju ke depan ya." Seru Bu Purwa. Oza mendorong Puri untuk menjadi perwakilan kelompok mereka. Saat Puri berdiri nama gadis itu sudah disebut. "Griloza?" Oza mendengus lalu melangkah dengan malas sambil mengangkat tangan kanannya."Saya..." Ucapnya, malas.

    Last Updated : 2020-12-18
  • Rain Sound   Hari pertama masuk pkl

    Rain SoundSore itu. Oza berserta teman-temannya melangkahkan kakinya menuju parkiran mobil disekolah. Sudah biasa dengan jadwal sekolah yang selalu pulang sore, tak membuat gadis itu banyak mengeluh. Karena itu adalah hari pertama masuk PKL dia akan memberikan hasil yang maksimal pada yang lain.Puri mengusap peluh keringat yang mengucur deras dari keningnya. Dia berjalan menyusul saat dirinya habis dihukum guru matematik. Anak perempuan itu tak terlalu suka dengan cara mengejar gurunya itu kenapa. Puri selalu tidur di kelas pada jam pelajaran tersebut. "Capeknya tuh kan main," ujar Puri yang agak terengah.Oza menggeleng cepat kepalanya. Lalu membuka pintu mobil Nida yang tak terkunci. "Emang lo ngapain?" Tanya Vera yang memberikan handuk kering. Puri menerima uluran itu dan langsung rebahan di jok belakang mobil. 

    Last Updated : 2020-12-19
  • Rain Sound   Birthday

    Rain soundTepat jam dua belas malam nanti Oza berulang tahun yang ke delapan belas tahun. Bunda, ayah dan Arasya sudah menyiapkan kejutan untuk adiknya tercinta. Malam itu ketiganya tak bisa tidur karena akan membuatkan surprise yang gak akan pernah bisa dilupain sama anak itu."Hari ini--- maksud bunda nanti malam jam dua belas ntar. Oza ulang tahun, kalian siapkan?" Keduanya mengangguk mantap. Dan mengeluarkan conveti yang buat nanti kejutan."Undang teman-temannya, Bun. Biar tambah rame," usul ayah yang disetujui sama Arasya. Bunda memutar bola matanya malas.Bunda melangkah tanpa peduli dengan kicauan dua orang yang ada dibelakangnya itu. Ayah masih me

    Last Updated : 2020-12-20
  • Rain Sound   Party

    Rain SoundMalam itu semua teman-temannya datang. Keluarganya tak mengadakan acara ulang tahun yang mewah. Namun pestanya terlihat sederhana tapi glamor, semua barang kelihatan branded padahal harga mana ada yang tau. "Bunda, ini kan palsu." Tegur, ayah yang menatap bunda lagi menata ruang tamu.Bunda menyuruh ayah diam dan mengecilkan suaranya agar tidak kedengaran sama teman-teman dari anaknya. Bunda menggebuk punggung ayah karena membahas tentang ini di depan umum. Saat ramai, Arasya memandang wajah kedua orang tuanya dengan pandangan menyelidik. "Ayah! Jangan kenceng-kenceng! Kalo kedengaran gimana?! Nanti adek malu!" Omel, bunda dan ayah hanya tercengir tanpa dosa.Oza mesem-mesem gak jelas saat melihat Bahrain datang. Senyumnya sirna ketika dibelakangnya ada sosok lainnya. Gadis itu menggerutu kesal. Dia tau siap

    Last Updated : 2020-12-21
  • Rain Sound   Datang tanpa di dugaan

    Rain SoundJam yang Menunjukkan sudah waktunya tidur tak bisa membuat gadis itu terlelap pasalnya, ia terus kepikiran sama pernyataan— lebih tepatnya pengungkapan rasa tertarik Badra terhadap dirinya. Oza mengusak rambut kasar, karena jujur ajh dia belum mau move on dari first love nya.Impresionnya terlalu jelek saat bertemu dengan cowok Lubis itu, namun ia juga tak bisa mengatakan kalau kesan pertamanya terhadap Bahrain dibilang bagus juga. Akan tetapi dia harus tidur cepat dan tak boleh kesiangan jika mau bertemu dengan Bahrain.Bahrain itu terlalu rajin walaupun hanya sekedar datang dan pulang lagi. Tentu itu akan menambahkan nilai plus dimata gadis itu, ponselnya berbunyi dan itu membuat Oza melirik kesal. Saat

    Last Updated : 2020-12-22

Latest chapter

  • Rain Sound   Epilog

    3 tahun laluOza menyiap segala keperluannya buat melaksanakan ujian nasional dan mendaftar SBM atau SNM, dia harus memikirkan masa depannya dengan baik bukan ditengah kegundahan hatinya yang selalu menunggu Badra pulang, ia tetap harus menjalani kehidupannya sesuai dengan rencana yang telah dirinya bangun. Esok Arasya melangsungkan lamaran dan ia pasti jauh lebih sibuk saat pulang sekolah, ... tak bisa dipungkiri jika kelak dirinya akan menjadi seorang tante, Oza masuk ke dalam kamar mengambil ponselnya yang tertinggal setelah itu memandang wajah kedua orang tuanya dengan berat. Sebenarnya gadis muda itu sudah pusing mendengar ocehan sang bunda yang selalu membahas masalah ini dan itu, akan tetapi gadis itu tak bisa membuat kedua orang tuanya semakin pusing dengan nambah masalah yang ada. "Bunda bawel banget si! Aku juga lagi nyoba buat sbm!" Sahutnya kesal, akan tetapi bunda tetap mengoceh dan tak memedulikan sikap sang anak.

  • Rain Sound   Lamaran

    Waktu terus berjalan hingga kini keduanya sudah saling mengikat satu sama lain Oza tak pernah merasa ssbahagia ini ketika bersama Badra berbanding terbalik dengan Bahrain yang merasa beruntung punya sesosok wanita yang selalu mendampinginya, pasangan itu tampak berjalan santai setelah beberapa hari tak bertemu karena sibuknya pekerjaan masing-masing. Pagi itu semua terlihat damai dan indah Arasya yang selalu menebarkan keromantisan membuatnya iri dan memandang ke arah Bahrain yang tengah mengobrol dengan kakak iparnya, ... perempuan tersebut menautkan bibirnya kesal lalu melangkah ke dalam kamar terlalu bosan. Perempuan menelpon teman-temannya yang sudah berada diluar tanpa ia ketahui, "oy bu! Asik nih yang udah halal." Goda Puri yang menatap maniknya kemudian memain alisnya.Oza memang sengaja magang ditempat Bahrain bekerja agar bisa melihat aktivitasnya setiap hari, akan tetapi setiap kali mereka berdua bertemu dikantor lelaki itu bahkan tak pernah sekalipun melirik s

  • Rain Sound   Forgive me

    Semua terasa indah kalau kita bisa mengartikan cinta dengan benar namun ada saatnya semua terasa seperti mimpi buruk ketika ingin memulai sebuah hubungan baru yang konon katanya hanya sebuah ekspetasi belaka, Oza menaruh satu harapan pada Bahrain. Perempuan itu percaya bahwa Bahrain bisa mengobati rasa sakit hatinya yang selalu ia pedam selama ini, ... sejak lama perempuan itu merasakan perubahan pada Bahrain sejak hari penolakan tersebut, rasa bersalah semakin besar dikala pemuda tersebut tak pernah menunjukkan diri lagi dihadapannya. Bukan ini yang Oza inginkan, bukan saling menjauh bak orang asing, jujur saja ia masih perlu sedikit waktu buat membuka hatinya kembali untuk orang lain.Wajah kacau perempuan tampak terlihat jelas dipandangan sang kakak, ... Arasya menghela panjang melihat tingkah adiknya yang terlalu ambis dalam mengejar gelar, "loe tuh kalo udah mulai suka bilang aja kenapa si? Gengsi? Jangan membesarkan gengsi kalo pada akhirnya cuma sakit yang dit

  • Rain Sound   Be mine?

    Bahrain menghampiri perempuan yang tengah menunggunya di dekat kursi taman, agak terkejut pasalnya perempuan itu bersama mantan kekasihnya, ... lelaki tersebut menunggu di dekat kedai es krim tanpa terasa es yang ia pegang mulai mencair, Bahrain menghela lelah kemudian mengubah arah langkahnya dan membuang benda cair tersebut. Setelah ia liat keduanya sudah tak dalam satu lokasi yang sama lelaki melanjutkan jalannya dan menyapa perempuan yang tengah tersenyum kosong padanya. Bahrain tak berniat bertanya apapun pada Oza dan memberikan es krim yang sudah gadis itu pesan sejak tadi. Agak canggung ketika sang perempuan memandang maniknya dengan bingung lalu melengos begitu ada kesempatan untuk pergi dari hadapan pemuda tersebut, ... Bahrain menahan lengannya dengan cepat sedetik kemudian lelaki itu lepaskan karena tak ingin membuat gadisnya luka.Oza melangkahkan kakinya ke arah jalan menuju rumah, pemuda bingung bagaimana cara menyampaikan perasaannya

  • Rain Sound   Hati yang baru

    Siang ini gadis itu memiliki janji makan siang bareng dengan keluarganya akan tetapi sepertinya sang ayah memintanya agar membawa seseorang yang spesial meskipun sang ayah tau dirinya masih lajang dan tak ada yang mengisinya saat ini, namun sudah terlihat jelas isyarat yang diberikan oleh ayahnya agar ia mengajak Bahrain makan bersama keluarga mereka. Bunda tersenyum jahil pada sang putri lalu menatap wajah Oza dengan tatapan menggoda lantas perempuan yang kini tengah memandangi kedua orang tuanya itu tak mengerti dengan sikap yang ditunjukkan bunda dan ayahnya, ... Oza mendengkus geli kemudian meraih ponselnya dan segera menghubungi pemuda tersebut. Karena dia tidak ingin melakukan apapun lagi, setelah menelpon Bahrain perempuan itu langsung bergegas duduk dihalaman rumah seraya menunggui sang pemuda.Celetukan menggoda terus saja lolos dari bibir kedua pasangan yang sedang berada dalam ruang tamu, "liat anak ayah tuh, ... Udah besar." Goda sang bunda tentu saja Oza

  • Rain Sound   Memaafkan mereka

    Puri benar-benar tidak mengerti jalan pikiran perempuan di depannya itu, mengapa ia harus semarah itu hanya karena masalah kecil? Seharusnya ia memahami maksudnya hanyalah untuk membuat keduanya saling berbaikan satu sama lain. Namun terlihat dari cara marah Oza, perempuan itu tak bisa menerima sikap Puri yang bermaksud baik padanya, Oza mendengkus panjang akhirnya mengalah pada egonya lalu menatap wajah Puri dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Oza jelas masih sakit hati dengan sikap Puri namun perempuan itu tak bisa sepenuhnya menyalahkan orang lain bukan? Jika Puri sudah berniat melakukan hal ini, itu artinya Puri tulus ingin membantunya. Sejujurnya perempuan itu telah memaafkan pemuda tersebut akan tetapi sepertinya terlalu sulit memaafkan Nida, ... Karena itu teramat sakit untuk melakukannya.Puri menatap wajah sang teman lalu menghela panjang, "gimana? Loe maafin Za?" Tanya perempuan tersebut penasaran."Sebenarnya gue udah maafin Badra yang kaya loe ta

  • Rain Sound   Untuk terkasih

    Oza menghela pendek lalu mengubah posisinya menghadap ke arah jendela merupakan hal lumrah baginya ketika sedang melamun sendiri dikamar, perempuan itu agak tersenyum memaksa ketika kedua orang tuanya mendadak harus keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis. Sendirian di rumah bukanlah kegiatan lama setelah sepeninggalan Arasya memiliki keluarga sendiri, namun bukannya sudah waktunya juga bagi Oza untuk mencari pengganti Badra? Perempuan itu tak memunafikan dirinya sendiri, jika ia sudah bisa melepas semua masa lalunya bersama pemuda itu. Akan tetapi dirinya juga perlu untuk berbahagia dengan masa depannya sendiri, mungkin. Puri yang sudah ribut meminta agar diberikan keponakan dari perempuan tersebut tidak mau menghentikan aksinya yang sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Ponselnya bergetar ketika mendengar suara sang penelepon berbicara, perempuan itu agak mengerutkan keningnya heran. “Hallo?” Ujarnya. Tak ada suara atau balasan dari sang penelepon

  • Rain Sound   Rencana move on

    Puri mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan oleh sang dosen ketika mendengar penuturan sang dosen tentu saja ia tak begitu fokus pada apa yang dijelaskan sang dosen dan pastinya ia sendirian, karena terlalu malas untuk berurusan dengan dosen hukum membuat sang teman memilih setia diluar. Oza menunggunya dengan bosan selama berada diluar ruangan tersebut bukan apa-apa, tetapi dirinya berdiri di sana sejak jam mata kuliah ketiga selesai dan lebih parahnya lagi ketika Puri mengajaknya untuk mengantar ke ruang dosen perempuan tersebut mengiyakan tanpa berpikir panjang, ... Setelah selesai melakukan perdebatan tersebut di dalam Puri keluar dengan wajah kesalnya. Ah ya perempuan itu juga langsung bergegas pergi meninggalkan tempat itu dan tak menolehkan kepalanya pada Oza, itu cukup membuat gadis cantik itu terkejut dengan sikap acuh Puri. “Buat apa loe ajak gue kalo gue dikacangin kaya gini Pur?” “Ya biar loe gak bosen,” ujar sang lawan bicara. Oza mendengkus panjang

  • Rain Sound   Tiada asa

    Oza tak bisa mengerti demi letak kesalahannya selama ini, perempuan itu selalu mengikuti keinginan pemuda yang kini tengah merajut kasih dengan wanita lain, perempuan itu menatap lurus dirinya yang juga tak berubah dari hari sebelumnya. Namun keadaannya begitu berantakan karena patah hati pertamanya kemarin, ia akui itu adalah patah hati pertamanya yang paling hebat hingga membuat dirinya tak bisa terlelap dalam tidurnya. Arasya dan keluarganya telah pergi meninggalkan rumahnya— rumah orang tua mereka, beberapa hari lalu ketika gadis itu sedang dalam keadaan tak baik. Oza tak bisa mengantarkan sang kakak perempuannya pergi ke rumah baru dengan benar, ... Namun perempuan itu berjanji akan datang jika ia memiliki banyak waktu senggang. “Kamu tuh jangan ngegalau aja kerjaannya! Bantu bunda sini!” Omel bunda yang melihat sang bungsu terpaku dalam lamunannya.“Gak mood, Bun.” Lengosnya yang menaikki tangga rumah menuju kamarnya, ... Gadis

DMCA.com Protection Status