Share

Bab 297

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2024-12-02 21:00:08

Monica melangkah perlahan ke dalam ruangan baca Tuan Smith.

Cahaya temaram dari lampu di sudut ruangan mempertegas bayangan tubuhnya yang mendekat.

Di sana, di kursi favoritnya, Tuan Smith tertidur lelap, kepalanya bersandar miring.

Monica berhenti sejenak, mengamati lelaki yang pernah ia panggil suami itu.

“Dia sudah meminum teh itu, kan?” bisik Monica.

Di meja kecil di samping kursi, cangkir teh herbal tampak setengah kosong.

Monica menatap cairan dalam cangkir itu dengan penuh kepuasan. Racun yang ia campurkan sudah hampir habis. Ia tersenyum tipis, senyuman yang penuh arti, sembari membayangkan drama yang akan segera terjadi.

“Bagus!” ucapnya, pelan.

Monica mendekat, menggerakkan telapak tangannya di depan wajah Tuan Smith untuk memastikan dia benar-benar tidak sadarkan diri. Napas pria itu terdengar teratur, dalam, dan lambat. Ia segera meninggalkan ruangan, memastikan langkahnya tidak menimbulkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 298

    “Aku... aku...” Monica memaksakan senyum di wajahnya meski tubuhnya terasa gemetar hebat. Jantungnya berdegup cepat, sementara pikirannya kacau balau. Ia mencoba menenangkan dirinya, berusaha tampil normal. Dengan suara yang dibuat lembut, ia menyapa Tuan Smith yang berdiri di hadapannya. “Selamat pagi, sayang. Kau... sudah bangun lebih pagi dari biasanya,” katanya sambil memaksakan senyum. Namun, bukannya jawaban hangat, Tuan Smith membalas dengan senyum sinis, senyum yang menusuk hati Monica seperti belati. Di sampingnya, Ken berdiri dengan tatapan dingin dan sikap acuh, seolah menikmati keadaan. “Bagaimana rasanya, Monica?” tanya Tuan Smith tiba-tiba. Suaranya rendah, penuh ironi. “Bagaimana perasaanmu setelah rencanamu gagal? Racun itu... sayangnya, tidak cukup untuk membunuhku.” Monica tersentak, meski ia mencoba menjaga ekspresinya tetap tenang. “Racun? Aku... aku tidak mengerti apa yang kau maksud,” jawabnya deng

    Last Updated : 2024-12-02
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 299

    Helena dan Alexander sudah mendengar kabar tentang Monica. Keduanya sepakat untuk tidak ikut campur dalam keputusan Tuan Smith. Itu adalah urusan keluarga Smith, dan mereka lebih memilih untuk tetap fokus pada kehidupan serta pekerjaan masing-masing. Alexander tengah berada di Smith Corporation, perusahaan keluarga Tuan Smith, untuk mengurus berbagai persiapan penting. Salah satu agendanya adalah merekrut asisten sekretaris baru untuk menggantikan posisi Han yang akan segera kosong. Rencananya, Han akan segera menduduki kursi CEO di perusahaan milik Alexander. Seusai rapat pagi dengan dewan direksi, Alexander memeriksa berkas seorang kandidat yang telah melalui tahapan seleksi terakhir. Namanya Vera, seorang kandidat yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang impresif. Tanpa ragu, Alexander menyetujui jadwal wawancara langsung dengannya siang itu. Ketika Vera memasuki ruangan,

    Last Updated : 2024-12-02
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 300

    “Ngomong-ngomong, apa wanita bernama Vera itu cantik?”“Apakah menurutmu yang namanya Vera itu cantik?” balas Alexander. Helena meletakkan cangkir teh yang tinggal separuh di atas meja. Matanya tertuju pada Alexander yang duduk di seberangnya, tangan laki-laki itu sibuk membolak-balik dokumen yang sejak tadi menemani istrinya itu. “Jadi, bagaimana menurutmu soal penampilan Vera?” tanya Helena lagi sambil menatap suaminya. Suaranya terdengar datar, tapi ada sesuatu di balik tatapannya yang memaksa Alexander untuk berhenti membaca. Alexander mendongak, seulas senyum kecil muncul di bibirnya. Ia meletakkan dokumen itu di sisi meja, lalu bergeser mendekat ke arah istrinya. Kedua tangannya meraih bahu Helena, menariknya hingga mereka saling bersentuhan. “Sayang kau serius dengan pertanyaan itu?” tanya Alexander, merasa heran. “Masalah kecantikan, jelas Helena milik Alexander Smith tidak ada duanya,” ucapnya dengan nada meng

    Last Updated : 2024-12-03
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 301

    Malam itu, di sebuah kafe. Emily menggenggam mini bag di pangkuannya erat-erat, seolah benda kecil itu adalah pelampiasan rasa frustrasi yang membuncah dalam hatinya. Duduk di sebuah kafe mewah di pusat kota, ia berhadapan dengan seorang pria bernama Arthur, pria yang dijodohkan oleh orang tuanya. “Jadi, Emily, kau kerja di mana sekarang?” tanya Arthur sambil menyandarkan tubuhnya di kursi, tatapan angkuh terpancar dari kedua matanya. Emily hanya mendengus pelan, mencoba menahan diri. Dalam hati, ia masih tidak percaya betapa absurd–nya situasi ini. Orang tuanya, yang sudah bertahun-tahun tidak berkomunikasi dengannya, tiba-tiba saja sibuk mencampuri urusan pribadinya begitu ia kembali ke negara asalnya. Tidak ada pelukan hangat, tidak ada upaya membangun kembali hubungan yang rusak, hanya agenda perjodohan seperti ini. “Saya bekerja di bidang yang tidak terlalu menarik bagi orang-orang seperti Anda,”

    Last Updated : 2024-12-03
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 302

    Emily berdiri di pinggir jalan, matanya terpaku pada lalu lintas yang padat. Tangannya terangkat, berusaha menghentikan taksi yang lewat, namun nihil. Jalanan tampak seperti lautan kendaraan yang tak bergerak. Ia memeluk tasnya erat-erat, melamun, memikirkan kejadian tadi di kafe. Rasanya absurd, pertemuan yang seharusnya sederhana malah berubah menjadi ajang memperdebatkan nilai hidup. Tapi ia tahu, tidak ada gunanya terus memikirkannya. Tidak semua hal butuh tempat di pikiranmu, Emily, gumamnya dalam hati, mencoba menyadarkan diri.“Bisa gila kalau memikirkan hal itu,” gumamnya. Namun, lamunannya terputus ketika sebuah mobil berhenti di depannya. Kaca jendela mobil perlahan turun, memperlihatkan wajah seseorang yang tak asing. Han. Mata Emily terbelalak sesaat sebelum ia memalingkan wajahnya, seolah keberadaan Han adalah sesuatu yang ingin ia hindari. Ia mencoba untuk tetap fokus mencari t

    Last Updated : 2024-12-03
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 303

    Emily duduk di meja kerjanya, menatap layar ponsel dengan alis berkerut. Sebuah pesan baru saja masuk dari Jarvis, CEO tempatnya bekerja. Isi pesan itu membuat Emily bingung. “Aku sudah tiba di negara tempatmu berada. Mari kita diskusikan perkembangan kerja sama dengan AFG secara langsung.” Awalnya, Jarvis mempercayakan proyek penting ini sepenuhnya kepada Emily. Namun, tiba-tiba pria berusia 39 tahun itu memutuskan datang sendiri. Emily tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa Jarvis sudah menikah dan memiliki anak. Mengapa ia harus datang langsung? Emily menghela napas panjang. Bagaimanapun juga, ia tidak punya pilihan lain selain menyambut kedatangan atasannya itu. “Baiklah. Saya akan menemui anda di bandara,” balas Emily. Setelah membalas pesan dengan singkat, Emily segera mengambil kunci mobil dan menuju bandara. Di bandara, Emily memaksakan senyum saat

    Last Updated : 2024-12-04
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 304

    “Maaf, Tuan Jarvis. Saya akan menegaskan bahwa saya tidak mencintai siapapun, bahkan diri saya sendiri.” tegas Emily, langkahnya lepas meninggalkan Jarvis di sana. Jarvis menatap punggung Emily, jelas dia kecewa. Namun, dia tidak memiliki minat untuk menyerah. ****Siang itu, di sebuah restoran, sesuai Jarvis dan Emily melakukan pengecekan tahap produksi. “Jadi, untuk tahap finishing, Miss Helena sudah memastikan semuanya sesuai standar. Tinggal menunggu hasil pengecekan akhir sebelum masuk ke proses pemasaran,” kata Emily sambil menandai sesuatu di dokumen di depannya. Jarvis mengangguk pelan, matanya tertuju pada wajah Emily yang terlihat serius dan fokus. Ia kagum dengan dedikasi wanita itu, tetapi ada sesuatu yang lebih dalam mengganggu pikirannya. Sudah empat hari ia berada di kota ini, memantau langsung proyek kerja sama antara perusahaannya dan perusahaan milik Helena. Empat hari pula ia terus berusaha men

    Last Updated : 2024-12-04
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 305

    Emily berdiri di tengah situasi yang semakin panas. Clara terus melontarkan kata-kata tajam, menuduhnya sebagai perusak rumah tangga. Setiap kali Emily mencoba menjelaskan, Clara tidak memberinya kesempatan. Di sisi lain, Jarvis tak henti-hentinya membela Emily, membuat amarah dan kecemburuan Clara semakin memuncak.Akhirnya, mereka pun menjadi tontonan yang memalukan. “Jarvis, berhenti melindunginya!” teriak Clara histeris. ”Dia wanita tidak tahu malu yang menghancurkan keluarga kita! Dan kau, Emily, bagaimana bisa kau bersikap seolah-olah kau tidak bersalah?” Emily mengepalkan tangannya, mencoba menahan emosi yang memuncak. “Nyonya Clara, saya sudah mengatakan bahwa saya tidak memiliki perasaan apa pun terhadap suami Anda. Tidak pernah ada niat seperti itu dari saya.” Namun, Clara tidak mendengarkan. Dia terus menyerang Emily dengan kata-kata yang membuat suasana semakin tegang. Emily merasa seperti terperang

    Last Updated : 2024-12-04

Latest chapter

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 322

    Malam itu, ruangan rawat Emily sunyi. Hanya suara mesin monitor yang pelan berdetak, mengiringi kesendirian mereka. Di ujung ruangan, Han tertidur di sofa kecil yang jelas tidak nyaman. Tubuhnya terlipat dalam posisi yang tidak wajar, menunjukkan kelelahan yang sudah menumpuk selama berhari-hari. Emily perlahan membuka matanya, pandangannya tertuju pada Han. Dia memandangi pria itu dalam diam, memperhatikan setiap detail, wajah yang terlihat lelah, rambut yang sedikit berantakan, dan napas teratur yang terdengar samar. Dalam hati, Emily bertanya-tanya, apakah Han yang menjaganya selama ini?“Posisi tidur seperti itu, dia baik-baik saja, kan?” batinnya. Ucapan Han tadi siang terngiang kembali di telinganya. Dia sadar bahwa dia sudah tidak sadarkan diri selama beberapa hari. Meski tubuhnya masih terasa lemah, ada kelegaan dalam hati Emily ketika mengingat bahwa Helena sudah sadar lebih dulu.

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 321

    Emily perlahan membuka matanya. Cahaya putih yang memantul dari langit-langit ruangan membuat matanya sedikit menyipit. Langit-langit itu tampak asing, bukan seperti tempat yang pernah dia kenal. Perlahan menoleh menatap ke sekeliling, matanya menangkap selang infus yang terhubung ke tangannya, serta selang oksigen yang melekat di hidungnya. Detak pelan mesin medis menjadi satu-satunya suara yang menemaninya. Seketika, Emily menyadari bahwa dia berada di rumah sakit. Tubuhnya terasa berat, nyeri menjalar dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dia mencoba menggerakkan jari-jarinya, tapi tubuhnya seolah lumpuh, tak ada satu pun bagian yang merespons. “Kenapa aku seperti kehilangan tenagaku? Sakit sekali, aku juga merasa terlalu lemas...” batinnya.Dia menyerah, memejamkan matanya lagi, membiarkan pikirannya terombang-ambing di antara rasa sakit dan kebingungan. Ruangan itu sunyi, begitu sepi hingg

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 320

    Helena duduk dengan perlahan, merasakan tubuhnya yang masih lemah namun tidak lagi terbebani oleh alat-alat medis yang sebelumnya melekat di tubuhnya. Dokter yang berada di sisinya membantu melepaskan satu per satu alat tersebut dengan hati-hati, memastikan semuanya baik-baik saja. Alexander, yang tidak pernah meninggalkan sisi Helena, tersenyum lega ketika dokter mengangguk dan berkata, “Nyonya Helena sudah melewati masa kritis. Tapi untuk sementara membutuhkan istirahat total, dan masih membutuhkan pemantauan intensif.” Seolah terbebas dari beban yang berat, Alexander menggenggam tangan Helena dengan lembut. Ia membungkukkan tubuhnya sedikit, mengecup tangan istrinya dengan penuh rasa syukur. “Aku benar-benar lega,” bisiknya. “Aku pikir aku akan kehilanganmu untuk selamanya.” Helena menatapnya dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. Walau tubuhnya masih lemah, kehangatan di matanya cukup untuk memberikan jawaban kepada Alexander.

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 319

    Helena membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa berat, dan ia merasa amat bingung. “Aku ada di mana?”Di sekelilingnya, terbentang padang rumput hijau yang luas, namun pandangannya terganggu oleh kabut yang cukup tebal. Helena berusaha bangkit dari posisi tidurnya di atas rumput lembut itu, mengedarkan pandangan ke segala arah. Tidak ada yang dikenalnya. “Halo? Apa ada orang di sini?” serunya berulang kali, suaranya terdengar samar di tengah kesunyian. Tidak ada jawaban. Namun, tak lama kemudian, dari balik kabut, muncul sosok seorang wanita yang anggun. Dia mengenakan dress putih panjang, rambutnya terurai indah, seperti cahaya yang menerobos kegelapan. Helena memicingkan mata, mencoba mengenali siapa wanita itu. “Siapa, kau siapa?”Langkah demi langkah, wanita tersebut mendekat, dan wajahnya semakin jelas. Helena tertegun. Dia hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. “Rac

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 318

    Ruangan itu sunyi, hanya diiringi bunyi pelan mesin medis yang terus bekerja. Han duduk di sisi ranjang Emily, tatapannya tak lepas dari wajah mantan istrinya yang masih terbaring tak sadarkan diri. Ada kehangatan yang aneh dalam pandangannya, bercampur dengan rasa bersalah dan kehilangan yang dalam. “Emily...” gumamnya pelan, seolah berharap namanya cukup untuk membangunkan wanita itu dari keterpurukan yang tengah membelenggunya. Namun, suasana itu seketika berubah ketika pintu ruangan terbuka dengan keras. Kedua orang tua Emily berdiri di ambang pintu, ekspresi mereka penuh keterkejutan dan kemarahan begitu melihat Han di dalam ruangan. “Apa yang kau lakukan di sini?!” seru ayah Emily dengan suara tajam, matanya melotot marah ke arah Han. Han menoleh perlahan, wajahnya tetap tenang meskipun ia bisa merasakan amarah yang memancar dari pria tua itu. Ia berdiri, memasukkan kedua tangannya ke dalam sak

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 317

    Ruangan rumah sakit masih diselimuti keheningan. Tuan Beauvoir tetap di sisi putrinya, memegang tangannya yang dingin sambil terus berbisik, berharap Helena segera bangun. Sementara itu, Alexander duduk di bangku panjang di luar kamar. Pikirannya terus bergelayut pada kejadian yang menimpa istrinya, berulang-ulang seperti kaset rusak.“Aku tidak bisa memikirkan yang lain. Kalau aku pulang sebentar untuk melihat Angel dan Rendy, mereka pasti akan langsung menanyakan keberadaan ibunya, kan?” Alexander mendesah lesu, “bagaimana aku akan menjawabnya nanti?” Helios dan Hendrick telah pergi untuk menyelidiki lebih dalam. Pada akhirnya, Alexander memutuskan untuk tetap di rumah sakit, tetapi keberadaannya terasa kosong. Sorot matanya yang lelah terpaku pada lantai, tubuhnya kaku seolah memikul beban yang terlalu berat. Tiba-tiba, suara langkah pelan mendekat. Alexander tidak perlu menoleh untuk tahu siapa yang

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 316

    Langit mendung menutupi sinar matahari sore saat Tuan Beauvoir, Hendrick, dan Helios tiba di rumah sakit. Wajah mereka penuh dengan kecemasan yang sulit disembunyikan. Ketegangan di udara terasa begitu nyata ketika mereka melangkah melewati lorong-lorong panjang yang sunyi, seakan setiap langkah membawa beban yang semakin berat.“Sial! Kenapa tidak sampai juga, sih?!” gerutu Hendrick. Di depan pintu kamar, Alexander menunggu dengan wajah penuh penyesalan. Matanya sembab, ekspresi sedihnya tampak semakin mendalam ketika melihat kedatangan mereka. Dia segera berdiri dan menundukkan kepalanya dalam-dalam. “Maafkan aku, Ayah mertua, maaf...” ucap Alexander dengan suara bergetar. “Aku tidak bisa melindungi Heceline. Aku... aku telah gagal sebagai seorang suami, menantu, dan ipar.” Kata-kata itu membuat Helios mengusap wajahnya dengan kasar, mencoba meredam gejolak amarah dan kepedihan yang terus menggerogoti hatinya.

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 315

    Ruangan rumah sakit itu sunyi, hanya suara alat kontrol denyut jantung yang terdengar berirama, seolah menjadi pengingat akan rapuhnya kehidupan. Helena dan Emily dirawat di dua ruangan yang bersebelahan, masing-masing masih dalam kondisi kritis. Peralatan medis memenuhi ruang mereka, memantau setiap detak dan napas yang tersisa. Di salah satu ruangan, Alexander duduk di sisi tempat tidur Helena. Tangannya menggenggam erat tangan Helena yang terasa dingin. Tubuhnya gemetar, matanya merah dan bengkak akibat tangis yang terus mengalir sejak beberapa jam terakhir. “Sayang,” suaranya serak, hampir tak terdengar. “Kumohon, bangunlah. Jangan tinggalkan aku.” Alexander menunduk, membiarkan air matanya jatuh ke tangan Helena yang ia genggam erat. “Aku... aku tidak bisa hidup tanpamu. Anak-anak kita... mereka butuh kau. Aku butuh kau juga.” Suaranya pecah, penuh dengan rasa putus asa. Alexander memandang waja

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 314

    Sore itu, Alexander dan Han berlari tergesa-gesa menuju rumah sakit, napas mereka tersengal-sengal. Mereka berhenti di depan ruang unit gawat darurat. Hati mereka dipenuhi kecemasan. Emily dan Helena sedang dirawat di dalam sana, akibat luka yang mereka derita. Kali ini, Alexander tidak mampu menahan emosinya. Dengan keras, dia memukul dinding rumah sakit, melampiaskan kekesalan dan rasa kecewanya pada diri sendiri. Bugg!Dia merasa gagal, merasa tak mampu melindungi Emily. Alexander, di sisi lain, berdiri dengan wajah penuh kecemasan. Air mata mengalir di pipinya. Rasa takut menguasai hatinya, takut kehilangan Helena, wanita yang telah menjadi segalanya baginya. Helena adalah pusat dunianya, bagian penting dari hidupnya yang tak tergantikan.“Sayang,” katanya pilu, “aku mohon... aku cuma punya kau untuk alasan bertahan hidup dan segala tujuan perjuangan ku. Jangan pergi, jangan tinggalkan aku, Sayang...

DMCA.com Protection Status