Share

Bab 298

Penulis: Nadira Dewy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-02 21:01:03

“Aku... aku...”

Monica memaksakan senyum di wajahnya meski tubuhnya terasa gemetar hebat. Jantungnya berdegup cepat, sementara pikirannya kacau balau. Ia mencoba menenangkan dirinya, berusaha tampil normal.

Dengan suara yang dibuat lembut, ia menyapa Tuan Smith yang berdiri di hadapannya. “Selamat pagi, sayang. Kau... sudah bangun lebih pagi dari biasanya,” katanya sambil memaksakan senyum.

Namun, bukannya jawaban hangat, Tuan Smith membalas dengan senyum sinis, senyum yang menusuk hati Monica seperti belati.

Di sampingnya, Ken berdiri dengan tatapan dingin dan sikap acuh, seolah menikmati keadaan.

“Bagaimana rasanya, Monica?” tanya Tuan Smith tiba-tiba. Suaranya rendah, penuh ironi. “Bagaimana perasaanmu setelah rencanamu gagal? Racun itu... sayangnya, tidak cukup untuk membunuhku.”

Monica tersentak, meski ia mencoba menjaga ekspresinya tetap tenang. “Racun? Aku... aku tidak mengerti apa yang kau maksud,” jawabnya deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 299

    Helena dan Alexander sudah mendengar kabar tentang Monica. Keduanya sepakat untuk tidak ikut campur dalam keputusan Tuan Smith. Itu adalah urusan keluarga Smith, dan mereka lebih memilih untuk tetap fokus pada kehidupan serta pekerjaan masing-masing. Alexander tengah berada di Smith Corporation, perusahaan keluarga Tuan Smith, untuk mengurus berbagai persiapan penting. Salah satu agendanya adalah merekrut asisten sekretaris baru untuk menggantikan posisi Han yang akan segera kosong. Rencananya, Han akan segera menduduki kursi CEO di perusahaan milik Alexander. Seusai rapat pagi dengan dewan direksi, Alexander memeriksa berkas seorang kandidat yang telah melalui tahapan seleksi terakhir. Namanya Vera, seorang kandidat yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang impresif. Tanpa ragu, Alexander menyetujui jadwal wawancara langsung dengannya siang itu. Ketika Vera memasuki ruangan,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 300

    “Ngomong-ngomong, apa wanita bernama Vera itu cantik?”“Apakah menurutmu yang namanya Vera itu cantik?” balas Alexander. Helena meletakkan cangkir teh yang tinggal separuh di atas meja. Matanya tertuju pada Alexander yang duduk di seberangnya, tangan laki-laki itu sibuk membolak-balik dokumen yang sejak tadi menemani istrinya itu. “Jadi, bagaimana menurutmu soal penampilan Vera?” tanya Helena lagi sambil menatap suaminya. Suaranya terdengar datar, tapi ada sesuatu di balik tatapannya yang memaksa Alexander untuk berhenti membaca. Alexander mendongak, seulas senyum kecil muncul di bibirnya. Ia meletakkan dokumen itu di sisi meja, lalu bergeser mendekat ke arah istrinya. Kedua tangannya meraih bahu Helena, menariknya hingga mereka saling bersentuhan. “Sayang kau serius dengan pertanyaan itu?” tanya Alexander, merasa heran. “Masalah kecantikan, jelas Helena milik Alexander Smith tidak ada duanya,” ucapnya dengan nada meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 301

    Malam itu, di sebuah kafe. Emily menggenggam mini bag di pangkuannya erat-erat, seolah benda kecil itu adalah pelampiasan rasa frustrasi yang membuncah dalam hatinya. Duduk di sebuah kafe mewah di pusat kota, ia berhadapan dengan seorang pria bernama Arthur, pria yang dijodohkan oleh orang tuanya. “Jadi, Emily, kau kerja di mana sekarang?” tanya Arthur sambil menyandarkan tubuhnya di kursi, tatapan angkuh terpancar dari kedua matanya. Emily hanya mendengus pelan, mencoba menahan diri. Dalam hati, ia masih tidak percaya betapa absurd–nya situasi ini. Orang tuanya, yang sudah bertahun-tahun tidak berkomunikasi dengannya, tiba-tiba saja sibuk mencampuri urusan pribadinya begitu ia kembali ke negara asalnya. Tidak ada pelukan hangat, tidak ada upaya membangun kembali hubungan yang rusak, hanya agenda perjodohan seperti ini. “Saya bekerja di bidang yang tidak terlalu menarik bagi orang-orang seperti Anda,”

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 302

    Emily berdiri di pinggir jalan, matanya terpaku pada lalu lintas yang padat. Tangannya terangkat, berusaha menghentikan taksi yang lewat, namun nihil. Jalanan tampak seperti lautan kendaraan yang tak bergerak. Ia memeluk tasnya erat-erat, melamun, memikirkan kejadian tadi di kafe. Rasanya absurd, pertemuan yang seharusnya sederhana malah berubah menjadi ajang memperdebatkan nilai hidup. Tapi ia tahu, tidak ada gunanya terus memikirkannya. Tidak semua hal butuh tempat di pikiranmu, Emily, gumamnya dalam hati, mencoba menyadarkan diri.“Bisa gila kalau memikirkan hal itu,” gumamnya. Namun, lamunannya terputus ketika sebuah mobil berhenti di depannya. Kaca jendela mobil perlahan turun, memperlihatkan wajah seseorang yang tak asing. Han. Mata Emily terbelalak sesaat sebelum ia memalingkan wajahnya, seolah keberadaan Han adalah sesuatu yang ingin ia hindari. Ia mencoba untuk tetap fokus mencari t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 303

    Emily duduk di meja kerjanya, menatap layar ponsel dengan alis berkerut. Sebuah pesan baru saja masuk dari Jarvis, CEO tempatnya bekerja. Isi pesan itu membuat Emily bingung. “Aku sudah tiba di negara tempatmu berada. Mari kita diskusikan perkembangan kerja sama dengan AFG secara langsung.” Awalnya, Jarvis mempercayakan proyek penting ini sepenuhnya kepada Emily. Namun, tiba-tiba pria berusia 39 tahun itu memutuskan datang sendiri. Emily tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa Jarvis sudah menikah dan memiliki anak. Mengapa ia harus datang langsung? Emily menghela napas panjang. Bagaimanapun juga, ia tidak punya pilihan lain selain menyambut kedatangan atasannya itu. “Baiklah. Saya akan menemui anda di bandara,” balas Emily. Setelah membalas pesan dengan singkat, Emily segera mengambil kunci mobil dan menuju bandara. Di bandara, Emily memaksakan senyum saat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 304

    “Maaf, Tuan Jarvis. Saya akan menegaskan bahwa saya tidak mencintai siapapun, bahkan diri saya sendiri.” tegas Emily, langkahnya lepas meninggalkan Jarvis di sana. Jarvis menatap punggung Emily, jelas dia kecewa. Namun, dia tidak memiliki minat untuk menyerah. ****Siang itu, di sebuah restoran, sesuai Jarvis dan Emily melakukan pengecekan tahap produksi. “Jadi, untuk tahap finishing, Miss Helena sudah memastikan semuanya sesuai standar. Tinggal menunggu hasil pengecekan akhir sebelum masuk ke proses pemasaran,” kata Emily sambil menandai sesuatu di dokumen di depannya. Jarvis mengangguk pelan, matanya tertuju pada wajah Emily yang terlihat serius dan fokus. Ia kagum dengan dedikasi wanita itu, tetapi ada sesuatu yang lebih dalam mengganggu pikirannya. Sudah empat hari ia berada di kota ini, memantau langsung proyek kerja sama antara perusahaannya dan perusahaan milik Helena. Empat hari pula ia terus berusaha men

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 305

    Emily berdiri di tengah situasi yang semakin panas. Clara terus melontarkan kata-kata tajam, menuduhnya sebagai perusak rumah tangga. Setiap kali Emily mencoba menjelaskan, Clara tidak memberinya kesempatan. Di sisi lain, Jarvis tak henti-hentinya membela Emily, membuat amarah dan kecemburuan Clara semakin memuncak.Akhirnya, mereka pun menjadi tontonan yang memalukan. “Jarvis, berhenti melindunginya!” teriak Clara histeris. ”Dia wanita tidak tahu malu yang menghancurkan keluarga kita! Dan kau, Emily, bagaimana bisa kau bersikap seolah-olah kau tidak bersalah?” Emily mengepalkan tangannya, mencoba menahan emosi yang memuncak. “Nyonya Clara, saya sudah mengatakan bahwa saya tidak memiliki perasaan apa pun terhadap suami Anda. Tidak pernah ada niat seperti itu dari saya.” Namun, Clara tidak mendengarkan. Dia terus menyerang Emily dengan kata-kata yang membuat suasana semakin tegang. Emily merasa seperti terperang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 306

    Vera mengetuk pintu ruangan kerja Alexander dengan sopan. Suara rendah dan tegas dari dalam ruangan mempersilakannya masuk. Dengan langkah tenang, Vera membuka pintu dan masuk, menyapa Alexander dengan penuh hormat. “Selamat pagi, Tuan Alexander. Ini dokumen dari pihak pemasaran,” ujar Vera sambil menyerahkan map biru tua yang sudah disiapkannya. Alexander mengangguk singkat, matanya masih terpaku pada layar laptop di hadapannya. “Letakkan di meja. Oh, dan tolong cek dokumen yang sudah selesai aku baca tadi. Pilah sesuai kategorinya,” pintanya tanpa menoleh. “Baik, Tuan,” jawab Vera cepat, lalu mengambil dokumen yang dimaksud di sudut meja kerja Alexander. Vera segera duduk di meja kecil di sudut ruangan, memulai pekerjaannya dengan penuh konsentrasi. Namun, di tengah-tengah memilah dokumen, matanya tanpa sengaja melirik ke arah Alexander. Pria itu sedang sibuk mengetik, alisnya sedikit mengerut, waj

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05

Bab terbaru

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 354

    Helena keluar dari kamar mandi dengan langkah perlahan. Di depan pintu, Alexander terlihat mondar-mandir, wajahnya jelas menunjukkan kegelisahan yang tak bisa disembunyikan. Ketika pintu terbuka, dia langsung menatap Helena dengan penuh harap. “Bagaimana hasilnya, Sayang?” tanyanya cepat, suaranya sedikit bergetar. Helena berdiri diam tanpa ekspresi, membuat Alexander semakin tegang. Untuk beberapa detik, ruangan itu terasa sunyi, hanya diisi dengan napas tertahan Alexander. Namun, perlahan, bibir Helena melengkung menjadi senyuman. Dia mengangkat alat uji kehamilan yang digenggamnya, menunjukkan garis dua yang jelas. “Positif,” ujar Helena dengan suara lembut. Alexander membeku sejenak, lalu dalam hitungan detik dia melangkah cepat ke arah Helena dan memeluknya erat. Tubuhnya bergetar, dan suara tangis kecil terdengar dari pria yang biasanya selalu tenang dan tegar.

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 353

    Hotel itu dipenuhi dengan dekorasi elegan, mencerminkan suasana bahagia dan sakral yang tengah dirasakan semua orang. Hari ini adalah hari pernikahan Patricia dan Helios. Meski perjalanan menuju hari ini penuh dengan perdebatan dan perbedaan pendapat di antara keluarga, akhirnya semuanya berakhir dengan keputusan untuk mendukung pasangan tersebut. Patricia, dengan perut yang mulai terlihat membesar, tampak cantik dalam gaun putih sederhana namun anggun. Helios, yang biasanya dingin dan kaku, menunjukkan sisi yang lebih lembut hari ini. Pandangannya penuh cinta saat menatap Patricia berjalan di altar, menggandeng Tuan Beauvoir yang mengantar menantunya dengan senyuman bangga. Di antara tamu undangan, Rendy dan Angel mencuri perhatian. Kedua anak Helena dan Alexander itu mengenakan pakaian formal yang membuat mereka terlihat sangat menggemaskan. Angel dengan gaun putihnya dan Rendy dengan setelan jas mini membuat para tamu tak henti-hentinya m

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 352

    Emily tersenyum lembut, menggenggam tangan Han yang terasa hangat di jemarinya. Mereka berjalan beriringan di lorong apartemen menuju pintu unit mereka. Sudah dua bulan sejak mereka memutuskan untuk tinggal bersama, sebuah langkah besar yang diambil setelah melewati masa lalu yang penuh luka. “Pikirkan, kita akan jadi koki malam ini,” ujar Han dengan nada bercanda, membuat Emily tertawa kecil. “Jangan lupa siapa yang paling ahli di dapur,” balas Emily sambil mengangkat alis, menggodanya. Di dalam apartemen, mereka segera memulai persiapan makan malam. Han dengan serius mengolah steak daging sapi di dapur, sementara Emily sibuk menyiapkan meja makan, meletakkan piring, gelas, dan lilin kecil untuk suasana yang lebih hangat. Setelah selesai, Han membawa dua piring steak ke meja dan meletakkannya dengan hati-hati. “Makan malam istimewa untuk kita,” katanya dengan nada puas. Emily meletakkan gelas di depan masing

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 351

    Sinar mentari pagi perlahan menghangatkan udara, menciptakan kilauan indah di atas laut yang tenang. Di tengah keindahan itu, Alexander berdiri di hadapan Helena dengan mata penuh cinta. Di tangannya, sebuah cincin berlian bersinar, memantulkan cahaya pagi. Helena menatap Alexander, matanya berbinar namun berkabut oleh air mata haru. “Apa ini, Alexander?” bisiknya, suaranya bergetar. Alexander menggenggam tangan Helena dengan lembut. “Ini bukan hanya cincin, Sayang. Ini adalah janji. Janji bahwa aku akan selalu mencintaimu, melindungimu, dan menjadi pendampingmu dalam suka dan duka. Apakah kau bersedia untuk terus bersamaku?” Helena tidak mampu menahan air matanya. Dengan penuh keyakinan, dia mengangguk. “Ya, Alexander. Aku bersedia.” Alexander menyematkan cincin itu di jari manis Helena. Sentuhan dingin berlian bercampur dengan kehangatan cinta mereka. Setelahnya, Alexander menarik Helena ke dalam pelukannya,

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 350

    Pagi itu, langit cerah tanpa awan, angin sepoi-sepoi dari laut menghembus lembut, menyambut keluarga Alexander yang tiba di sebuah pantai yang luar biasa indah. Pasir putih bersih terbentang sejauh mata memandang, berpadu dengan birunya laut yang jernih dan tenang. Angel dan Rendy berlari ke arah air dengan penuh semangat, membawa sekop kecil dan ember mainan mereka. “Ibu! Ayah! Lihat kami membuat istana pasir terbesar di dunia!” teriak Angel dengan tawa ceria. Helena tertawa kecil, melambaikan tangan pada anak-anaknya. “Hati-hati di dekat air, ya!” Alexander membawa tikar piknik dan membentangkannya di bawah bayangan pohon kelapa. Dia menatap Helena, yang mengenakan gaun pantai berwarna pastel, tampak anggun dan mempesona. “Duduklah, Sayang. Mari kita nikmati momen ini,” ajaknya lembut. Helena menurut, duduk di samping Alexander sambil memperhatikan anak-anak mereka bermain. Angel dan Rendy terlihat asyik membangun r

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 349

    Pagi itu, suasana di rumah keluarga Alexander dipenuhi semangat dan kegembiraan. Helena tengah memeriksa koper terakhir sambil memastikan semua dokumen perjalanan sudah siap. Angel dan Rendy berlarian di sekitar ruang tamu, terlalu antusias memikirkan liburan yang akan mereka jalani. Alexander turun dari tangga dengan kemeja santai, membawa beberapa dokumen yang masih harus ia selesaikan. Namun, senyumnya yang hangat menunjukkan bahwa bahkan urusan pekerjaan tidak bisa mengurangi antusiasmenya untuk perjalanan ini. “Semua siap?” tanyanya kepada Helena. Helena mengangguk sambil tersenyum. “Ya, semuanya sudah rapi. Aku juga sudah mengatur siapa yang akan menangani perusahaan ku selama kita pergi.” Selama mereka pergi, perusahaan Smith akan berada di bawah kendali penuh Tuan Smith dan para eksekutif senior yang sudah dipercaya keluarga Alexander selama bertahun-tahun. Alura Fashion Group, perusahaan f

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 348

    Sore itu, suasana kantor mulai lengang. Para karyawan satu per satu meninggalkan meja mereka, bersiap pulang setelah hari yang panjang. Alexander baru saja menyadari bahwa ada dokumen penting yang tertinggal di ruangannya. Ia meminta Helena menunggu di dekat lobi sementara ia kembali ke ruang kerjanya.“Sayang, ada yang tertinggal. Kau tunggu sini saja, aku akan segera kembali!”“Ya,” jawab Helena. Helena berdiri di dekat lift, matanya mengamati gedung kantor yang mulai sepi. Tak lama kemudian, ia melihat Vera keluar dari ruangan dengan langkah cepat. Perempuan itu tampak terkejut melihat Helena, namun segera menyapa dengan sopan. “Selamat sore, Nyonya Helena,” ujar Vera sambil sedikit membungkuk. Helena mengangguk kecil, senyum tipis menghiasi wajahnya. “Sore juga, Vera.” Ketika Vera melangkah menjauh, Helena tanpa sadar memanggilnya. “Vera.” Langkah Vera terhenti, dan ia berba

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 347

    Helena melangkah masuk ke kantor Alexander dengan langkah ringan. Sudah hampir seminggu libur sekolah dimulai, dan Rendy memilih tinggal di rumah Tuan dan Nyonya Wijaya. Angel juga ikut serta karena tidak mau jauh dari kakaknya. Tuan dan Nyonya Wijaya, dengan kasih sayang tulus mereka, memperlakukan Angel seperti cucu kandung sendiri.Itu pun lah yang membuat Helena meminta Angel memanggil Taun dan Nyonya Wijaya dengan sebutan, ‘kakak dan nenek’. Bagi Helena, situasi ini adalah berkah terselubung. Rumah yang biasanya penuh dengan tawa anak-anak kini terasa sepi, dan ia merasa bosan jika hanya duduk tanpa melakukan apa-apa. Oleh karena itu, ia menerima ajakan Alexander untuk ikut ke kantor dan membantunya bekerja. Namun, Alexander memiliki aturan khusus. “Kau boleh bantu aku, tapi ada syaratnya,” ucapnya dengan senyum khas yang selalu berhasil membuat Helena menggeleng tak percaya. “Syarat apa lagi, sih

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 346

    Menjelang sore, Alexander mengajak Helena dan kedua anak mereka, Angel dan Rendy, untuk meninggalkan kantor dan pergi ke pusat perbelanjaan. Alexander merasa sudah terlalu lama tenggelam dalam pekerjaan, dan ia ingin memberikan waktu berkualitas untuk keluarganya. Di pusat perbelanjaan, Angel dan Rendy langsung bersemangat saat melihat tempat permainan anak-anak. “Ibu, Atah, aku mau main itu!” seru Angel sambil menunjuk area permainan. Alexander tersenyum. “Ayo kita biarkan mereka bermain,” katanya kepada Helena. Beruntung, tepat di sebelah tempat permainan itu ada sebuah restoran. Alexander memutuskan untuk mengajak Helena duduk di sana, menikmati makanan ringan sambil memperhatikan kedua anak mereka bermain. Helena tersenyum bahagia, merasa momen seperti ini adalah kebahagiaan sederhana yang tak ternilai. Namun, suasana berubah ketika seorang pria tiba-tiba mendekati meja mereka. “Maaf, apakah ini benar Hece

DMCA.com Protection Status