Share

Bab 11. "Keith!"

Penulis: Narika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-28 21:08:08

“Berpakaian begitu tertutup, apakah kamu takut aku akan memakanmu?”

Keith yang baru saja keluar dari kamar mandi, tersenyum miring pada Sahara yang berdiri kaku di depan pintu kamarnya.

“Di mana aku harus tidur?” tanya Sahara, mengalihkan pandangan ke arah lain dari setengah tubuh Keith yang terbuka. Setelah kejadian tempo hari, Sahara telah kehilangan satu perempat bagian rasa gugupnya saat berhadapan dengan Keith.

Namun, dia tetap akan rakut jika pria itu mulai mendekat dan mengintimidasinya dengan sentuhan.

Keith melangkah ke arah ruang ganti, melepaskan handuknya begitu saja, dan dengan santai memilih piama untuk dikenakan. Tatapannya tertuju pada selimut yang terlipat rapi di kolong paling bawah, memikirkan sesuatu, tapi tidak memutuskan apa-apa.

“Tidur saja di atas tempat tidurku, kecuali jika kamu ingin tidur di sofa atau bahkan di lantai dingin itu.” Keith menunjuk kedua tempat tersebut dengan ujung matanya, dia sendiri berjalan menuju tempat tidur dan duduk bersandar di sana
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dila
... ceritanya bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 12. Menemui Kayla

    Hingga terdengar debuman pintu kamar mandi yang dibanting tertutup, baru saat itulah Sahara berani membuka mata dan perlahan-lahan bangkit berdiri dengan gemetar. Sahara merasa jijik luar biasa, dia berlari keluar kamar dan kembali ke lantai utama menuju kamarnya. Di sana, dia tidak sengaja berpapasan dengan Naina, Sahara bahkan tidak ingin tahu apa yang membuat gadis itu bangun pagi-pagi buta.Sahara bahkan membuang jilbabnya sembarangan ke tempat sampah. Tiba di kamar mandi, hal pertama yang dilakukan adalah mengisi penuh bak mandi dengan air dingin, lalu mencelupkan seluruh kepalanya ke dalamnya.Menjijikkan!Keith sangat menjijikkan!Dengan semua kebencian yang bergumul di dalam dada, Sahara mengabaikan rasa sakit di kulit kepala saat berusaha mengenyahkan semua bekasan milik Keith yang membuat seluruh tubuhnya mati rasa.Sahara melupakan peringatan Eve soal bekas luka di pergelangan tangannya yang tidak diperbolehkan menyentuh air. Saat ini, di balik lengan panjang sweater yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 13. Hanya Setumpuk Kotoran

    “Ulang tahun pamanmu? Maaf, Kayla, aku benar-benar lupa.” Keith memegang tangan Kayla, keduanya berdiri berhadap-hadapan di depan cermin rias. Mata Keith jatuh pada kalung permata yang istrinya kenakan, lantas bertanya, “Aku pernah memberikan kalung secantik ini untukmu?” Kayla tersenyum tipis, kemudian menggeleng pelan. “Kamu menjadi semakin pelupa, Keith. Kamu memesan kalung ini untukku saat kamu pergi ke luar kota satu tahun lalu dan menitipkannya pada Naina. Kamu tidak secara langsung memberikannya padaku.” Keith seketika terbahak, suara tawa yang bernada rendah, yang apa bila Kayla tidak berhati-hati saat mendengar, maka dia akan menemukan dirinya terperangkap di dalamnya. Tawa yang jarang terlihat, yang dipenuhi sihir dan jaring yang menyesatkan. Tentu saja, Kayla tidak bersedia diperangkap. “Maaf, aku sungguh minta maaf karena melupakan banyak hal akhir-akhir ini.” Jemari Keith mengelus sebentar kalung yang lekat di antara perpotongan leher istrinya, disusul wajahnya yang p

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 14. Wanita yang Bernama Kayla

    Sahara menyembunyikan dirinya seperti yang diperintahkan, dia tidak ingin memancing amarah Keith. Terakhir kali dia mendengar perkataan Naina, tidak ada hal baik yang terjadi.Lehernya masih terasa sakit, bekas luka di pergelangan tangannya baru mulai berkeropeng, Sahara takut akan mendapatkan luka baru, karena itu dia sebisa mungkin untuk membuat dirinya dan Keith agar tidak bertemu.Keith tidak mengatakan dengan pasti, kapan tepatnya dia akan membawa Kayla pulang. Sahara hanya pernah bertemu sekali dengan perempuan itu, di acara reuni sekolah secara kebetulan.Karena begitu banyak masalah yang dihadapi akhir-akhir ini, Sahara kehilangan banyak berat badan. Dia tidak memiliki selera makan, dan hanya akan lapar di waktu yang tidak beraturan.Seperti malam ini, Sahara sudah berusaha menutup matanya agar tertidur, tapi kantuk tak juga datang menjemputnya. Perutnya mengeluarkan bunyi nyaring, Sahara benar-benar tidak bisa merasa nyaman.Sahara mencoba mengingat-ngingat, semenjak beberapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 15. "Aku Tidak Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamimu."

    “Nyo-Nyonya, saya mohon–” Naina terlihat sangat ketakutan saat dia meraih lengan baju Sahara. “Tolong jangan ganggu mereka sekarang, jangan menghampiri nyonya Kayla, atau tuan Keith akan marah.” Permohonan dan ketakutan Naina yang terlihat jelas membuat Sahara bertambah curiga, sepasang matanya mengerling sekali lagi ke arah Keith dan Kayla, kemudian ingat hubungan ambigu yang terjadi antara pria itu dan Naina. “Kenapa kamu terlihat sangat gelisah?” Sahara menepis tangan gadis itu dan menjauh darinya beberapa langkah. “Saya hanya khawatir tuan Keith akan marah dan seperti terakhir kali–” Naina tampak kehilangan kata-kata, iris matanya bergerak-gerak tidak fokus dan tidak bisa memusatkan atensi ke arah Sahara yang menatapnya dengan banyak prasangka. “Apa yang terjadi terakhir kali? Apa yang kamu tahu tentang hubunganku dengan Keith?” Sahara melangkah maju, jika dia menjadi kucing penakut saat berhadapan dengan Keith, maka saat ini dia adalah seekor kucing yang ekornya diinjak. Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-31
  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 16. Tidak Lebih Dari Sekadar Alat

    “Kamu ingin Keith agar menceraikanmu?” Kayla bertanya setelah sekian lama terdiam.Di sisi lain, Naina bertukar pandang dengan Keith, tidak ada yang tahu apa yang diam-diam terbesit dalam benak mereka. Satu hal yang pasti, raut wajah Keith sama sekali tidak terlihat baik. Pria itu mengencangkan rahangnya hingga urat-urat di dahinya tampak berdenyut-denyut menyeramkan.“Kamu ingin bercerai dan tidak ingin memberikan calon pewaris untuk suamiku?”Kayla sekali lagi bertanya.Sahara mengangguk, meskipun wanita itu bertanya padanya dengan sorot mata normal dan nada yang wajar, tapi Sahara merasa ada sesuatu yang tidak benar tentang semua itu.Seperti burung pipit yang terkena hujan, Sahara berdiri di sana di bawah tatapan dua pasang mata yang mendominasi dengan penampilan buruk dan terlihat sangat menyedihkan.“Aku tidak tahu alasan apa yang kamu miliki hingga mengizinkan Keith menikah denganku.” Sahara berjuang menahan nada suaranya agar tetap stabil tanpa gemetaran. “Karena kalian berdu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01
  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 17. Kak Farhan

    Sahara sudah kehabisan akal dalam mencari cara untuk melarikan diri dari Keith. Dia sudah memberanikan diri untuk berbicara langsung dengan Kayla, tidak berharap reaksi wanita itu begitu tenang, bahkan dengan jelas mengatakan bahwa dia tidak diizinkan berpisah dengan Keith sebelum Sahara melahirkan seorang calon pewaris untuk mereka.“Tolong aku, kak Farhan. Aku tidak bisa lagi tinggal di sisi Keith. Pria itu sangat jahat,” Sahara menangis saat berbicara dengan kakaknya. Dia duduk sambil memeluk lutut di atas karpet, bersandar pada sisi kayu kerangka ranjang.“Bukannya kakak tidak mau menolong, Sahara-” Suara Farhan terdengar serba salah di seberang sambungan saat dia dengan hati-hati membalas perkataan adiknya. “Kamu tahu sendiri bagaimana hubungan ayah denganku. Ayah pasti akan melakukan sesuatu jika tahu aku ikut campur dalam masalahmu ini.”“Lalu, apakah aku harus bertahan di rumah ini? Apakah kakak tahu seberapa tidak masuk akalnya Keith? Kak, dia laki-laki bajingan! Dia menyalah

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 18. Tinggalkan Aku dan Tetap Bersamanya

    Sahara sudah berencana bahwa dia tidak akan pernah keluar dari kamar selama Keith dan istrinya masih ada di rumah itu.Dia tidak sudi melihat keduanya memadu kasih di segala tempat, bukannya cemburu, Sahara hanya merasa malu atas kehadirannya yang tidak pada tempatnya.“Tuan Keith dan nyonya Kayla sudah pergi, apakah Nyonya masih tidak mau keluar?” Suara Naina terdengar setelah dua kali ketukan.Sahara melihat waktu, di luar masih cerah. Pemberitahuan dari gadis itu membuat Sahara mau tidak mau bangkit dari tempat duduknya dan berjalan membuka pintu. Dilihatnya Naina membawa segelas air putih di tangannya, juga beberapa kue kecil di atas nampan.Sahara mengerjap, terbesit pertanyaan dalam hatinya tentang sikap Naina. Entah gadis itu tak tahu malu atau hanya masa bodoh terhadap apa yang pernah diungkapannya.“Kamu tidak perlu datang jika aku tidak memanggil, apakah kamu lupa atas apa yang sudah kukatakan tempo hari?” tanya Sahara, dia menatap dengan tidak nyaman ke arah Naina yang ters

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-03
  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 19. Kemunculan Nathan

    Keith menyugar rambutnya dengan satu tangan, sementara satu tangannya yang lain mengendalikan setir mobil saat Land Rover hitam itu melaju di tengah-tengah pusat kota.Perkataan Kayla masih terngiang-ngiang dalam benaknya. Keith tidak mengerti mengapa Kayla tampak begitu tenang dalam semua tindak-tanduknya. Meminta agar mereka berpisah untuk sementara, bukankah sama saja dengan Kayla yang mengharap hubungan pernikahan mereka sebagai permainan belaka?Ketika mobil yang dia bawa hendak berbelok di persimpangan yang berlawanan arah dengan rumahnya, Keith merasakan getar dari ponselnya.Melambatkan laju mobil, Keith menyambungkan ponselnya dengan earphone dan segara setelah panggilan terhubung terdengarlah suara Naina.Raut wajah Keith berubah, rahangnya mengeras saat dia menginjak pedal rem. Tidak lama, mobil itu berbelok dan sekali lagi melaju dengan kencang menembus kepadatan lalu lintas di sore akhir pekan itu.“Untunglah dia segera dibawa ke rumah sakit, jika tidak kondisinya tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04

Bab terbaru

  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 29.

    Jam digital di atas meja sudah menunjukkan pukul 12 malam, Sahara tidak bisa tertidur bahkan ketika matanya telah lelah terpejam.Kamar yang dia tempati masih bisa menembus segala sesuatu yang terjadi di luar. Melalui denting gelas dan gelas, juga bincang yang disertai tawa.Kedua mata Sahara terbuka menatap langit-langit dalam keremangan, dia mulai jarang keluar setelah seminggu sejak kedatangan Farhan.Sahara masih terlalu takut untuk bertemu langsung dengan Keith, setelah apa yang laki-laki itu lakukan. Keningnya akan otomatis mengernyit dengan bibir yang digigit saat kilas balik tentang hari itu kembali terbayang.Tidak bisa dia enyahkan rasa jijik juga takut dari telapak tangan Keith yang membelainya di sembarang tempat, panas suhu tubuhnya, gigitan yang menyisakan memar di perpotongan lehernya, akan lebih baik jika Sahara bisa mengikis tempat yang terkena.Denting gelas yang samar-samar terdengar menyadarkan Sahara, jika di luar sana Keith tidak sedang sendiri. Entah siapa yang

  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 28

    “Sudah dua minggu Keith tidak pulang, dan kalian berdua sepertinya juga berhenti saling berhubungan. Kayla, apakah kamu sedang bertengkar dengannya?”Uap dari secangkir teh chamomile panas tampak mengepul mengeluarkan asap, Kayla tidak jadi meraih gelas itu tatkata suara Raina menggema di belakangnya.Kayla menoleh tanpa tersenyum pada ibu mertuanya tersebut, dengan santai menjawab, “Tidak. Hubungan kami baik-baik saja, sama seperti biasa.”“Begitukah? Baguslah.”“Kenapa Ibu bertanya? Tidak sabar ingin melihat aku dan Keith berpisah?” Rambut kuning keeamasannya sedikit bergoyang saat dia membenahi duduk, kini menghadap ke arah Raina yang berdiri di meja pantri dengan wajah masam.Kekeh menghina diiringi senyum merendahkan tersemat di bibir yang lebih tua, Raina sudah lama tidak suka dengan cara Kayla yang selalu bersikap berani dan kurang sopan padanya.Mengingat dulu bagaimana dia sendiri yang memberi restu kepada Keith yang ingin menikahi wanita keturunan Inggris-Asia tersebut, seka

  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 27.

    Kemarahan Farhan memuncak saat ia menghadapi Keith, kata-katanya penuh dengan ketidakpercayaan terhadap situasi tersebut, tidak bisa membayangkan bagaimana Keith bisa menyiksa Sahara sampai seperti ini.Keith melangkah maju dengan raut wajah kaku dan berkata dengan dingin, “Sahara adalah istriku, orang luar seharusnya tahu tempat dan tidak ikut campur dalam keluarga kami.”Farhan berusaha menahan amarah yang sudah berkumpul di ubun-ubun, dan tatapannya tajam menghunus langsung ke arah Keith dengan sorot penuh peringatan. “Apakah sebagai seorang suami, kamu harus menyiksa Sahara hingga seperti ini?! Kamu pikir aku tidak punya keberanian dan akan duduk diam melihat adikku menderita di tanganmu?!”Sahara menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri sendiri meskipun gemetar oleh ketegangan yang tersebar di sekitarnya. Dia tidak ingin konflik di antara kakaknya dan Keith semakin diperbesar.Mengingat betapa banyak kekayaan dan seberapa besar kekuasaan yang dimiliki Keith, bukan tid

  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 26.

    Suara dingin Keith menembus gemerisik kain di bawah tubuh mereka saat pria itu berkata, "Menidurimu? Tentu saja akan kulakukan." Mengatakan kalimat tersebut, Keith menghilangkan seringainya dan hanya memperlihatkan raut wajah kaku tanpa ekspresi.Jika beberapa waktu yang lalu dia masih punya akal untuk menghentikan semua perlakuannya terhadap Sahara, mengingatkan diri agar tidak memaksa, saat ini Keith melemparkan semua hal itu ke belakang kepala."Sia-sia aku menikahimu dengan uang 15 miliar jika aku tidak melakukan apa-apa," lanjutnya.Sahara bernapas nyaris satu-satu, semua rambut di tubuhnya berdiri tegak menghadapi kengerian yang akan terjadi."Apakah Afkar tidak pernah menyentuhmu seperti ini?"Sahara sontak menahan napas dalam setiap kata yang diucapkan, tubuhnya tegang dengan antisipasi atas apa yang akan terjadi. Nama Afkar yang disebut kontan membuat bulu kuduknya merinding, iris matanya bergetar dengan campuran rasa takut dan juga sakit.“Keith, tolong ….” suaranya hampir

  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 25.

    Sahara menangis hingga suaranya berubah serak, sementara Keith menyaksikan semua itu dengan ketidakpedulian. Meskipun Sahara sudah berjuang melepaskan diri dengan sekuat tenaga, tapi berhadapan langsung dengan kekuatan Keith yang luar biasa, tentu saja perjuangannya hanya berakhir sia-sia.Seluruh tubuh Sahara basah oleh keringat dingin yang mengalir deras, dia sangat ketakutan hingga detak jantungnya terasa nyeri.Tempat di mana telapak tangan Keith jatuh, seolah-olah ada ular berbisa yang sedang merayap di atasnya, membuat Sahara tanpa sadar menahan napas, sementara air matanya terus mengalir tanpa bisa ditahan."Jangan, tolong, jangan perlakukan aku seperti ini, Keith. Kumohon ... jangan seperti ini." Sahara merintih, menangis dengan sedih.Keith terlanjur dikuasai emosi dan juga nafsu yang membumbung tinggi. Kulit yang dia sentuh terasa panas dan dingin di saat yang bersamaan, begitu halus di bawah telapak tangannya yang kasar, begitu mudah meninggalkan jejak merah yang samar.“A

  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 24.

    “Namun, aku tetap tidak akan pernah menyerah begitu saja. Ayah ada dipihakku, tak mungkin kulepaskan kesempatan itu begitu saja,” lanjut Nathan.Keith menatap ke arah saudaranya dengan tatapan tajam menusuk, ada juga sekelumit perasaan menghina. Kedua tangan tergenggam erat, memendam niat membunuh yang tidak berusaha disembunyikan.Di sisi lain, Sahara terjepit di antara pertarungan mereka, napasnya tersengal dengan cemas memikirkan cara untuk menjauh dari sana.Seolah Keith mampu mendengar apa yang terbesit dalam benaknya, lengannya sekali lagi dicengkeram, tubuhnya ditarik agar berdiri lebih dekat tanpa tempat untuk melarikan diri, sementara atensinya masih terarah pada sosok Nathan.“Kamu menganggap ayah akan selalu berada di sisimu, Nathan? Kamu pikir hal itu tidak akan membuatmu terkalahkan?” ujar Keith dengan nada yang penuh kebencian.Dia mengencangkan rahangnya dengan kedua alis bertaut saat dia melanjutkan dengan geram, “Kamu han

  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 23

    Sahara ingat jaraknya dengan sofa yang terletak di tengah ruang tamu tidak sedekat ini sebelumnya. Namun, dia terus melangkah mundur saat Keith berusaha mendekatinya.Wanita yang baru saja keluar dari rumah sakit tersebut tampak semakin pucat saat jarak keduanya semakin dekat.Sahara terkepung dalam situasi yang mencekam, merasa denyut panik memenuhi setiap serat tubuhnya ketika berhadapan dengan niat Keith yang semakin jelas.Raut wajahnya tegang saat dia mengangkat tangan dan menahan tubuh besar Keith yang terus mengimpitnya demi pertahanan diri.“Jangan dekati aku, Keith!” teriak Sahara dengan suara yang gemetar. Dia ketakutan setengah mati.Naina selalu menghilang di saat-saat seperti ini, entah gadis itu sengaja bersembunyi. Tuhan tahu betapa kalutnya jantung Sahara kini berdetak dengan keringat yang mengalir di dahinya.Namun, se

  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 22.

    “Halo, Sahara, bukan?” Pria itu menjulurkan tangannya, tersenyum dengan kecerobohan yang jelas terdengar dalam nada suaranya. Dia bahkan terkekeh ringan usai menyebut nama Sahara dengan pelafalan yang tepat.“Aku Nathan, kakak laki-laki Keith,” lanjutnya.Sahara sejenak tertegun, tidak tahu bagaimana harus menanggapi. Satu hal yang pasti, dia mengabaikan uluran tangan Nathan dan tetap berdiri di sana tanpa bergerak.Tidak terlihat kecanggungan saat Nathan menarik kembali tangannya dan kini dimasukkan ke dalam saku.“Aku mengerti,” ucap Nathan di antara suasana yang tidak pasti. Matanya melirik ke arah Naina sekilas, tapi segera berpusat kembali pada Sahara.“Maaf, kamu tidak ingin bersentuhan denganku pasti karena khawatir membuat Keith marah,” sambung Nathan masih dengan tawa kecil di ujung kalimatnya. “Aku tahu dia ada

  • Rahim Kedua Untuk Sang Pewaris   Bab 21.

    “Aku benar-benar tidak terkejut saat mengetahui jika kamu akhirnya berakhir di tempat ini.”Raina mencibir dengan sudut bibir terangkat. Kedua alisnya naik saat menatap wanita yang duduk di atas ranjang rumah sakit dengan sorot ketidakpedulian.Sementara Sahara terduduk kaku dengan raut wajah yang menegang.“Sahara, tampaknya aku terlalu meremehkanmu saat berpikir kamu dapat setuju dan dengan patuh akan memberiku cucu tanpa menciptakan masalah yang tidak perlu,” lanjut Raina dengan mata menyipit tidak suka ke arah Sahara.“Dan kamu pasti juga meremehkanku, tidak tahu bahwa aku dapat melakukan sesuatu yang membuatmu tetap tunduk dan rela melakukan segala yang kuperintahkan.” Dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada, Raina berbalik dan pergi ke arah sofa, mendudukkan dirinya di sana. Meskipun ruangan tempat Sahara dirawat merupakan ruang khusus VIP, tapi Raina masih mengerutkan hidungnya dengan jijik. Bagaimanapun bersihnya, bau disinfektan tetap tidak bisa dipisahkan dengan te

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status