Share

Rahasia di Dalam Toilet
Rahasia di Dalam Toilet
Penulis: Rifa Aisyah

Bab 1

Penulis: Rifa Aisyah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-12 15:38:54
Saat melihat mobil polisi, sekujur tubuhku gemetaran saking paniknya.

Guru memperhatikan keanehan pada diriku, lalu dia bertanya kepadaku.

"Kamu lagi nggak enak badan?"

Saat aku hendak menjawab, wali kelas muncul di pintu.

"Shelly Winata, sini keluar sebentar."

Mendengar wali kelas memanggil namaku, aku berjalan keluar kelas dengan gemetar.

Ada dua orang berseragam polisi berdiri di samping wali kelas.

Begitu melihat polisi, jantungku makin berdebar kencang. Tubuhku gemetaran, telapak tanganku pun terus berkeringat dingin.

"Apakah benar kamu Shelly Winata? Apa hubunganmu dengan Yolanda Sander?" tanya salah satu petugas polisi.

"Teman ... kami adalah teman baik." Aku menundukkan kepalaku melihat ke lantai dan menjawab dengan suara rendah.

Polisi itu tidak berkata apa-apa, tetapi aku bisa merasakan dia sedang menatapku.

Pada akhirnya, mereka tidak mengajukan pertanyaan lagi dan memintaku untuk kembali ke kelas.

Aku menghela napas lega.

Telapak tanganku sudah basah. Aku terus mengusapkannya ke permukaan celanaku.

Aku melirik ke samping dan tanpa sadar melihat keluar jendela. Wali kelas masih berkomunikasi dengan polisi. Entah apa yang dikatakan polisi kepada wali kelas. Dia langsung menoleh dan menatapku dengan tatapan aneh.

Batinku kembali merasakan ketakutan yang luar biasa. Apa sebenarnya yang mereka bicarakan?

Aku menjadi gugup lagi.

Di sepanjang pelajaran, aku sama sekali tidak memiliki minat untuk mendengarkannya. Tatapan wali kelas yang tidak dapat dipahami itu terus terlintas di benakku.

Apa yang mereka bicarakan? Apa hubungannya dengan Yolanda?'

Setelah selesai pelajaran, aku dibawa keluar kelas lagi.

Di bawah sinar matahari yang terik, kepalaku mulai terasa pusing.

Saat berada di dalam ruang kantor, wali kelas dan polisi duduk di hadapanku.

Bu Claudia, wali kelasku, merendahkan nada suaranya. Setelah berdeham dua kali, dia berkata, "Shelly, jangan gugup. Aku hanya ingin menanyakan masalah kamu dan Yolanda?"

"Oke ... oke." Aku membalasnya dengan suara gemetar.

"Apa yang kamu lakukan pada tanggal 15 Juli malam?"

"Main ... jelangkung."

"Apa yang telah terjadi saat itu?"

Kupikir kejadian itu sudah terungkap, ternyata mereka hanya menanyakan padaku tentang rumor hantu perempuan perenggut nyawa. Aku menghela napas lega dan menceritakan keseluruhan cerita hari itu kepada polisi.

Namaku Shelly. Yolanda adalah sahabatku. Dia mempunyai pacar yang bernama Tristan Suganda.

Tristan adalah seorang anak laki-laki bertubuh tinggi yang sangat jago bermain basket.

Sosoknya yang memukau di lapangan basket selalu bisa membangkitkan sorakan dari sekelompok gadis.

Setiap ada waktu, aku akan menontonnya bermain basket, tetapi aku menontonnya bersama Yolanda. Sesekali aku melirik ke arah Yolanda, yang ada di sebelahku, tatapan matanya penuh dengan kekaguman.

Pada tanggal 15 Juli, untuk merayakan kemenangan Tristan karena berhasil mendapatkan juara pertama dalam kompetisi bola basket, beberapa gadis yang biasanya akrab dengan Yolanda pergi makan di kios makanan bersama anggota tim bola basket.

Sekelompok orang makan dan minum bersama. Saat sedang asyik-asyiknya, entah siapa yang memberi ide untuk pergi ke sekolah bermain jelangkung.

Patrick dan Hendy dari tim basket sangat ingin mencobanya. Setelah mendengar ini, Laura pun merasa ini sangat seru dan ingin mencobanya. Dia juga mengungkit legenda hantu wanita perenggut nyawa di SMA. Konon pertengahan bulan Agustus, akan ada gadis yang bunuh diri dengan melompat dari atap gedung asrama.

Tentu saja aku tidak percaya ini.

Yolanda merasa sedikit takut. Melihat Yolanda begitu ketakutan, aku menyarankan agar tidak pergi.

Siapa sangka, Laura bangkit dan menarik kami untuk pergi bersama. Dia mengatakan bahwa permainan akan lebih seru jika banyak orang yang ikut.

Karena tidak dapat menolak ajakan semua orang, Yolanda dan aku pun mengiyakan ajakan mereka.

Namun, aku tidak menyangka keputusan ini pada akhirnya akan menyebabkan kematian Yolanda.

Bab terkait

  • Rahasia di Dalam Toilet   Bab 2

    Di tengah malam, kami bersembunyi di tembok belakang sekolah. Kami memanjat tembok bersama-sama dan memasuki sekolah.Pada siang hari, sekolah ini dipenuhi dengan pemandangan yang indah, seperti pepohonan hijau rindang yang tersebar di sekelilingnya.Namun, saat malam hari, sekolah tampak sangat sunyi dan menyeramkan.Kami akhirnya memilih lantai empat, yang juga merupakan ruang kelas tempat kami belajar.Kami duduk melingkar. Salah satu dari kami mengeluarkan piring dan selembar kertas putih, lalu meletakkannya di tengah. Di atas kertas tertulis dua pilihan, ya atau tidak.Kemudian, kami semua menaruh jari kami di atas piring."Jelangkung, cepat datang!" Semua orang menggumamkan sesuatu."Jelangkung, izinkan aku mengajukan pertanyaan, apakah ada yang menyukaiku diam-diam?"Patrick tiba-tiba mengajukan pertanyaan.Piring di bawah jari mereka perlahan bergerak menuju ke arah tidak.Patrick menghela napas."Apakah kamu adalah kakak kelas kami yang meninggal itu?" Nyali Hendy sangat besar

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Rahasia di Dalam Toilet   Bab 3

    Malam itu, aku dan Laura pulang naik taksi.Setelah turun dari taksi dan berjalan masuk ke kompleks, hembusan angin dingin membuat otakku yang linglung menjadi semakin sadar.Tiba-tiba, ada sebuah tangan di belakangku, lalu tiba-tiba menarikku. Aku terjatuh ke dalam pelukan orang di belakangku.Aku berusaha memberontak. Saat memberontak, aku melihat wajah orang yang kukenal.Ternyata dia adalah Tristan!Tristan menatapku dengan ekspresi mabuk di wajahnya.Tanpa basa-basi, Tristan mulai menciumku. Tangannya pun mulai meraba-raba seluruh tubuhku.Aku langsung menamparnya. Tristan seketika mundur beberapa langkah.Aku menatapnya dengan marah.Tristan menatapku sambil tersenyum, "Bukankah kamu dan Yolanda berteman baik? Kenapa kamu nggak pergi melihat bagaimana keadaannya sekarang?"Tiba-tiba, aku merasa panik."Apa yang kamu lakukan padanya? Di mana dia?" kataku dengan cemas.Tristan menatapku dengan penuh minat dan tidak menjawab pertanyaanku."Sudah berakhir." Tristan tiba-tiba berkata

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Rahasia di Dalam Toilet   Bab 4

    Suara jangkrik di pepohonan terus terdengar. Suara gemerisik dedaunan yang tertiup angin masih terngiang-ngiang di telingaku.Aku sedang berbaring di kursi untuk istirahat. Samar-samar aku mendengar suara bisik-bisik tidak jauh dari sana.Aku berdiri dan melihat ke samping di bawah naungan pohon.Seorang pria dan seorang wanita saling berpelukan."Tristan, kamu jangan-jangan beneran suka sama Yolanda?""Mana mungkin? Orang yang paling aku suka adalah kamu.""Bisaan aja nih kamu. Lalu, kapan kamu putus dengannya?" kata Laura dengan genit.Sebelum Laura selesai berbicara, Trisan sudah langsung mencium bibirnya.Melihat ini, emosiku langsung membludak.Aku berlari kembali ke asrama dan buru-buru memberi tahu Yolanda masalah ini dengan terus terang. Aku tidak bisa membiarkannya terluka sama sekali.Namun, Yolanda sama sekali tidak percaya dengan apa yang aku katakan. Dia terus membela Tristan.Akhirnya, kami dari yang awalnya selalu membicarakan segala hal menjadi putus hubungan karena mas

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Rahasia di Dalam Toilet   Bab 5

    "Shelly, kamulah yang jatuh cinta pada Tristan.""Namun, dia jatuh cinta pada Yolanda, sahabatmu.""Kamu marah dan nggak bisa terima. Hatimu dipenuhi kebencian.""Pada malam perayaan, kamu ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengajak Tristan berkencan sendirian dan menyatakan cinta kepadanya."Namun, siapa sangka, dia malah menolakmu.""Oleh karena itu, kamu berencana membunuhnya untuk melampiaskan amarahmu.""Kamu nggak mengerti mengapa dunia tampaknya sedang menentangmu. Suasana hatimu buruk sekali.""Pada saat yang sama, kamu pun nggak berniat melepaskan Yolanda, sahabat baikmu. Kamu sama sekali nggak pulang malam itu. Kamu terus membuntuti Yolanda dan menyuruh seseorang untuk melecehkannya.""Begitulah dirimu. Kamu iri pada semua orang yang dekat dengan Tristan."Emosiku akhirnya membludak. Aku berteriak, "Sudah cukup, jangan katakan lagi.""Jadi,, kenapa saat itu kamu nggak pergi?""Aku nggak pergi karena ....""Oke, kamu nggak perlu mengatakan apa-apa lagi."Aku mendongak, lal

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12

Bab terbaru

  • Rahasia di Dalam Toilet   Bab 5

    "Shelly, kamulah yang jatuh cinta pada Tristan.""Namun, dia jatuh cinta pada Yolanda, sahabatmu.""Kamu marah dan nggak bisa terima. Hatimu dipenuhi kebencian.""Pada malam perayaan, kamu ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengajak Tristan berkencan sendirian dan menyatakan cinta kepadanya."Namun, siapa sangka, dia malah menolakmu.""Oleh karena itu, kamu berencana membunuhnya untuk melampiaskan amarahmu.""Kamu nggak mengerti mengapa dunia tampaknya sedang menentangmu. Suasana hatimu buruk sekali.""Pada saat yang sama, kamu pun nggak berniat melepaskan Yolanda, sahabat baikmu. Kamu sama sekali nggak pulang malam itu. Kamu terus membuntuti Yolanda dan menyuruh seseorang untuk melecehkannya.""Begitulah dirimu. Kamu iri pada semua orang yang dekat dengan Tristan."Emosiku akhirnya membludak. Aku berteriak, "Sudah cukup, jangan katakan lagi.""Jadi,, kenapa saat itu kamu nggak pergi?""Aku nggak pergi karena ....""Oke, kamu nggak perlu mengatakan apa-apa lagi."Aku mendongak, lal

  • Rahasia di Dalam Toilet   Bab 4

    Suara jangkrik di pepohonan terus terdengar. Suara gemerisik dedaunan yang tertiup angin masih terngiang-ngiang di telingaku.Aku sedang berbaring di kursi untuk istirahat. Samar-samar aku mendengar suara bisik-bisik tidak jauh dari sana.Aku berdiri dan melihat ke samping di bawah naungan pohon.Seorang pria dan seorang wanita saling berpelukan."Tristan, kamu jangan-jangan beneran suka sama Yolanda?""Mana mungkin? Orang yang paling aku suka adalah kamu.""Bisaan aja nih kamu. Lalu, kapan kamu putus dengannya?" kata Laura dengan genit.Sebelum Laura selesai berbicara, Trisan sudah langsung mencium bibirnya.Melihat ini, emosiku langsung membludak.Aku berlari kembali ke asrama dan buru-buru memberi tahu Yolanda masalah ini dengan terus terang. Aku tidak bisa membiarkannya terluka sama sekali.Namun, Yolanda sama sekali tidak percaya dengan apa yang aku katakan. Dia terus membela Tristan.Akhirnya, kami dari yang awalnya selalu membicarakan segala hal menjadi putus hubungan karena mas

  • Rahasia di Dalam Toilet   Bab 3

    Malam itu, aku dan Laura pulang naik taksi.Setelah turun dari taksi dan berjalan masuk ke kompleks, hembusan angin dingin membuat otakku yang linglung menjadi semakin sadar.Tiba-tiba, ada sebuah tangan di belakangku, lalu tiba-tiba menarikku. Aku terjatuh ke dalam pelukan orang di belakangku.Aku berusaha memberontak. Saat memberontak, aku melihat wajah orang yang kukenal.Ternyata dia adalah Tristan!Tristan menatapku dengan ekspresi mabuk di wajahnya.Tanpa basa-basi, Tristan mulai menciumku. Tangannya pun mulai meraba-raba seluruh tubuhku.Aku langsung menamparnya. Tristan seketika mundur beberapa langkah.Aku menatapnya dengan marah.Tristan menatapku sambil tersenyum, "Bukankah kamu dan Yolanda berteman baik? Kenapa kamu nggak pergi melihat bagaimana keadaannya sekarang?"Tiba-tiba, aku merasa panik."Apa yang kamu lakukan padanya? Di mana dia?" kataku dengan cemas.Tristan menatapku dengan penuh minat dan tidak menjawab pertanyaanku."Sudah berakhir." Tristan tiba-tiba berkata

  • Rahasia di Dalam Toilet   Bab 2

    Di tengah malam, kami bersembunyi di tembok belakang sekolah. Kami memanjat tembok bersama-sama dan memasuki sekolah.Pada siang hari, sekolah ini dipenuhi dengan pemandangan yang indah, seperti pepohonan hijau rindang yang tersebar di sekelilingnya.Namun, saat malam hari, sekolah tampak sangat sunyi dan menyeramkan.Kami akhirnya memilih lantai empat, yang juga merupakan ruang kelas tempat kami belajar.Kami duduk melingkar. Salah satu dari kami mengeluarkan piring dan selembar kertas putih, lalu meletakkannya di tengah. Di atas kertas tertulis dua pilihan, ya atau tidak.Kemudian, kami semua menaruh jari kami di atas piring."Jelangkung, cepat datang!" Semua orang menggumamkan sesuatu."Jelangkung, izinkan aku mengajukan pertanyaan, apakah ada yang menyukaiku diam-diam?"Patrick tiba-tiba mengajukan pertanyaan.Piring di bawah jari mereka perlahan bergerak menuju ke arah tidak.Patrick menghela napas."Apakah kamu adalah kakak kelas kami yang meninggal itu?" Nyali Hendy sangat besar

  • Rahasia di Dalam Toilet   Bab 1

    Saat melihat mobil polisi, sekujur tubuhku gemetaran saking paniknya.Guru memperhatikan keanehan pada diriku, lalu dia bertanya kepadaku."Kamu lagi nggak enak badan?"Saat aku hendak menjawab, wali kelas muncul di pintu."Shelly Winata, sini keluar sebentar."Mendengar wali kelas memanggil namaku, aku berjalan keluar kelas dengan gemetar.Ada dua orang berseragam polisi berdiri di samping wali kelas.Begitu melihat polisi, jantungku makin berdebar kencang. Tubuhku gemetaran, telapak tanganku pun terus berkeringat dingin."Apakah benar kamu Shelly Winata? Apa hubunganmu dengan Yolanda Sander?" tanya salah satu petugas polisi."Teman ... kami adalah teman baik." Aku menundukkan kepalaku melihat ke lantai dan menjawab dengan suara rendah.Polisi itu tidak berkata apa-apa, tetapi aku bisa merasakan dia sedang menatapku.Pada akhirnya, mereka tidak mengajukan pertanyaan lagi dan memintaku untuk kembali ke kelas.Aku menghela napas lega.Telapak tanganku sudah basah. Aku terus mengusapkann

DMCA.com Protection Status