Share

Khawatir

Edward sudah terpojok dan seolah keadaannya telah terkunci oleh tubuh Kemala. Perlahan, Kemala sengaja menurunkan tali gaun tidur di pundaknya yang hanya sebesar jari kelingking anak kecil. Mungkin, kalau ditarik juga bisa putus.

Kini yang ada di hadapan Edward terlihat sedikit gundukan yang berwarna putih. Namun, Edward memilih untuk memejamkan mata. Tidak lama, karena jemari Kemala begitu nakal membuka kancing kemeja Edward.

"Kemala! Stop atau aku ceraikan kamu!" ancam Edward sambil melebarkan matanya saat melihat Kemala.

"Aku tidak peduli Edward." Kemala semakin liar menjamah tubuh Edward.

Tidak ingin pertahanannya runtuh, Edward memilih pergi dan lagi-lagi Kemala ditinggalkan sendirian. Sedangkan Edward masuk ke kamarnya, lalu mengunci pintu.

Sungguh, debar aneh menjalar dalam dada dan itu hanya hawa nafsu saja, bukan karena adanya rasa cinta dan sayang.

Edward laki-laki normal, sesungguhnya dia pun sudah cukup tergoda melihat tubuh Kemala yang hampir semuanya terbuka. Dia m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status