Share

Bertaruh Ego

Author: Naveen Kenan
last update Last Updated: 2022-10-23 23:54:08
Waktu menunjukkan jam satu dinihari. Kenzie terbangun dari tidurnya karena mimpi.

"Astaga!" ucap Kenzie dengan keringat yang mengucur di keningnya.

Pandangannya tiba-tiba saja tertuju ke samping tempat tidur. Di sisinya ada Rion yang sudah terlelap sembari duduk, tetapi kepala yang menempel ke bad.

'Ternyata cuma mimpi.' Kenzie berucap dalam hatinya.

Perlahan jemari Kenzie mengusap rambut Rion dengan lembut. Bibirnya tersenyum saat menyadari laki-laki yang dia sayangi ada menemaninya hingga larut.

'Tapi kenapa mimpiku buruk sekali?' Kenzie masih berucap dalam hatinya. Dia masih bingung kenapa bisa mimpi seperti itu. Padahal, sebelum tidur dia bercanda dengan Rion. Bahkan selalu tertawa hingga ia mengantuk dan akhirnya tertidur. Misalkan bermimpi, seharusnya mimpi indah atau mimpi hal-hal yang bisa membuat tertawa. Kenapa malah mimpi buruk yang datang pada Kenzie.

Kenzie tidak menyadari kalau ternyata kuku-kukunya menyentuh kulit kepala Rion dan secara otomatis laki-laki itu pun t
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rahasia Pewaris Culun    Bahagia yang Menyiksa

    Waktu menunjukkan jam tujuh malam di kediaman Frederic telah berkumpul seluruh anggota keluarga. Ada Owen, Rion, Kemala, bahkan Willson yang diundang untuk meresmikan keputusan Frederic setelah semua surat-surat telah usai ditandatangani dengan pembagiannya masing-masing. Lebih dari delapan puluh persen memang harta Fredric jatuh ke tangan Rion. Kali ini Kemala lebih terlihat tenang, karena di dalam surat tersebut, Owen masih memegang kendali Frederic Corp sepenuhnya. Willson pun memberikan lampiran kertas yang telah dibubuhi oleh cap, tandatangan serta materai sebagai pengesahan surat tersebut agar lebih kuat di mata hukum. 'Aku tidak rela dengan pembagian ini, lihat saja kamu, Rion!' Dalam hati Kemala menggerutu dengan binar mata yang memang tidak terlihat bahagia. "Semua telah saya sampaikan. Apakah ada yang ingin ditanyakan?" tanya Willson setelah semua keputusan telah disampaikan. Keadaan di ruang yang dipakai untuk rapat menjadi hening. Entah dipahami atau mungkin malah mer

    Last Updated : 2022-10-24
  • Rahasia Pewaris Culun    Rahasia Kemala

    Sial sekali, Rion malah menyenggol guci besar yang ada di pojokan. Memang tidak sampai pecah, tetapi suaranya terdengar cukup kencang karena mungkin suasana sudah sepi. "Siapa di sana?" Suara Kemala terdengar di telinga Rion. 'Mati! Aku harus gimana, Tuhan?' Dalam hati Rion berucap. Rion melangkah pergi, tetapi baru saja dua langkah dia memutuskan untuk diam di sana. Bukankah ini merupakan kesempatan dia mengetahui perihal yang dibahas ibu tirinya? Rion kembali stay berdiri tepat di depan pintu kamar Kemala hingga akhirnya pintu tersebut terbuka. "Rion? Sedang apa kamu di depan pintu kamar Mama?" "Tidak sengaja aku mendengar Mama lagi berbicara dengan pria ketika aku hendak ke dapur. Sebetulnya, apa yang sedang Mama lakukan? Dan dengan siapa Mama bicara?" cerca Rion. "Emm ... itu, Mama––Mama––" Kata-kata Kemala terjeda dan seolah menguap di udara. Dia bingung harus menjawab apa pada Rion. "Maaf, Tuan muda. Saya hanya membantu Nyoya Kemala untuk menjelaskan perkara keputusan Tua

    Last Updated : 2022-10-25
  • Rahasia Pewaris Culun    Don't Worry

    Laju kendaraan mulai tidak terarah. Sopir Rion berusaha mengalihkan terus menerus kendaraannya ketika berpapasan atau melewati kendaraan orang lain. Sopir dan tuannya begitu panik di dalam sana. "Pak, tabrakan saja pada pohon atau apa pun yang tidak membahayakan orang lain, cepat!" "Baik, Tuan." Sopir Rion masih berusaha mengemudikan kendali setir meskipun keringat telah mengucur deras karena panik. Hingga akhirnya ada satu pohon besar di pinggir jalan. Braakk!!!Mobil hitam mewah itu akhirnya berhenti ketika menghantam satu pohon dengan batang yang besar. Syukurlah keduanya selamat karena telah mengenakan safety belt dengan baik dan benar. Hanya saja tidak dipungkiri kalau wajah mereka terlihat panik saat mobil benar-benar berhenti dengan guncangan yang sangat keras, bahkan bagian depan mobil saja terlihat ringsek. "Maaf, Tuan. Apakah Anda baik-baik saja?""Saya baik-baik saja, tidak perlu khawatir."Sopir itu mengangguk kemudian membuka pintu mobil untuk melihat keadaan kendara

    Last Updated : 2022-10-26
  • Rahasia Pewaris Culun    Kepergian Oris

    Seorang wanita paruh baya yang tidak terlalu jauh seusia Kemala kini berdiri di hadapan Rion. Rambut yang hampir memutih serta kerutan-kerutan di wajah yang nampak dan binar mata yang seolah penuh tanya tatkala melihat pemuda berpakaian rapi menghampiri tempat tinggalnya. "Kamu teman anak saya?" Wanita tua itu kembali bertanya. Rion tersenyum. "Ya, saya teman putra Ibu. Apakah dia ada di dalam?" tanya Rion santun. Pemuda ini sedikit bersandiwara agar tidak membuat panik wanita tua yang ada di hadapannya. "Oris pamit pergi. Katanya ada yang harus dia selesaikan," ucap wanita tua itu. "Ada siapa, Ibu?" teriak seorang wanita dari dalam. Tidak berselang lama, wanita itu pun akhirnya menemui ibunya yang terdengar sedang mengobrol. Rion tersenyum ketika melihat wanita yang mungkin saja tidak jauh seusianya. "Maaf, Anda siapa?" Wanita muda itu terlihat heran ketika melihat Rion. Wajar saja, Rion datang dengan penampilan bos-bos besar. "Saya Rion. Apakah saya bisa bertemu dengan Oris?

    Last Updated : 2022-10-27
  • Rahasia Pewaris Culun    Penelepon Misterius

    Tiba-tiba saja sambungan ponsel terputus. Entah ponselnya sengaja dimatikan atau terkendala sinyal. Rion membawa ponsel itu dan menunggu Julia yang malah ikut dirawat di sana. Tidak lupa, Rion pun menghubungi personalia untuk menyuruh Stevan menghandle pekerjaannya siang itu. Hampir dua puluh menit akhirnya Julia sadar dari pingsan. Dia melihat seorang laki-laki di sisinya. "Mas Oris?" Bibir Julia tersenyum saat melihat laki-laki yang duduk menemaninya saat itu. "Maaf, aku bukan Oris." Perkataan laki-laki tersebut membuatnya sadar sekaligus kecewa. Dia sadar dari lamunan yang terlalu dalam. Rasa rindu Julia pada Oris begitu dalam hingga dia melihat sosok laki-laki lain mengira suaminya. "Maaf." Lirih terdengar Julia mengucap kata tersebut. "No problem. Gimana keadaanmu? Apakah sudah membaik?"Julia mengangguk. "Baik, tetapi tidak dengan mental saya." Julia menjawab dengan pandangan merunduk. Dia merasa sendirian ketika harus jauh dari Oris. Laki-laki yang menikahinya beberapa t

    Last Updated : 2022-10-27
  • Rahasia Pewaris Culun    Tenggelam dalam Dekap

    Rion terpaku pada layar ponsel. Dia tidak mengangkat benda pipih yang ada di tangannya dan seolah membiarkan terus berdering. "Rion? Kenapa enggak diangkat?" tanya Kenzie berhasil membuat Rion tersadar dari lamunan. "Hah?""Ponsel lu bunyi terus itu." Kenzie menunjuk pada ponsel yang sedang digenggam Rion. "Oh ... biarin aja, lah." Rion menyimpan ponselnya di meja. "Kenapa?" "Tidak tertulis nama, mungkin hanya orang iseng." Kenzie hanya menatap Rion. Si tomboy memang begitu hafal sikap Rion yang tidak mau ribet. Cuek, tetapi ketika dia menaruh hati pada seseorang, dia akan berubah menjadi sosok yang hangat untuk pasangannya. Tidak berselang lama ponsel itu kembali berdering dengan nomor yang sama. Lagi-lagi Rion hanya menatap tanpa mau mengangkat panggilan ponsel yang sedari tadi berdering. "Angkat, Rion. Siapa tau penting." "Gak, kalo penting pasti dia nge-chat gue. Orang iseng aja itu.""Ya udah, biar gue yang angkat." Kenzie hendak meraih ponsel yang tergeletak di tepi mej

    Last Updated : 2022-10-28
  • Rahasia Pewaris Culun    Bunga tidur

    Napas hangat Rion terasa di wajah Kenzie. Perasaan Kenzie bercampur aduk ketika bibir Rion semakin mendekat. Gadis itu hanya dapat mematung dengan perasaan yang campur aduk hingga akhirnya Kenzie lebih memilih untuk memejamkan matanya karena debat yang semakin tidak dapat dikendalikan. Rasa takut, tetapi bahagia ketika ada di hadapkan dengan situasi saat ini. Terlebih, jemari Rion terasa menyelipkan rambut panjang yang tergerai milik Kenzie ke telinganya. "Gue hanya ingin lu tau, kalau gue selalu menyayangi lu lebih dari diri gue sendiri," bisik Rion pelan dan lembut membuat sepasang mata kehijauan itu kini membulat sempurna. "Rion?" "Ya, gue sangat menyayangi lu, Enzie. Sejak di awal kita bertemu di kampus." "Tapi gue takut." Gemetar Kenzie menjawab. "Takut kenapa?""Sahabat itu selalu bersama, sedangkan pacar itu ada kata putus. Gue enggak mau hubungan kita ujungnya harus berakhir, Rion." Rion tersenyum. "Intinya, apakah perasaan lu sama kayak yang gue rasa?" Kenzie menatap

    Last Updated : 2022-10-29
  • Rahasia Pewaris Culun    Sedang Jatuh Cinta

    Tepat jam delapan pagi Rion bersama Frederic menuju pusara Edward. Pemuda itu mendorong kursi roda ke dalam pemakaman yang luas. Tepat di tengah-tengah Rion menghentikan kursi roda, lalu membantu kakeknya untuk lebih dekat lagi. Perkembangan Frederic semakin membaik. Ucapannya pun kini sudah jelas, tetapi tidak dengan kelumpuhan kakinya. Fredric terlihat sedih bahkan dari sudut matanya terlihat mengembun hingga menitikkan air. Namun, secepat kilat dia menyeka air mata itu dengan cepat sehingga Rion tidak sempat menyaksikan tangis kakeknya. "Maafkan Papa, Edward." Tubuh Frederic bergetar kala ucapan maaf keluar dari mulutnya. Hal itu membuat Rion semakin berpikir sebenarnya apa yang terjadi pada kakeknya? Yang terpancar saat ini seolah hanya wujud penyesalan yang diperlihatkan Frederick. "Opah, ini sudah jalan takdirnya. Opah jangan sedih, Papa udah tenang di sana." Rion yang ada di belakang Frederic hanya bisa mengusap pelan pundak kakeknya, lalu perlahan berjongkok tepat di samp

    Last Updated : 2022-10-30

Latest chapter

  • Rahasia Pewaris Culun    Partner Bisnis

    Rupanya Rion dijadikan saksi karena terakhir Oris berbicara padanya dalam panggilan ponsel sebelum Oris meninggal dunia secara tidak wajar, sehingga dari pihak kepolisian memberikan keterangan tersebut. "Terima kasih, Pak!" Willson yang menjadi pengacara Rion berjabat tangan dengan polisi yang menangani Rion. Rion terbebas dari status saksi dari pembuahan Oris yang mungkin bisa saja dirinya akan berubah status menjadi tersangka apabila tidak didampingi oleh kuasa hukumnya. "Terima kasih, Pak!" Rion berjabat tangan dengan Willson dan saat kasus telah usai, mereka kembali terpisah karena Rion memang tidak dekat pada Willson dan hanya terikat kerjaan Willson saja yang menjadi pengacara. *** Banyak sekali kejadian yang menimpa Rion setelah Kenzie pergi. Hidupnya sepi bahkan terasa kosong karena satu-satunya orang yang dia sayang di dunia ini pun pergi meninggalkannya meskipun dia menjanjikan akan kembali. Namun, entah hal itu akan terealisasikan kapan? Tidak ada jaminan dari siapa pu

  • Rahasia Pewaris Culun    Kematian Oris

    Sudah beberapa hari ini Khanza merasa was-was dengan keadaan Rion. Ingin bicara, tetapi dia tidak memiliki bukti yang kuat akan perbincangan adik tirinya karena Owen memang tidak menyebut nama Rion. Bisa saja Owen malah merencanakan pembunuhan untuknya, bukan? "Tuan, apakah Tuan Muda baik-baik saja?" tanya Khanza yang merasa khawatir dengan keadaan Rion. "Aku baik-baik saja." Rion kembali terdiam. Dia hanya memperhatikan halaman rumah dari balkon. Sudah beberapa hari semenjak kematian Frederic, Rion memang betah berlama-lama di balkon hanya memperhatikan keadaan rumah saja. "Sus?" Rion memanggil Khanza."Iya, Tuan." "Biasanya Suster mengajak Opah berjemur di sana." Rion menunjuk yang disertai bibir tersenyum, tetapi pandangannya seolah kosong.Khanza tidak menjawab, karena dia tahu kalau Rion hanya butuh didengarkan saja, bukan membutuhkan jawaban darinya. "Aku kangen sama Opah," ucap Rion yang terdengar pilu. Rupanya Rion masih terlihat berat sejak kepergian Frederic. Dia seol

  • Rahasia Pewaris Culun    Kembali Pada-Nya

    Dokter itu menatap Rion dan Owen bergantian yang disertakan tarikan napas dalam sebelum dia menceritakan keadaan Frederic. "Hhuuufff ...." Napas itu terembus. "Kami tim dokter sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi Tuan Frederic tidak dapat tertolong." "Apa?!" Spontan Owen berucap. Rion tidak berkata apa-apa, dia berjalan mundur hingga akhirnya terpentok pada kursi stainless dan detik itu juga dia terduduk lemas, lakinya seolah tidak mampu menopang tubuhnya sendiri saat mendengar Frederic telah kembali pada-Nya.Rion menutup wajahnya. Ingin menangis, tetapi dia tahan sekuat tenaga meski akhirnya ada yang meluncur dari sudut matanya. "Menangis saja, Tuan Muda. Tangisan tidak akan menjatuhkan derajatmu sebagai seorang laki-laki," ucap Khanza yang duduk di sampingnya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Khanza kalau tangis tidak akan membuat derajat laki-laki terjatuh. Laki-laki juga manusia, dia punya hati yang dapat merasakan sakit. Rion merasa sendirian. Ketika Frederic corp

  • Rahasia Pewaris Culun    Kritis

    Keadaan Frederic semakin memburuk. Sudah tiga hari dia masih koma, bahkan harapan untuk hidup sangatlah kecil menurut dokter. "Ya Tuhan ... cobaan apa lagi yang akan aku dapatkan setelah ini?" ucap Rion saat berada di kantor. Tidak dipungkiri, dirinya sangat sulit untuk berkonsultasi. Bahkan dalam tiga hari ini seolah raganya saja berada di kantor, tetapi jiwanya entah ke mana. Dia seolah terombang-ambing tanpa pijakan. "Permisi ...." Seseorang mengetuk pintu ruang kerja Owen. "Masuk!" Rion terperanjat saat suara seseorang mengetuk pintu. Dari balik pintu yang terbuka terlihat Angel yang membawa berkas dalam map warna biru. "Eh, Mbak. Silahkan duduk," ucap Rion. Angel tersenyum, menarik kursi lalu duduk. Namun, dia memperhatikan Rion yang seolah semakin terpuruk. "Kamu kenapa, Rion?" "Enggak apa-apa, Mbak," jawab Rion sekenanya. "Oh, iya. Apakah ada tender baru yang masuk?" sambung Rion seolah-olah mengalihkan pembicaraan. "Ada, bahkan cukup banyak. Yang Mbak khawatirkan itu

  • Rahasia Pewaris Culun    Peselingkuh

    Kemala mengajak Owen ke ruang perawatan. Ternyata Wanda sedang tidur dan baru siuman sejak beberapa menit yang lalu. "Tante?" Owen menyapa mertuanya. "Owen, gimana keadaanmu, Nak? Kamu sakit apa? Kok, Tante enggak tau kamu dirawat. Apa Wanda mengetahuinya?" Seolah berbasa-basi, Nyonya Pranata bertanya pada calon menantunya. "Tidak, Tan. Wanda tidak tau apa-apa, lagian aku juga udah sehat, kok." Mungkin karena suara perbincangan Owen, Kemala dan ibunya, Wanda akhirnya membukakan mata. "Sayang? Kamu ada di sini?" Suara Wanda terdengar pelan. "Iya. Kamu kenapa, Sayang?" Owen bertanya dan saat itu sepasang mata Wanda kembali berkabut. Kemala mengerti kalau Wanda menginginkan cerita pada putranya dan dia mengajak Nyonya Pranata untuk ke luar dari ruangan tersebut. Agar mereka bisa leluasa mengobrol. "Kamu sayang aku enggak?" Tiba-tiba saja Wanda bertanya seperti itu dan hal ini dirasa aneh oleh Owen. "Kok, nanyanya begitu?" "Jawab aja, sayang atau enggak?" "Sayanglah, kamu, kan

  • Rahasia Pewaris Culun    Harta, Tahta dan Wanita

    Tepat jam sebelas siang, Rion sengaja pergi menemui Angel hanya untuk makan siang sekaligus membahas apa yang sebenarnya terjadi. "Mbak?" Rion memanggil."Iya." "Aku bingung harus menerangkannya seperti apa? Aku pun paham kalau sampai ada di posisi, Mbak. Aku pun akan salah paham. Tapi aku mohon percaya sama aku, Mbak. Aku bukan takut Mbak bilang sama Kenzie, karena aku benar. Hanya saja kalau keadaannya jauh seperti ini, aku takut Enzie terluka dan aku hanya bisa menatapnya menangis di layar ponsel." "Sebenarnya Mbak juga tidak percaya Rion, tapi penampilan dia tadi pagi? Ah, Mbak jadi inget Enzie ketika hendak dinodai oleh Pak Owen." "Tapi aku bukan Kak Owen, Mbak. Kami berbeda dan aku begitu mencintai Kenzie." "Iya, Mbak tau, Rion. Cinta memang bisa membutakan siapa saja." Sepertinya Angel masih belum sepenuhnya mempercayai pengakuan Rion. Dia juga tidak mempercayai kesimpulan yang ada di otaknya. Baginya, Rion terlalu tulus kalau sampai selingkuh, itu merupakan hal yang tida

  • Rahasia Pewaris Culun    Trauma

    "Permisi, Pak! Pak Rion?" Dari luar sana seorang wanita mengetuk pintu dan memanggil namanya. Rion seolah terperangkap, sementara otak Wanda begitu bergelayut rencana licik demi mendapatkan Rion. Tentu saja tujuan utamanya merupakan harta dan kepuasan melihat orang lain bertengkar. "Jangan Rion, aku mohon. Aku ini calon kakak iparmu." Terdengar suara Wanda memelas. "Maksud lu apa, Wanda?" Rion heran dengan kelakuan Wanda."Siapa aja yang ada di luar, tolooonggg!!! Tolong akuuuu!!!" Tiba-tiba saja Wanda berteriak setelah dia mengacak-acak penampilannya. Baik baju, juga rambut yang sedikit diacak-acak. Rion semakin bingung, dia tidak menyangka Wanda bersikap aneh di depannya. Lagi, Wanda berteriak histeris dan pintu ruang kerjanya pun terbuka. Sial, Wanda menjatuhkan dirinya ke pelukan Rion yang membuat orang yang melihat akan salah sangka. "Rion?" Ternyata yang masuk ke ruang kerja adalah Angel. Sial, Rion terjebak oleh permainan Wanda. "Maaf, saya mendorong pintu karena––" Angel

  • Rahasia Pewaris Culun    Tabir Hitam Keluarga Frederic

    Rion akhirnya memanggil Khanza, padahal waktu hampir menunjukkan jam sebelas malam dan mereka bertiga masih mengungkap satu fakta yang tentu saja Frederic tercengang atas cerita Khanza. "Jadi, ayahmu dan ayah Owen itu Willson?" Frederic bertanya dengan ekspresi heran. "Iya, Tuan. Pak Willson merupakan ayah kandung kami, hanya berbeda ibu." Khanza membenarkan. "Lalu, kenapa Kemala malah menyebutkan kalau ayah dari Owen meninggal dunia?" tanya Frederic merasa heran. "Saya tidak ingin menyimpulkan, Tuan. Takut saya salah." Khanza menjawab sambil menunduk."Bicaralah, Suster. Jujur, aku sama sekali tidak bisa menggambarkan apa pun tentang peristiwa ini. Mungkin sedikitnya Suster bisa memberikan gambaran dari kehidupan ibunya Suster Khanza," pinta Rion. "Sesungguhnya––aku––" Khanza sepertinya ragu mengemukakan pendapatnya. "Bicaralah, tidak usah takut." Rion mencoba menenangkan."Pandanganku terhadap masalah ini mempunyai dua kemungkinan, Tuan. Pertama, Nyonya Kemala sengaja memalsuk

  • Rahasia Pewaris Culun    Labirin

    Sekitar jam tujuh malam, keluarga Frederic berkumpul di ruang makan. Namun, ada hal berbeda di sana karena bukan hanya makan malam saja yang mereka lakukan, tetapi ada lagi hal yang sesungguhnya menjadi inti dari permasalahan. "Rion, kenapa kamu bisa menghajar Kakakmu?" Frederic bertanya setelah semuanya selesai makan. "Mungkin Opah bisa tanya sendiri sama Kak Owen." Rion menjawab santai."Hallah! Tinggal jawab saja, kamu punya masalah apa sama Owen sampe bikin dia babak belur begitu?" sungut Kemala yang tidak terima."Semuanya harus berkumpul, Opah. Tidak bisa kalau ditanya hanya sepihak seperti ini. Bisa saja Kak Owen menyanggah atau bahkan aku yang menyanggah pengakuan Kak Owen." "Kamu itu memang dari dulu bikin aku emosi. Dasar anak sialan! Kamu tak ada bedanya dengan Mamamu yang selalu merebut kebahagiaan orang lain!" pekik Kemala dengan wajah kesal. "Stop! Lebih baik kamu istirahat, Kemala. Bukan kah kamu akan ke rumah sakit besok pagi?" ujar Frederic. "Lebih baik aku ke ru

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status