Share

Bab 7. Wanita milik Damian.

Author: Runayanti
last update Last Updated: 2024-09-09 17:59:29

Usai mengatakan demikian, Damian kembali naik ke motor sportnya. "Naiklah, aku akan mengantarmu kembali ke bar," ucapnya sambil menyodorkan helmet kepada Keisha yang menerimanya dengan enggan.

Dalam hati, Keisha berharap lebih. Namun saat motor sport itu dilajukan membelah jalan raya, Damian melanjutkan kalimatnya, "mulai sekarang, kamu adalah wanitaku, Keisha. Jangan pernah menipuku atau kamu akan menyesali semua yang sudah kita alami."

"Huh?" Keisha merasa bingung mendengar perkataan Damian yang dibarengi dengan suara deru arus jalan raya. Namun, perkataan bahwa dia menjadi wanita Damian, membuat hatinya berbunga-bunga.

Keisha tersenyum dan mempererat pelukan tangannya di pinggang Damian. Walau pun dia tahu, bahwa pria itu akan menikah, namun siapa pun tidak akan menolak seorang Taipan Kaya.

Tiba-tiba Keisha teringat Savanah dan cincin yang menjadi miliknya. "Damian, apakah kamu mengenal Savanah?"

"Savanah?" ulang Damian. Tentu saja dia mengenal Savanah. Gadis lusuh itu yang akan menjadi istrinya. Namun, Damian menggeleng pelan, "tidak kenal!"

Mendengar jawaban Damian, Keisha tersenyum puas, "baguslah."

Walau dia merasa ada sebuah misteri yang masih simpang siur, cincin itu dia dapatkan dari Savanah, namun Damian mengakui tidak mengenal wanita itu, maka Keisha merasa posisinya aman untuk sementara waktu.

Dia akan memikirkan lebih lanjut mengenai apa yang harus dia lakukan bila Damian menanyakan mengenai apa yang terjadi semalam.

Motor sport itu sampai di depan bar. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam  karena terlihat beberapa pegawai bar keluar untuk membeli makan malam. Bar itu baru buka jadi para pegawai pembersih dizinkan keluar makan malam, termasuk Keisha.

Keisha turun dari motor dan melepas helmetnya. Dia menginginkan agar Damian menawari sebuah makan malam romantis, tetapi lidahnya terasa kelu.

"Hmm, Damian. Apakah kamu terluka semalam?" pancing Keisha, menatap dalam-dalam kedua mata Damian.

Damian juga melakukan hal yang sama, tetapi pria itu merasa sedikit heran karena mata bening yang dia lihat semalam tidak terlihat sama dengan apa yang dimiliki wanita yang berada di hadapannya saat ini.

Damian terdiam sebentar sebelum akhirnya menjawab, "ya. Di pundak. Kukumu..."

"Oh, maafkan aku. Aku-" Keisha segera menyembunyikan jari-jarinya ke belakang karena dia baru saja mengunting kukunya semalam.

Belum sempat Keisha berkata-kata, Damian sudah menyela, "tidak masalah. Apakah kamu terluka?"

"Tidak, aku... hanya sedikit perih," jawab Keisha tanpa sadar karena sudah bisa menebak arah pembicaraan Damian.

"Maafkan, aku sudah-"

Ekor mata Keisha tiba-tiba menangkap bayangan Savanah lewat, dia segera memeluk Damian sehingga Damian berhenti berkata-kata. "Iya, Damian. Kumohon, jangan memperjelas perkataanmu. Ini...ini sungguh memalukan," bisik Keisha di balik daun telinga Damian.

Sementara Savanah mematung, melihat bagaimana Damian dan Keisha saling berpelukan dengan posisi Damian masih duduk di atas motornya.

Beberapa pegawai yang lewat saling berbisik dan melihat ke arah pasangan itu dengan mimik penuh kecemburuan.

"Mesra sekali, pergilah cari kamar kalau sudah tidak tahan," ucap Savanah dengan wajah kesal. Dia bisa menebak bahwa Keisha adalah pacar Damian.

Damian tidak menghiraukan perkataan Savanah dan hanya fokus melihat ke arah Keisha, mengelus pipinya dengan lembut, "masuklah. Nanti malam, aku akan menjemputmu dan mengantarmu pulang."

Keisha mengangguk dengan patuh lalu berlari kecil masuk ke dalam bar dengan hati berbunga-bunga.

Savanah mengeram pelan lalu melangkah melewati motor Damian.Tiba-tiba Damian melajukan gas motornya sehingga hampir menabrak Savanah.

"Eh. Apa maksudmu?!" pekik Savanah, terkejut.

"Naik ke motor. Kita perlu bicara!" Damian menyodorkan helmet dengan tatapan dingin.

Melihat keseriusan Damian, Savanah menerima helmet dengan enggan lalu duduk di atas motor. Dia juga berniat bicara mengenai pernikahan mereka. Dia tahu harus ada kesepakatan karena dia mungkin akan direndahkan akibat malam naas yang dia alami.

Brum!

Motor melesat dengan kencang menjauh dari bar Salvastone. Setengah jam berada di jalanan tanpa tujuan yang jelas membuat Savanah mulai merasa gundah.

"Damian, kita mau ke mana? Waktu istirahatku hanya satu jam dan aku belum makan." Damian tetap diam dan Savanah mulai merasa kesal.

Savanah melirik Damian dengan curiga saat motor berhenti di depan kafe yang sepi. Tatapannya masih dingin dan tidak ada tanda-tanda perbincangan yang diharapkannya akan segera terjadi.

"Makan dulu. Setelah itu, kita bicara."

Savanah menghela napas panjang, mengikuti Damian masuk ke dalam kafe dengan enggan. Damian memilih meja di dekat jendela yang menghadap ke jalan.

Setelah pelayan datang dan mengambil pesanan, Savanah akhirnya memberanikan diri untuk bicara. "Pernikahan kita... apakah itu harus terjadi?"

Damian menatap lurus ke depan, tidak langsung menjawab. Hening beberapa detik sebelum akhirnya ia menghela napas pelan.

"Pernikahan ini," ucap Damian dengan suara datar.

Savanah terdiam dengan hati yang berdebar kencang dan menunggu kelanjutan kalimat Damian.

"Mari menikah dan menjaga batas!" 

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hari Santiana
blm apa2 udah ketebak ceritanya. sama kayak novel2 yg lain. nggak seru tapi kalau langsung ketahuan klu itu savanah baru beda
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 8. Ibu pingsan!

    Belum sempat Savanah menjawab perkataan Damian, ponselnya tiba-tiba berdering. Layar menunjukkan nama "Penjara"."Maaf, saya harus menjawab ini," ucap Savanah dengan canggung.Dia segera melangkah lebih jauh sambil menempelkan ponsel di telinganya."Dengan Nona Savanah.""Saya sendiri, ada apa?""Nona Savanah, kami dari petugas penjara mengabarkan bahwa Ibu Anda baru saja pingsan," sahut suara di seberang dengan tegas."Apa?!" Savanah membeku seketika dan tubuhnya langsung terasa lemas. Dia menggenggam erat ponselnya, otaknya berputar-putar di antara rasa takut, cemas, dan tak berdaya."B-bagaimana keadaannya sekarang?" Suaranya terpecah dan terdengar parau dan hampir tidak terdengar."Kami sudah memanggil tim medis, tetapi untuk tindakan medis lebih lanjut, kami butuh izin dari pihak keluarga," lanjut suara di seberang."Saya akan ke sana sekarang juga," sahut Savanah sambil berlari kembali ke arah Damian. Detik itu juga, air mata mulai menggenang di kedua matanya. Jantungnya berdet

    Last Updated : 2024-09-25
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 9. Siapa pria tampan ini?

    Savanah meneguk salivanya sendiri dan tetap melanjutkan langkah kakinya walau sedikit merasa terganggu karena Damian sangat tampan.'Pria ini tidak banyak berkata-kata, tetapi dia tampan. Namun, bagaimana bila pria ini mengetahui bahwa dia bukan seorang wanita suci lagi dan bagaimana hubungannya dengan Keisha?' Savanah tidak hentinya memutar pemikirannya sembari melangkah menuju ke ruangan medis, di mana sang ibu dirawat.Perjalanan menuju ke ruang medis terasa seperti seumur hidup bagi Savanah dan tanpa sadar, dia mengenggam lengan Damian semakin erat sampai pria itu mengetahui tingkat kecemasan dari wanita di sampingnya tersebut.Saat memasuki klinik penjara, mata Savanah langsung mencari sosok ibunya. Dan di sanalah dia, terbaring lemah di ranjang, dengan beberapa perawat berdiri di sekelilingnya.“Ibu!” Savanah langsung berlari ke sisi ranjang, memegang tangan ibunya yang dingin. Damian mengikuti dari belakang, mengamati dalam diam dan wajah yang datar.Suzie Brown membuka matany

    Last Updated : 2024-09-25
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 10. Kurang Nutrisi

    Savanah tentu saja merasa terpuruk dengan apa yang dikatakan oleh Damian, tetapi sejauh ini, pria itu sudah menunjukkan kekuasaannya dan bahwa kalimatnya adalah mutlak.Dia bukan seseorang yang mampu untuk melawan takdir.Beberapa saat kemudian, sang ibu didorong keluar dari ruangan dengan kursi roda. Wajahnya tampak pucat, bibirnya kering, dan napasnya tersengal.Savanah bergegas dan berlari mendekat, menatap ibunya dengan mata yang mulai berkaca-kaca."Bagaimana keadaannya, Dokter?" tanyanya dengan suara bergetar, hatinya diliputi rasa takut yang mendalam.Seorang Dokter yang berdiri di samping kursi roda menatap Savanah dengan penuh simpati. "Keadaannya stabil untuk saat ini, tapi dia perlu beristirahat dan mendapatkan perawatan lebih lanjut.""Ibu Anda mengalami kurang nutrisi dan kesehatannya akan memburuk apabila tidak mendapat perawatan dengan baik. Kami akan mengirim hasil darah ke laboratorium dan menunggu hasilnya. Silakan menyelesaikan administrasinya terlebih dahulu. Permi

    Last Updated : 2024-09-26
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 11. Kamu melayani Ayahnya?

    Tanpa mengatakan sepatah kata, Damian mengeluarkan dompetnya. mengeluarkan sebuah kartu tipis berwarna hitam lalu menyodorkannya kepada Savanah."Ini seharusnya cukup," ucapnya singkat.Bapak kost segera meraih kartu tipis itu, "wah, kau dapat pacar kaya! Ini kartu platinum!"Savanah menoleh cepat, matanya melebar. "Damian, kamu nggak perlu...""Berisik!" potong Damian, suaranya tetap tenang namun tegas. "Temui Ayah dan lakukan tugasmu besok!"Usai mengatakan demikian, Damian menekan laju gas motornya dan pergi meninggalkan rumah tersebut."Ayahnya? Kamu melayani Ayahnya?"Savanah memalingkan wajah lalu melangkah menuju ke kantor di mana perlu dilakukan pengesekkan kartu, "cepat proses. Aku sudah lelah sekali dan jangan tanya apa pun!"Sementara Damian melajukan motornya bukan menuju ke rumah, melainkan kembali ke bar Salvastone. Pria itu ingin membuktikan sesuatu.Sesampainya di depan gedung bar Salvastone yang penuh dengan lampu warna-warni. Damian masuk dengan wajah yang datar.Aura

    Last Updated : 2024-09-26
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 12. Aku membutuhkanmu!

    “Kamu mencariku?” Suara Keisha terdengar merdu. Wanita itu muncul dari belakang kerumunan pegawai wanita yang melihat kejadian di dalam ruangan kerja.“Keisha, ikut aku!” perintah Damian sambil menarik Keisha tetapi Keisha menolak dengan halus, “tunggu, Damian, Aku tidak bisa. Hari ini aku harus bekerja atau aku bisa dipecat!”Damian terdiam di tempatnya dan menatap tajam ke arah Keisha. “Damian, aku…”Tanpa banyak bicara, Damian kembali menarik Keisha dan saat ini, wanita itu tidak berdaya untuk menolak sama sekali.Dengan patuh, Keisha mengikuti Damian menuju ke parkiran motor dan pada saat Damian menyodorkan helmnya, wanita itu juga patuh. Antara takut dan juga canggung, di duduk di belakang Damian.

    Last Updated : 2024-09-27
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 13. Diusir seperti gelandangan

    “Yo yo yo, lihat siapa yang berteriak dengan lantang di sini dan tidak menjaga sikapnya, apakah mereka datang untuk meminta sedekah?” Suara dari bibinya, Angeli Brown terdengar menyakitkan di telinga mereka. Wanita berpenampilan elegan itu melangkah dari dalam rumah ke luar halaman dengan sebuah payung yang dipegang oleh seorang pelayan kecil di sampingnya.“Angeli, panggil suamimu. Kita harus membahas kepemilikan rumah ini!” imbuh Suzie Brown dengan nada tinggi. Mereka mulai kepanasan karena terik matahari berada tepat di atas mereka.“Oh, rupanya Iparku yang tersayang sudah keluar dari penjara? Untuk apa? Aku percaya izinmu hanya sementara bukan? Aahh, aku tahu, untuk menghadiri pernikahan putrimu yang katanya sudah dijual kepada Taipan kaya.”“A-apa?!” Suzie B

    Last Updated : 2024-09-27
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 14. Demam semakin tinggi

    "Baik, Bu.""Pak, tolong antar kami ke kost saya saja," perintah Savanah sesaat kemudian. Mobil dilajukan menuju ke kos-kosan Savanah. Pada saat sampai di depan gerbang kost, Bapak Pemilik kost menatap mereka dengan pandangan curiga."Ini siapa dan mengapa kalian basah seperti ini? Aku baru siap mengepel ruangan!"Dengan ketus, Savanah segera memberikan uang berwarna merah sebanyak dua lembar kepada pria gempal itu sehingga pria juga langsung diam.Sampai di dalam kamar kostnya, Savanah segera memberikan handuk kepada sang ibu dan juga baju ganti. "Bu, gantilah pakaian. Aku akan merebus air untuk mandi Ibu," ucap Savanah sambil lalu dan mulai sibuk memasak air.Melihat Savanah yang sibuk lalu lalang, Suzie membuka pembicaraan, "bagaimana Ibu bisa keluar? Apakah ini hanya izin sementara untuk mengikuti pernikahanmu dengan Taipan Kaya seperti yang dikatakan Paman tadi?"Pertanyaan dari sang ibu membuat Savanah menghentikan gerakannya. "Bu, aku... maafkan aku. Anakmu sungguh tidak berb

    Last Updated : 2024-09-27
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 15. Mencoba gaun pengantin sendiri

    "Ibu... Ibu!" Savanah mengguncang pelan tubuh sang ibu, tapi ibunya tidak merespons. Rasa takut mendesak di dadanya. Ia tidak bisa lagi menunggu; kondisi ibunya benar-benar memburuk. Tangannya gemetar saat ia mencoba membangunkan sang ibu lagi, namun kali ini lebih kuat."Bu, bangun! Tolong bangun!" panggilnya dengan suara bergetar. Namun tetap tidak ada respon.Savanah segera mengambil ponselnya dan menghubungi nomor darurat. Tangannya gemetar saat ia menjelaskan keadaan ibunya kepada operator, berusaha menahan tangis yang mulai membuncah. Ia merasa tak berdaya melihat ibunya dalam keadaan seperti ini. Semua terasa seperti mimpi buruk yang tidak pernah ia bayangkan akan terjadi.Beberapa menit kemudian, terdengar suara sirine ambulans mendekat. Savanah membuka pintu kamar kostnya, matanya basah oleh air mata yang t

    Last Updated : 2024-09-30

Latest chapter

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 220. Aku bersedia menikah denganmu!

    Savanah berbalik ke arah Roni, menggenggam tangannya erat, dan berkata dengan nada penuh keyakinan, “Roni, aku bersedia menikah denganmu.”Roni tertegun sejenak, jelas tidak menduga bahwa Savanah akan mengatakan hal itu di saat seperti ini. Namun, senyumnya perlahan muncul, dan ia membalas genggaman tangan Savanah dengan lembut.“Terima kasih, Savanah,” kata Roni dengan suara yang penuh emosi. Lalu memeluk Savanah dengan erat. Dia lalu memegang dagu Savanah dan melayangkan ciuman yang intens.Savanah membalas ciuman yang dalam itu dengan penuh perasaan tanpa menanggapi apalagi mempedulikan siapa yang berada di sana.Wajah Damian langsung berubah. Untuk pertama kalinya, tatapan dinginnya digantikan oleh ekspresi marah yang tidak bisa ia sembunyikan. Rahangnya mengeras, dan ia mengepalkan tangannya dengan kuat di sisi tubuhnya.“Bagus,” katanya dengan suara re

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 219. Kemarahan

    Savanah hanya bisa tersenyum kecil, meskipun hatinya masih terasa berat. “Aku hanya ingin semuanya kembali seperti dulu, Bu. Aku ingin hidup kita kembali tenang.”Suzie menarik napas panjang. “Kadang-kadang, hidup tidak memberi kita ketenangan yang kita harapkan. Tapi kau harus ingat, Savanah, bahwa kekuatanmu akan membawamu melewati semuanya.”Ketika percakapan mulai mereda, Roni melangkah mendekat dengan senyum lembut. Ia mengambil beberapa buah dari keranjang dan meletakkannya di piring kecil.“Ibu harus makan sesuatu,” kata Roni dengan nada sopan tetapi tegas. “Ini akan membantu menjaga energi Anda.”Suzie menatap Roni dengan senyum hangat. “Terima kasih, Roni. Kau selalu perhatian pada Savanah, dan sekarang juga padaku.”Roni mengangguk dengan tulus. “Savanah berarti segalanya bagi saya, Bu. Saya hanya ingin memastikan bahw

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 218. Mengunjungi Ibu

    Keisha menyeringai, menikmati ketegangan yang terjadi di dalam lift. Namun, Damian tetap tenang, meskipun matanya sedikit menyipit. Setelah beberapa detik hening, ia akhirnya berbicara dengan nada dingin dan menusuk.“Barang bekas tidak layak diperebutkan,” katanya singkat.Savanah merasa tubuhnya kaku mendengar kata-kata itu. Tatapannya langsung jatuh ke lantai, mencoba menyembunyikan rasa sakit yang mendalam. Namun, sebelum ia bisa mengatakan apa pun, Roni merengkuh bahunya lebih erat.“Dia tidak perlu layak untukmu,” balas Roni dengan tajam. “Yang penting, dia layak untukku. Itu sudah cukup.”Damian tidak menjawab. Ia hanya berdiri dengan ekspresi dingin, tetapi tatapannya sesekali melirik ke arah Savanah. Di sisi lain, Keisha menyenggol lengan Damian dengan senyum sinis.“Biarkan saja mereka, Damian,” kata Keisha dengan nada men

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 217. Jason tahu

    “Damian?” panggil Jason sambil mendekati ranjang.Damian mengangkat map itu, lalu menyerahkannya kepada ayahnya tanpa berkata apa-apa. Jason membuka map itu, membaca isinya dengan seksama. Setelah beberapa menit, ia menutup map itu dengan napas berat.“Kau sudah tahu tentang ini?” tanya Damian akhirnya, nadanya tenang tetapi penuh dengan tekanan.Jason mengangguk pelan. “Ya, aku tahu.”“Kenapa kau tidak pernah memberitahuku?” Damian menatap ayahnya dengan tajam.Jason duduk di kursi di sebelah ranjang, menghela napas panjang sebelum menjawab. “Karena aku tahu bahwa kebenaran ini tidak akan mengubah apa pun. Suzie adalah sahabat ibumu, Damian. Dia mencoba membantu sebanyak yang ia bisa. Keterlambatannya malam itu adalah kecelakaan, bukan kejahatan. Dia juga kehilangan sesuatu malam itu, sama seperti kita.”

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 216. Dia adalah Suzie Brown, Ibu Savanah

    “Aku akan memancingnya,” kata Keisha dengan nada penuh perhitungan. “Aku akan memastikan Damian tahu bahwa Savanah adalah bagian dari keluarga yang telah menghancurkan hidupnya. Setelah itu, Damian akan menjauh darinya selamanya.”Setelah menutup telepon, Keisha duduk bersandar di kursinya dengan senyum lebar. Ia merasa bahwa kemenangan ada di genggamannya..“Tidak ada yang bisa menyelamatkanmu sekarang, Savanah,” bisik Keisha sambil menatap map itu. “Aku akan memastikan Damian menjadi milikku, dan kau akan kehilangan segalanya.”Keisha mengambil segelas anggur dari meja sampingnya dan mengangkatnya tinggi-tinggi seolah-olah sedang memberikan penghormatan kepada dirinya sendiri. Ia menyesap anggur itu perlahan, menikmati rasa manis kemenangan yang sudah hampir di depan mata."Akhirnya aku bisa menghancurkan kalian Savanah!"***Damian duduk di ranjang r

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 215.Rencana Keisha

    Pintu ruangannya diketuk pelan sebelum seorang pria masuk. Pria itu berusia paruh baya dengan wajah yang menunjukkan pengalaman panjang di dunia investigasi. Ia adalah detektif swasta terbaik yang bisa Keisha sewa, seseorang yang terkenal karena kemampuannya mengungkap rahasia tersembunyi.“Silakan duduk,” kata Keisha dengan nada santai sambil menunjuk kursi di depannya.Pria itu mengangguk, lalu duduk dan meletakkan sebuah map tebal di atas meja. “Semua yang Anda minta ada di sini, Nona Keisha,” katanya sambil mendorong map itu ke arah Keisha.Keisha membuka map tersebut dengan cepat, matanya menyapu setiap halaman dengan penuh perhatian. Foto-foto, dokumen resmi, hingga laporan rinci memenuhi map itu, semuanya terkait dengan Suzie Brown dan keluarganya.Keisha berhenti sejenak ketika matanya tertuju pada sebuah halaman yang memuat informasi tentang hubungan Suzie dengan kelu

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 214. Penyelidikan Keisha

    Di tengah perjalanan, mobil Suzie dihantam sebuah truk yang melaju kencang. Kecelakaan itu tidak fatal, tetapi cukup untuk membuat Suzie pingsan di tempat.Ketika akhirnya Suzie tiba di rumah sakit, waktu sudah terlalu terlambat. Alicia telah kehilangan terlalu banyak darah, dan meskipun dokter berhasil menyelamatkan bayi Damian, nyawa Alicia tidak bisa diselamatkan.Jason masih ingat dengan jelas bagaimana ia memeluk tubuh Alicia yang dingin di ruang perawatan. Air mata tidak berhenti mengalir dari matanya saat ia mendengar tangisan pertama Damian. Malam itu, ia kehilangan segalanya—istrinya, belahan jiwanya, dan rasa percaya dirinya sebagai seorang suami yang mampu melindungi keluarganya.Jason tidak pernah menyalahkan Suzie atas apa yang terjadi. Ia tahu bahwa wanita itu telah melakukan yang terbaik, dan kecelakaan itu adalah sesuatu yang tidak bisa ia kendalikan. Namun, keluarga Jason, terutama ibu Alicia , tidak pernah mene

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 213. Rahasia masa lalu

    Pria itu turun dari motornya dengan cepat, melepas helmnya, dan berlari mendekati Savanah. Wajahnya tampak cemas, seolah-olah ia sudah lama mencari wanita itu.“Savanah,” panggil Roni dengan nada lembut tetapi penuh kekhawatiran. “Kenapa kau di sini? Kau baik-baik saja?”Savanah menatap Roni dengan mata yang masih berkaca-kaca. Ia tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan itu. Di dalam hatinya, ia merasa seperti sedang berdiri di tepi jurang, tidak tahu apakah ia harus melompat atau mundur.“Kenapa kamu selalu hadir pada saat aku butuh?” tanyanya dengan suara yang hampir berbisik, tetapi cukup untuk didengar oleh Roni.Roni tersenyum kecil, lalu tanpa ragu ia merangkul Savanah ke dalam pelukannya. Pelukan itu hangat, penuh dengan ketulusan yang membuat Savanah merasa sedikit lebih tenang.“Karena aku adalah pangeran kudamu,” jawab Roni pelan

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 212. Ambil priamu!

    Saat pintu akhirnya terbuka, Keisha langsung berdiri, tangannya terlipat di depan dada. Ia menatap Savanah yang keluar dengan ekspresi dingin tetapi terlihat puas.“Dua jam?” tanya Keisha tajam. “Apa yang kalian lakukan? Kenapa sampai selama itu?”Savanah menoleh padanya, wajahnya tenang tetapi tatapannya penuh makna. “Ambil priamu, Keisha. Jaga dia baik-baik. Aku tidak akan datang untuk mengganggu lagi.”Keisha menyipitkan matanya, mencoba menangkap makna di balik kata-kata Savanah. “Kau sebaiknya tetap memegang ucapanmu,” sindirnya sambil melangkah menuju pintu kamar Damian.Keisha membuka pintu dengan kasar, penuh rasa cemburu dan amarah yang ia coba tahan. Namun, langkahnya terhenti seketika ketika ia melihat pemandangan di dalam kamar.Damian terbaring di atas ranjang, tubuhnya hanya ditutupi selimut putih rumah sakit. Wajahnya

DMCA.com Protection Status