Share

Bab 105. Hak sebagai suami.

Penulis: Runayanti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-07 14:27:00
Tengah malam, suasana rumah sakit begitu sepi. Hanya suara alat medis yang berdetak pelan dan beberapa perawat yang berjaga di lorong.

Di dalam kamar, Savanah tidur dengan napas yang teratur, wajahnya terlihat damai meskipun lelah.

Pintu kamar terbuka pelan, dan Damian masuk dengan langkah hati-hati. Pandangannya langsung tertuju pada Savanah, yang sedang tertidur.

Ia berdiri di samping ranjang, menatap wanita itu dengan tatapan dingin dan penuh determinasi.

Tanpa menunggu lama, ia merunduk, membelai pipi Savanah dengan jari-jarinya.

Savanah bergerak sedikit, kelopak matanya perlahan membuka, dan saat melihat Damian, ada kilasan keterkejutan di matanya.

"Damian? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanyanya dengan suara serak, masih setengah mengantuk.

Damian tidak menjawab langsung, ia menatap mata Savanah dengan tajam. "Aku hanya datang untuk mengambil kembali hakku sebagai suamimu," ucapnya datar.

Ada nada tegas dalam suaranya, seakan-akan semua perasaan yang dulu ada di antara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 106. Keluar dari Rumah Sakit

    Tatapan Roni tertuju pada lengan Damian yang erat memeluk Savanah, serta kemeja Savanah yang tidak teratur. Savanah akhirnya berbicara, suaranya lirih, hampir seperti bisikan. "Roni... aku..." Namun sebelum Savanah bisa melanjutkan, Damian menyela, "Roni, bukankah seharusnya kamu tahu batasanmu? Dia istriku. Apakah kamu sudah sadar posisimu?" Senyum Damian melebar, matanya menatap Roni dengan penuh rasa puas. "Oh, dan ngomong-ngomong, kami bahkan mengulang malam pertama pernikahan kami semalam. Malam yang membara, bisa kubilang." Kata-kata Damian menancap dalam di hati Roni, seakan ada pedang yang menyayatnya. Ia mengepalkan tangan di samping tubuhnya, berusaha keras menahan diri agar tidak mengatakan sesuatu yang akan memperburuk keadaan. "Aku hanya ingin memastikan Savanah baik-baik saja," katanya akhirnya, suaranya bergetar sedikit. "Aku tidak tahu bahwa…" "Bahwa apa? Bahwa dia sudah kembali padaku?" Damian tertawa kecil. "Kau terlalu naif, Roni. Hubunganmu dengan Savanah ini.

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 107. Janji kosong

    Dua jam berlalu dan Damian belum juga muncul. Savanah menunggu dengan sabar. Dia berdiri di tepi tempat tidur, mengenakan pakaian rapi yang sudah disiapkannya sejak pagi. Hari ini adalah hari penting; persidangan ibunya akan berlangsung, dan Damian sudah berjanji akan menjemputnya. Savanah menatap jam tangan berkali-kali, tetapi waktu terus berlalu, dan Damian belum juga muncul. "Di mana dia?" gumam Savanah dengan nada gusar. Dia mencoba menelepon Damian beberapa kali, tetapi tidak ada jawaban. Pesan singkat yang dikirimkannya juga belum dibaca. Hatinya mulai gelisah, tetapi dia berusaha berpikir positif. Mungkin Damian sedang terjebak kemacetan atau ada urusan mendadak yang harus diselesaikan. Namun, semakin lama dia menunggu, rasa khawatir dan kecewa itu makin dalam. Savanah tidak tahu, di kamar rumah sakit yang lain, Damian sedang memeluk Keisha dengan penuh kasih sayang. "Saya akan pergi mengurus sesuatu sebentar," pamit Damian. "Sayang, jangan pergi dulu," rengek Keisha sa

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 108. Satu minggu!

    Sementara itu, di apartemen, Damian masih bersama Keisha. Keisha menuntut keluar dari Rumah Sakit pada saat tahu bahwa Savanah sudah duluan keluar dari sana. Dengan manja, dia berhasil membuat Damian membawanya ke apartemen lain milik Damian. Mereka tengah menikmati makan siang yang mewah di balkon, sambil tertawa dan bercanda seolah-olah tidak ada masalah yang menunggu untuk dihadapi. Keisha menyuapkan sepotong stroberi ke mulut Damian dan tersenyum manis. "Lihat, bukankah ini lebih baik daripada duduk di ruang sidang yang membosankan?" bisiknya dengan penuh godaan. Damian hanya tertawa kecil dan mengangguk. "Kamu benar," jawabnya, meskipun jauh di dalam hatinya, ada sedikit rasa bersalah yang mengintip. Namun, perasaan itu segera dia abaikan ketika Keisha mencium pipinya dan mengalihkan perhatiannya kembali kepada saat-saat yang menyenangkan ini. Di ruang sidang, persidangan akhirnya berakhir untuk hari itu. Hakim memutuskan untuk menunda putusan hingga minggu depan, dan para p

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 109. Bekerja? Dalam mimpimu!

    Savanah menatap layar ponselnya dan menarik napas dalam. "Aku akan menerima pekerjaan sebagai sekretaris di kantornya agar bisa berpura-pura larut dalam pekerjaan. Dia tidak mungkin melakukan sesuatu yang tidak pantas di kantor!"Savanah tersenyum, "seminggu tidak akan terasa lama bila kita hanya bertemu di rumah pada saat malam. Aku akan lembur!"***Pengacara Chang menghubungi Jason pada saat sudah tidak melihat bayangan Savanah."Bagaimana perkembangan barunya?" tanya Jason dengan suara datar yang terdengar bijaksana."Saya sudah menunda pembebasan Ibunya selama satu minggu. Dan Savanah berjanji akan menghadapi Damian dengan baik selama satu minggu itu."Jason mengetuk tongkatnya beberapa kali dengan gerakan lembut lalu melanjutkan kalimatnya, "baiklah, kalau begitu... lanjutkan sesuai dengan rencana.""Baik, Tuan."Pengacara Chang menutup panggilan lalu segera menyusul langkah Hakim Pengadilan Negeri yang sudah duluan menuju ke kantornya.***Malam itu, Damian pulang dengan wajah l

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 110. Kehadiran Roni

    Savanah mendesah dan berjalan mendekati meja Damian, meletakkan tasnya di kursi sebelah. Dia tahu kalimat apa pun yang keluar dari mulut pria itu hanya untuk menyindir keberadaannya, "Bukankah kita tinggal di rumah yang sama dan aku mungkin bisa menumpang?"Damian mencibir, "dan menurutmu, status yang kamu miliki saat ini cocok untuk menumpang dalam mobilku?"Savanah menatap Damian sejenak, mencoba membaca ekspresi wajahnya. "Baiklah, kalau begitu. Kita fokus pada pekerjaan saja. Apa yang harus kukerjakan sebagai sekretarismu?"Damian melayangkan tatapan tajam ke arah Savanah lalu mengetuk meja dengan jari-jarinya."Kamu boleh mulai membersihkan kamar mandi milikku dan juga ranjang yang ada di kamar pribadi itu," ucap Damian sembari menunjuk ke sampingnya, ruangan mewah itu ternyata memiliki kamar di belakang dinding yang disekat dengan mewah.Kamar itu memiliki daun pintu yang selaras dengan sekat mewah yang menutupinya sehingga tidak terlihat jelas seperti sebuah kamar, lebih mirip

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 111. Cara pria memperjelas miliknya.

    Damian segera menarik Savanah sehingga tubuh mereka saling menempel. "Lepaskan Damian, apaan sih kamu!" pekik Savanah sambil melirik ke arah Roni dan asisten Damian.Roni berdiri dan berseru, "hei, Damian. Kita sedang membahas-""Proyek bisa menunggu," potong Damian lalu memaksa mencium Savanah di hadapan mereka.Mereka terkejut karena tindakan Damian yang tiba-tiba, namun mereka tidak dapat melakukan apa pun."Kenapa? Kamu malu dengan keberadaan mereka?" tanya Damian saat tautan bibir mereka terlepas. Dia lalu memaksa sekali lagi untuk mencium Savanah di hadapan Roni dan asisten Damian.Savanah meronta dan merasa marah, wajahnya merona malu. Dengan kesal dia mengigit bibir Damian yang menciumnya sehingga bibir pria itu mengeluarkan sedikit darah."Ssst!" Damian melepaskan ciumannya, menyentuh bibirnya yang sobek. Kedua matanya menyala tajam. Dia lalu dengan kesal menggendong tubuh Savanah di bahunya selayaknya Savanah adalah kantong beras.

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 112. Carilah aku pada saat Damian mengecewakanmu

    Roni tertawa tipis dan kembali membuka berkas tender di tanganya tanpa berniat berkata-kata lebih lanjut. Kedua matanya tidak sengaja melihat bekas cumbuan berwarna merah muda di leher Damian. Roni hanya menghela napas dengan berat lalu berpura-pura tidak melihat.Namun, Damian terlihat sengaja menunjukkan bekas kemerahan itu dengan mengelus lehernya perlahan, "ahh, wanita yang dipilih Ayah itu selalu berpura-pura menolak, lihat ini, dia bahkan mengigitku seolah-olah aku ini daging ayam. Bekasnya memerah ya?"Roni melirik sekilas lalu kembali fokus ke dokumen yang dipegangnya, "jadi Ayah berpesan untuk memakai kontraktor Z dan kita akan melakukan pembayaran pertama dua minggu setelah proyek ditanda tangani. Apakah ada masalah bagimu?"Damian berdecak. Dia merasa sedikit kesal karena Roni tidak menanggapi apa yang dia coba perbuat agar pria itu cemburu."Point ini juga tidak tepat. Masalah bahan-bahan bangunan untuk proyek ini juga harus dikontrol kualitas

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 113. Mulai diganggu rekan kerja wanita

    Pria itu terbangun pada saat Savanah bangkit dari ranjang tadi dan dia sengaja tidak membuka mata karena ingin tahu apakah Savanah hendak menyusul Roni.Ternyata, Roni yang menunggu dan menarik Savanah. Damian mengikuti langkah mereka dan menyimak semua pembicaraan, ingin sekali membongkar perselingkuhan Savanah lalu menunjukkan kepada sang ayah sehingga perceraian lebih cepat dapat dilakukan.Melangkah dengan ketus, tiba-tiba Roni sangat terkejut pada saat berpapasan dengan Damian, namun pria dingin itu hanya menepuk bahunya dan tersenyum tipis, seolah-olah menegaskan bahwa dia sudah kalah total pada saat Savanah menyatakan cintanya kepada Damian.Damian masih berdiri di sana sesaat dan memandang siluet Savanah akibat pantulan sinar matahari yang akan tenggelam sesaat lagi."Benarkah dia mencintaiku?"Damian mencubit dagunya sendiri dan memikirkan langkah selanjutnya. Dia tidak berhasil membongkar perselingkuhan yang ditebaknya di awal, malah mera

Bab terbaru

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 143. Demi Ibu

    Sarah segera menjawab, "sayang. Tentu sayang sekali. Tapi aku sedikit panik karena Damian, kalian masih ingat pria tampan yang menolongku saat itu, ahhh... Dia begitu tampan dan aku begitu mencintainya...""Apakah dia mencintaimu?" tanya salah sebuah komentar yang masuk ke layar ponsel Sarah."Seharusnya dia mencintaiku, tetapi belakangan ini, dia berubah."Sarah mengusap pipinya dengan lembut. Kedua kelopak matanya terasa sangat perih saat ini. Sehingga air matanya semakin terlihat deras.Karena itu juga, simpati dari para penonton yang menyaksikan acara siaran langsung itu semakin bersimpati dan jumlah tayang yang mengikuti aku Sarah menjadi semakin banyak.“Aku tidak tahu kenapa Damian bisa memilih seseorang seperti dia,” ujarnya, suaranya bergetar penuh emosi. “Aku yang mencintainya dengan tulus, malah diabaikan. Sedangkan Savanah…,” Sarah menarik napas panjang, memanfaatkan jeda untuk menambah drama

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 142. Viralkan

    Sebuah desiran halus merambat dalam hati Sarah, "lumayan, Dokter.""Saya akan memeriksa Anda sebentar ya."Angeli dan Robert mundur beberapa langkah untuk memberi ruang bagi Dokter tampan itu agar bisa memeriksa dan mencatat laporan."Bagaimana keadaannya, Dokter?""Tidak masalah, kesehatannya sudah pulih dengan baik, punggungnya hanya membutuhkan beberapa bulan fisioterapi, tetapi sejauh ini, semua sudah berjalan dengan baik," sahut sang dokter lalu menoleh ke arah Sarah."Saya akan meresepkan vitamin untukmu besok. Kamu sudah boleh beristirahat di rumah dan kembali dua hari lagi untuk melakukan fisioterapi," lanjutnya."M-maksud Dokter, saya sudah boleh pulang?" Sarah merasa mulai gelisah, dia tidak ingin pulang. Dengan berada di Rumah Sakit, dia memiliki alasan untuk merengek kepada Damian."Ya, bukankah hal itu yang ditunggu semua pasien? Anda sudah terlihat sehat dan boleh pulang." Dokter itu mengernyitkan alisnya karena merasa a

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 141. Dokter yang tampan

    Keisha menarik tangannya dengan sedikit jijik, karena status wanita yang berbaring di ranjang itu tentu saja lebih rendah daripadanya yang hidup dalam kemewahan.Sarah tersenyum, dalam hatinya dia menyakinkan bahwa setelah 20 miliar di tangannya, mungkin dia bisa memanfaatkan uang yang nilainya fantastis itu untuk membuat Keisha bertekuk lutut suatu hari."Dan bantu aku ke ranjang Damian, setidaknya aku ingin tubuh pria itu walau sekali saja."Mendengar permintaan Sarah, Keisha segera menutup mulut dengan sebelah tangannya karena tiba-tiba ingin muntah lagi."A-aku benar-benar butuh obat maag," ucap Keisha dengan wajah yang mulai pucat.""Baiklah, silakan pergi. Saya mengantuk." Sarah segera memundurkan pantatnya dan menarik selimut. Dia tidak ingin berbicara lebih lanjut dengan Keisha lagi.Keisha keluar dari rumah sakit dengan perasaan kacau. Ia tidak menemukan Damian, t

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 140. Negosiasi dengan Sarah

    "Uhm, aku belum makan siang dan bau makanan yang kamu makan itu," ucap Keisha sambil melirik mangkuk sisa bubur dengan ayam."Ayam, bubur ayam bukan? Aku membenci baunya," lanjut Keisha agar Sarah tidak mencurigai apa pun."Kamu pernah bermalam dengan Damian?" tanya Sarah mulai panik.Keisha mengerutkan dahinya, mencerna dengan baik apa yang sedang disampaikan oleh wanita itu. Dia tidak ingin terjebak sama sekali karena dia tahu, Sarah juga menginginkan Damian."Tentu saja, apa kamu belum pernah tidur dengannya?" balas Keisha sembari menutup hidungnya lalu berjalan menuju ke kaca jendela kemudian membuka jendela, menganti sirkulasi udara di dalam kamar itu.Entah kenapa dia merasa mual.Sarah menundukkan kepalanya dan berkata dengan suara kecil, "aku ingin sekali berada di ranjangnya."Keisha kembali menatap wanita itu dengan sinis. Tiba-tiba dia merasa ada sesuatu yang seharusnya menjadi foku

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 139. Kamu hamil?

    Namun, Keisha tidak menyerah. Ia terus mengendarai mobilnya, menyusuri jalanan sambil menebak arah Damian. Hingga akhirnya, ia melihat sebuah rumah sakit di mana Sarah berada."Arah yang sama!" seru Keisha dengan wajah yang mulai memanas.Nalurinya mengatakan untuk berhenti di sana.“Dia pasti di sini,” gumam Keisha sambil memarkirkan mobilnya.Beberapa saat kemudian, dengan langkah cepat, Keisha masuk ke dalam rumah sakit. Ia menyapu pandangannya ke lobi yang ramai, mencoba mencari sosok Damian. Tidak ada. Tetapi di sudut pikirannya, ia yakin Damian ada di sini, mungkin sedang bersama Sarah.Ia berjalan ke arah resepsionis, tetapi sebelum sempat bertanya, ia melihat seorang wanita berambut cokelat panjang di dekat lift. Dari kejauhan, wanita itu memang memiliki kemiripan dengan Sarah.Ketahuan! pikir Keisha, dengan perasaan yang bercampur antara marah dan lega. Ia berjalan

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 138. Salah Arah

    Tiba-tiba, pikirannya melayang pada Savanah. Wajah istrinya yang tenang, senyumnya yang samar, dan caranya menangani segala sesuatu tanpa banyak bicara. Tidak ada tuntutan, tidak ada drama—hanya kehadiran yang diam-diam membuat Damian merasa damai.Tubuhnya yang lembut dan rintihannya yang membuat Damian merasa sempurna sebagai seorang pria.Kenapa aku merindukan Savanah? pikir Damian. Ia menggelengkan kepalanya, mencoba menyangkal perasaan itu.Damian kembali mengecek data-data perusahaan yang akan melakukan kerjasama dengan mengalihkan fokusnya ke layar komputer di hadapannya.Namun semakiin ia melawan, semakin kuat keinginannya untuk bertemu dengan wanita itu.Damian akhirnya mengambil ponselnya kembali, menghidupkannya. Pesan berutun masuk, tentu saja dari Sarah, tetapi pria itu memilih mengabaikan pesan dari Sarah, dan menghubungi Savanah.Setelah beberapa dering, suara lembut istrinya ter

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 137. Kenapa aku harus peduli?

    "Kenapa aku harus peduli? Semua ini palsu!" serunya sekali lagi pada dirinya sendiri. Ia tahu bahwa tiga hari lagi, semua ini akan selesai. Ibunya akan bebas dari penjara, dan ia akan meninggalkan kehidupan yang penuh kepalsuan ini. Tidak akan ada lagi peran istri yang harus ia jalani, tidak ada lagi malam-malam penuh kewajiban.Namun, meski ia meyakinkan dirinya bahwa ia tidak peduli, ia tetap tidak bisa menahan senyum kecil di bibirnya. Damian, dengan segala kebingungan dan rasa bersalahnya, tetap tahu bagaimana membuatnya merasa istimewa, meski untuk alasan yang salah.Savanah tidak bisa menolak pesona yang ditawarkan pria tampan dengan garis otot yang keras itu. Pikirannya meronta dan menjerit tetapi tubuhnya ikut terbawa arus permainan Damian di atas ranjang dan karena itu, dia menjadi kesal setengah mati!Dia meneguk habis seluruh isi gelas jus jeruk dan melahap telur dadar dengan gurihnya.Savanah akhirnya bangkit dari kursi sesudah menghabiskan sarapan istimewa yang disiapkan D

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 136. Tulang yang remuk

    Savanah tidak tahu harus menjawab apa. Ingin sekali dia yang menanyakan hal yang sama kepada Damian, tetapi dia sama sekali tidak berani.Dia juga tidak berani menerima hubungan lebih lanjut dengan Damian karena dia sudah merencanakan semuanya.Dia tidak ingin gagal!Dia tidak mau, sebuah pertanyaan tanpa arah dari Damian itu membuat dia berubah pikiran dan kembali terjebak dalam pernikahan palsu yang bahkan mertuanya, Jason, sudah melepaskannya.Malam bergairah? Itu hanya kebutuhan sesaat karena mereka sama-sama sudah dewasa. Savanah menegaskan perkataan itu berulang kali dalam hatinya.“Terima kasih,” bisik Damian. “Aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan tanpa kamu.”Kata-kata itu membuat dada Savanah terasa berat. Ironis sekali, pikirnya. 'Dia mungkin berpikir aku adalah tempat berlabuh, tapi aku hanya tinggal menunggu waktu untuk pergi.' Savana

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 135. Malam penuh gairah

    Savanah terkejut, tapi ia menahan diri untuk tidak bersuara lebih lanjut dengan menutup mulutnya sendiri. Pelukan Damian terasa kuat, seperti ada magnet yang membuatnya tak bisa melepaskan diri.“Jangan pergi,” gumam Damian dalam tidurnya. Suaranya berat tapi lembut, seperti seseorang yang berbicara dari dalam mimpi. Savanah bisa merasakan napas hangat pria itu di lehernya, membuat tubuhnya kaku.Savanah ingin menanyakan siapa yang dimaksud Damian, apakah Keisha, atau Sarah? Atau wanita lain? Damian selalu berganti pasangan, jadi Savanah tidak bisa menebak siapa yang sedang berada dalam mimpi pria itu saat ini.“Damian,” bisiknya, mencoba membangunkan pria itu dengan pelan. Namun Damian hanya merapatkan pelukannya, membuat Savanah semakin sulit untuk bergerak.Hati Savanah mulai berpacu kencang karena sepertinya pria itu tidak benar-benar sedang bermimpi."Damian,

DMCA.com Protection Status