Share

BAB 22: Kebenaran yang Terungkap

Lara dan Arman berdiri di tengah medan pertempuran yang sunyi, hanya diiringi oleh gemerisik api yang masih berkobar. Suara sirine dan teriakan mulai mereda, meninggalkan mereka dengan pikiran mereka sendiri.

Lara menggenggam tangan ayahnya yang sudah dingin, air mata mengalir tanpa henti. Arman berdiri di sampingnya, memberikan dukungan yang tak ternilai.

"Lara, kita harus pergi dari sini," kata Arman dengan lembut. "Pertempuran belum berakhir, tapi kita harus mengumpulkan kekuatan dan informasi baru."

Lara mengangguk pelan, matanya masih terpaku pada wajah ayahnya. "Aku tidak akan menyerah, Arman. Aku akan menemukan siapa yang sebenarnya ada di balik semua ini."

Mereka berdua membantu tim medis membawa ayah Lara dan korban lainnya ke tempat yang lebih aman. Saat mereka berjalan, pikiran Lara berputar dengan begitu banyak pertanyaan. Siapa sebenarnya musuh mereka? Apa yang dimaksud oleh ayahnya dengan "kekuatan yang lebih besar"?

Setibanya di markas sementara mereka, Maya mendekat de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status