Share

Marah Menjadi Malu.

Mendengar cemooh Lala yang menyebutnya biduan dangdut kampung, ekspresi Lucy yang awalnya hanya sedikit terkejut, perlahan-lahan berubah.

Wajahnya memerah, dan amarah yang tadinya tersimpan dalam-dalam mulai membara.

Suasana semakin panas saat terdengar cekikikan tertahan dari arah beberapa penumpang perempuan yang berdiri di dekat pintu keluar.

Mereka saling berpandangan sambil menyembunyikan senyum sinis di balik tangan mereka. Bahkan, beberapa wanita setengah baya yang tampak berasal dari kalangan atas mulai menatap Lucy dengan sorot mata yang merendahkan, seolah-olah dia perempuan kampung yang berdandan mencolok.

"Memang benar apa yang dikatakan pilot perempuan itu. Wanita ini berdandan berlebihan, seperti akan tampil di panggung dangdut," ujar salah satu dari mereka dengan suara lirih, tetapi cukup keras untuk didengar oleh Lucy.

"Kulihat, tidak semua barang yang dia pakai asli," sambung wanita lain, suaranya penuh ejekan.

"Pasti itu barang palsu, hanya meniru merk terkenal. Cih,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status