Share

Desa Pengasinan.

Desa Pengasin masih berkabut meskipun jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Kabut tebal menyelimuti, membuat suasana desa tampak misterius dan sunyi.

Suara desau angin yang sesekali lewat di antara pepohonan, sepertinya setia menemani desa yang suram itu.

“Kita berhenti di sini dulu, di Desa Pengasin ini,” ujar Clara. Ia menggeser kacamatanya dan memandang ke sekeliling.

“Aku akan mencari penduduk lokal untuk jadi penunjuk jalan. Gunung ini penuh jebakan, dan tanpa pemandu, kita bisa celaka.”

Land Cruiser perlahan berhenti di depan sebuah rumah yang juga berfungsi sebagai warung kecil.

Di dalamnya, hanya ada dua pria berpakaian lusuh, duduk sambil minum kopi hitam. Satu di antaranya tengah sarapan nasi dengan tempe goreng, tampak sangat sederhana, selaras dengan suasana desa yang terlihat tenang namun penuh misteri.

Xander memperhatikan dari balik kaca mobil yang terbuka setengah. "Apakah kami sedang jadi tontonan di sini?" pikirnya.

Rasa canggung mulai merayap di hatinya. Tatapan pen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status