Share

Bahkan IT pun Gagal.

Pada salah satu lantai di gedung pencakar langit Bank Central Halilintar, Susi Halim melangkah masuk ke dalam ruangan dengan penuh percaya diri.

Setiap langkahnya terdengar jelas di lantai marmer yang dingin, menggema dalam keheningan gedung yang megah. Udara dingin dari pendingin ruangan menyapa kulitnya, namun tidak mengurangi aura keangkuhan yang terpancar dari dirinya.

Susi adalah sosok yang dikenal dan disegani oleh banyak orang di gedung itu, dan kehadirannya selalu menarik perhatian.

“Well – well – well... lihatlah siapa yang datang mengunjungi tempat kerja kita,” suara itu datang dari seorang pria muda dengan senyum hangat yang terpancar dari wajahnya. Itu adalah Wahyu, kepala bagian IT yang sudah lama menyimpan perasaan khusus terhadap Susi.

Senyumnya tidak dapat menyembunyikan kekaguman dan ketertarikan yang ia rasakan terhadap wanita yang kini berdiri di hadapannya.

Mata Susi menyipit, menatap Wahyu dengan tatapan arogan yang sudah menjadi ciri khasnya. Ia tahu betul bahwa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status