Share

Akhir Drama Sebuah Undangan.

“Tuan Xander,” Emma berkata dengan nada rendah, wajahnya tampak menyesal. “Maafkan kecerobohan dua anak buah kami ini. Mereka tidak tahu siapa Anda dan tidak mengerti arti undangan berwarna hitam emas ini.”

Emma menghapus keringat yang menetes memenuhi peipisnya. Wajahnya menunjukkan betapa mendalamnya rasa malu yang dirasakannya. Dalam hati, dia memaki-maki Vera dan Paul yang ia nilai bodoh itu.

Masalah Vera dan Paul yang memperumit Tuan Xander, apalagi karena mereka merobek undangan seorang tamu VVIP, jelas bukan perkara remeh.

Lagipula, siapakah Xander yang bisa membeli unit apartemen termahal di Pacific Residence dengan pembayaran tunai—tanpa harus lewat bank? Jika bukan seorang miliuner, Xander pasti adalah anak dari generasi kedua orang terkaya di Kota Jatavia.

Lebih baik memecat dua karyawan yang tidak becus itu, dari pada kehilangan pelanggan potensial seperti Tuan Xander. Emma menyaksikan sendiri di Lobby Pacific Residence saat Tuan Xander itu membayar hanya dalam sekali klik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status