sudahlah Rania, aku minta kamu tolong mengerti tentang keadaanku sekarang Aku hanya ingin kedua orang tuaku percaya bahwa aku bisa mengurus perasaan ini dengan baik Setelah itu kita akan fokus dengan hubungan kita selanjutnya Antara Aku dan Alisa hidup tidak ada apa-apa, " Papar Raka meyakinkan sang kekasih, namun tetap saja dan dia tidak percaya dengan ucapan yang dilontarkan oleh laki-laki yang ada di hadapannya itu."Lalu kenapa kamu mengajak makan malam wanita itu hari ini? ""Itu sebagai tanda terima kasihku sama dia sama seperti karyawan yang lain kok kalau memang kamu mau ikut boleh saja, ""Hari ini aku ada urusan sayang, jadi aku tidak bisa ikut, "Jawab Rania. Setelah selesai semua pekerjaan kantor pun mencoba menunggu Alyssa di luar untunglah sang kekasih Rania sudah pulang terlebih dahulu tidak biasanya dia tidak mau ikut jika diajak oleh Raka apalagi kali ini Raka mengajak Alisa karyawan baru di kantornya. "Kamu sudah siap Alisa? ""Sudah Mas, penampilanku baik-baik saja
"Maafkan aku Alisa, Tidak seharusnya aku bercerita tentang kehidupan pribadiku seperti ini, "Ucap Raka."Mas Raka tenang saja, justru aku senang kalau Mas Raka mau bercerita banyak padaku itu artinya aku bisa menjadi teman yang baik," Tidak terasa Raka dan Alyssa sampai di restoran yang akan mereka tuju, restoran itu adalah restoran favorit Raka Alisa mengetahuinya itu dari ibu mertuanya, dia bilang Raka senang sekali datang ke restoran itu sejak kecil bahkan sampai ia dewasa namun ia tidak pernah mengajak Alisa mungkin karena dia malu jika harus bergandengan dengan wanita yang gendut dan jelek. Raka perlahan membukakan pintu untuk Alisa, membuat gadis itu pun langsung keluar dari dalam mobil dia benar-benar diperlakukan seperti seorang tuan putri walau memang hubungan mereka hanya sebatas teman kerja tetapi itu sudah membuat Alisa merasa dihargai sebagai seorang wanita.Nyatanya dunia tetap baik-baik saja jika kamu memang cantik mereka justru jahat ketika kamu tidak sesuai dengan a
"Maaf ya Mas, aku benar-benar tidak sengaja aku tadi terkejut kenapa Mas Raka tiba-tiba ada di depan pintu toilet, "ucap Alisa dengan gugup. "Aku hanya khawatir, karena takut tadi kamu marah sama aku Soalnya aku lancang mengeluh wajah kamu dengan tisu, ""Tidak kok Mas, aku justru berterima kasih jadi lebih baik kita kembali saja ke meja makan, "Alisa dan juga Raka kembali kemeja makan mereka namun tiba-tiba saja suasana restoran begitu sangat romantis lantunan musik dan juga beberapa orang yang tengah berdansa membuat Alisa dan juga Raka hanya terdiam satu sama lain. "Kamu suka dansa Alisa? "Tanya Raka membuat Alisa gugup. "Dansa? aku tidak bisa Mas lebih baik kita lanjutkan makan saja, "Tiba-tiba saja Raka mengeluarkan tangannya di depan Alisa seolah memberikan kode bahwa dia ingin mengajak berdansa wanita berambut panjang dengan hidung mancungnya itu, Alisa bingung apa yang harus dia lakukan jangankan berdansa berhadapan dengan Raka saja sudah membuatnya gugup. "Ayolah berdan
"Ya sudah, kalau begitu besok kamu kenalkan Mama dengan sekretaris barumu itu dia Mama pastikan bahwa dia tidak seperti sekretaris kamu sebelumnya yaitu Rania,""Baik, Raka akan mengenalkan dia sama mama Tapi Raka minta sama mama jangan menanyakan hal yang aneh-aneh aku tidak mau jika nanti dia tidak nyaman dan mengundurkan diri dari kantor, "pinta Raka pada sang mama. "Kamu pikir Mama itu apa Raka, Mama bukan wanita jahat yang tiba-tiba saja membuat beberapa karyawanmu tidak betah di kantor selama ini Mama selalu memperlakukan karyawanmu dengan baik kan sama halnya Rania hanya saja dia selalu cari muka pada mama, "jawabnya nyonya Laura dengan wajah sinis ya. Sejak awal dia mengenal Rania nyonya Laura memang tidak suka dengan wanita itu Karena dia pikir Rania sama saja seperti wanita lainnya hanya menginginkan harta dan kehidupan mewah dalam keluarganya tersebut dia ingin hidup enak sebagai nyonya di rumah ini oleh sebab itu, nyonya Laura selalu tidak setuju jika Raka dekat dengan w
Rania pun merasa malu dengan jawaban nyonya Laura, rasanya dia semakin jauh untuk masuk dalam kehidupan keluarga dari kekasihnya itu karena dia tahu bahwa nyonya Laura sama sekali tidak pernah menyukai kehadiran dirinya. "Baik nyonya Laura maafkan saya karena saya terbiasa dengan sebutan itu ketika berkunjung ke rumah Anda, "jawab Rania dengan senyuman. "Saya dengar kamu sudah tidak lagi menjadi sekretaris putraku, itu artinya saya minta sama kamu jangan pernah lagi dekat dengan Raka Karena saya tidak suka dengan kamu Radia, "ucap nyonya Laura membuat Rania pun menahan tangisnya, bisa-bisanya wanita paruh baya itu memperlakukannya tidak baik di hadapan putranya sendiri."Mamah, aku minta sama Mama jangan pernah mengucapkan hal itu pada Rania, "seru Raka yang tentu saja tidak terima dengan perlakuan sang Mama pada Rania.Tiba-tiba saja Raka melihat Alisa yang baru keluar dari ruangan dengan spontan dia pun langsung memanggil Alisa dari kejauhan. "Alisa, ke sini sebentar, "panggil Ra
Ternyata, banyak sekali perubahan di kantor ini saya senang dengan Putraku Raka karena dia semakin bisa dewasa dalam menghadapi segala permasalahan yang ada di kantor, "ucap Nyonya Laura pada Alyssa."Ibu Laura harus percaya, kalau putramu memang memberikan yang terbaik untuk perusahaan ini, "jawab Alyssa dengan senyuman. "Kenapa perempuan kalau sedang berdua selalu saja bergosip? "Sahut Raka yang mengejutkan Nyonya Laura dan juga Alyssa. "Kamu ini mau tahu saja urusan tentang perempuan bagaimana dengan Rania apa dia tidak terima dengan apa yang diucapkan oleh Mama?" Tanya Nyonya Laura pada Putra semata wayangnya tersebut. "Apaan sih mah, jangan bahas tentang Rania dulu apa mama masih lama di sini biar aku minta sopir untuk antarkan Mama pulang, ""Tidak perlu, Mama ini bisa pulang sendiri, Soalnya mama mau pergi ke supermarket untuk belanja bulanan Mama mau sekali masak untuk kamu dan juga papa, ""Tante Laura juga suka masak? "Tanya Alisa pada wanita paruh baya itu. "Tentu saja
Alisa mengiyakan ajakan Nyonya Laura, ini salah satu cara agar dia bisa lebih dekat dengan Raka dan dengan mudah dia akan menghancurkan laki-laki itu meski memang dia sendiri tidak tahu bagaimana perasaannya, yang terpenting adalah dia bisa membalaskan dendamnya.Alisa dan juga Ibu Laura akhirnya sampai di sebuah supermarket dan dia dengan sikap membantu mertuanya itu untuk berbelanja segala kebutuhan nanti malam. Sesampai di supermarket, Alisa dengan sikap memilih beberapa bahan sayuran dan juga lauk yang berkualitas baik dan juga beberapa buah-buahan dan bumbu dapur, Dia sangat hafal dan tahu semua karena memang dia sejak kecil dididik untuk bisa melakukan segala aktivitas yang berkaitan dengan dapur. "Luar biasa Alisa Saya tidak menyangka kamu sangat cekatan dalam memilih bahan masakan dan keperluan dapur, ""Tentu saja Bu, karena dari kecil ibu saya selalu mengajarkan agar anak perempuannya bisa bermanfaat di dapur, "jawab Alisa dengan senyuman. "Saya jadi ingat dengan menantu
Nyonya Laura orang yang begitu sangat panik langsung hubungi putranya, untuk bisa datang pergi ke rumah sakit dia merasa bersalah sekali pada Alyssa karena ternyata makanan yang dimakan oleh Alisa ada seafoodnya, namun bagaimana bisa padahal dia memesan makanan yang tidak mengandung seafood. Sesampai di rumah sakit, Alisa langsung dirarikan untuk masuk ke ruang IGD dia mendapatkan pertolongan pertama di sana sedangkan Nyonya Laura masih mencoba untuk menunggu di luar. Tiba-tiba saja, di tengah kepanikan Nyonya Laura yang sedang berada di depan ruang IGD sosok pria bertubuh tinggi dan juga berparas tampan melihat ke arahnya yang tidak lain adalah Fahri, entah apa yang dia lakukan di rumah sakit ini tetapi dia sangat mengenal betul bagaimana keluarga Raka termasuk Nyonya Laura. Fahri berjalan menghampiri lorong rumah sakit, dan dia pun berada tepat di depan Nyonya Laura yang tengah tertunduk lemas di hadapan ruang IGD. "Ibu Laura, kenapa ibu bisa ada di rumah sakit ini? "Nyonya Lau