"Maaf ya Mas, aku benar-benar tidak sengaja aku tadi terkejut kenapa Mas Raka tiba-tiba ada di depan pintu toilet, "ucap Alisa dengan gugup. "Aku hanya khawatir, karena takut tadi kamu marah sama aku Soalnya aku lancang mengeluh wajah kamu dengan tisu, ""Tidak kok Mas, aku justru berterima kasih jadi lebih baik kita kembali saja ke meja makan, "Alisa dan juga Raka kembali kemeja makan mereka namun tiba-tiba saja suasana restoran begitu sangat romantis lantunan musik dan juga beberapa orang yang tengah berdansa membuat Alisa dan juga Raka hanya terdiam satu sama lain. "Kamu suka dansa Alisa? "Tanya Raka membuat Alisa gugup. "Dansa? aku tidak bisa Mas lebih baik kita lanjutkan makan saja, "Tiba-tiba saja Raka mengeluarkan tangannya di depan Alisa seolah memberikan kode bahwa dia ingin mengajak berdansa wanita berambut panjang dengan hidung mancungnya itu, Alisa bingung apa yang harus dia lakukan jangankan berdansa berhadapan dengan Raka saja sudah membuatnya gugup. "Ayolah berdan
"Ya sudah, kalau begitu besok kamu kenalkan Mama dengan sekretaris barumu itu dia Mama pastikan bahwa dia tidak seperti sekretaris kamu sebelumnya yaitu Rania,""Baik, Raka akan mengenalkan dia sama mama Tapi Raka minta sama mama jangan menanyakan hal yang aneh-aneh aku tidak mau jika nanti dia tidak nyaman dan mengundurkan diri dari kantor, "pinta Raka pada sang mama. "Kamu pikir Mama itu apa Raka, Mama bukan wanita jahat yang tiba-tiba saja membuat beberapa karyawanmu tidak betah di kantor selama ini Mama selalu memperlakukan karyawanmu dengan baik kan sama halnya Rania hanya saja dia selalu cari muka pada mama, "jawabnya nyonya Laura dengan wajah sinis ya. Sejak awal dia mengenal Rania nyonya Laura memang tidak suka dengan wanita itu Karena dia pikir Rania sama saja seperti wanita lainnya hanya menginginkan harta dan kehidupan mewah dalam keluarganya tersebut dia ingin hidup enak sebagai nyonya di rumah ini oleh sebab itu, nyonya Laura selalu tidak setuju jika Raka dekat dengan w
Rania pun merasa malu dengan jawaban nyonya Laura, rasanya dia semakin jauh untuk masuk dalam kehidupan keluarga dari kekasihnya itu karena dia tahu bahwa nyonya Laura sama sekali tidak pernah menyukai kehadiran dirinya. "Baik nyonya Laura maafkan saya karena saya terbiasa dengan sebutan itu ketika berkunjung ke rumah Anda, "jawab Rania dengan senyuman. "Saya dengar kamu sudah tidak lagi menjadi sekretaris putraku, itu artinya saya minta sama kamu jangan pernah lagi dekat dengan Raka Karena saya tidak suka dengan kamu Radia, "ucap nyonya Laura membuat Rania pun menahan tangisnya, bisa-bisanya wanita paruh baya itu memperlakukannya tidak baik di hadapan putranya sendiri."Mamah, aku minta sama Mama jangan pernah mengucapkan hal itu pada Rania, "seru Raka yang tentu saja tidak terima dengan perlakuan sang Mama pada Rania.Tiba-tiba saja Raka melihat Alisa yang baru keluar dari ruangan dengan spontan dia pun langsung memanggil Alisa dari kejauhan. "Alisa, ke sini sebentar, "panggil Ra
Ternyata, banyak sekali perubahan di kantor ini saya senang dengan Putraku Raka karena dia semakin bisa dewasa dalam menghadapi segala permasalahan yang ada di kantor, "ucap Nyonya Laura pada Alyssa."Ibu Laura harus percaya, kalau putramu memang memberikan yang terbaik untuk perusahaan ini, "jawab Alyssa dengan senyuman. "Kenapa perempuan kalau sedang berdua selalu saja bergosip? "Sahut Raka yang mengejutkan Nyonya Laura dan juga Alyssa. "Kamu ini mau tahu saja urusan tentang perempuan bagaimana dengan Rania apa dia tidak terima dengan apa yang diucapkan oleh Mama?" Tanya Nyonya Laura pada Putra semata wayangnya tersebut. "Apaan sih mah, jangan bahas tentang Rania dulu apa mama masih lama di sini biar aku minta sopir untuk antarkan Mama pulang, ""Tidak perlu, Mama ini bisa pulang sendiri, Soalnya mama mau pergi ke supermarket untuk belanja bulanan Mama mau sekali masak untuk kamu dan juga papa, ""Tante Laura juga suka masak? "Tanya Alisa pada wanita paruh baya itu. "Tentu saja
Alisa mengiyakan ajakan Nyonya Laura, ini salah satu cara agar dia bisa lebih dekat dengan Raka dan dengan mudah dia akan menghancurkan laki-laki itu meski memang dia sendiri tidak tahu bagaimana perasaannya, yang terpenting adalah dia bisa membalaskan dendamnya.Alisa dan juga Ibu Laura akhirnya sampai di sebuah supermarket dan dia dengan sikap membantu mertuanya itu untuk berbelanja segala kebutuhan nanti malam. Sesampai di supermarket, Alisa dengan sikap memilih beberapa bahan sayuran dan juga lauk yang berkualitas baik dan juga beberapa buah-buahan dan bumbu dapur, Dia sangat hafal dan tahu semua karena memang dia sejak kecil dididik untuk bisa melakukan segala aktivitas yang berkaitan dengan dapur. "Luar biasa Alisa Saya tidak menyangka kamu sangat cekatan dalam memilih bahan masakan dan keperluan dapur, ""Tentu saja Bu, karena dari kecil ibu saya selalu mengajarkan agar anak perempuannya bisa bermanfaat di dapur, "jawab Alisa dengan senyuman. "Saya jadi ingat dengan menantu
Nyonya Laura orang yang begitu sangat panik langsung hubungi putranya, untuk bisa datang pergi ke rumah sakit dia merasa bersalah sekali pada Alyssa karena ternyata makanan yang dimakan oleh Alisa ada seafoodnya, namun bagaimana bisa padahal dia memesan makanan yang tidak mengandung seafood. Sesampai di rumah sakit, Alisa langsung dirarikan untuk masuk ke ruang IGD dia mendapatkan pertolongan pertama di sana sedangkan Nyonya Laura masih mencoba untuk menunggu di luar. Tiba-tiba saja, di tengah kepanikan Nyonya Laura yang sedang berada di depan ruang IGD sosok pria bertubuh tinggi dan juga berparas tampan melihat ke arahnya yang tidak lain adalah Fahri, entah apa yang dia lakukan di rumah sakit ini tetapi dia sangat mengenal betul bagaimana keluarga Raka termasuk Nyonya Laura. Fahri berjalan menghampiri lorong rumah sakit, dan dia pun berada tepat di depan Nyonya Laura yang tengah tertunduk lemas di hadapan ruang IGD. "Ibu Laura, kenapa ibu bisa ada di rumah sakit ini? "Nyonya Lau
"Alisa, kamu itu karyawan di kantorku aku tidak mungkin membiarkan kamu sendirian di sini sama orang asing, "ucap tegas Raka yang menolak permintaan Alisa untuk meninggalkan dia bersama dengan Fahri, Raka tidak tahu bahwa sebenarnya mereka sudah saling dekat satu sama lain bahkan Fahri yang membuat Alisa bisa seperti ini. "Aku kenal sama Mas Fahri, aku juga seringkali komunikasi dengannya perihal soal bisnis jadi lebih baik Pak Raka pulang saja kasihan Ibu Laura, "jawab Alisa yang mencoba untuk menahan rasa sakit di wajahnya, karena sekujur tubuhnya memerah akibat dari alergi yang dia alami. "Alisa, Saya mau minta maaf sama kamu andai saja saya tidak mengajakmu untuk makan bersama mungkin semuanya tidak akan seperti ini, "ucap Nyonya Laura yang merasa bersalah dengan semua yang terjadi pada Alyssa. "Aku baik-baik saja Bu, Ibu Laura tenang saja tapi Maaf aku tidak bisa memenuhi undangan yang Ibu berikan dan aku minta sama Pak Raka untuk izin beberapa hari tidak masuk kerja dulu, ""
"aku tahu bagaimana sikap kamu Fahri, ciri Aku tidak akan membiarkan kamu untuk menjaga Alisa malam ini! "Jawab tegas Raka menatap Fahri dengan tajam."Raka Raka Kamu pikir aku itu bodoh kamu adalah laki-laki yang sangat jahat dan kejam kamu itu sudah menikah dengan pilihan orang tuamu tapi bisa-bisanya kamu selingkuh dengan Rania mantan calon istriku, "Papar Fahri pada Raka. "Itu semua karena kamu terlalu miskin untuk Rania kamu itu tidak pantas bersanding dengan siapapun kamu bahkan telah bersikap kasar padanya, ""Sepertinya memang Rania benar-benar membodohi kamu selama ini aku tahu kamu itu sangat kaya raya bahkan lebih kaya dari aku Raka, perusahaanmu di mana-mana Tapi satu hal yang kamu tidak punya sama sekali yaitu ketulusan! "Jawab Fahri dengan senyuman di hadapan Raka. Raka mengepal kedua tangannya, dia benar-benar tidak terima dengan apa yang diucapkan oleh Fahri dia pun tanpa sadar melepaskan satu pukulan di wajah Fahri hingga membuat laki-laki itu pun tersungkur jatuh k