Tiga hari berlalu, Raka akhirnya diizinkan untuk pulang dia bisa kembali aktivitas seperti biasa di kantor tetapi hari ini jauh lebih semangat karena dia akan bertemu dengan Alisa karyawan barunya entah apa yang dirasakan oleh Raka namun dia sendiri tidak sadar bahwa dia memang mulai memiliki kekaguman pada wanita itu. "Selamat pagi sayang akhirnya kamu bisa aktivitas lagi di kantor Aku sangat senang sekali, "ucap Rania menyambut sang kekasih yang baru saja tiba di kantornya. "Rania, aku minta kamu jangan memanggilku seperti itu apalagi ini lingkungan kantor jangan sampai ada gosip yang tidak-tidak tentang kita dan sampai ke telinga kedua orang tuaku, "Raut wajah Rania seketika berubah karena selalu itu yang diucapkan oleh Raka entah sebenarnya siapa yang menjadi wanita yang dicintai olehnya seperti seorang wanita simpanan yang sama sekali kehadirannya tidak dianggap oleh siapapun. "Selamat pagi Pak Raka, apa saya telat masuk kantor? "Sahut Alisa yang baru saja datang ke kantor, m
" Yasudah, kalau begitu kamu kembali ke ruanganmu saja, "ucap Raka."Wah, ada karyawan baru cantik banget namanya siapa Mbak? "Tanya seorang karyawan laki-laki yang tiba-tiba saja menghampiri Alisa. "Nama saya Alyssa, ""Namanya mirip sekali dengan istrinya pak Raka, tapi dia gendut dan juga jelek Tidak mungkin bisa secantik Mbak, "celoteh salah satu karyawan yang lain membuat Alisa pun terdiam. "Ada apa ini? Masih pagi kalian membuat keributan di kantor apa mau nanti pak Raka marah sama kita semua! "Sahut Rania yang tiba-tiba saja ada di ruangan itu. "Maaf Mbak, jangan lapar sama Pak Raka kami hanya sedang menggoda karyawan baru saja, "Rania menatap sinis ke arah Alisa, sejak dia ada di kantor itu semua orang selalu saja memperhatikan dirinya bahkan beberapa kali karyawan laki-laki mencoba untuk menggoda wanita itu terlebih Raka juga membuat dia semakin kesal karena mulai menaruh perhatian padanya. Meski hanya sekedar untuk berterima kasih namun tetap saja Rania tidak suka dengan
Seketika semua orang yang ada di tempat meeting tersebut memberikan tepuk tangan dan senyuman pada Alisa termasuk Fahri Ternyata wanita yang ada di hadapan yaitu benar-benar mengikuti semua arahan yang sudah dia berikan. "Luar biasa pak Raka, anda memiliki seorang staff yang sangat cantik dan juga pintar, aku yakin perusahaan ada akan menjadi perusahaan yang besar jika anda selalu mempertahankan karyawan seperti ini, "puji salah satu investor yang sedang ada di rapat tersebut. "Terima kasih banyak sebelumnya Pak, saya juga sangat bangga dengan Alisa, "ucap Raka yang tidak henti terus memandang Alisa.Tatapan sinis Rania tentu saja membuat ia semakin benci dengan Alisa, kenapa bisa dia mempelajari semua yang ada di perusahaan itu padahal dia baru saja datang ke perusahaan ini. "Baik teman-teman semuanya sepertinya kita tahu siapa yang akan memenangkan proyek ini tanpa perlu kita melihat presentasi yang lainnya saya lebih percaya dengan perusahaannya Pak Raka dan saya mau kamu Alisa
Berita tentang Alisa yang berhasil memenangkan proyek untuk perusahaan Raka tentu saja sudah diketahui oleh orang-orang kantor mereka semakin kagum selain kecantikan Alisa dia juga ternyata pintar. "Selamat ya Mbak Alisa, aku dengar Mbak berhasil mempresentasikan tentang perusahaan kita sehingga perusahaan kita mendapatkan proyek yang sangat besar, "puji salah satu resepsionis yang lulus sempat menghina Alisa, wanita itu yang pernah habis-habisan menghina dirinya namun kini semuanya berubah, dia justru dipuji oleh semua orang yang ada di kantor itu. "Terima kasih ya Mbak, tidak perlu memuji saya seperti itu ini hanya tugas saya sebagai karyawan di sini Saya juga tidak mau jika perusahaan ini terkena malu saat meeting tadi, "Jawab Alisa dengan senyuman."Mbak sama Pak Raka itu cocok loh, yang satu tampan yang satu lagi cantik belum lagi pak Raka juga bekerja keras dan dia juga sangat bertanggung jawab, "ucap karyawan itu kembali. "Kamu bisa saja," "Ada apa ini, kenapa semuanya berk
sudahlah Rania, aku minta kamu tolong mengerti tentang keadaanku sekarang Aku hanya ingin kedua orang tuaku percaya bahwa aku bisa mengurus perasaan ini dengan baik Setelah itu kita akan fokus dengan hubungan kita selanjutnya Antara Aku dan Alisa hidup tidak ada apa-apa, " Papar Raka meyakinkan sang kekasih, namun tetap saja dan dia tidak percaya dengan ucapan yang dilontarkan oleh laki-laki yang ada di hadapannya itu."Lalu kenapa kamu mengajak makan malam wanita itu hari ini? ""Itu sebagai tanda terima kasihku sama dia sama seperti karyawan yang lain kok kalau memang kamu mau ikut boleh saja, ""Hari ini aku ada urusan sayang, jadi aku tidak bisa ikut, "Jawab Rania. Setelah selesai semua pekerjaan kantor pun mencoba menunggu Alyssa di luar untunglah sang kekasih Rania sudah pulang terlebih dahulu tidak biasanya dia tidak mau ikut jika diajak oleh Raka apalagi kali ini Raka mengajak Alisa karyawan baru di kantornya. "Kamu sudah siap Alisa? ""Sudah Mas, penampilanku baik-baik saja
"Maafkan aku Alisa, Tidak seharusnya aku bercerita tentang kehidupan pribadiku seperti ini, "Ucap Raka."Mas Raka tenang saja, justru aku senang kalau Mas Raka mau bercerita banyak padaku itu artinya aku bisa menjadi teman yang baik," Tidak terasa Raka dan Alyssa sampai di restoran yang akan mereka tuju, restoran itu adalah restoran favorit Raka Alisa mengetahuinya itu dari ibu mertuanya, dia bilang Raka senang sekali datang ke restoran itu sejak kecil bahkan sampai ia dewasa namun ia tidak pernah mengajak Alisa mungkin karena dia malu jika harus bergandengan dengan wanita yang gendut dan jelek. Raka perlahan membukakan pintu untuk Alisa, membuat gadis itu pun langsung keluar dari dalam mobil dia benar-benar diperlakukan seperti seorang tuan putri walau memang hubungan mereka hanya sebatas teman kerja tetapi itu sudah membuat Alisa merasa dihargai sebagai seorang wanita.Nyatanya dunia tetap baik-baik saja jika kamu memang cantik mereka justru jahat ketika kamu tidak sesuai dengan a
"Maaf ya Mas, aku benar-benar tidak sengaja aku tadi terkejut kenapa Mas Raka tiba-tiba ada di depan pintu toilet, "ucap Alisa dengan gugup. "Aku hanya khawatir, karena takut tadi kamu marah sama aku Soalnya aku lancang mengeluh wajah kamu dengan tisu, ""Tidak kok Mas, aku justru berterima kasih jadi lebih baik kita kembali saja ke meja makan, "Alisa dan juga Raka kembali kemeja makan mereka namun tiba-tiba saja suasana restoran begitu sangat romantis lantunan musik dan juga beberapa orang yang tengah berdansa membuat Alisa dan juga Raka hanya terdiam satu sama lain. "Kamu suka dansa Alisa? "Tanya Raka membuat Alisa gugup. "Dansa? aku tidak bisa Mas lebih baik kita lanjutkan makan saja, "Tiba-tiba saja Raka mengeluarkan tangannya di depan Alisa seolah memberikan kode bahwa dia ingin mengajak berdansa wanita berambut panjang dengan hidung mancungnya itu, Alisa bingung apa yang harus dia lakukan jangankan berdansa berhadapan dengan Raka saja sudah membuatnya gugup. "Ayolah berdan
"Ya sudah, kalau begitu besok kamu kenalkan Mama dengan sekretaris barumu itu dia Mama pastikan bahwa dia tidak seperti sekretaris kamu sebelumnya yaitu Rania,""Baik, Raka akan mengenalkan dia sama mama Tapi Raka minta sama mama jangan menanyakan hal yang aneh-aneh aku tidak mau jika nanti dia tidak nyaman dan mengundurkan diri dari kantor, "pinta Raka pada sang mama. "Kamu pikir Mama itu apa Raka, Mama bukan wanita jahat yang tiba-tiba saja membuat beberapa karyawanmu tidak betah di kantor selama ini Mama selalu memperlakukan karyawanmu dengan baik kan sama halnya Rania hanya saja dia selalu cari muka pada mama, "jawabnya nyonya Laura dengan wajah sinis ya. Sejak awal dia mengenal Rania nyonya Laura memang tidak suka dengan wanita itu Karena dia pikir Rania sama saja seperti wanita lainnya hanya menginginkan harta dan kehidupan mewah dalam keluarganya tersebut dia ingin hidup enak sebagai nyonya di rumah ini oleh sebab itu, nyonya Laura selalu tidak setuju jika Raka dekat dengan w
Alisa langsung kembali ke dalam ruangannya, sama halnya dengan Raka iya sedikit merasa bersalah dengan sikapnya tadi, dia sendiri tidak tahu kenapa bisa dia segitu marah ketika Fahri memberikan hadiah pada Alisa padahal sudah jelas bahwa mereka sepasang kekasih. Alisa dan Raka mengerjakan tugas kantor masing-masing, namun tidak ada percakapan di antara mereka berdua. Dan tidak terasa waktu terus berlalu dan sampai akhirnya waktu jam pulang kantor pun tiba, Alisa sudah bersiap-siap dia memang ingin sekali segera mencari tempat tinggal baru karena dia tidak mau terus-menerus tinggal di hotel. "Alisa tunggu, "panggil Raka menghentikan langkah Alisa yang akan keluar dari ruangannya. "Ada apa lagi Pak? ""Hari ini kamu mau pergi ke mana? ""Itu bukan urusan Pak Raka lebih baik bapak urus aja calon istri bapak, ""Kamu masih marah denganku atas sikapku tadi? apa segitu pentingnya Fahri untuk kamu sampai kamu langsung Mencintainya, ""Maksud bapak apa sih? Bapak selalu saja ikut campur ur
"Kamu kenapa pergi ke taman dan tidak menyelesaikan pekerjaanmu tadi? "Tanya Raka membuat Alisa langsung menghapus air matanya. "Kenapa Pak Raka datang ke sini? ""Kamu belum jawab pertanyaanku Alisa, Kenapa kamu tiba-tiba pergi dan lari ke taman, ""Aku baik-baik saja lagi pula tidak pantas melihat kemesraan orang lain apalagi tuh adalah atasanku sendiri, ""Apa kamu cemburu dengan Rania? "Raka langsung menanyakan hal yang di luar dugaan Alyssa Kenapa bisa-bisanya laki-laki itu mengucapkan seperti itu apa mungkin selama ini Raka sudah tahu bahwa memang Alisa tidak suka dengan kehadiran Rania meskipun Raka memang tidak pernah mengetahui bahwa wanita yang ada di hadapannya itu adalah istrinya sendiri. "Kenapa aku harus cemburu? Pak Raka tahu kan bahwa aku sudah memiliki kekasih gitu Mas Fahri jadi tentu saja aku tidak perlu cemburu melihat kemesraan kalian lagi pula kalian memang sudah menjalin hubungan sejak lama kan, ""Apa kamu benar-benar mencintai Fahri atau memang ada alasan la
"Kalau begitu aku permisi ke dalam sebentar ya," ucap Raka dengan sikap dinginnya dia pun langsung masuk ke dalam kantor tersebut tanpa berbicara lagi pada Alisa. Alisa yang menatap Raka dari kejauhan Dia sedikit merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan namun dengan cara ini dia bisa mengambil hati Raka dan dia juga ingin tahu apa karena kamu lagi jatuh cinta padanya atau tidak. "Kenapa kamu diam? Kamu pasti merasa iba karena Raka langsung diam tadi kan? ""Tidak, aku masuk kantor dulu kamu tidak perlu jemput Mas, ""Aku juga ada urusan kerjaan sih, besok aku harus pergi ke luar kota selama satu minggu jadi aku minta sama kamu jangan bertindak yang aneh-aneh Alyssa dan aku sudah siapkan tempat tinggal kosan baru untuk kamu nanti aku akan kirimkan alamatnya, ""Ya sudah, kalau begitu Aku mengucapkan terima kasih banyak ya Mas, "ucap Alisa yang langsung masuk ke dalam kantor. Alisa menuju ruangannya yang memang satu ruangan dengan Raka, dia melihat laki-laki itu hanya terdiam dan
Alisa hanya terdiam, meskipun dia merasa malu dengan sikap yang dilakukan oleh Fahri bisa-bisanya laki-laki itu menggendong dirinya sampai di depan pintu kamar hotel. "Turunkan aku Mas, kamu itu benar-benar membuatku malu! "Sentak Alisa yang akhirnya membuat Fahri menurunkan wanita berambut panjang tersebut."Harusnya kamu banyak terima kasih sama aku kamu itu belum sembuh benar-benar Alisa makanya daripada kamu merepotkan aku terus jadi aku langsung gendong saja ke depan pintu kamar, "Jawab Fahri dengan ketus. "Kalau begitu mulai besok aku tidak akan menyusahkan Mas Fahri lagi! Aku akan mencari kosan sendiri dan aku tidak akan pernah meminta bantuan apapun lagi, "jawab tegas alisa yang langsung masuk ke dalam kamar hotelnya dan menutup pintu kamar hotel itu. "Dasar wanita keras kepala! Bisa-bisanya dia tidak mengucapkan terima kasih harusnya Aku tadi biarkan saja dia jatuh di lantai, "Setelah mengantarkan Alisa Fahri pun kembali ke kamar hotelnya dia memang sengaja menginap di ho
"mas, tunggu aku kamu kenapa bersikap seperti itu sih tadi seolah cemburu pada Alyssa dan juga Fahri? "Raka menghentikan langkahnya, dia memang tidak pantas bersikap seperti itu seolah menyimpan perasaan namun dia sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya dia rasakan, kenapa rasanya sakit sekali ketika Alisa mengatakan bahwa Fahri adalah kekasihnya padahal mereka baru saja bertemu dan seolah Raka hancur dengan kata-kata yang dia dengar sendiri dari mulut Alisa."Aku baik-baik saja, Aku hanya malu tadi bersikap kasar pada Fahri karena aku pikir dia bukan laki-laki yang baik, ""Biarkan saja mereka pacaran, memang pantas kok mereka disatukan, ""Kamu benar, aku akan fokus urus sidang perceraianku dengan Alyssa dan secepatnya kita akan menikah, "jawaban Raka tentu saja membuat Rania pun tersenyum sumringah, dia akhirnya bisa menjadi seorang istri Raka seutuhnya dan tidak ada lagi bayangan dengan istrinya yang gendut itu. Sepanjang perjalanan menuju ke kantor, maka tidak berhenti sama seka
Alyssa tersenyum, melihat tingkah laku Fahri yang memang terkadang lucu meski Dia sedikit cuek dan juga dingin tapi laki-laki itu yang sudah menyelamatkan hidupnya meski sampai detik ini, Alisa sendiri tidak tahu apa sebenarnya yang masih dirahasiakan oleh Fahri. "Kenapa kamu menatapku seperti itu? ""Tidak, Mas Fahri lucu sekali aku hanya membayangkan ketika nanti mas Fahri punya istri pasti istri mas Fahri tidak betah lama-lama sama laki-laki dingin seperti Mas Fahri, ""Aku juga yakin kalau Raka tahu siapa wanita yang ada di hadapan yaitu bisa jadi dia juga akan marah, "jawab ketus Fahri pada Alisa. Alisa langsung terdiam, Fahri pun merasa bersalah dengan candaannya mungkinkah wanita itu merasa sakit hati dengan apa yang dia ucapkan. "Kamu Kenapa diam saja? Aku kan hanya bercanda Alisa, ""Aku hanya bisa membayangkan Setelah semua dendamku terbalas Aku akan pergi meninggalkan Mas Raka, mungkinkah aku akan mendapatkan cinta sejati yang aku inginkan atau memang aku tidak pernah di
Tiba-tiba saja saat Raka ingin masuk ke dalam mobilnya Rania langsung menghampiri dirinya lagi-lagi wanita itu membuat Raka tidak nyaman, sejak kehadiran Alisa dia lebih banyak mengajukan Rania padahal tadinya Raka memang berniat untuk menikah dengan Rania. "Kamu mau ke mana Mas pagi-pagi sekali? ""Harusnya aku yang tanya sama kamu ngapain kamu datang ke sini? ""Aku itu kekasih kamu aku ke sini untuk nemuin kamu beberapa hari ini kamu selalu saja sibuk sendiri, ""Apa kamu tidak tahu bahwa Alyssa masuk rumah sakit Aku begitu sangat khawatir padanya Rania dia itu sekretaris baruku aku bertanggung jawab penuh sama dia apalagi kejadian ini semua terjadi saat dia bersama dengan Mama, ""Lagi-lagi kamu selalu saja memikirkan wanita itu! Aku curiga jangan-jangan kamu menaruh perasaan padanya, ""Cukup! Jangan berpikir yang aneh-aneh tentang Alisa Aku tahu kamu pasti sangat cemburu padanya tapi kamu tenang Aku tuh selalu ada untuk kamu Rania, ""Kamu pikir aku tidak tahu Mas, kamu sekaran
Terima kasih banyak ya Mas, mas Fahri mau mencarikan aku makan malam hari ini meskipun memang harus bertengkar dengan mas Raka," "Tidak masalah, justru aku makin bahagia karena melihat Raka yang mulai jatuh cinta denganmu dan dia tidak tahu bahwa wanita yang ada di hadapannya itu adalah istri yang sudah disia-siakan, ""Tapi mas, bolehkah aku menanyakan sesuatu sama Mas Fahri? ""Boleh, apa yang kamu mau tanyakan padaku? ""Mas Fahri bilang dulu Mas Raka yang sudah membuat hidup adik Mas Fahri hancur hingga ia bunuh diri tapi kenapa mas Fahri juga waktu itu bilang karena Mas Raka merebut Rania Jadi sebenarnya alasan Mas Fahri untuk balas dendam pada mas Raka itu apa? ""Ada banyak hal yang tidak bisa aku ceritakan sama kamu Alyssa, yang terpenting musuh kita itu sama dan kamu serta Aku hanya ingin hidup Raka itu hancur terlebih juga Rania kan karena dia adalah selingkuhan dari suamimu! "Jawab tegas Fahri.Entah kenapa Alisa begitu sangat curiga dengan sikap Fahri, dia seperti menyemb
"aku tahu bagaimana sikap kamu Fahri, ciri Aku tidak akan membiarkan kamu untuk menjaga Alisa malam ini! "Jawab tegas Raka menatap Fahri dengan tajam."Raka Raka Kamu pikir aku itu bodoh kamu adalah laki-laki yang sangat jahat dan kejam kamu itu sudah menikah dengan pilihan orang tuamu tapi bisa-bisanya kamu selingkuh dengan Rania mantan calon istriku, "Papar Fahri pada Raka. "Itu semua karena kamu terlalu miskin untuk Rania kamu itu tidak pantas bersanding dengan siapapun kamu bahkan telah bersikap kasar padanya, ""Sepertinya memang Rania benar-benar membodohi kamu selama ini aku tahu kamu itu sangat kaya raya bahkan lebih kaya dari aku Raka, perusahaanmu di mana-mana Tapi satu hal yang kamu tidak punya sama sekali yaitu ketulusan! "Jawab Fahri dengan senyuman di hadapan Raka. Raka mengepal kedua tangannya, dia benar-benar tidak terima dengan apa yang diucapkan oleh Fahri dia pun tanpa sadar melepaskan satu pukulan di wajah Fahri hingga membuat laki-laki itu pun tersungkur jatuh k