Share

323. William, Iblisnya Telah Bangkit

Author: Almiftiafay
last update Huling Na-update: 2025-03-14 22:16:37
Ganata tertatih bangkit, tapi sebelum ia sempat benar-benar menegakkan tubuhnya, ia kembali terpelanting sebab William telah lebih dulu menggunakan kakinya untuk membuat pria itu sekali lagi merasakan kesakitan di perutnya.

"AAKKH!" Ia merintih seraya menekuk tubuhnya, memegangi perutnya dan meringis menahan sakit.

"Bicara lagi!" tantang William masih belum puas. "Coba bicara kalau kamu menyesal hari itu tidak sekalian membunuh Leonora! Akan aku buat mulutmu itu tidak bisa bicara lagi, Ganata!"

BUGH!

Kepalan tangan William menghantam rahang sebelah kanannya dengan ringan, tapi bagi pria itu sangat mematikan.

Seolah lidahnya hampir bergeser kala rahang dan giginya bertabrakan sehingga darah tersembur saat ia jatuh ke jalan.

"Yang kamu lakukan pada Nyonya Agatha hari itu telah membuat keluarga Roseanne memelihara pengkhianat lebih dari dua puluh empat tahun," ucap William seraya melangkah pada Ganata yang ada di jalan dan menyeret tubuhnya ke belakang.

"Dengan apa yang telah dijan
Almiftiafay

tadinya mau up 1 aja, tapi sekarang aja yg 1 lagi wkwkwk, sampai jumpa besok lagi ya akak semuanya 🌝🪄

| 15
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Eva
1 keluarga yang harmonis bukan? Mereka akan bersama sama menghabiskan sisa hidup di penjara, keluarga yang sangat sempurna, ternyata gen yang diturunkan berhasil
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Memang tmptmu adlh penjara membusuk di dlm sana sampe mampus,.. pp Alaric debst w/Quist brothers n aspri yg sllu loyal krja kalian bkin trpukau
goodnovel comment avatar
zurnita zurnita
waaahhh , keluar juga yah , emosi nya papa keno
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    324. Di Jalan Lengang Yang Diblokade

    Petugas polisi yang datang mengepung tempat itu membuat Alaric mundur semakin jauh, menarik lengan William yang memang berdiri di sampingnya. Mengantisipasi agar Ganata yang sedang ada di posisi tersudut ini tidak melakukan sesuatu yang buruk semisal menyerang mereka berdua. Maka mereka segera melangkah untuk mundur. Giff, Jovan dan Niel—yang sudah keluar dari truk—berdiri seraya mengangkat tangan mereka. Begitu juga Zain yang berdiri di samping Nicholas. Saat Alaric mendorong napasnya penuh kebencian, William adalah orang yang tidak peduli dengan peringatan itu. Ia tak mengangkat tangannya. Matanya yang kelam menerpa Ganata, dagunya terangkat menantang. Seandainya sekarang tidak ada polisi, pasti ia pasti akan menendang pria itu sekali lagi. “Jangan bergerak!” peringat petugas polisi yang mendekat pada Ganata yang tengah berlutut dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Tangan itu lalu diraih. Ia ditempatkan membelakangi petugas dan kedua tangannya diborgol. Ia diseret p

    Huling Na-update : 2025-03-15
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    325. Frustrasi Yang Menyenangkan

    Lilia yang berada dalam lelapnya merasakan seseorang menyentuh tangannya, tubuhnya pun tertarik ke depan. Saat ia membuka matanya dan perlahan mendapatkan kembali kesadarannya, ia menjumpai senyum manis William yang menyeruak di hadapannya. “Kamu sudah pulang?” tanyanya dengan suara yang sedikit serak, namun sangat seksi di telinga William. “Iya, baru saja,” jawab prianya itu. “Kamu marah padaku, hm?” “Tidak. Kenapa aku harus marah padamu?” tanyanya balik. “Karena aku pulang sedikit terlambat. Maaf ya?” Lilia menggeleng, “Aku tidak marah. Sepertinya karena terlalu senang menonton drama jadi aku mengantuk dan tertidur. Maaf tidak menunggumu pulang dan malah tidur duluan.” Lilia menyentuh garis dagu William yang masih menyunggingkan senyumnya. Sebuah hal yang membuat Lilia diliputi oleh tanya. “Kenapa kamu tersenyum seperti itu, Tuan William?” “Aku hanya berpikir sepertinya yang kita lakukan itu sangat manis,” jawabnya. “Kamu merasa bersalah karena tidak menungguku pula

    Huling Na-update : 2025-03-15
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    326. Sekali Lagi Ya?

    Menit demi menit berlalu hingga hasrat yang membakar mereka itu tuntas. Tidak ada yang bicara setelah pergumulan yang panjang itu usai, Lilia meringkuk di dada William, mendengar detak-detak di dada prianya itu yang belum sepenuhnya kembali pada rima. Belaian di kepalanya membuat Lilia merasa nyaman. Kehangatannya bertambah setelah William menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka setelah peluh itu mereda. "Kamu mau tidur sekarang?" tanya William setelah memberi kecupan di keningnya. "Nanti dulu," jawabnya. "Kamu tidurlah kalau mengantuk." "Nanti dulu juga. Aku bawakan roti bakar pesanan Keano tadi, tapi dia sudah tidur." "Besok akan aku masukkan ke microwave sebentar sebelum dia makan," tanggap Lilia tak keberatan. Mereka kembali terdiam, ia merapatkan kedua tangan kecilnya pada William yang masih memeluknya tanpa bergerak. Saat-saat seperti inilah yang disukai oleh Lilia. Saat mereka sadar memiliki satu sama lain dan merasa damai hanya dengan saling memeluk dan di

    Huling Na-update : 2025-03-16
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    327. Detak Jantungnya Berhenti

    Dengan segera Gretha dibawa meninggalkan sel-nya. Ia dilarikan ke klinik tetapi mereka mengatakan sesuatu yang membuat Gretha merasa dunianya berakhir saat itu juga. “Detak jantung bayinya terdengar sangat lemah, dia tidak bisa ditangani di sini. Tolong segera dibawa ke rumah sakit.” Dengan air mata yang berlinangan dan menahan kesakitan yang mencengkeram perut bagian bawahnya dengan erat, Gretha dirujuk ke rumah sakit. Napasnya berulang kali tersengal setibanya ia di sana. Ia dibawa masuk ke dalam ruang penanganan oleh beberapa perawat dan dokter yang memeriksa kondisinya. “Berapa lama bayinya tidak merasakan pergerakan, Bu?” tanya seorang dokter spesialis kandungan yang meletakkan transducer di perutnya dalam proses USG. “Sejak ... kemarin, Dokter,” jawabnya dengan gugup. “Saya mendengar keterangan dari petugas yang mengantar Anda ke sini tadi kalau detak jantung bayinya sangat lemah saat melakukan pemeriksaan di klinik. Dan sekarang jantung bayi Anda sudah tidak lagi ter

    Huling Na-update : 2025-03-16
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    328. Jangan Menyalahkan Orang Lain!

    Nada bicara Lilia tidak meninggi atau berubah. Tapi sepertinya itu cukup untuk membuat Gretha terguncang gugup. Ia yang duduk di atas ranjang memandang Lilia dengan matanya yang berair. Manik mereka bertemu pandang di udara, menjadi pelengkap keheningan setelah tanya dari Lilia usai. Lebih dari enam puluh detik berlalu hingga kebekuan yang membelenggu mereka itu sirna. "Lilia," sebut Gretha akhirnya. "Kamu tega mengatakan hal seperti itu pada aku yang jelas-jelas sedang menderita begini?" Lilia memperdengarkan tawa lirihnya, ia selangkah maju mensejajari William. Sedang Giff lewat isyarat tangannya seolah mengatakan agar Lilia cukup sampai di sana saja. "Aku sudah menahan diri selama ini, Gretha," balas Lilia dengan suara yang serak. Ia memejamkan matanya sejenak sebelum kembali menerpa wanita itu. "Aku mengatakan hal itu karena sepertinya kamu tidak mau menyadari kesalahanmu. Aku datang ke sini karena berpikir kamu berubah dan menyesali semua yang kamu lakukan tapi ternyata tid

    Huling Na-update : 2025-03-17
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    329. Seandainya—Tetapi Sudah Terlambat

    Dari tempat ia duduk, Gretha menyaksikan kepergian Lilia yang diikuti oleh William serta Giff. Berapa kali pun panggilannya menyerukan nama Lilia, gadis itu tidak mau berhenti atau sekadar menoleh. Lilia berlalu setelah mengutarakan isi hatinya yang barangkali selama ini hanya ia simpan tanpa ia ceritakan pada orang lain agar dapat menjual kesedihan untuk meminta simpati dari mereka. Lilia selalu menjadi Lilia yang tangguh. Sejak dulu, dengan mata kepalanya sendiri Gretha menyaksikan gadis itu kuat. Seberapa banyak hinaan yang ia terima, Lilia seakan tak tergoyahkan. Setelah semua waktu yang panjang dan penderitaan yang tak ada habisnya itu ... Lilia Zamora telah menemukan siapa dirinya, haknya, keberanian yang selama ini tertutup kabut tebal dan melawan hingga suaranya yang manis itu mengguncang hati Gretha. ‘Dia sangat cantik,’ gumamnya dalam hati. Ia hendak menepisnya. Tetapi bagaimana bisa hal itu ia lakukan ketika semua kenyataan terpampang di hadapan matanya? Lilia memang

    Huling Na-update : 2025-03-17
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    330. Apa Yang Akan Terjadi?

    Sejak kembali dari rumah sakit untuk melihat keadaan Gretha tadi siang, William melihat Lilia yang lebih banyak diamnya. Hampir seharian ia hanya terus berada di dalam kamar, bermain dengan Keano di dalam sana atau sekadar menunggui bocah kecil itu mewarnai dan menata puzzle. William tak ingin mengganggunya dulu. Memutuskan untuk memberi Lilia ruang tenang sebab ia tahu seperti apa gejolak dalam hatinya yang tadi meluap-luap untuk Gretha. Malam ini, istrinya itu dijumpainya ada di dalam kamar Keano, duduk di atas ranjang mengusap rambut hitam anak lelakinya yang mulai terlelap di bawah selimutnya yang hangat. "Kamu tidak akan istirahat juga?" tanya William saat tiba di sebelahnya dan menunduk untuk berbisik di telinga Lilia. Lilia tak serta merta menjawabnya, ia lebih dulu menoleh pada Keano yang matanya terpejam kemudian memandang William. "Iya aku akan keluar sekarang." Lilia membiarkan William untuk mencium Keano lebih dulu kemudian mereka keluar dari sana setelah menutup pin

    Huling Na-update : 2025-03-18
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    331. Sesuatu Yang Terjadi Di Atas Meja

    Pagi hari ini, Lilia turun dari lantai dua dengan sedikit terlambat. Bukan tanpa alasan, itu karena ia harus melakukan sesuatu terlebih dahulu untuk menutupi luka kemerahan di lehernya akibat ‘gigitan’ William yang sedikit ganas tadi malam. Ia harus mengenakan dress yang kerahnya tinggi sehingga bisa menutupi lehernya—hingga ke dagu jika perlu. “Selamat pagi,” sapa beberapa orang pelayan yang kebetulan berpapasan dengannya saat ia tiba di undakan tangga terakhirnya. “Selamat pagi,” balas Lilia, tersenyum pada mereka yang membawa keranjang bunga yang baru dipetik. Ia melanjutkan langkahnya dengan sedikit berlari untuk menuju ke ruang makan karena tadi Agni memberi tahunya bahwa William dan Keano sudah berada di sana. “Selamat pagi, Sayang,” ucap Lilia pada Keano yang tersenyum seraya melambaikan tangannya. “Selamat pagi, Mama.” Lilia lalu duduk di samping Keano, tak lupa menunjukkan senyumnya juga pada William yang ada di seberang meja dan salah satu alisnya terangkat penuh kea

    Huling Na-update : 2025-03-19

Pinakabagong kabanata

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    373. Rahang Tuna

    "Hm ... tidak malam ini juga," balas Lilia singkat yang percayalah itu membuat William dilanda kelegaan yang besar.Bukan karena ia tak suka Lilia meminta sesuatu darinya. Hanya saja ... ia telah dibuat habis akal lebih dulu mendengar permintaannya yang mendadak dan tidak ia antisipasi.Padahal Tuan Alaric, ayah mertuanya itu sudah pernah mengatakan bahwa nanti William harus siaga dengan permintaan dadakan istri yang hamil di tengah malam.Saat itu ia pun bingung dan bertanya kenapa memangnya? Karena saat ia menikah dengan Ivana dulu, tidak ada sesuatu yang mencolok.Tapi sekarang, William sudah mendapatkan jawabannya. Contoh nyatanya ada di depan mata.Ia mendorong napasnya, salah satu lengannya merangkul Lilia seraya mengecup pipinya. "Baiklah ... aku akan carikan restoran yang menyediakan menu itu nanti, tapi sekarang kamu tidur lagi, bagaimana?"Lilia mengangguk memberi persetujuan. "Iya.""Selain makan itu, sekarang kamu mau makan apa?""Hanya itu saja yang aku pikirkan dari tad

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    372. Dari Asing Menjadi Cerita Yang Manis

    Lilia dan William masih bersembunyi hingga Nicholas dan Selina pergi dari sana.Lilia turut senang karena saat semua luka dan kesalahpahaman perlahan teruraikan, satu demi satu dari mereka mendapatkan kebahagiaan."Apakah pernikahan akan dilakukan dalam waktu dekat kalau begini caranya?" tanya Lilia setelah dua orang yang mereka awasi tadi benar-benar telah pergi dari sana."Kalau memang niat, tidak perlu mengulurnya, 'kan?" balas William sembari mengusap puncak kepala Lilia."Tapi aku penasaran bagaimana cara Kak Nicholas bertemu dengan Selina sebenarnya? Dari tidak sengaja menjadi takdir?"Belum sempat William menjawab, mereka dikejutkan oleh suara yang datang dari sebelah kanan Lilia.Jovan, entah sejak kapan tangan kanan Nicholas itu ada di sini, tapi kehadirannya membuat mereka berdua terkejut."Itu dimulai dari Tuan Nicholas yang datang ke rumah sakit untuk periksa mata dan tidak sengaja terlihat sebuah peristiwa dengan Dokter Selina, Nona Lilia," katanya."Peristiwa apa?" tanya

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    371. Teman, Atau Teman Hidup?

    Karena tak ingin keberadaan Lilia dan William terlihat, maka mereka berdua menyisih, menyembunyikan diri di belakang pohon besar yang ada di tengah taman rumah sakit."Apa itu yang kapan hari dibilang oleh Pak Jovan sebagai dokter anak yang dekat dengan Kak Nicholas?" tanya Lilia lirih, menoleh pada William yang berdiri di belakangnya, turut menyembunyikan diri meski Lilia tak yakin mereka tak akan ketahuan."Kenapa dengan wajahmu?" tanya Lilia sekali lagi, jari telunjuknya bergerak di depan wajah William dan ditanggapi bingung oleh si pemilik wajah."Apanya, Sayang?" tanya William balik."Kamu terlihat keberatan. Kamu tidak suka aku memintamu bersembunyi di sini?"Mata William mengerjap lebih dari satu kali, "Keberatan bagaimana?""Wajahmu terlihat kesal, kamu kesal padaku karena aku memintamu untuk bersembunyi? Aku memintamu melakukan hal yang sulit memangnya? Atau kamu menganggap aku kekanakan?"Cecaran pertanyaan dari Lilia membuat sepasang mata William terpejam pasrah."Lihat itu

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    370. Menjadi Satu Bagian, Satu Keluarga

    “Aku tidak bisa melakukan itu begitu saja,” jawan William dengan cepat, seolah memang ia telah siap dengan jawaban tersebut. “Butuh waktu bertahun-tahun sejak kematian Madeline sampai Mama dan Papa mengatakan bahwa kalian bersalah karena telah menyia-nyiakannya. Aku bahkan harus menyalah pahami Nicholas melakukan sesuatu yang buruk padahal Madeline lah yang lelah dengan semua ketidak adilan yang terjadi untuknya.” Lilia meredakan detak jantungnya bertubi-tubi lebih cepat. Matanya perih memandang William dan netra kelamnya yang tampak menanggung kesakitan. Suara gemetarnya mengatakan segalanya, tentang kekecewaan, dan juga keretakan yang bertahun-tahun ada di bahunya. “Aku mungkin memaafkan kalian, tapi nanti ....” imbuh William setelah hening merengkuh mereka lebih dari enam puluh detik lamanya. “Biar aku lihat seperti apa kesungguhan Mama dan Papa dalam mencintai keluargaku, istriku, anak-anakku. Terhadap Nicholas pun juga begitu. Bukan hanya Madeline yang kalian buat menderita, t

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    369. Kesempatan Ke Dua

    Lilia tak begitu saja menjawabnya. Ia memandang Nyonya Donna yang menunduk dengan meremas jari-jarinya yang ada di atas paha, begitu juga dengan Tuan Adam yang menghela dalam napasnya. Terlihat sangat jelas sesal yang terukir dari caranya mengatakan, ‘Maafkan kami, Lilia ....’ Tuan Adam tak seperti sang istri yang lebih emosional dengan menunjukkan gestur akan sebuah sesal. Beliau tersenyum, maniknya menerpa Lilia degan bibirnya yang tersenyum. Tapi meski tak mengatakan apapun, Lilia tahu Tuan Adam sama menyesalnya. Sejak dulu Lilia tahu bahwa Tuan Adam memang cenderung pendiam dan lebih sering mengalah. Hingga hari ini pun ... sikap itu masih melekat di sana. Sebuah dinamika keluarga yang sering dijumpai oleh Lilia. “Kami tahu kamu tidak akan begtu saja mau memaafkan kami,” ucap kembali Nyonya Donna. “Kami juga memaklumi akan hal itu, Lilia. Tapi mungkin ... kamu bisa memberi sedikit harapan bahwa rasa bersalah kami ini akan bisa mendapat pemutihan nanti, meski membutuhkan waktu l

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    368. Sadar Ia Hanya Menantu Yang Tak Pernah Mendapat Restu

    Agni benar saat mengatakan bahwa itu akan menjadi obat pelipur lara bagi Lilia, William dan juga Keano. Mereka berbahagia, melewati masa pemulihan Lilia dengan berharap bahwa bayi kembar dalam kandungannya itu tumbuh dengan baik, menjadi anak yang juga baik dan lembut hatinya—setidaknya begitu yang dikatakan oleh Keano berulang kali. Bocah kecil itu teramat senang saat tahu ia akan memiliki adik kembar laki-laki dan perempuan, senang tak kepalang. 'Mama, Keano sudah mengatakan pada Jayce dan Jasenna kalau Keano akan punya adik kembar laki-laki dan perempuan, mereka bilang nanti kalau adik lahir akan datang, apakah boleh, Mama?' Celotehannya menghidupkan satu hari Lilia yang terasa membosankan di rumah sakit. Dan jika Lilia tak kunjung menjawab dengan mengatakan, 'Boleh, Sayangku ....' maka Keano masih akan antusias menunggunya, menatapnya dengan mata berbinar. Kabar dirinya yang hamil kembar sepasang itu telah sampai pada Tuan Alaric yang datang memberinya selamat. Pada ibunya y

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    367. Obat Pelipur Lara

    "Sudah, semuanya sudah berakhir, tidak ada lagi yang akan menyakiti kamu, menyakiti anak-anak kita, maaf untuk semua kelalaiannya ...." William menunjukkan senyumnya, merekah tapi di mata Lilia penuh rasa kecewa. Mungkin prianya itu merasa bersalah karena telah membiarkan Lilia diculik dan berakhir seperti ini. "Kamu juga tidak bersalah," balas Lilia sembari mengusap dagu William, pada sudut bibirnya, pada tegasnya rahang pria miliknya ini. "Kamu sudah menjagaku sebaik mungkin, tapi si jahat itu memang sedang memiliki kesempatan dan membuat semuanya jadi seperti ini." "Terima kasih untuk pengertianmu, Lilia." William menggapai bibir Lilia dengan lembut, tak ingin memberikan pagutan, sebatas kecupan beberapa detik seolah sedang meyakinkannya bahwa semuanya telah baik-baik saja. Saat William menarik wajahnya, ia menghela dalam napasnya sebelum berujar, "Aku harap setelah peristiwa ini kamu tidak semakin terpuruk dalam trauma itu," resahnya sendu. "Aku pikir tidak, William,"

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    366. Bangun Dari Antara Hidup Dan Mati

    Setelah merasa terombang-ambing di tengah laut yang sunyi dan tanpa tepian serta dirundung kesendirian dalam waktu yang ia kira berlalu lebih dari satu dasawarsa, Lilia akhirnya bisa melihat dunia yang sebenarnya. Langit-langit kamar asing yang lalu disadarinya sebagai langit-langit ruang rawat tempat ia berbaring, aroma obat-obatan yang menyentuh indera pembaunya, serta hangatnya tangan seorang pria yang ia rindukan, William. Mengerjapkan matanya dengan pelan, Lilia ingat apa yang telah membuatnya berbaring di sini dengan selang infus yang tergantung di lengan kirinya. Tak lain karena ia nyaris saja mati di tangan mantan ayah angkatnya yang kejam. Rasa sesak saat jemari tangan pria itu mencekik lehernya dan membuat napasnya terputus seperti masih tersisa di sana, memberinya sensasi aneh yang membuat Lilia ketakutan bahwa peristiwa itu akan berulang. Ah ... begitukah rasanya ada di ambang batas hidup dan mati? Gelap dingin dan menakutkan? Seperti itu jugakah alam bawah sadar yang

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    365. Akhir Sebuah Kejahatan

    Pemantik yang dibawa oleh Niel itu mengeluarkan api, menyala di hadapan Arya yang wajahnya pias. Saat pria itu berpikir bahwa Niel benar akan membakarnya, dugaannya salah. Pemuda itu justru menariknya kembali. Ia memang membakar sesuatu, tapi bukan dirinya. Melainkan rokok yang terselip di antara jari tengah dan jari telunjuknya, lalu menyesapnya. Aksi itu membuat tawa Zain terdengar, begitu juga dengan Alaric yang lebih patut disebut sebagai 'mencemoohnya'. "Lihat, bukankah dia sangat bodoh?" tanya Niel, asap mengepul keluar dari bibirnya saat ia menunjuk pada Arya. "Dia benar-benar berpikir kalau yang aku tuangkan ke tubuhnya itu adalah bahan bakar." Dagunya mengedik pada Arya yang berekspresi penuh kebingungan. Pria itu mengendus tubuhnya sendiri, bahu kanan dan kirinya, pada tangan dan juga sekitarnya yang tak mengeluarkan aroma apapun selayaknya aroma bahan bakar. Yang disiramkan oleh Niel itu bukanlah bensin atau sesuatu sejenisnya, tapi air minum. Di saat seperti ini, si

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status