Share

221. Tak Semua Yang Hancur Itu Terlihat

Author: Almiftiafay
last update Last Updated: 2025-02-08 13:50:50
Lilia membeku hingga tanpa sadar payung yang ada di tangannya jatuh ke tepi jalan.

Dinginnya gerimis yang menerpa kepalanya itu seperti tak dirasanya.

"Apa maksudnya ini?" tanya Lilia seorang diri. "Gretha hamil? Dan mereka bilang ... itu adalah tanggung jawab William?"

Di hari seharusnya ia bertemu dengan William ia malah mendapat berita seperti ini?

Tubuhnya meremang saat Lilia membaca isi berita tersebut yang mengatakan sesuatu seperti … William mengusir Gretha yang tengah hamil agar pergi meninggalkan lobi miliknya.

[Dalam keadaan hamil besar, ia diusir pergi dan tak diizinkan masuk. Saksi di lokasi mengatakan bahwa William menyebut bahwa anak yang dikandungnya itu bukanlah anaknya. Sampai berita ini meluas, rekan media masih melakukan penelusuran kebenaran terhadap skandal tersebut.]

Hatinya terasa sangat sakit … Lilia menghela napasnya yang terasa sangat sesak.

“Kenapa aku tidak pernah diberi tahu soal ini?” tanya Lilia seorang diri.

Bibirnya gemetar saat ia menunduk untu
Almiftiafay

KEANOOOOO 💔💔💔💔 udah 3 bab, apakah masih mau lagi ☺️ Atau kita berhenti dengan air mata ini? 🥹

| 28
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
peluk keano juga. bocil yg sayang dan perhatian sama mama lilia
goodnovel comment avatar
Rennilianita Rusli
lambat kali alur crt novel ini ya..
goodnovel comment avatar
indina
toloooonggg ini di tambah lagi up nya kak author
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    222. Dia Tidak Pantas Menyakitimu

    “Keano ….” Lilia memanggilnya dengan suara yang terasa serak. “Keano sudah membuat Mama terharu, terima kasih sudah peduli.” Lilia memeluk Keano saat itu juga. “Terima kasih,” bisiknya. “Terima kasih Keano sudah menghibur Mama dengan kalimat yang hangat, Sayang ….” “Sama-sama, Mama,” jawab bocah kecil itu. Saat Lilia menarik dirinya dari Keano, jari kecil Keano kembali menghapus air mata yang meleleh di pipi Lilia. “Jadi kenapa Mama bersedih?” tanyanya, kembali memperdengarkan suara manisnya. “Tadi Keano dengar Oma telepon Opa dan bilang kalau Mama ada di dalam kamar terus, makanya Keano ke sini.” “Ada sedikit masalah,” aku Lilia. “Tapi Keano tidak perlu khawatir karena nanti semuanya pasti akan membaik.” “Sungguh?” Lilia menganggukkan kepalanya dengan penuh keyakinan, “Iya, sungguh, Sayang ….” “Keano tidak mau kalau Mama bersedih. Keano sudah melihat Mama Iva sering bersedih dulu, jadi Keano tidak mau melihat Mama bersedih juga.” “Baik, Mama tidak akan bersedih,” tanggap Lili

    Last Updated : 2025-02-09
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    223. Pembuat Skandal Liar

    “Papa menduga Gretha mendengar percakapan Papa dengan Zain,” imbuh Tuan Alaric saat Lilia menegang di tempat ia duduk. “Papa berfirasat buruk sehingga pergi ke vila itu dan menemukan kamu serta Keano ada di pinggir jalan dalam keadaan yang menyedihkan. Papa dan Zain menduga bahwa Gretha meminta seseorang untuk membakar vila itu.” Lilia tidak pernah mendengar hal itu sebelumnya. Satu-satunya hal yang ia ingat dengan jelas itu adalah saat ia terbangun di rumah sakit dan bertanya pada Tuan Alaric tentang apa yang terjadi padanya sehingga ia berada di sana tetapi ayahnya itu mengatakan bahwa—untuk saat itu—Lilia tidak perlu tahu. Sepertinya Lilia akan menemui kebenarannya sekarang …. “Karena Dokter mengatakan kehilangan ingatanmu akibat cedera serta bisa juga dipicu trauma akibat peristiwa kebakaran itu, maka Papa memutuskan untuk tidak mengatakannya. Apalagi soal kehamilan Gretha itu.” Tuan Alaric mencondongkan tubuhnya ke depan. Ia tersenyum pada Lilia yang kedua tangannya meraih can

    Last Updated : 2025-02-09
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    224. Cinta Dan Luka Samar Bedanya

    Benar … Gretha sendiri lah yang menyebarkan berita tentang dirinya itu. Bahwa setelah ia bertemu dengan Henry malam itu, ia menghubungi pria itu kembali saat sudah tiba di rumah. ‘Ini adalah permintaanku yang terakhir padamu, Henry.’ Gretha ingat ia mengatakan itu pada Henry. ‘Aku ingin kamu besok datang ke Velox dan memotret apapun yang akan aku lakukan pada William.’ Henry yang bodoh—pikir Gretha—dan terbutakan oleh cintanya tentu saja menyanggupi apa yang ia minta. Maka keesokan paginya, Gretha datang ke Velox dan memeluk William di lobi. Tapi hal itu gagal ia lakukan gara-gara si tangan kanan William bernama Giff yang siaga. Reflek pemuda itu ia rasa lebih cekatan dari kecepatan cahaya dan berhasil menepisnya. Namun Gretha tak menyangka bahwa foto yang didapatkan oleh Henry saat memotretnya dari kejauhan itu justru memberi hasil yang lebih baik—jauh lebih baik daripada yang ia harapkan. Giff yang menepis dirinya dan William yang tampak tak peduli dengan keberadaannya itu t

    Last Updated : 2025-02-09
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    225. Di Tempat Kecil Itu Kita Bertemu

    Lilia terjaga begitu mendengar panggilan William. Ia menunduk dan membalas sapaan itu dengan mengatakan, “Selamat pagi.” “Selamat pagi, Lilia,” balasnya. “Duduklah.” Mereka kemudian duduk di tempat di mana di atas meja itu ada satu buket bunga mawar merah berukuran besar. “Kamu mau memesan apa?” tanya William setelah mereka berhadapan dengan dipisahkan oleh meja bundar. “Apa saja yang Anda pesan,” balas Lilia, sekilas mencuri pandang pada William yang samar menganggukkan kepalanya. “Apa Anda datang sendiri, biasanya Anda bersama dengan Pak Giff.” “Iya,” jawab William atas tanya Lilia. “Aku datang sendiri. Tadi Giff mengatakan padaku kalau dia bisa mengantarku tapi aku ingin pergi menemuimu sendiri.” Lilia turut mengangguk sebagai isyarat bahwa ia memahami ucapannya. “Maaf sudah memaksamu ke sini, Lilia.” “Tidak apa-apa, jadi apa yang ingin Anda katakan?” “Kamu sudah pasti tahu soal berita yang muncul itu,” jawab pria itu. “Melihatmu terasa sangat jauh seperti ini membuatku

    Last Updated : 2025-02-09
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    226. Yang Menghentikanku Hanyalah Kematian

    “Aku bisa menyingkirkan apapun penghalang yang ada di hadapanku yang menghambat caraku menujumu, Lilia. Tapi jika kamu ragu seperti ini, lalu bagaimana aku harus melanjutkannya?” Lilia mendapati gundah yang kentara dari cara William berucap. Meski Lilia telah mengatakan bahwa ia tidak ragu, tapi ucapannya tentang ‘ketakutannya akan orang-orang yang akan memandang sebelah mata William’ telah berbicara lebih banyak bahwa ia sebenarnya juga ragu melanjutkan hubungan mereka. “Aku sudah pernah kehilanganmu,” imbuh pria itu. “Apa aku harus kehilanganmu lagi sekarang?” “Tidak akan ada yang kehilangan,” tanggap Lilia dengan cepat, agar William tak merasakan kekecewaan yang lebih besar. “Saya hanya ingin Anda memberi waktu untuk saya menenangkan diri. Mungkin sampai situasinya kembali membaik, kita bisa membicarakan tentang Anda yang ingin kembali melamar saya.” William menghela dalam napasnya dan memberi anggukan, “Baiklah,” katanya. “Aku tidak akan memaksamu karena memang kamu ti

    Last Updated : 2025-02-10
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    227. L'amour De Ma Vie Telah Membawa Semua Tentangmu Kembali

    Gambar yang muncul di dalam kepalanya itu satu demi satu seperti mencari tempat, dari yang semula tumpang tindih, kusut tak berbentuk dan berserakan menjadi tersusun pada alur mereka masing-masing. Lilia tak bisa membendung air matanya saat hal-hal yang semula abu-abu itu telah menjadi menjadi jelas. Dari awal … ‘Sayang Mama selama-lamanya’ yang pernah diingatnya dikatakan oleh Keano saat tangan bocah kecil itu diinfus di dalam sebuah kamar adalah hari di mana Lilia kembali ke rumah besar milik William setelah pria itu membawanya pergi dari tempat Madam Savannah. Di dalam kamar yang sama yang ia ingat saat William mengatakan ‘Aku mencintaimu, Lilia’ atau saat pria itu memintanya memanggil namanya berulang kali. William yang berlutut dan dengan matanya yang berbinar mengucap ‘Menikahlah denganku, Lilia’ dapat ditemukan di dalam ingatannya. Persis seperti yang dikatakan oleh Keano, atau seperti foto yang dilihatnya di ponsel milik William, pria itu benar melamarnya. Saat Lilia menye

    Last Updated : 2025-02-10
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    228. Lacuna—Sesuatu Yang Hilang, Dan Itu Dirimu

    Jalanan dipenuhi oleh serpihan kaca mobil William yang hancur berkeping-keping. Berhamburan seperti kelopak-kelopak mawar merah yang tak lagi berwujud dalam kuntum. Entah apa yang dipikirkan oleh William di sepanjang jalan itu sehingga mobilnya menabrak truk besar pengangkut barang yang tampaknya berhenti dan dihantamnya dari belakang hingga mobilnya nyaris berbalik arah seperti itu. Bagian depannya mengalami kerusakan parah, pada kursi yang ada di balik kemudi atau bahkan di sampingnya. Tubuh Lilia meremang, panggilannya terhadap William yang tak mendapat balas itu seperti kidung pemanggil hujan, karena setelah itu … gerimis jatuh menimpa kepalanya. Hatinya sangat sakit saat ia mendekat pada William. Pria itu belum sepenuhnya menutup mata meski kepalanya bersimbah darah. Lehernya disangga c-collar oleh petugas medis yang turun ke lokasi kejadian. “William,” panggil Lilia dengan suara yang gemetar setelah menyadari bahwa firasatnya benar. Akhir pertemuan mereka pagi hari it

    Last Updated : 2025-02-10
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    229. Yang Seharusnya Menjadi Milikmu Pasti Akan Kembali

    Air mata Lilia tak mampu lagi dibendungnya. Kepalanya jatuh dengan layu dan itu membuat Tuan Alaric segera memeluknya. “Tapi bukankah masih ada hal baik lain yang masih bisa kamu syukuri?” tanya beliau. Tuan Alaric menghapus air mata di pipi Lilia dan mencoba menghibur hatinya yang tenggelam dalam gundah. “Syukurlah kamu sudah bisa mengingat semuanya. Tapi satu hal juga yang harus kamu ketahui, Leo—“ Begitulah Tuan Alaric kadang memanggil anak perempuannya. “Bahwa kita tidak mengatur seperti apa kehidupan ini berjalan,” tambahnya. “Ini bukan salahmu. Kamu meminta William untuk memberimu waktu karena keadaanmu memang sedang tidak baik, dan William tahu itu. Sayangnya … William harus berhadapan dengan situasi yang kurang beruntung. Itu bukan karena kamu meminta untuk tak menemuimu lalu semuanya menjadi seperti ini, tidak seperti itu, Nak ….” Lilia masih menunduk, pipinya telah berubah menjadi muara air mata mengingat kembali nahasnya kondisi William saat ia melihatnya di tepi

    Last Updated : 2025-02-10

Latest chapter

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    318. Keano: “Papa Sekarang Lebih Pintar”

    Tidak lagi!Lilia tidak akan mengenakan gaun tidur seperti semalam karena pada pagi harinya saat terbangun rasanya tubuhnya ini remuk!Ia sudah bangun dari tadi, tetapi masih belum ingin turun dari ranjang lagi dan berbaring di sana, membungkus dirinya degan selimut hangat.Matanya memandang langit-langit kamar yang juga masih gelap, sebelas-dua belas dengan keadaan di luar yang belum menunjukkan semburat fajar.Bisa dibilang, ini masih terlalu pagi.Lilia memang terbangun karena ia kedinginan sehingga ia berjalan menuju ke ruang ganti, memutuskan untuk mandi dengan air hangat dan mengenakan piyama lengan panjang kemudian kembali merebahkan dirinya ke atas ranjang.William? Jangan ditanya sedang ke mana sebab prianya itu sudah pasti menjalani hidup sehatnya dengan berada di dalam ruang gym.Lilia pernah melihatnya tinju atau sekadar berlari di ats treadmill. “Tubuhku rasanya sakit semua,” ucap Lilia seraya mengalihkan dirinya menjadi miring ke kiri.Yang semalam kembali menyeruak di

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    317. Mencoba Gaun Tidur

    Gretha memukuli Nyonya Bertha yang hanya bergeming di tempat ia duduk.Tangisan Gretha terdengar nyaring, dirundung oleh keputusasaan hingga kerapuhan yang besar kala ia memahami sepenuhnya bahwa ini adalah akhir dari segalanya.“Tolong tenang!” pinta seorang petugas polisi yang duduk di depan.Pria berseragam itu menoleh ke belakang dan memandang Gretha dengan raut wajah yang mengeras seolah itu adalah peringatan pertama dan terakhirnya.Tidak membutuhkan waktu lama bagi mereka untuk tiba di halaman kantor kepolisian. Gretha dan ibunya dibawa keluar dengan pengawalan yang ketat. Mereka dibawa masuk segera ke ruang pemeriksaan.Langkah kakinya berubah gamang kala ia dipisahkan oleh sang Ibu dan ditempatkan di ruangan yang berbeda. Dan mungkin ke depannya mereka tak akan bisa bertemu satu sama lain.Hingga waktu yang tak bisa ditentukan.Ini akan menjadi waktu yang panjang, dan dingin ....Ada banyak orang yang menyebutkan bahwa lantai tahanan itu jauh lebih dingin ketimbang bongkahan

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    316. Borgol Membelenggu

    "Anda ditahan atas pasal pembunuhan berencana, pemusnahan barang bukti, pemerasan, penggelapan dan perbuatan tidak menyenangkan." Petugas tersebut memandang Gretha dan Nyonya Bertha bergantian. Surat penangkapan yang ditunjukkan di hadapan Nyonya Bertha yang memang berdiri paling dekat dengan mereka lalu diturunkan. "Bawa mereka!" titahnya pada petugas lain yang ada di belakangnya. "Tidak!" seru Gretha seraya berjalan mundur. Ia tidak mau ditangkap! Ia berlari pergi dari sana, air matanya berlinangan penuh ketakutan. "GRETHA!" panggil Nyonya Bertha, seruannya mengatakan lebih banyak agar sebaiknya mereka menyerah saja. Jalan mereka sudah buntu, mereka tidak bisa lari ke manapun sebab rumah ini pasti telah dikepung. "Jangan bawa saya sekarang!" Gretha berseru keras-keras, larinya terhalang oleh polisi yang lebih dulu bergerak dan tiba di hadapannya. "Lepas!" Ia memberontak saat tangannya diraih. Suara borgol yang dikeluarkan membuat bulu kuduknya berdiri. Dinginnya benda itu

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    315. Ini Soal Adiknya Keano

    Lilia juga hampir tersedak mendengar tanya polos Keano. Mereka bertiga orang dewasa harus menggapai gelas berisi air minum dan membasahi leher mereka yang mendadak dilanda kekeringan. "Tidak semudah itu, Keano," ucap William akhirnya. Memandang pada anak lelakinya yang mengerjap dan kembali mengunyah makanannya. "Lalu bagaimana, Papa?" "Adik tidak akan muncul semudah itu. Kalaupun nanti ada kabar baiknya, kita masih harus menunggu sampai sembilan bulan sampai adik lahir," tuturnya menerangkan. "Hm ... baiklah." Keano mengangguk, sepertinya bisa memahami apa yang dikatakan oleh William. Mereka kembali melanjutkan makan dan selesai beberapa saat kemudian. Keano mengajak Giff untuk berenang sebelum ia masuk ke kamar atas dan menyusul Lilia yang sibuk dengan tablet yang ia pinjam dari William untuk mencari informasi sekolah Keano. Tadi ia sudah mendapatkan jawaban dari William soal di mana Jayce dan Jasenna bersekolah. Ia memeriksa kapan pendaftarannya dibuka dan biayanya. Sedang W

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    314. Urat Malunya Sudah Putus

    Memasuki rumah, Lilia harus menghela dalam napasnya untuk menguraikan sesak yang baru saja menjeratnya ini. “Kamu baik-baik aja?” tanya William seraya memindah tangannya dari pinggang Lilia ke bahunya, ia rangkul dan ia beri usapan lembut. “Iya, William. Aku baik-baik saja,” jawabnya. “Hanya ... sedikit terkejut saja mendengar Gretha berbicara seperti itu tadi.” “Sama. Aku juga terkejut.” “Aku harap dia mendapatkan poinnya bahwa setiap dari yang kita lakukan itu memiliki akibatnya. Yang baik atau yang buruk.” William mengusap bagian belakang kepalanya, pada rambut panjangnya yang hitam legam. Terpesona pada cara Lilia berucap tentang akibat dari perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Itu lembut dan sangat keibuan. “Seperti yang kamu katakan tadi, Lilia,” ucap William. “Kamu memiliki hak untuk menolak. Jadi keputusan kamu untuk menolak permintaannya tadi itu adalah pilihan yang benar.” “Aku sepertinya terlalu banyak menonton drama,” ujar Lilia saat mereka terus berjalan menuju k

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    313. Dia Yang Melukaiku, Dia Juga Yang Meminta Belas Kasihku

    ‘A-apa dia bilang?’ batin Lilia, tubuhnya berdiri membeku di belakang William yang tak bisa menahan diri untuk tetap menjaga ketenangannya. “Apa kamu bilang?!” tanya William dengan lantang. Ia selangkah maju tetapi Lilia meraih tangannya sehingga pria itu tetap tertahan di tempatnya. “Kamu bilang agar Lilia merawat anakmu?” Gretha tampak memberikan anggukannya, ia kembali menatap Lilia dan dari jarak yang memisahkan mereka ini, Lilia melihat netra wanita itu berair. Ekspresinya penuh dengan harap, seolah memang Lilia adalah satu-satunya harapannya yang tersisa. Seakan ia tak memiliki lagi tempat ke mana ia harus mengadu. “Iya,” katanya. “Aku berjanji akan menebus semua kesalahanku tapi bisakah Lilia dan Kak Liam merawat anakku? Dia tidak bersalah, tapi harus menanggung dosa yang aku lakukan dan—“ “Artinya kamu sadar,” sela William sebelum Gretha berceloteh lebih panjang. “Artinya kamu sadar apa yang kamu lakukan adalah sebuah dosa besar. Kenapa baru sekarang? Ke mana saja kamu s

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    312. Seorang Tamu Tak Terduga

    “Apa yang dia lakukan di sini?” tanya William seraya bangun dari duduknya. Jarinya yang terluka yang ia keluhkan pada Lilia itu seketika terlupakan. Alisnya berkerut saat ia menatap Giff yang sekilas menggeleng saat menjawab, “Saya tidak tahu, Tuan William. Dia hanya bilang ingin bertemu dengan Nona Lilia. Itu saja.” “Suruh dia pergi saja, Giff!” ucap William tak bisa menyembunyikan rasa kesalnya. Tetapi hal itu tak disetujui oleh Lilia begitu saja. Ia ikut bangun dan meraih tangan William seraya berujar, “Biar aku temui saja dia, William.” “Tidak!” tepis William, wajahnya mengeras, menolak dengan tegas. “Apa setelah semua yang dia lakukan padamu aku bisa membiarkan dia bertemu denganmu begitu saja. Tidak, Lilia! Tidak akan ada yang pergi menemui wanita itu!” Lilia menjumpai kekhawatiran yang besar dari cara William bertutur. Penolakannya yang tegas itu mengatakan lebih banyak bahwa ia tak akan membiarkan Lilia bertatap muka dengan Gretha. “Kalau kamu khawatir kamu bisa peri bers

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    311. Pulang Dan Menjadi Nyonya Quist

    Untuk pertama kalinya setelah mereka meresmikan pernikahan, Lilia akan beraktivitas sebagai istri William dan tinggal untuk seterusnya di rumah ini. Selama bulan madu itu, ibunya—Alya—dengan bantuan Agni serta pelayan rumah tangga yang ada di rumah William mengemas barang yang ada di rumah neneknya Zain untuk kembali ke kota. Lebih dari sepuluh hari yang panjang dan Lilia melihat barang-barangnya sudah tiba di rumah ini. Alya akhirnya setuju untuk tinggal di rumah yang dibelikan oleh William. Tempatnya tidak jauh dari mereka, hanya berbeda perumahan dengan bangunan yang lebih sederhana sebab yang tinggal di sana hanya Alya dan dua orang pelayan serta seorang security. Lilia senang sebab ibunya itu akhirnya setuju untuk tinggal dirumah baru karena sebelumnya terus saja menolak dan mengatakan ia bisa tinggal di panti asuhan dan merawat anak-anak di sana—Ibu panti itu adalah teman Alya. Tuan Alaric lah yang melobinya, beliau mengatakan kurang lebih seperti, ‘Aku tidak ingin melihat

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    310. Kembali Ke Tempat Asal

    Sebenarnya Bertha tahu bahwa keputusannya memberanikan diri untuk menemui Alaric itu adalah sesuatu yang ‘bodoh’, tapi hal itu ia lakukan sebab ia tak ingin terus melihat Gretha menangis dan mengkhawatirkan akan seperti apa masa depan yang menunggu mereka, terutama bayi yang dikandungnya itu—yang mau tak mau harus Bertha akui sebagai cucunya. Namun, setibanya di sini, Bertha telah mendapatkan jawaban yang sangat jelas sekarang. Penolakan. Alaric tak bersedia membantunya, bagaimanapun Bertha mencoba menyentuh hati baik pria itu. Sudah tak ada lagi sisa belas kasih di dalam hatinya, caranya bertutur telah menjelaskan segalanya betapa mantan suaminya itu teramat membencinya. Dan alih-alih mengulurkan tangannya, Alaric justru membebaninya dengan sebuah ancaman. Meminta Zain mengamankannya dan memanggil polisi ke sini. “TIDAK, ALARIC!” seru Bertha sekali lagi. Ia menggelengkan kepalanya dengan panik. Bertha berlari meninggalkan teras lobi Seans Holdings saat melihat Zain selangkah me

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status