Evelyn hanya menganggukan kepalanya dan rasanya takut takut mengantar James, takut yang engga engga nanti. .... Sekarang Evelyn berjalan dengan tertatih yang sambil memegang badan James yang lumayan berat untuk ukuran kecil baginya. "Bertahanlah sedikit!" bisik Evelyn pada James yang menarik narik bajunya sendiri. Akhirnya Evelyn menemukan kamar itu dan langsung ia tempelkan kartu hingga ada suara suara lalu membukanya dengan mudah. Evelyn meletakkan James di kasur "Tunggu sebentar ya" Evelyn ingat, kalau meminum obat semacam itu harus dingin dingin tentu perlu es batu dan ia mencari telpon atau tombol semacam untuk memanggil pelayan. Saat Evelyn ingin menghubungi tiba-tiba ada tangan menarik telpon yang telah tersambung "Halo, ada yang bisa saya bantu?" suara terdengar dan telpon itu terjatuh. "Halo..." suara pelayan di dalam telpon itu tapi merasa tidak ada jawaban langsung di matikan, mungkin hanya pelanggan iseng. Evelyn kaget tiba-tiba pinggangnya ditarik dan t
"umph...." Tiba-tiba Evelyn yang tertidur nyenyak berangsur terbangun oleh rasanya terasa aneh dibawah sana, dengan rasa malas membuka mata dan ternyata itu ulah James yang memggenjotnya dengan perlahan. mulai lagi TT "Honey...." Panggil Evelyn dengan sensual yang melihat Evelyn yang telah bangun dan benar-benar tak berdaya saat ini. begitu ia mendengar suara itu, rasanya bulu kuduknya berdiri semuanya dan ngeri melihat James itu. "James sudah....disana masih perih! dan juga kita belum resmi menikah!" sahut Evelyn yang merasa benar-benar badannya remuk. "Baiklah ini yang terakhir dan nikmat lah..." bisik James James mulai menggenjot Evelyn, dengan memgangkat kaki Evelyn ke pundaknnya dengan memiringkan tubuh Evelyn agar bisa lebih rasanya dalam, benar juga. Evelyn benar-benar tak tahan untuk menahan desahan itu. ..... setengah jam kemudian... "Ahhhh kamu bilang ini terakhir....uhh" runtihan desahan yang masih dalam otak sadar. James memiringkan senyumannya, de
James dengan berat hati mengantarkan Tunangan nya ke rumah Lisa, padahal sebanarnya pengen sama Evelyn lebih lama lagi, juga kalau tak bisa mengendalikan diri benar-benar ingin melakukan itu lagi, walaupun sampai 24 jam James sangat sanggup. Lihat otak mesum James saat ini. "Udah disini saja..." ucap Evelyn dan membuat James tak ingin berpisah. James murung kayak anak kecil, Evelyn heran. Apakah James memiliki 2 kepribadian yang berbeda, kemana sifat tiran nya itu? kenapa jadi ganti orang yang manja gini? "Kan nanti bisa ketemu lagi, pas kerja..." kata Evelyn melepaskan sabuk pengamannya dan sekarang memegang pintu mobil ingin keluar namun terhenti James bilang sesuatu. "Itu masih 2 hari lagi! kenapa tidak bisa besok aja...kita jalan jalan gitu..." kata James, Evelyn merasa ingin membuang sifat James yang manja ini dan tapi satu sisi lain ia suka. Ceritanya pengen ngajak kencan gitu? tapi sayangnya engga pengen soalnya badan ini capek di gempur sampai siang, apalagi disana udah
Tak butuh waktu lama, mereka melepaskan semua cerita itu dan hingga waktu menujukan waktu pukul 4 sore dan harus menyiapkan makan malam, karena ada Evelyn hari tentu membuat permohonan untuk Evelyn yang masak hari ini. "Baiklah kamu ingin tetap di kamar atau ikut?" tanya Evelyn dan langsung "Tentu saja ikut! tapi aku cuman ingin liat doang!" ucap Lisa dan Evelyn tersenyum manis menganggukan kepalanya. ..... Tak butuh waktu lama Evelyn beberapa masakan sudah siap dan tinggal menunggu ayam kecapnya matang, sendari tadi Lisa menciumnya bau masakan Evelyn benar-benar berbeda masakan koki, sangat menggiurkan. Tiba-tiba bel rumah berbunyi "bi imah, tolong buka dan kalau penting suruh masuk saja" suara lembut Lisa dan bi imah langsung berjalan arah pintu besar langsung di bukakan pintu, terlihat ada pria muda tampan yang membawa sesuatu dari tangannya. karena perintah nonanya langsung mempersilahkan pria tampan dengan setelan jas gray yang terkesan mahal dan menyuruh duduk "sila
Lisa merasa aneh saat Evelyn melihat arahnya dengan tersenyum manis dan apalagi memakan hidangan penutup yaitu ice cream buah yang manis itu. "Lyn are u okey?" kata Lisa yang benar-benar tak tahan lagi untuk tidak bertanya. Evelyn mendengar itu hanya menganggukan kepalanya "Okey, what looking me like that? I think don't have wrong my hair and my make up, actually!" kata Lisa yang membuka kamera dan terlihat seperti biasa saja. "No no, but you're so cute" kata Evelyn dengan manis. apa yang di bilang lucu? yang benar aja, selama ini tak pernah menujukan ada sisi lucu dan menggemaskan walaupun sekalipun tak pernah. tapi mendengar kata You're benar-benar rasanya menyebalkan. Rasa Lisa benar-benar tak tahan lagi kalau lebih lama dengan Rian dan apalagi Rian terlihat sangat betah serta nyaman di sekitarnya. "Kenapa lu bilang gitu!" tegas Lisa "Eh...bahasanya!" tiba-tiba Rian bicara dan langsung diganti lu jadi kamu sangat ajaib bukan, bahkan Lisa tak menyadarinya. "Kamu itu ba
Brak tiba-tiba pintu di banting dengan keras, awalnya James ingin memarahi siapa yang beraninya masuk keruangannya dengan tidak sopan sampai saat melihat Evelyn masuk dengan raut wajah merah padam, bukan tersipu melainkan lebih mirip sedang marah. "Lyn-" tiba-tiba Plak Seorang Evelyn Morgan menampar pipinya dengan keras hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah, James menatap heran pada sang kekasihnya yang matanya sudah merah menahan air mata. Sebenarnya apa yang terjadi? "Aku kira kamu sungguh sungguh mendekatiku dengan tulus, tapi sepertinya aku salah!" kata Evelyn dengan menatap james dengan lekat lekat dan tertawa bodohnya, lebih tepatnya men tertawakan dirinya. James menghapus darah di bibirnya dan menaikkan alisnya dengan penuh rasa heran pada Evelyn, apa maksudnya itu. "James Rockefaller...bisa melakukan apapun yang diinginkan dan uang adalah kunci segalanya. bahkan ada niat ingin menghancurkan bisnis milik ayahku dan beberapa lainnya hanya ingin perjodohan ini
Sekarang langsung sampe rumah membating tubuhnya dan melihat langit langit kamar, apa yang telah tadi dengar. Ternyata dari rumor Steven Rockefaller yang kejam tapi ternyata memiliki sifat abstrak pada anaknya yang bikin darah tinggi, sungguh saat ini Evelyn tak tahu harus bilang apa. Ayah James juga begitu menerimanya dan bahkan menceritakan James masa kecilnya yang ternyata lucu juga dan kasihan juga saat itu, yang dimana di tahan sebuah pulau sebagai hukuman, terus menceritakan James menyelamatkan gadis cantik dan jatuh cinta pada pandangan pertama. bahkan ayah James mengundang secara langsung untuk makan malam keluar besar dan keluarganya diajak sebagai tamu kehormatan. "Apa semua ini benar?"kalau misal yang semua yang itu benar-benar terjadi, diriku akan senang tapi bagaimana kalau itu gagal seperti rencana mereka selama ini?Dibalik Evelyn yang senang sebenarnya ia sedang OVT (Over Thinking) tentu semua orang akan senang dengan apa yang mereka inginkan tapi tidak ada yang t
tapi saat jake ingin mengatakan sesuatu tiba-tiba ada yang masuk tanpa permisi yang mereka kira itu Evelyn tapi beda lagi, orang yang mereka malas bertemu tentu saja Victoria yang hal perlu di ingat Sebanarnya. "Datang itu bilang bilang!" kata Jake yang pasti mode julitnya dan of course memang gak suka sama Victoria yang lagak sok bisa. "James" suaranya terdengar manja tapi terkesan di buat buat dan bahkan menggunakan pakaian yang kata orang kurang bahan hingga terlihat payudaranya. ..... "James aku-...." Evelyn masuk begitu saja tapi saat masuk malah melihat sang kekasih bermesaraan dengan wanita lain, yang membuat marah adalah ada benda merah di leher James. Apa apaan ini. Tiba-tiba James melihat kedatangan Evelyn membulatkan matanya dam langsung menyingkirkan Victoria di pangkuannya. "Brengsek!" umpat Evelyn yang merasa dadanya sakit dan sebanarnya ingin memberikan hadiah ulang tahun tapi hadiahnya ia lempar sembarang tempat. Evelyn lari dan James ingin mengikuti ta