Lisa merasa aneh saat Evelyn melihat arahnya dengan tersenyum manis dan apalagi memakan hidangan penutup yaitu ice cream buah yang manis itu. "Lyn are u okey?" kata Lisa yang benar-benar tak tahan lagi untuk tidak bertanya. Evelyn mendengar itu hanya menganggukan kepalanya "Okey, what looking me like that? I think don't have wrong my hair and my make up, actually!" kata Lisa yang membuka kamera dan terlihat seperti biasa saja. "No no, but you're so cute" kata Evelyn dengan manis. apa yang di bilang lucu? yang benar aja, selama ini tak pernah menujukan ada sisi lucu dan menggemaskan walaupun sekalipun tak pernah. tapi mendengar kata You're benar-benar rasanya menyebalkan. Rasa Lisa benar-benar tak tahan lagi kalau lebih lama dengan Rian dan apalagi Rian terlihat sangat betah serta nyaman di sekitarnya. "Kenapa lu bilang gitu!" tegas Lisa "Eh...bahasanya!" tiba-tiba Rian bicara dan langsung diganti lu jadi kamu sangat ajaib bukan, bahkan Lisa tak menyadarinya. "Kamu itu ba
Brak tiba-tiba pintu di banting dengan keras, awalnya James ingin memarahi siapa yang beraninya masuk keruangannya dengan tidak sopan sampai saat melihat Evelyn masuk dengan raut wajah merah padam, bukan tersipu melainkan lebih mirip sedang marah. "Lyn-" tiba-tiba Plak Seorang Evelyn Morgan menampar pipinya dengan keras hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah, James menatap heran pada sang kekasihnya yang matanya sudah merah menahan air mata. Sebenarnya apa yang terjadi? "Aku kira kamu sungguh sungguh mendekatiku dengan tulus, tapi sepertinya aku salah!" kata Evelyn dengan menatap james dengan lekat lekat dan tertawa bodohnya, lebih tepatnya men tertawakan dirinya. James menghapus darah di bibirnya dan menaikkan alisnya dengan penuh rasa heran pada Evelyn, apa maksudnya itu. "James Rockefaller...bisa melakukan apapun yang diinginkan dan uang adalah kunci segalanya. bahkan ada niat ingin menghancurkan bisnis milik ayahku dan beberapa lainnya hanya ingin perjodohan ini
Sekarang langsung sampe rumah membating tubuhnya dan melihat langit langit kamar, apa yang telah tadi dengar. Ternyata dari rumor Steven Rockefaller yang kejam tapi ternyata memiliki sifat abstrak pada anaknya yang bikin darah tinggi, sungguh saat ini Evelyn tak tahu harus bilang apa. Ayah James juga begitu menerimanya dan bahkan menceritakan James masa kecilnya yang ternyata lucu juga dan kasihan juga saat itu, yang dimana di tahan sebuah pulau sebagai hukuman, terus menceritakan James menyelamatkan gadis cantik dan jatuh cinta pada pandangan pertama. bahkan ayah James mengundang secara langsung untuk makan malam keluar besar dan keluarganya diajak sebagai tamu kehormatan. "Apa semua ini benar?"kalau misal yang semua yang itu benar-benar terjadi, diriku akan senang tapi bagaimana kalau itu gagal seperti rencana mereka selama ini?Dibalik Evelyn yang senang sebenarnya ia sedang OVT (Over Thinking) tentu semua orang akan senang dengan apa yang mereka inginkan tapi tidak ada yang t
tapi saat jake ingin mengatakan sesuatu tiba-tiba ada yang masuk tanpa permisi yang mereka kira itu Evelyn tapi beda lagi, orang yang mereka malas bertemu tentu saja Victoria yang hal perlu di ingat Sebanarnya. "Datang itu bilang bilang!" kata Jake yang pasti mode julitnya dan of course memang gak suka sama Victoria yang lagak sok bisa. "James" suaranya terdengar manja tapi terkesan di buat buat dan bahkan menggunakan pakaian yang kata orang kurang bahan hingga terlihat payudaranya. ..... "James aku-...." Evelyn masuk begitu saja tapi saat masuk malah melihat sang kekasih bermesaraan dengan wanita lain, yang membuat marah adalah ada benda merah di leher James. Apa apaan ini. Tiba-tiba James melihat kedatangan Evelyn membulatkan matanya dam langsung menyingkirkan Victoria di pangkuannya. "Brengsek!" umpat Evelyn yang merasa dadanya sakit dan sebanarnya ingin memberikan hadiah ulang tahun tapi hadiahnya ia lempar sembarang tempat. Evelyn lari dan James ingin mengikuti ta
Di dalam ruangan gelap Victoria mengijakkan kakinya memasuki ruangan yang yang gelap, tapi ada obor api yang menyela sekitar tempat, air yang menetes dan bau darah yang kental. Victoria masuk dengan menelan salvina dengan kasar, suasana disini begitu mengerikan dan tanpa sengaja melihat jeruji besi berisi binatang beracun, ia langsung tersontak mendengarnya "Nona kemarilah...Tuan kami sudah menunggu ruangannya" seorang laki laki tua yang tiba-tiba muncul dan membuat Victoria jantungan. "B-baik..." Victoria memandangi laki laki itu dengan sambil berjalan mengikuti langkahnya dengan sedikit gelisah di dalam hatinya. tiba-tiba terdengar suara jeritan yang begitu pilu. "akhhhh....tolonglah...berhentiiii...mohon ampun tuannnn" suara jeritan wanita yang begitu pilu dan begitu menyesakan baginya. tok tok "Tuan...Nona Victoria datang!" teriak laki laki tua itu tanpa takut sedikitpun. "Baiklah...tunggu sebentar!" kata seorang laki laki terdengar berat. Victoria tertegun
"Cantik " kata Evelyn yang takjub dan langsung berdiri mendekat arah kunang kunang hingga menghinghap di jarinya. "Cantiknya sepertimu!" Balas James dengan sekitar kunang kunang bertebangan. sedangkan di balik dinding yang menjulang tinggi ada 2 pria yang mencibir dan itu adalah sahabat James sendiri, kevin dan alvin. yang sudah bersahabat lebih dari 7 tahun lamanya. "Cih liat, yang romantis siapa, yang susah siapa?" kata kevin yang terkenal cerewet. alvin lama - lama merasa punya sahabat cewe deh, cerewetnya minta ampun. kalau beneran cewe udah tipe tipe cerewet dan gak bisa diam pasti. "bisa diam gak!" kata alvin yang terdengar muak. kevin langsung menutup mulutnya, dari nada bicara alvin mengatakan bahwa udah muak dengerin ocehannya? perasaan juga gak cerewet kan, hanya bilang ini dan 'kayaknya emang banyak bicara deh! udah Sekarang diam aja...tapi...gak bisa!' batin kevin yang diam gitu, gak kevin banget. Alvin yang memejamkan mata dan merasakan sahabatnya sudah tidak b
Di ruang makan Mixuel fokus arah buku dengan begitu tenang tanpa mengeluarkan aura dingin permusuhan. hal seperti jarang sekali terjadi. "ada apa dengan Tuan muda hari ini?" tanya maid disana "Memang kenapa?" "emmm, biasanya Tuan muda lebih suka makan siang diluar, dari pada di rumah bukan? bahkan sepertinya sedang menunggu dan Tuan tak suka menunggu!" tanyanya lagi. bibi Amel yang di sampingnya hanya tertawa sambil menggelengkan kepalanya dengan gemas sendiri, mendengar celotehan anak gadis yang bekerja disini baru setengah tahun itu, memang benar tapi, kan ada alasannya. Tuan muda sudah menemukan gadis yang dulu pernah menolongnya dan jatuh cinta pandangan pertama, hingga sekarang kebiasaan harus berubah hanya orang spesial. Bibi Amel adalah ibu asuh Mixuel dan tahu akan cerita balik sifat yang kejam dari Tuan mudanya yang sudah dianggap anaknya sendiri. "Kau benar-benar tak tahu?" tanya wanita tua
Mixuel saat ingin mengejar istrinya tiba-tiba terhenti, mendengar pintu utama di dobrak hingga terpampang nyata ada wanita dengan pakainya yang sexy menatap dengan aura pembunuh. 'siapa lagi?!' batin Mixuel langsung berbalik badan. saat melihat sorotan mata yang ia kenali langsung menelan ludahnya dengan kasar dan merasa meringis di waktu ini. James dan Evelyn melihat respon Mixuel yang tak takut apapun, bisa muncul ekspresi yang seperti menatap hantu. lalu ikut melihat arah ke arah pintu dan ... "Mixuel!!!!" teriak seorang gadis yang datang penuh bara api hijau dari neraka, bisa membakar apapun yang ia ingin 'Mixwell terkutuk lah kau! pasti kau cari gara - gara dengan monster betina ini, 'kan?' batin Mixuel yang tanpa sadar memundurkan langkahnya. "Lisaa, itukah kamu?!" tiba-tiba Evelyn bersuara Benar itu Lisa, kemudian aura amaran tadi tiba-tiba padam saat mendengar suara saudaranya yang sudah di culik om om hin