Odelyn terdiam. Kenapa Odelyn malah diberikan pilihan yang sulit seperti itu? Apakah tidak ada yang berpikir bagaimana hal ini bisa berdampak pada Odelyn? Ah, maksudnya apakah Michael tidak berpikir dulu sebelum memberikan pertanyaan semacam itu."Michael, dengerin aku. Kalau kamu meminta aku memilih diantara dua hal yang paling penting seperti itu, itu namanya kamu jahat. Kamu gak berperikemanusiaan sama sekali itu. Kamu pikir dengan memberikan pilihan semacam itu ke aku maka aku langsung memilih?" Odelyn tidak tahu apakah Michael selama ini memang sensitif seperti ini. Bagi Odelyn rasanya ini menjengkelkan, sangat menjengkelkan."Odelyn, pilihan itu ada ya untuk dipilih. Kamu pikir pilihan itu ada untuk apa? Jangan bilang kamu menganggap keluarga itu sama pentingnya dengan Laura? Laura itu pengkhianat, Odelyn! Jangan sampai rasa sayang kamu ke dia sebagai sahabat membuat kamu buta akan kesalahan dia!" Michael benar-benar ingin menyadarkan Odelyn bahwa apa yang dia pikirkan itu bukan
Michael menatap Odelyn yang seharian ini benar-benar terlihat sibuk. Ya bukan berarti hari-hari biasanya Odelyn tidak mengerjakan apa-apa tapi hari ini Michael merasa istrinya itu benar-benar sibuk atau lebih tepatnya menyibukkan diri."Odelyn kok sibuk banget ya? Mama gak bisa bantuin karena ini mau kerja. Kamu gak kerja?" Ibu juga mengamati perilaku Odelyn yang sibuk membersihkan ini itu, merapikan ini itu, dan banyak aktivitas lainnya."Aku emang kerja dari rumah sih sekarang. Ibu buruan berangkat kerja saja deh. Nanti takutnya telat." Jalanan di hari-hari biasa seperti ini jelas sangat macet dan tidak mengenakkan untuk siapapun terjebak di dalamnya."Iya-iya. Ini mama juga mau berangkat. Kamu baik-baik di rumah ya. Maura juga jangan lupa untuk dijaga walaupun sudah ada mbak pengasuh." Mama menepuk punggung Michael lalu menuju ke tempat mobilnya untuk berangkat ke kampus.Michael yang melihat mama sudah berangkat langsung menganggap ini adalah sebuah kesempatan. Saat ini Michael bi
"Harusnya dari awal kalian paham akan hal ini bukan. Kenapa harus menunggu huru hara yang tidak penting?" Mama Edelyn menatap Odelyn dan Michael dengan tatapan yang mencemooh."Saya rasa tidak perlu basa-basi seperti ini. Saya sudah memberikan yang anda punya jadi anda bisa menikmati kehidupan yang tenang di penjara." Michael langsung memberi tanggapan tegas terhadap ucapan mama Edelyn."Ayo kita pergi, Odelyn." Michael menarik pelan tangan Odelyn untuk pergi dari sana. Michael dan Odelyn benar-benar hanya datang untuk urusan warisan itu kemudian langsung bersiap pergi dari sana. Namun sebelum itu rupanya mama Edelyn langsung bicara lagi."Astaga, kalian ini benar-benar terburu-buru sekali ya. Saya masih punya banyak waktu lho untuk bicara dengan kalian. Ah, Odelyn keponakanku, bagaimana rasanya memiliki anak dari mantan pacar sepupumu?" "DIAM! Saya rasa anda tidak ada hak untuk bicara lancang seperti itu kepada istri saya. Sebaiknya anda tidak perlu memancing hal yang tidak diperluk
Odelyn tambah tidak punya nyali untuk mengangkat kepalanya agar bisa menatap Laura. Saat ini yang ada di pikirannya adalah semua ini sudah berakhir. Walaupun Odelyn tahu bahwa kemungkinan paling masuk akal memanglah Laura yang tidak lagi menerima dirinya namun tetap saja Odelyn merasa sakit hati. Seharusnya masih ada sedikit harapan tapi nampaknya itu semua sia-sia."Iya. Aku minta maaf. Aku gak minta kamu untuk memaafkan aku tapi aku cuma ingin agar kamu bisa mengetahui semua kenyataan yang ada. Aku memang ingin menang sendiri tanpa mempertimbangkan perasaan kamu. Aku memang manusia yang sejahat itu. Jadi aku harap setelah ini andaikan kamu punya dendam atau apapun itu, tolong jangan lampiaskan itu ke Maura. Setidaknya demi persahabatan kita." Odelyn tidak mengerti dia harus mengatakan apa lagi. Sekarang ini pikirannya sudah semrawut sehingga dia pun tidak mengerti harus mengatakan apa. Apa yang harus dikatakan ketika berada dalam situasi seperti ini ya?"Kamu pikir aku sejahat itu?
"Odelyn!" Michael dengan wajah yang pucat menghampiri Odelyn yang menunggu ibu melakukan operasi."Michael." Wajah Odelyn sudah dibanjiri oleh air mata. Namun Odelyn tambah ingin meluapkan air matanya saat melihat bagaimana pucatnya wajah Michael. "Kamu nyetir sendiri kesini?" Odelyn tidak bisa membayangkan kalau Michael menyetir sendirian ke rumah sakit. Pasti sangat terburu-buru sekali."Gak. Aku gak berani menyetir sendirian karena pasti bisa menyebabkan kecelakaan. Saat ini aku kalut banget. Odelyn gimana keadaan ibu sekarang? Kenapa ibu bisa sampai seperti itu?" Michael benar-benar tidak mengerti. Bukankah tadi pagi ibu masih baik-baik saja. Kenapa sekarang malah ambruk dan dibawa ke rumah sakit seperti ini? Ibu bukanlah orang yang gampang sakit. Pasti ada yang tidak beres kan disini."Ibu lagi menjalani operasi, Michael. Sekarang ayo kita berdoa untuk kelancaran operasi dan kesembuhan ibu." Odelyn bingung harus menjelaskan darimana kronologis ibu bisa sampai seperti ini. Michae
"Kamu mau melawan takdir? Gimana emang caranya?" Odelyn tidak mengerti dengan ucapan Michael. Setelah kepergian ibu, Michael memang sering mengatakan hal-hal yang cukup membingungkan untuk Odelyn. Namun Odelyn berusaha memaklumi hal tersebut karena ketika tidak dalam keadaan rileks Michael tetap bisa menyelesaikan semua pekerjaannya dengan baik. Bagi Odelyn hal itu saja sudah cukup melegakan untuk dirinya."Aku juga gak tahu. Aku cuma mau ibu kembali kesini. Kamu juga pasti merasakan betapa tidak nyamannya suasana di rumah ini karena tidak ada ibu. Walaupun ibu sibuk dengan pekerjaannya sebagai dosen tapi ketika di rumah ibu selalu bisa menjadi ibu dan nenek yang hangat di keluarga ini. Rumah sebesar ini hanya dihuni oleh 5 orang. Ada kamu, aku, Maura, Ibu, pengasuh, dan satpam yang baru-baru ini bekerja disini. Dengan penghuni yang sedikit itu untuk rumah sebesar ini rasanya tetap ramai ketika ibu tinggal disini. Bahkan ketika ibu ada pekerjaan di luaran sana pun aroma ibu tetap akan
Anti-mainstream? Apa maksudnya itu? Kenapa pengasuh Maura bisa mengatakan hal semacam itu?"Kok bisa anti mainstream mbak? Memangnya kenapa?" Apakah ada perilaku-perilaku tertentu dari ibu yang menyebabkan pengasuh Maura bisa mengambil kesimpulan seperti itu? Sepertinya iya? Atau bagaimana ya?"Saya gak tahu sih mbak gimana cara menjelaskannya. Pokoknya buat saya ibu itu kadang cara berpikirnya anti mainstream. Sejauh sepengamatan saya seperti itu sih mbak." Pengasuh terlihat kesulitan menjelaskan maksud dari ucapannya.Karena kesulitan yang dirasakan oleh pengasuh maka Odelyn pun menyerah. Odelyn tidak ingin mencerca pengasuh lalu membuat kepalanya mau pecah karena hal-hal yang seperti ini. Odelyn akan mencari tahu sendiri saja karena ini akan lebih baik."Oke mbak kalau gitu. Ya sudah saya permisi dulu ya. Saya mau keluar sebentar jadi tolong jaga Maura ya. Oh Michael juga ada di rumah tapi dia lagi kerja jadi kalau misalkan Maura cari saya atau Michael tolong dialihkan perhatiannya
"Kata pengasuhnya Maura kamu keluar sebentar. Tapi kayaknya sebentar menurut kamu dan aku itu beda ya." Odelyn yang baru saja masuk ke dalam rumah langsung disambut dengan ucapan tajam Michael."Maaf ya. Aku gak mengira akan selama ini. Kamu sudah makan belum? Kalau belum aku masak dulu. Tapi aku mandi sebentar ya sebelum itu." Odelyn kira Michael akan biasa-biasa saja ketika mendapati dirinya keluar dari rumah. Tapi ternyata Michael menanggapinya dengan cukup sensitif."Aku gak mungkin minta kamu untuk masak sedangkan kamu baru pulang. Aku tahu kamu pasti capek. Aku cuma gak paham kemana sih kamu tadi perginya? Kamu ngapain keluar rumah dengan waktu yang selama itu? Setidaknya tolong pamit ke aku. Memangnya selama ini aku pernah melarang kamu buat pergi kalau kamu emang pengen pergi? Gak pernah kan. Terus tindakan kamu itu juga cukup ceroboh. Kok bisa kamu meninggalkan Maura hanya dengan pengasuh? Walaupun pengasuh adalah orang yang terpercaya tetap saja harus ada keluarga yang menem