Odelyn tambah tidak punya nyali untuk mengangkat kepalanya agar bisa menatap Laura. Saat ini yang ada di pikirannya adalah semua ini sudah berakhir. Walaupun Odelyn tahu bahwa kemungkinan paling masuk akal memanglah Laura yang tidak lagi menerima dirinya namun tetap saja Odelyn merasa sakit hati. Seharusnya masih ada sedikit harapan tapi nampaknya itu semua sia-sia."Iya. Aku minta maaf. Aku gak minta kamu untuk memaafkan aku tapi aku cuma ingin agar kamu bisa mengetahui semua kenyataan yang ada. Aku memang ingin menang sendiri tanpa mempertimbangkan perasaan kamu. Aku memang manusia yang sejahat itu. Jadi aku harap setelah ini andaikan kamu punya dendam atau apapun itu, tolong jangan lampiaskan itu ke Maura. Setidaknya demi persahabatan kita." Odelyn tidak mengerti dia harus mengatakan apa lagi. Sekarang ini pikirannya sudah semrawut sehingga dia pun tidak mengerti harus mengatakan apa. Apa yang harus dikatakan ketika berada dalam situasi seperti ini ya?"Kamu pikir aku sejahat itu?
"Odelyn!" Michael dengan wajah yang pucat menghampiri Odelyn yang menunggu ibu melakukan operasi."Michael." Wajah Odelyn sudah dibanjiri oleh air mata. Namun Odelyn tambah ingin meluapkan air matanya saat melihat bagaimana pucatnya wajah Michael. "Kamu nyetir sendiri kesini?" Odelyn tidak bisa membayangkan kalau Michael menyetir sendirian ke rumah sakit. Pasti sangat terburu-buru sekali."Gak. Aku gak berani menyetir sendirian karena pasti bisa menyebabkan kecelakaan. Saat ini aku kalut banget. Odelyn gimana keadaan ibu sekarang? Kenapa ibu bisa sampai seperti itu?" Michael benar-benar tidak mengerti. Bukankah tadi pagi ibu masih baik-baik saja. Kenapa sekarang malah ambruk dan dibawa ke rumah sakit seperti ini? Ibu bukanlah orang yang gampang sakit. Pasti ada yang tidak beres kan disini."Ibu lagi menjalani operasi, Michael. Sekarang ayo kita berdoa untuk kelancaran operasi dan kesembuhan ibu." Odelyn bingung harus menjelaskan darimana kronologis ibu bisa sampai seperti ini. Michae
"Kamu mau melawan takdir? Gimana emang caranya?" Odelyn tidak mengerti dengan ucapan Michael. Setelah kepergian ibu, Michael memang sering mengatakan hal-hal yang cukup membingungkan untuk Odelyn. Namun Odelyn berusaha memaklumi hal tersebut karena ketika tidak dalam keadaan rileks Michael tetap bisa menyelesaikan semua pekerjaannya dengan baik. Bagi Odelyn hal itu saja sudah cukup melegakan untuk dirinya."Aku juga gak tahu. Aku cuma mau ibu kembali kesini. Kamu juga pasti merasakan betapa tidak nyamannya suasana di rumah ini karena tidak ada ibu. Walaupun ibu sibuk dengan pekerjaannya sebagai dosen tapi ketika di rumah ibu selalu bisa menjadi ibu dan nenek yang hangat di keluarga ini. Rumah sebesar ini hanya dihuni oleh 5 orang. Ada kamu, aku, Maura, Ibu, pengasuh, dan satpam yang baru-baru ini bekerja disini. Dengan penghuni yang sedikit itu untuk rumah sebesar ini rasanya tetap ramai ketika ibu tinggal disini. Bahkan ketika ibu ada pekerjaan di luaran sana pun aroma ibu tetap akan
Anti-mainstream? Apa maksudnya itu? Kenapa pengasuh Maura bisa mengatakan hal semacam itu?"Kok bisa anti mainstream mbak? Memangnya kenapa?" Apakah ada perilaku-perilaku tertentu dari ibu yang menyebabkan pengasuh Maura bisa mengambil kesimpulan seperti itu? Sepertinya iya? Atau bagaimana ya?"Saya gak tahu sih mbak gimana cara menjelaskannya. Pokoknya buat saya ibu itu kadang cara berpikirnya anti mainstream. Sejauh sepengamatan saya seperti itu sih mbak." Pengasuh terlihat kesulitan menjelaskan maksud dari ucapannya.Karena kesulitan yang dirasakan oleh pengasuh maka Odelyn pun menyerah. Odelyn tidak ingin mencerca pengasuh lalu membuat kepalanya mau pecah karena hal-hal yang seperti ini. Odelyn akan mencari tahu sendiri saja karena ini akan lebih baik."Oke mbak kalau gitu. Ya sudah saya permisi dulu ya. Saya mau keluar sebentar jadi tolong jaga Maura ya. Oh Michael juga ada di rumah tapi dia lagi kerja jadi kalau misalkan Maura cari saya atau Michael tolong dialihkan perhatiannya
"Kata pengasuhnya Maura kamu keluar sebentar. Tapi kayaknya sebentar menurut kamu dan aku itu beda ya." Odelyn yang baru saja masuk ke dalam rumah langsung disambut dengan ucapan tajam Michael."Maaf ya. Aku gak mengira akan selama ini. Kamu sudah makan belum? Kalau belum aku masak dulu. Tapi aku mandi sebentar ya sebelum itu." Odelyn kira Michael akan biasa-biasa saja ketika mendapati dirinya keluar dari rumah. Tapi ternyata Michael menanggapinya dengan cukup sensitif."Aku gak mungkin minta kamu untuk masak sedangkan kamu baru pulang. Aku tahu kamu pasti capek. Aku cuma gak paham kemana sih kamu tadi perginya? Kamu ngapain keluar rumah dengan waktu yang selama itu? Setidaknya tolong pamit ke aku. Memangnya selama ini aku pernah melarang kamu buat pergi kalau kamu emang pengen pergi? Gak pernah kan. Terus tindakan kamu itu juga cukup ceroboh. Kok bisa kamu meninggalkan Maura hanya dengan pengasuh? Walaupun pengasuh adalah orang yang terpercaya tetap saja harus ada keluarga yang menem
Perantara? Sekarang apa lagi ini? Odelyn sungguh tidak mengerti apa yang Michael katakan. Ketika Michael mengatakan bahwa ibu tidak ingin hidup lebih lama pun Odelyn sulit mempercayai hal tersebut. Ibu adalah orang yang positif. Aura ibu sangat positif sehingga mustahil ibu memiliki pemikiran seperti itu. Saat ini pasti Michael hanya sedang bercanda bukan? Ah, menyebalkan sekali manusia satu ini."Kenapa? Kenapa kamu diam saja?" Michael mulai mempertanyakan keterdiaman Odelyn."Ah, itu. Aku hanya diam saja karena bingung dengan semuanya." Odelyn mengatakan hal yang sebenarnya. Odelyn kebingungan dengan situasi yang ada saat ini."Selama ini kamu pasti selalu memandang semua hal dengan positif ya? Aku terkejut karena kamu mampu berpikir seperti itu. Ah lebih tepatnya kamu selalu memandang ibu dengan pikiran yang positif kan? Kamu gak pernah punya pemikiran kalau barangkali ibu mengalami kesulitan kan?"Bukan begitu, Michael! Aku gak pernah berpikir seperti itu. Yang aku pikirkan adalah
Odelyn menghabiskan waktu semalaman untuk membaca semua dokumen milik ibu yang ada di folder itu. Isinya sungguh mencengangkan. Jadi selama ini siapa sosok yang Odelyn kenal? Benarkah ibu adalah orang yang seperti ini? Mengapa isi dokumen dan sosok yang ibu tampilkan dalam kehidupan sehari-hari adalah orang yang berbeda? Bagian mana yang sebenarnya keliru? Lalu selama ini mengapa ibu harus berpura-pura seperti itu?"Mbak, Pak Michael tidak sarapan terlebih dahulu tadi. Apakah hal itu tidak masalah?" Pengasuh Maura datang ke dalam kamar Odelyn untuk mengantarkan makanan. Saat ini memang belum ada asisten rumah tangga baru dan Odelyn kesulitan untuk menghandle pekerjaan yang ada. Untuk itulah sementara pengasuh Maura menjadi asisten rumah tangga juga dengan tambahan gaji. Namun Odelyn sadar kalau cara kerja seperti itu tidak bisa dilakukan secara terus menerus. Untuk itulah dalam waktu satu minggu ini Odelyn akan mencari asisten rumah tangga yang kompeten."Michael sudah dewasa, mbak. M
"Aku mau tanya sesuatu tapi tolong kamu jawab dengan jujur ya." Odelyn sudah menunggu cukup lama sejak Michael pulang dari kantor sore hari tadi."Kenapa? Kamu mau nanya apa?" Suara Michael terdengar datar. Dari suaranya sudah terdengar bahwa saat ini Michael merasa lelah. Namun Odelyn tidak bisa mundur karena baginya hal ini sangat penting untuk sekarang."Kenapa kamu gak bilang kalau kamu minta pengasuh Maura untuk membereskan dan memastikan dokumen di tempat ibu sudah rapi dan masih lengkap? Kamu juga gak bilang ke aku kalau setelah memastikan dokumen tersebut lengkap dan rapi maka pengasuh harus lapor ke aku. Kenapa hal-hal sederhana seperti ini tuh kamu susah banget sih ngomong ke aku. Apa susahnya buat ngomong dengan jelas sih? Kamu nih bikin aku kelihatan goblok banget tahu gak sih?" Odelyn sudah berusaha untuk bicara dengan perlahan namun karena perasaan marah yang dia pendam tiba-tiba kemarahan itu langsung keluar begitu saja. Odelyn kesulitan untuk mengendalikannya."Aku cum
"Ya ampun, Maura! Kamu kenapa lagi ini?!" Odelyn terkejut melihat penampilan Maura yang jauh dari kata bersih dan rapi. Sebenarnya Maura pergi kemana lagi dan apa yang dia lakukan sampai penampilannya bisa sehancur itu?"Maaf, mama. Aku tuh beneran gak sengaja tahu. Aku gak mengira kalau akan jadi seperti ini." Maura seakan meminta belas kasihan dari Odelyn. "Kamu jatuh dimana lagi ini? Mama benar-benar gak habis pikir deh dengan kamu." Odelyn sudah memastikan bahwa Maura sudah dalam kondisi yang layak ketika berangkat sekolah. Odelyn tentunya berharap Maura juga akan pulang dengan keadaan yang sama. Tapi apa ini? Kenapa malah seperti ini jadinya? "Tadi aku gak sengaja deh, ma. Aku serius ini. Lagipula siapa sih yang pengen jatuh. Aku rasa gak ada yang pengen jatuh deh. Aku ini umurnya 17 tahun, ya kali aku sengaja jatuh. Itu namanya tindakan yang gak dewasa kan." Maura kesal karena di tengah kondisinya yang sedang luka seperti ini pun Odelyn seperti menyalahkan dirinya. Padahal ka
Michael dan Odelyn yang mendengar hal seperti itu jelas langsung terguncang. Maura mengalami hal mengerikan seperti itu di luaran sana dan Michael serta Odelyn malah tidak tahu apa-apa. Mereka berdua merasa tidak becus sebagai orang tua. Harusnya tidak boleh seperti ini. "Sayang, kamu gak perlu denger omongannya Helena. Orang yang mempunyai kesalahan memang bisa masuk penjara. Tapi kamu gak ada kesalahan apapun lho. Kamu gak perlu takut masuk penjara karena Helena pun gak punya hak untuk menakut-nakuti kamu masuk penjara. Mama harap Maura paham akan hal itu ya. Yang Maura perlu tahu adalah memang benar bahwa orang tuanya mama tinggal di tempat yang jauh tapi memang belum bisa menemui kita. Orang tuanya mama masih punya urusan yang masih harus diselesaikan. Kalau Helena menanyakan soal hal ini kamu bilang saja bahwa mama dan ayah gak ngasih tahu apa-apa. Kamu paham kan maksudnya mama?" Odelyn berusaha keras untuk tidak menangis di hadapan Maura. Saat ini hati Odelyn benar-benar hancur
Odelyn sampai jatuh terjerembab karena terkejut dengan suara yang tiba-tiba terdengar. Sialnya suara itu adalah suara yang tidak ingin didengar oleh Odelyn untuk saat ini. "Sayang, kamu kok sudah bangun? Ayo mama antar ke kamar lagi ya untuk tidur." Odelyn memilih untuk berlagak tidak terjadi apa-apa di depan Maura. Saat ini jantung Odelyn benar-benar berdegup dengan kencang. Michael yang tahu bahwa kondisi saat ini benar-benar tidak kondusif langsung berusaha untuk menenangkan Maura. "Nak, ayo kita ke dalam kamar dulu ya. Ini sudah malam jadi harusnya kamu sudah tidur bukannya malah berkeliaran begini." Michael juga sama terkejutnya dengan Odelyn saat Maura tiba-tiba ada disini. Barangkali Maura sudah mendengar semua pembicaraan tapi langsung tertarik di poin soal penjara. Sungguh Michael pun sampai sulit untuk berkata-kata. Saat ini yang ada di pikirannya hanyalah bagaimana bisa mengalihkan perhatian Maura. Kalau diperlukan adalah bagaimana cara membuat Maura lupa akan apa yang di
Odelyn terdiam sambil menatap dengan mata yang membesar ke arah Maura. Anak ini tahu kata penjara dari mana? Dari mana dia bisa punya spekulasi bahwa tempat yang jauh itu adalah penjara? "Penjara? Kamu kok bisa nebak gitu sih, sayang? Mama jadi takut deh kamu ngomong kayak gitu." Odelyn mencoba bercanda kepada Maura. Odelyn sangat takut tapi dia harus menyembunyikan ketakutan itu dengan baik. Pokoknya Maura tidak boleh mencurigai apapun dari Odelyn. "Loh tapi katanya Helena dulu memang keluarga ayah dan mama gak akur tuh. Nah karena gak akur itu makanya orang tuanya mama masuk penjara. Aku tuh bingung deh kenapa orang gak akur bisa sampai masuk penjara. Makanya aku nanya ke mama soal kemana orang tuanya mama. Aku tuh penasaran aja deh soalnya Helena bilang gitu. Tapi mama kok mama malah menghindar terus. Aku jadi bingung deh." Wajah Maura terlihat seperti orang yang diombang-ambing oleh kenyataan yang ada. Pada dasarnya yang terjadi adalah adalah fakta bahwa memang benar orang tuany
Odelyn sudah sering mendapatkan pertanyaan yang tidak menyenangkan dari orang-orang di sekitarnya. Tapi baru kali ini Odelyn mendapatkan pertanyaan yang tidak hanya tidak menyenangkan namun juga mengerikan. Bagaimana Odelyn akan menjawab pertanyaan semacam ini? Odelyn benar-benar kehilangan akal. "Tumben banget kamu nanyain orang tuanya mama." Odelyn menjawab dengan santai dan nada bicara yang bercanda. Tapi siapapun tahu bahwa detak jantung yang kencang ini bukanlah candaan. Saat ini Odelyn benar-benar merasa tidak nyaman. Saat ini Odelyn benar-benar tidak tahu lagi harus bagaimana. "Soalnya kalau aku main di rumah Helena tuh pasti orang tua mamanya ada lho. Sebutannya itu kakek dan nenek ya kan. Nah kalau orang tua ayah kan memang sudah meninggal. Tapi kalau orang tua mama kemana? Aku kok gak pernah tahu apa-apa tentang mereka." Wajah Maura benar-benar menunjukkan betapa besar rasa penasarannya saat ini. Odelyn sampai tidak mengerti lagi harus menjawab apa. Odelyn tidak tahu bagai
"Bukannya mama sudah bilang untuk hati-hati ya. Ini kamu sampai lecet begini lho." Odelyn tidak bisa tidak mengomel ketika melihat lutut dan pergelangan kaki Maura dipenuhi dengan luka lecet. "Ma, tolong obatin aku dulu dong. Aku nih sakit lho." Maura rupanya bisa mencari celah agar tidak terlalu dimarahi oleh Odelyn. Lihatlah sekarang bagaimana cara dia berkilah. Sungguh Odelyn tidak bisa berbuat apa-apa kalau sudah begini. "Iya sini mama obatin. Kamu gak minta mama obatin pun pasti bakal mama obatin kok. Mama tuh cuma gak tega lihat kamu begini. Lagipula kamu tuh sudah 10 tahun lho, Maura. Harusnya kan kamu tahu gimana untuk berhati-hati. Tapi lihat nih kamu sekarang." Odelyn sudah berusaha keras kok untuk tidak terlalu mengomeli Maura. Tapi apalah datanya saat ini. Odelyn terlalu gemas dengan Maura yang seringkali tidak mengerti bahwa bahaya itu pasti bisa menjemput jika tidak berhati-hati. Ah, tapi sudahlah. Saat ini Odelyn tidak mau mengomel terlalu banyak. Bisa-bisa nanti Maur
Tentu saja Odelyn mulai memahami bahwa saat ini Michael bukan hanya sekedar merasa takut atau tidak tenang karena kematian orang tuanya di rumah ini. Rumah ini menyimpan banyak kenangan entah kenangan yang buruk atau yang baik. Sayangnya kenangan yang baik itu tidak bisa menutupi kenangan yang buruk. Apalagi salah satu penyumbang kenangan buruk itu adalah orang yang baru saja meninggal dunia karena kejadian yang mengerikan. "Kenapa kita gak tinggal di rumah yang lama saja, Michael? Maksudnya daripada kita harus survei rumah dan melakukan hal-hal lain yang merepotkan terkait pembelian rumah ini." Odelyn bisa melihat bahwa Michael terlalu bersikeras agar mereka bisa pindah rumah tapi tidak di rumah lama mereka. Michael ingin pindah ke rumah lain pokoknya. "Kamu tahu sendiri kan kalau sekarang kita sudah punya anak. Kalau tetap di rumah itu tentu saja tidak bagus dong. Rumah itu terlalu sempit untuk Maura yang aktif bergerak kesana kemari. Aku gak mau gerak Maura jadi terbatas karena r
Odelyn pikir ketika suatu saat dia mendengar kabar bahwa orang tua Edelyn meninggal, dia akan kegirangan. Pada kenyataannya adalah Odelyn justru tidak merasakan apapun. Rasanya kosong dan hampa. Ini benar-benar tidak ada artinya. Odelyn jadi bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apakah ini akhir yang dia inginkan? Bukankah kematian orang tua Edelyn sudah selayaknya dirayakan?"Mbak, kamu kok bisa dapat info soal kematian mereka?" Odelyn tidak paham sejauh apa pengasuh Maura tahu mengenai hubungan buruk antara keluarga ini dengan orang tua Edelyn. Tapi sepertinya melihat dari bagaimana pengasuh Maura itu memberitahukan hal tersebut kepada Odelyn dan Michael, pengasuh Maura kelihatan bahagia. Apakah ini hanyalah asumsi Odelyn yang tidak berdasar? Ah, entahlah. Odelyn juga malas jika harus memikirkan hal yang tidak penting seperti itu."Dari teman saya yang kebetulan kerja dekat sana, bu. Tetangga itu pada kenal ke mereka itu sebatas mereka orang tua Edelyn. Gak ada yang tahu nama mereka
Hidup Odelyn dan Michael perlahan-lahan benar-benar tertata ke arah yang mereka inginkan. Sekarang ini hanya ada kebahagiaan dan itu jelas membuat mereka berdua bahagia. Ah, bahkan bahagia saja tidak cukup untuk menggambarkan betapa leganya mereka saat ini. Ah, memang benar ya bahwa kesedihan ataupun kebahagiaan itu tidak ada yang permanen. Ini semua adalah tentang bagaimana cara mereka bertahan."Odelyn, menurut kamu apa rumah ini terlalu besar untuk kita tempati? Kamu mau rumah yang lebih kecil atau tetap disini saja?" Saat ini Odelyn dan Michael sedang bersantai. Ah, Michael perlu waktu yang cukup lama untuk bisa bersantai dengan tenang seperti ini sejak kematian ibu. Sekarang sudah tiga tahun semenjak kematian ibu."Kamu tiba-tiba nanya begitu kok aneh banget sih. Bukannya disini saja sudah nyaman ya. Buat apa harus pindah rumah. Yang ada nanti malah boros karena uang yang ada malah untuk biaya rumah." Odelyn merasa aneh karena Michael kan bukan orang yang boros. Lalu mengapa seka