Semua orang yang ada di luar ruangan merasa bahagia melihat Reyhan yang sudah kembali siuman. Namun, ada sebagian orang yang berbisik bisik, ada juga yang bersyukur dengan keajaiban itu, dan ada juga yang merasa bahwa Gebriella justru lebih cocok bersama Reyhan dari pada Marsyalinda.
Sementara Marsyalinda sangat kesal melihat Gebriella yang masih berada di dalam ruangan ICU.
Melihat Nyonya Levrawnch keluar dari ruangan, Marsyalinda langsung mendekati dan berkata, "Tante, kenapa Tante hanya membiarkan Gebriella berada di dalam ruangan itu?? Harusnya dia keluar dulu, biar Reyhan bisa istirahat. Kan dia juga baru sadar Tan..".
Nyonya Levrawnch terus berjalan tanpa menjawab perkataan Marsyalinda.
"Kasian Reyhan, dia baru saja siuman. Harusnya perempuan itu tahu diri, biarkan Reyhan istirahat dulu. Kalau Reyhan sekarat lagi, gimana Tan...??" Lanjut Marsyalinda.
Hati Nyonya Levrawnch terketuk, dia melihat Marsyalinda dan akhirnya melihat ke arah kac
Lenia kebingungan sendiri, dia pergi ke balkon rumah sakit dan membawa sebotol wine yang sebelumnya dia tidak pernah sentuh. Dia mencoba untuk membuka penutup botol wine, setelah itu dia melihat sambil menggoyang goyangkan minuman yang ada di botol itu. Tanpa berpikir panjang, Lenia meminun minuman itu sampai setengah. Kepalanya merasa mulai puyeng. Dia mengangkat botol wine itu lagi dan melihatnya sembil berjalan pelan ke pagar balkon dan melihat gedung gedung yang ada di Negara Guardan. "Hallo duniaaaaaa!!! Kenapa engkau begitu kejam padaku dan juga adikkkuuuuu...??? Khhhuuuuwe'!!" Teriak Lenia sambil muntah muntah. Dia meminum lagi sisa minumn di botol itu hingga habis. Diapun berteriak lagi dan berkata, "¹Sepertinya takdir belum menukungku dan adikkku... Uhu' uhu". Lenia berjongkok sambil melihat kebawah dan menangis. Tiba tiba di depannya seperti ada bayangan Bernand. Lelaki itu mengangkat Lenia, dan membawa Lenia ke dalam m
Lama tidak mendengar kabar Gebriella, orang tua Gebriellapun menelpon Neta dan bertanya tentang keadaan Gebriella saat ini. Neta kebingungan harus menjawab apa. Hingga akhirnya, Neta memilih untuk belum membalas chat dari Elena, ibunya Gebriella. "Adduuhhh... Kok Gebby nggak penah ngabarin aku sih??? Kan aku jadi khawatir". Gumam Neta pelan tapi masih kedengaran oleh Pak Rudi, supirnya Gebiella. "Iya Mbak Neta, Non Gebby sudah pergi berhari hari ke Negara Guardan, tapi tidak pernah ngasih kabar sekali aja ke Mbak Neta. Apa Mbak Neta mau nyusul Non Gebby ke Guardan??" Tanya Rudi kepada Neta. Neta akhirnya memberikan jawaban pada keluarga Gebriella bahwa sekarang mereka berdua sedang berlibur di Negara Guardan. Meski merasa heran, tapi Elena, ibunya gebriella tetap merasa bahagia saat membaca chat dari Neta. Neta bergegas mengirimkan pesan pada Frita bertanya soal alamat Gebriella saat ini yang akan dia kunjungi saat di Guardan nanti. Neta : "Fr
Saat ini teman teman Reyhan sedang mencari Gebriella di mana mana. Karena Lili mengabarkan ke Adi, bahwa Neta akan ke Guardan hari ini untuk melihat keadaan Gebriella. Tidak ada yang mengetahui keberadaan Gebriella melainkan para dokter dan juga perawat lainnya yang di tugaskan khusus untuk melayani Gebriella. "Gimana ini Vin??? Kok Gebby pergi nggak bilang bilang kita??" Tanya Adi yang terlihat panik. "Sepertinya dia keluar memakai bajuku. Karena jaket hitam dan celana panjangku tidak ada disini," kata Vino tanpa menjawab pertanyaan Adi. "Eh, ini juga ada surat dari Gebby..." Lanjut Vino lagi. "Coba di baca, bro". Kata Reno pada Vino. ISI SURAT Kakak kakak semuanya... Maafkan aku telah menyibukkan kalian dengan masalah pribadiku. Aku hanya pergi sebentar untuk menenangkan diri dan pikiran. Mohon jangan mencariku lagi. Jika Kak Reyhan sudah sadar kembali, tolong berikan surat terakhirku yang aku simpan di
"Kenapa Gebby seperti itu padaku...??" Tanya Reyhan lagi yang masih penasaran dengan sikap Gebriella yang sangat berbeda dari sebelumnya. "Aku juga tidak tahu, mungkin karena waktu itu dia sangat cemburu padaku, makanya aku meminta maaf padanya. Tapi dia tidak menerima permintaan maafku, dan justru dia ingin membunuhmu. Padahal, aku sudah berkata padanya, bahwa aku tidak akan mengganggu hubungan kalian lagi". Jelas Marsyalinda berbohong kepada Reyhan. Reyhan makin bingung dan berfikir bahwa Gebriella terlalu tega padanya. "Kenapa kamu begitu tega padaku Geb?? Kalaupun kamu marah padaku, paling tidak jangan sampai membunuhku seperti itu. Hmmmppp... Justru Marsyalindalah yang sebenarnya adalah wanita baik dan mau menemaniku saat aku seperti ini". Kata Reyhan dalam hati. Teman teman Reyhan, sudah kembali ke Kota Hunan sejak 2 bulan yang lalu. Vino belum memberikan surat yang di titipkan Gebriella untuk Reyhan. Karena saat itu Reyhan baru saja sele
Keadaan Reyhan sudah membaik, diapun sudah mulai masuk kerja di Perusahaan ayahnya di Negara Guardan yaitu, Perusahaan CRB. Hanya saja, pola makan dan pola istirahatnya harus teratur. Oleh sebab itu, papinya mendesain ruangannya, agar terhubung dengan ruang istirahat yang ukurannya begitu besar dan senyaman mungkin. "Permisi Direktur muda, di depan ada Nona Marsyalinda, apakah Nona Marsyalinda langsung di suru masuk sekarang???" Tanya Syela, Asisten pribadinya Reyhan di Perusahaan CRB itu. "Tentu saja bisa, kenapa masih bertanya??? Dia itu adalah calon istri Direktur muda. Jadi saat dia datang, kalian semua harus melayaninya dengan baik". Kata Nyonya Levrawnch yang baru saja keluar dari ruang istirahatnya Reyhan. Nyonya Levrawnch yang baru saja tiba di Negara Guardan, sengaja langsung datang di Perusahaan CRB dan beristirahat di ruang istirahat Reyhan. Ruangan itupun tidak kalah besar dengan kamar Nyonya Levrawnch yang ada di Kota Hunan. Mende
Setelah menyimpan surat Gebriella ke tempat semula, Vino duduk termangu memikirkan keberadaan Gebriella dan juga Neta. Vinopun mengambil handphonenya, dan menelpon Neta serta Gebriella berkali kali. Tapi, sampai saat ini nomor telepon mereka tetap saja tidak aktif. "Hmmmppp... Sebenarnya di mana kalian saat ini??" Kata Vino pelan sambil memutar mutar handphonenya. Hingga akhirnya dia terfikir untuk menelpon Reyhan. Reyhan : "Hallo Vin..." Vino : "Di mana kamu?? Apa kamu sedang berada di party??" (Terdengar suara tertawa ria dari tempat Reyhan, seperti ada begitu banyak orang yang sedang bersama Reyhan). *Marsyalinda : "Sayang... Siapa yang menelponmu??" *Reyhan : "Ini Vino, temanku. Kalian juga sudah pernah bertemu kok. Jadi tunggu sebentar yah, biar aku ngobrol bersama temanku dulu, setelah itu kita baru lanjut main lagi, oke??" *Marsyalinda : "Baiklah sayang..." Reyhan : "Hallo Vin, bagaimana kabar kalian?? Apakah kalian baik
3 BULAN KEMUDIAN. Vino, Adi dan Reno saat ini sedang berada di perusahaan One B. Mereka terlihat sangat sibuk dan begitu tegang. Karena ada akun yang berkali kali mencoba untuk membobol akun perusahaan One B. "Vino, kenapa akun palsu ini semakin banyak?? Ada apa sebenarnya ini??" Tanya Adi sambil mengetik ngetik keyboard komputer dengan begitu cepat. "Aku juga nggak tahu Adi, kalau begini terus kita bisa capek dan kehabisan tenaga". Jawab Vino sambil mengerakkan jarinya di atas keyboard dengan begitu cepat. "Sepertinya mereka sudah mempersiapkan akun palsu yang begitu banyak sebelum menyerang kita. Tapi sampai saat ini mereka belum berhasil membobol akun perusahaan kita". Jelas Haikal yang juga sambil mengetik di atas keyboard dengan begitu cepat. Sementara Reyhan yang saat ini sedang menonton TV di ruang istirahatnya, melihat siaran berita tentang maraknya pembobolan akun perusahaan saat ini. [Pemirsa!! Kembali lagi dengan saya bersam
"Hallo juga Tante... Nama saya Ayuan, kata mama saya, tante pemilik Toko bunga Kembangan ini... Apakah mamaku benar tante...???" Tanya Ayuan pada Gebriella. "Tentu saja mamamu benar Ayuan... Hehehe..." Jawab Gebriella. "Kalau begitu, tante sudah mempunyai Om, yah...?? Apakah dia kaya... Dan baik seperti saya...??" Tanya Ayuan lagi. "Ayuan... Jangan bertanya soal privasi tante yah Nak... Ayo kita pergi, maafkan anak saya yah Mbak..." Kata Mamanya Ayuan setelah mendengar pertanyaan Ayuan pada Gebriella. Gebriella hanya diam sambil tertawa kecut saat mendengar pertanyaan anak keccil itu padanya. Dia mengingat tentang Reyhan. "Hmmmpp.. Apakah sekarang dia baik baik saja dengan ginjal aku?? Aku sangat merindukannya." Kata Gebriella dalam hati sambil melihat Ayuan. "Baiklah Mama... Ayuan tidak akan bertanya lagi soal om. Semoga tante bahagia selalu yah... Ayuan pergi dulu bersama mama". Kata Ayuan sambil memegang tangan Gebriella dan mencium kepala
Setelah memasangkan cincin ke jari manis Maminya, mereka merasa bingung karena semua orang berlari ke arah depan jalan raya.Saking penasaran, Yulia bertanya pada salah satu bapak bapak yang juga ikut berlari ke depan jalan raya. "Pak, ada apa itu?? Apa yang terjadi di depan jalan itu??""Lecelakan, Non." Jawab bapak itu."Siapa yang celaka, Pak??" Tanya Yusuf."Katanya, Nona Marsyalinda berlari keluar jalan dan tertabrak mobil, Non. Kata mereka juga Nona Marsya tidak bernafas lagi." Jawab bapak itu lalu bergegas pergi.Yulia langsung berlari mengikuti bapak itu dengan begitu cepat dan berkata dalam hati, "Tanteeee... Maafkan aku."Lenia dan Yusufpun berjalancepat ke tempat kejadian itu. Setelah sampai, terlihat Yudha yang sedang menggendong Marsyalinda dan membawanya ke dalam ambulance.Semua keluarga Levrawnchpun menuju ke Rumah Sakit The L Medika. Namun sayangnya, setelah sampai di Rumah Sakit, Marsyalinda tidak sempat tertol
Air mata bercucuran tiada henti. Tangisan para tamu tak kalah dengan kesedihan keluarga Levrawnch. Meski menu makanan tiada henti di layani pada setiap individu yang datang, namun rasa sedih mendalam menutupi rasa dahaga mereka saat ini.Host 3 : "Itulah ucapan dari sang istri tercinta Tuan Levrawnch yang membuat kita semua yang hadir di sini merasa sedih."Host 1 : "Sedih banget. Namun masih ada lagi yang akan kita dengar, yaitu tentang kronologis keluarga Levrawnch Britama yang akan di sampaikan langsung oleh Nyonya Levrawnch Britama."👏👏👏Nyonya Levrawnch berjalan menuju kursi yang di taru di atas panggung. Meski begitu, Nyonya Levrawnch malah berdiri untuk menyampaikan hal tersebut dan menjadikan tempat duduk itu sebagai persiapan ketika dia merasa lelah berdiri."Pasti semuanya sudah kenal saya. Benar nggak??" Tanya Nyonya Levrawnch."KENAAAALLLL..." Sontak mereka semua."Baikah, terimakasih sudah datang maupun yang sudah menonton di
======== Sore hari tiba. Semua para Koki dan pelayan tengah sibuk di rumah baru Nyonya Levrawnch Britama. Ada begitu banyak penjemput tamu yang menggunakan gaun berwarna biru dan juga setelan jass yang sama berwarna hitam. Di kursi paling depan terlihat begitu banyak pengusaha pengusaha dan para direktur, serta pemilik saham yang sedang duduk bercerita dan bergunda ria. Sementara keluarga besar Levrawnch Britama, keluarga besar Debora serta keluarga besar Oscandra, semuanya memakai pakaian putih dan setelan jass berwarna hitam. Tak hanya itu, bahkan Marsyalinda, keluarga Yudha, teman teman Reyhan serta para pembantu juga serentak memakai pakaian putih dan hitam. "Sayang, kamu cantik banget hari ini." Kata Yudha pada Marsyalinda. "Terimakasih, sayang. Terimakasih sudah menemani aku, sudah melindungi dan memotivasi aku. Aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi." Jawab Marsyalinda dengan mata yang berbinar menyimpan 1000 tetes
1 Bulan Kemudian. "Nak... Coba kamu lihat awan itu, indah bukan??" Tanya Gebriella pada Ali yang sedang duduk bersama di teras atas sambil membicarakan masa depan mereka. "Iya Mi... Sangat indah..." Jawab Ali. "Mami ingat waktu masa dulu saat melihat matahari mulai terbit dan awan putih mulai tebal. Waktu itu, Papi kamu bercerita soal dia yang sedang sibuk mencari Mami di Kota Naung. Tapi begitu ketemu, sepi terasa ramai. Malampun terlihat terang." Kata Gebriella sambil menikmati indahnya matahari terbit. "Terus, Mi...??" Tanya Ali. "Terus, setelah sekian lama terpisah, Papi dan Mami baru bertemu kembali di bukit bunga Kota Naung. Papi mencari mami di sana. Dia sangat setia juga sangat romantis. Tiap hari Papi datang ke rumah Mami yang kecil demi mengambil hati Oma dan juga Opa, hingga akhirnya Oma dan Opapun setuju. Lalu, Mami ikut papi ke Kota Hunan dan menghadapi cobaan bersama. Hehehe... Mami masih ingat, dulu Papi kamu sangat tegas. Dia h
Sampai di lokasi shooting, semua orang menyambut Gebriella dengan hidangan dari berbagai macam menu makanan. Mereka semua terlihat sangat bahagia. Tidak hanya itu, di sana juga ada banyak penggemar yang datang dan menyiapkan hadia serta ucapan ucapan yang memotivasi Gebriella. "Terimakasih semuanya... Terimakasih karena Gebbylover's masih setia menunggu saya dan selama ini masih mendukung saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak untuk semua penggemar yang ada di sini maupun yang sedang menonton acara perdana live saya di luar sana." Kata Gebriella dengan menggunakan mike, lalu menyapa semua para aktor lama maupun aktor baru. Gebriella juga menyapa semua TIM medianTV maupun para produser dan grup kameramen yang hadir. Gebriella terlihat begitu bahagia. Sekejap melupakan suaminya yang hilang, meski bersifat sementara, tapi bagi Gebriella suasana saat ini lumayan menghiburnya. "Hallo Gebby, selamat datang kembali. Hehehe..." Ucap Andi. "Hallo juga Kak A
"Nak... Apa kamu sudah mengingat semuanya??" Tanya Lenia pada Yulia."Tidak, aku tidak mengingat apa apa. Hanya mencoba memanggilmu dengan kata, Mami saja." Jawab Yulia."Tidak apa apa, Nak... Ingatlah pelan pelan. Tidak usah buru buru." Kata Lenia sambil mengusap usap kepalanya."Tolong tinggalkan aku sendiri. Aku mau tidur. Kepalaku mulai terasa sakit. Mungkin karena aku terus berusaha untuk mengingat semua masa laluku." Perintah Yulia.Lenia lalu memakaikan selimut pada Yulia, anaknya. Setelah itu mereka semua keluar dari kamar Yulia.Yulia berbaring terlentang sambil menutup matanya dan mencoba mengingat semua hal yang terjadi padanya."Ternyata Papi dan Mamiku adalah orang kaya. Tapi kenapa mereka tidak mencariku?? Apa dulu mereka tidak sayang padaku?? Lalu, di mana Papiku?? Kenapa dia tidak pernah datang menjengukku?? Kenapa Marsyalinda dan lelaki tua itu memanfaatkan aku untuk membunuh keluargaku sendiri?? Apa sebenarnya yang terjadi?
Dokter Willy yang baru saja sampai, merasa heran melihat ekspresi wajah Lenia dan teman temannya."Nona Levrawnch..." Panggil dokter Willy membuat Lenia kaget dari pandangannya ke arah Marsyalinda dengan tatapan yang penuh emosi."Nona Lerawnch!!" Panggil dokter Willy lagi."Iya dok. Gimana keadaan Yulia, dok!!" Tanya Lenia spontan."Masih sama seperti dengan kemaren. Saya melihat Nona Levrawnch seperti kebingungan melihat ke arah pintu keluar sana. Makanya saya langsung medekati Nona Levrawnch kesini. Oh iya, Nona Lerawnch, saya akan mel...!!" Kata dokter terputus dengan suara suster yang memanggil namanya."Dokter Willy, pasien atas nama Rana telah pingsan." Teriak suster tersebut."Pingsan?? Di mana dia??" Sontak Lenia dan dokter Willy kaget."Di depan Paviliun ruangan mawar, dok..." Jawab Suster jaga itu."Ayo kita lihat Yulia dulu, Nona Levrawnch." Ajak dokter Willy lalu berlari menuju ke arah Rana yang sedang di angkat ol
1 BULAN KEMUDIANWaktu berputar begitu cepat, sehingga tak terasa hari demi hari dengan penuh tantangan dan rintangan kian bisa terlewatkan.Keluarga Levrawnch Britama untuk sementara waktu tinggal di Villa Reyhan yang berada di Villa L Green.Kenangan yang sudah terlewatkan masih mengiris hati dengan rasa rindu yang tak terlampiaskan. Tapi Gebriella yang baru saja sembuh, tetap semangat dan hanya fokus pada masa depan anaknya, Ali. Saat ini Alipun telah resmi di gelar sebagai Tuan Muda Levrawnch Britama. Diapun mengikuti sekolah privat di Villa untuk sementara waktu, karena menghindari kejahatan di luar sana yang tak terduga.Tiba tiba terdengar suara Bi' Ina yang masih setia tinggal di Villa Reyhan sejak dahulu kala. BI' ina sudah terlihat tua. Oleh sebab itu, Bi' Ina kini hanya di jadikan sebagai pengawas para pembantu di kediaman keluarga Levrawnch Britama."Nyonya Gebby, sarapannya sudah siap. Semuanya sudah berkumpul di ruang makan. Apa makan
Lenia bersama keluarganya berkumpul di ruangan pasien tempat Rana di rawat.Suasana terlihat bgitu mengharukan. Air mata kerinduan bercucuran di pipi. Rasa kangen dan kekhawatiran yang selama ini terpendam, kini bisa terluapkan. Lenia memegang tangan Rana, sampai akhirnya Ranapun terbangun dan kebingungan setelah melihat ada begitu banyak orang yang sedang berkumpul di kamarnya."Siapa kalian??" Tanya Rana membuat Nyonya Levrawnch terpukul dengan pertanyaan itu."Dokter Willy, apa kejadian barusan membuat Yulia lupa ingatan??" Tanya Nyonya Levrawnch pada dokter pribadi mereka sekaligus Direktur Rumah Sakit The L Medika."Saat ini, Non Yulia belum bisa mengingat apa apa. Karena sebelumnya dia sudah memang lupa ingatan. Namun karena dia telah mengkonsumsi obat pelambat ingatan secara terus menerus, akhirnya ingatannya lebih susah lagi untuk di kembalikan. Mungkin Nona dan juga Nyonya Levrawnch harus lebih sabar lagi selama bertahun tahun untuk menunggu inga