Setelah Neta memgetuk pintu kamar Gebriella berkali kali, Gebriella tetap saja tidak keluar dari kamarnya. Hingga akhirnya, Netapun memberitahu Nathan, "Maaf Pak, sepertinya Gebby sedang istirahat. Soalnya kondisi badan Gebby saat ini juga sedang tidak memungkinkan," jelas Neta pada Nathan.
Mendengar penjelasan Neta, Nathan dengan spontan langsung meminta agar Neta saling bertukar nomor telepon dengannya, biar bisa menghubungi Nathan jika Gebriella sudah bangun.
Netapun setuju untuk memberikan nomor teleponnya pada Nathan.
*****
Di kantor keamanan, terlihat Viktor dan teman temannya sedang memindahkan batu.
"Cepat, cepat!!" Perintah petugas keamanan.
Melihat Viktor begitu malas, bagian petugas malah memindahkannya di tempat batu batu yang besar.
"Apa'an sih??? Kok aku malah di pindahkan di situ?? Ahhh!! Aku nggak mau kesitu Pak, tangan saya sudah membekas. Aku mau disini saja," Ucap Viktor pada petugas keam
Frita dan Lili menjemput Gebriella di Bandara. Selain tidak jadi berangkat ke Negara Guardan, Gebriella masih saja kebingungan. Dia tidak terlalu yakin bisa menahan amarahnya saat berhadapan dengan Reyhan. Namun di sisi lain, dia juga khawatir dengan keadaan Reyhan saat ini. "Gebb... Kamu kenapa?? Apa yang sebenarnya terjadi padamu dan juga Kak Reyhan??" Tanya Lili pada Gebriella yang hanya duduk diam saja sambil menyandarkan kepalanya di tembok. "Aku tidak apa apa Lili," jawab Gebriella singkat. "Geb, coba kamu ceritakan semuanya kepada kita, apa yang sebenarnya terjadi?? Kenapa saat kamu berangkat ke Guardan, malah tinggal bersama dengan Adit. Sementara Kak Rey sedang sekarat di rumah sakit??" Tanya Frita penasaran. Gebriella akhirnya menjawab pertanyaan Frita dan Lili sambil meneteskan airmata. Dia terlihat begitu lelah dengan perasaannya. Sementara Frita dan Lili yang mendengar curahan hati Gebriella, mencoba menenangkan Gebriella dengan cara meme
Dokter akhirnya mengikuti apa yang di ucapkan Lenia. Namun sebelumnya, dokter harus meminta persetujuan dari dokter penanggung jawab dan direktur, serta 2 keluarga pasien yang berada dalam satu ruangan dengan Reyhan. "Hallo Tante... Tante, gimana kabar Reyhan??? Aku sangat khawatir, makanya aku datang kesini tanpa meminta ijin lebih dulu ke Tante," kata Marsyalinda pada Nyonya Levrawnch. "Iya sayang.. Sebagai calon istri Reyhan, tentu saja kamu tidak apa apa untuk datang membesuk Reyhan," kata Nyonya Levrawnch sambil memegang tangan Marsyalinda. "Hmmpp.. Lihatkan?? Yang lain tidak akan berani melawan setelah Tante mengijinkanku. Hahaha..." Kata Marsyalinda dalam hati sambil memeluk Nyonya Levrawnch. Sedangkan Syela dan juga karyawan lainnya, hanya berdiri dalam diam dan menunggu dokter keluar dari ruangannya. Beberapa jam kemudian, dokter keluar dari ruangannya, Chriss dan Lenia serta yang lainnya langsung mendekati dokter. "Nona Lenia
"Suster, apa yang barusan kamu katakan!!" Tanya Lenia dengan suara keras pada perawat itu. Belum juga suster menjawab karena ketakutan, dokter Willy sudah memanggil suster yang membawa alat itu untuk memakai pakaian APD dan masuk ke dalam ruangan ICU. Mereka semua melihat Reyhan yang ada di dalam ruangan ICU itu melalui kaca transparan. "Kak Lenia... Sabar yah, ayo kita berdoa meminta bantuan Tuhan." Kata Gebriella yang sebenarnya dia juga tidak kuat melihat Reyhan di kelilingi oleh dokter dan perawat saat ini. "Cepat, lakukan RJP 2.4," perintah dokter Willy kepada dokter yang satunya dengan menggunakan alat RJP. Gebriella yang dari tadi memperhatikan tindakan dokter dan susterpun semakin tidak tenang. Sakin paniknya Gebriella malah menggemparkan semua orang yang ada di luar ruangan ICU itu. Secepatnya dia ke ruangan ganti untuk memakai pakaian safety, dan ikut melalui pintu yang menembus ruangan ICU itu. Namun dokter dan perawat tidak
Semua orang yang ada di luar ruangan merasa bahagia melihat Reyhan yang sudah kembali siuman. Namun, ada sebagian orang yang berbisik bisik, ada juga yang bersyukur dengan keajaiban itu, dan ada juga yang merasa bahwa Gebriella justru lebih cocok bersama Reyhan dari pada Marsyalinda. Sementara Marsyalinda sangat kesal melihat Gebriella yang masih berada di dalam ruangan ICU. Melihat Nyonya Levrawnch keluar dari ruangan, Marsyalinda langsung mendekati dan berkata, "Tante, kenapa Tante hanya membiarkan Gebriella berada di dalam ruangan itu?? Harusnya dia keluar dulu, biar Reyhan bisa istirahat. Kan dia juga baru sadar Tan..". Nyonya Levrawnch terus berjalan tanpa menjawab perkataan Marsyalinda. "Kasian Reyhan, dia baru saja siuman. Harusnya perempuan itu tahu diri, biarkan Reyhan istirahat dulu. Kalau Reyhan sekarat lagi, gimana Tan...??" Lanjut Marsyalinda. Hati Nyonya Levrawnch terketuk, dia melihat Marsyalinda dan akhirnya melihat ke arah kac
Lenia kebingungan sendiri, dia pergi ke balkon rumah sakit dan membawa sebotol wine yang sebelumnya dia tidak pernah sentuh. Dia mencoba untuk membuka penutup botol wine, setelah itu dia melihat sambil menggoyang goyangkan minuman yang ada di botol itu. Tanpa berpikir panjang, Lenia meminun minuman itu sampai setengah. Kepalanya merasa mulai puyeng. Dia mengangkat botol wine itu lagi dan melihatnya sembil berjalan pelan ke pagar balkon dan melihat gedung gedung yang ada di Negara Guardan. "Hallo duniaaaaaa!!! Kenapa engkau begitu kejam padaku dan juga adikkkuuuuu...??? Khhhuuuuwe'!!" Teriak Lenia sambil muntah muntah. Dia meminum lagi sisa minumn di botol itu hingga habis. Diapun berteriak lagi dan berkata, "¹Sepertinya takdir belum menukungku dan adikkku... Uhu' uhu". Lenia berjongkok sambil melihat kebawah dan menangis. Tiba tiba di depannya seperti ada bayangan Bernand. Lelaki itu mengangkat Lenia, dan membawa Lenia ke dalam m
Lama tidak mendengar kabar Gebriella, orang tua Gebriellapun menelpon Neta dan bertanya tentang keadaan Gebriella saat ini. Neta kebingungan harus menjawab apa. Hingga akhirnya, Neta memilih untuk belum membalas chat dari Elena, ibunya Gebriella. "Adduuhhh... Kok Gebby nggak penah ngabarin aku sih??? Kan aku jadi khawatir". Gumam Neta pelan tapi masih kedengaran oleh Pak Rudi, supirnya Gebiella. "Iya Mbak Neta, Non Gebby sudah pergi berhari hari ke Negara Guardan, tapi tidak pernah ngasih kabar sekali aja ke Mbak Neta. Apa Mbak Neta mau nyusul Non Gebby ke Guardan??" Tanya Rudi kepada Neta. Neta akhirnya memberikan jawaban pada keluarga Gebriella bahwa sekarang mereka berdua sedang berlibur di Negara Guardan. Meski merasa heran, tapi Elena, ibunya gebriella tetap merasa bahagia saat membaca chat dari Neta. Neta bergegas mengirimkan pesan pada Frita bertanya soal alamat Gebriella saat ini yang akan dia kunjungi saat di Guardan nanti. Neta : "Fr
Saat ini teman teman Reyhan sedang mencari Gebriella di mana mana. Karena Lili mengabarkan ke Adi, bahwa Neta akan ke Guardan hari ini untuk melihat keadaan Gebriella. Tidak ada yang mengetahui keberadaan Gebriella melainkan para dokter dan juga perawat lainnya yang di tugaskan khusus untuk melayani Gebriella. "Gimana ini Vin??? Kok Gebby pergi nggak bilang bilang kita??" Tanya Adi yang terlihat panik. "Sepertinya dia keluar memakai bajuku. Karena jaket hitam dan celana panjangku tidak ada disini," kata Vino tanpa menjawab pertanyaan Adi. "Eh, ini juga ada surat dari Gebby..." Lanjut Vino lagi. "Coba di baca, bro". Kata Reno pada Vino. ISI SURAT Kakak kakak semuanya... Maafkan aku telah menyibukkan kalian dengan masalah pribadiku. Aku hanya pergi sebentar untuk menenangkan diri dan pikiran. Mohon jangan mencariku lagi. Jika Kak Reyhan sudah sadar kembali, tolong berikan surat terakhirku yang aku simpan di
"Kenapa Gebby seperti itu padaku...??" Tanya Reyhan lagi yang masih penasaran dengan sikap Gebriella yang sangat berbeda dari sebelumnya. "Aku juga tidak tahu, mungkin karena waktu itu dia sangat cemburu padaku, makanya aku meminta maaf padanya. Tapi dia tidak menerima permintaan maafku, dan justru dia ingin membunuhmu. Padahal, aku sudah berkata padanya, bahwa aku tidak akan mengganggu hubungan kalian lagi". Jelas Marsyalinda berbohong kepada Reyhan. Reyhan makin bingung dan berfikir bahwa Gebriella terlalu tega padanya. "Kenapa kamu begitu tega padaku Geb?? Kalaupun kamu marah padaku, paling tidak jangan sampai membunuhku seperti itu. Hmmmppp... Justru Marsyalindalah yang sebenarnya adalah wanita baik dan mau menemaniku saat aku seperti ini". Kata Reyhan dalam hati. Teman teman Reyhan, sudah kembali ke Kota Hunan sejak 2 bulan yang lalu. Vino belum memberikan surat yang di titipkan Gebriella untuk Reyhan. Karena saat itu Reyhan baru saja sele