'Tapi tubuh kesadaran yang diliputi dengan energi keemasan pekat? Aku belum pernah mendengar atau membacanya di buku manapun.' Hong Zhen bergumam dalam hatinya. Hong Zhen tak tahu, bahwa tubuh kesadaran dengan energi keemasan pekat yang sedang dia bentuk sekarang adalah tubuh kesadaran yang setara atau bahkan lebih tinggi dari tubuh kesadaran milik para dewa. Karena itulah dia tak mendengar atau menemukannya di buku manapun, meski dia sudah seringkali bepergian melewati berbagai benua. Zhou Ning menarik napas dalam, wajahnya memancarkan kewibawaan yang penuh dengan ketenangan dan pengetahuan. "Kita akan mulai dengan dasar-dasar meditasi yang mendalam," ucap Zhou Ning, dia pun mulai menjelaskannya pada Hong Zhen. 'Penyempurnaan tubuh kesadaran memerlukan pengetahuan dari prinsip dasar pengendalian pikiran, aku akan menjelaskan padanya dengan perlahan.' Batinnya. "Fokuskan pikiranmu pada lingkaran penyeimbang langit dan bumi di bawah kita. Rasakan energi yang mengalir melalui saja
Golakan energi devenity yang kembali liar disebabkan karena kecemasan dan keraguan Hong Zhen sebelumnya. Emosinya membuat sumber energi paling besar itu juga ikut terpengaruh.'Ini semakin sulit!' batin Hong Zhen, seolah angin sedang menerpa apinya, membuat nyalanya semakin besar dan liar. Jika dia tidak membatasinya segera, seluruh energi devenity akan menjadi semakin sulit untuk dikendalikan.Zhou Ning, yang merasakan gejolak dalam diri Hong Zhen, segera membantunya, dia mengalirkan energinya untuk meredam amukan liar itu, "Jangan terburu-buru," ucapnya masih membantu Hong Zhen untuk menstabilkan energinya, "Fokus pada napasmu, biarkan energi itu mengalir dengan alami. Kau tidak perlu mencemaskan apapun, selama aku di sini, aku tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi," tambahnya.Zhou Ning mengatakan itu untuk menenangkan Hong Zhen, memberikan rasa aman yang sangat dibutuhkan olehnya.Hong Zhen berusaha mengikuti instruksi Zhou Ning. Dia menarik napas dalam-dalam, berusaha
Sebuah ledakan energi terjadi saat tubuh kesadaran Hong Zhen terbentuk sepenuhnya. Gelombang energi bergetar di antara cahaya terang yang memancar dari tubuhnya. Di dalam alam kesadaran terdalamnya, tubuh kesadaran Hong Zhen berdiri tegap. Sorot mata yang penuh kekuatan, dan energi emas yang memancar dengan kuat. "Dimana tuan?" Ucap Hong Zhen ketika tubuh kesadarannya membuka mata. Dia mencari Zhou Ning, tapi tidak menemukannya di manapun juga. Kemudian dia mendengar suara yang menggema di alam kesadaran terdalamnya. "Kau berhasil! Kau melakukannya dengan sangat baik! Dan sekarang kau bisa membangkitkan bloodlinemu sepenuhnya! Dengarkan baik-baik, Hong Zhen. Untuk membangkitkan kekuatan bloodlinemu, kau harus mengikuti beberapa langkah penting, terimalah ini." Suara Zhou Ning terdengar jelas. Dia memberikan sebuah teknik kebangkitan bloodline tertinggi pada Hong Zhen. Sebuah butiran yang memancarkan cahaya melayang di depan pria paruh baya itu, sebuah cahaya yang berisikan pe
"Nyala petir?" Gumam Hong Zhen saat dia menatap wujud bloodline serigala bulan petir di depannya. Energi bloodline yang membanjiri tubuhnya dipenuhi dengan kekuatan petir dan kegelapan, membuatnya menjadi lebih gesit dan tajam. "Rupanya boodline milikku adalah serigala bulan petir. Beginikah rasanya dipenuhi dengan kekuatan? Rasanya benar-benar luar biasa!" Hong Zhen menatap tangannya, cakar yang berliput petir muncul di sana. Dengan gerakan lincah, Hong Zhen mengayunkan cakarnya, membelah udara dan menciptakan tiga sayatan energi petir yang kemudian meledak dengan dahsyat.Dhoooomb!Melihat kekuatan barunya begitu kuat, Hong Zhen tercengang, merasakan sensasi luar biasa mengalir dalam dirinya."Apa ini? Bloodline serigala bulan petir membuat seranganku bertambah kuat berkali-kali lipat! Sungguh serangan yang sangat kuat!!" Hong Zhen berseru dengan penuh semangat, mengepalkan tangannya yang masih berdenyut dengan energi petir. Ketajaman indra Hong Zhen juga meningkat pesat. Dia dap
"Apa ini?" Hong Zhen tersungkur di tanah, meringis kesakitan. Aura Kaisar Suci Iblis yang menyeruak begitu jahat merobek-robek jiwanya. Tubuhnya bergetar hebat, keringat dingin membasahi dahinya. Perasaan tercekik itu semakin kuat, bagaikan tali besi yang menjerat lehernya. Hong Zhen berusaha sekuat tenaga, mengangkat matanya untuk melihat energi mengerikan itu. Ketika akhirnya, dengan susah payah, pria paruh baya itu dapat melihatnya, kedua matanya tersentak! Tuan?! Batinnya, kembali tersungkur. Rasa sakit yang teramat sangat menghujamnya. "Rupanya beginilah kekuatan tuan yang sebenarnya! Ini sangat mengerikan! " Dengan erat, tangannya mencengkeram dadanya yang berdebar kencang, mencoba menahan tekanan dan rasa takut yang merambat di seluruh tubuhnya. Kaisar Suci Iblis melangkah maju, mendekati Hong Zhen yang masih tersungkur di tanah. Aura kegelapannya semakin terasa, membuat udara di sekitarnya terasa tegang dan mengerikan, "Benar-benar lemah," gumamnya dengan wajah tak suk
"Nah, ambil ini," ucap Kaisar Suci Iblis memberikan sebuah pil penyembuhan pada Hong Zhen. Pil penyembuhan dengan warna putih sempurna, sedikit sinar putih yang samar meliputinya."Hah? Ini?" Hong Zhen terbelalak tak percaya saat melihatnya. Pil yang diberikan oleh Kaisar Suci Iblis bukanlah pil sembarangan, melainkan pil yang sangat langka. "Bu-bukankah ini pil penyembuhan tingkat sempurna? Warna putih sempurna dan energi spiritual yang melingkupinya, tidak salah lagi. Tak kusangka dalam hidup ini aku akan melihatnya.""Dikatakan bahwa membuat pil tingkat sempurna, bahkan bagi seorang ahli alkimia tingkat tinggi sangatlah sulit!" lanjut Hong Zhen dengan penuh kekaguman. "Tuan memberikan benda yang sangat berharga ini untukku?" Hong Zhen melirik ke arah Kaisar Suci Iblis. Dia bertanya-tanya di dalam benaknya, apa dia harus mengambil benda berharga di depannya atau tidak. Pil yang begitu berharga, dia sedikit takut untuk mengambilnya."Ada apa? Kenapa kau melihatku, cepat makan, itu b
Ketika Hong Zhen membuka matanya, lingkaran formasi yang memancarkan sinar kebiruan tampak di kedua matanya."Coba gunakan itu, kita pergi ke Asosiasi Pembunuh Elang Hitam!" ucap Kaisar Suci Iblis, melipat tangannya dengan wajah datar yang acuh. Ia meminta Hong Zhen untuk membuat formasi teleportasi tingkat tinggi yang baru saja dia dapatkan."Baik, Tuan!" sahut Hong Zhen sembari menyatukan kedua tangannya dengan hormat.Hong Zhen berdiri dengan penuh kekuatan, tubuhnya masih berselimut sinar biru. "Aktifkan formasi!" serunya dengan tatapan mata yang tajam, wajahnya tegas dan bertekad. Di atas telapak tangannya, lingkaran inti formasi teleportasi tingkat tinggi muncul.Seketika, formasi yang lebih besar muncul di bawah kaki mereka, memancarkan sinar kebiruan yang dipenuhi dengan energi suci kuno.Di saat Hong Zhen mengaktifkan formasi teleportasi tingkat tinggi, Kaisar Suci Iblis memperhatikan lingkaran formasi yang terbentuk di bawah kaki mereka. Ia dapat melihat dan merasakan sajak-
Serangan yang tiba-tiba datang segera ditahan oleh barer pelindung yang Hong Zhen aktifkan, membuat keganasan dari serangan perlahan melemah, dan pisau yang berliput aura jahat tersebut jatuh ke tanah. Ketika keheningan yang tegang mulai menyelimuti, bayangan-bayangan pembunuh tampak berkelabakan menuju Kaisar Suci Iblis dan Hong Zhen. Mereka mengelilingi dua sosok tersebut, bergerak dengan cepat dan senyap, seolah-olah malam itu sendiri yang menghampiri. "Cepat selesaikan mereka, aku merasakan jika nafas gadis kecil itu mulai melemah, dan energi kehidupannya terus berkurang," ucap Kaisar Suci Iblis, persepsinya mengetahui segala hal yang terjadi di dalam asosiasi pembunuh. Kilatan marah dan kekhawatiran sejenak melintas di wajah Hong Zhen sebelum lenyap, digantikan oleh ketenangan mematikan. Pria paruh baya itu kemudian mengangguk tanpa berkata-kata, tatapannya berubah dingin. Matanya menyipit tajam, memancarkan tekad. Rahangnya mengeras, dan bibirnya mengatup rapat, menahan emosi
"Kakak bagaimana, apakah aku hebat!" ucap Xiao Bai dengan bangga, dia berharap Zhou Ning terkesan dan memujinya. Dewa Rubah Kecil itu lalu kembali ke bahu Zhou Ning, melingkarkan tubuhnya dengan nyaman.Sambil tersenyum, Zhou Ning mengelus kepala Xiao Bai dengan lembut, lalu mengatakan, "Ya, kau adalah yang terbaik, terimakasih.""Hehe, kakak aku sedikit mengantuk sekarang. Aku ingin tidur.""Mhm, tidurlah."Raut wajah Zhou Ning sedikit berubah, matanya menunjukkan kekhawatiran saat menatap dewa rubah kecil itu. 'Kali ini, Xiao Bai tidak hanya membangkitkan dua ekor sekaligus, tetapi juga berhasil mendapatkan tahta dewa rubah. Kekuatan barunya masih belum stabil. Aku harus segera meramu pil khusus untuknya,' pikirnya dalam hati.Zhou Ning kembali menatap ke depan, memperhatikan ratusan ribu benua yang terbentang luas di hadapannya. Setelah mengamati semuanya, tiga benua tampak mencolok dibandingkan yang lainnya, menarik perhatiannya. Matanya menyipit saat meneliti ketiga benua terse
Semua orang berkumpul, menatap Xiao Bai dengan kagum. "Kenapa kalian melihatku seperti itu? Menjijikkan. Berhentilah melakukannya," ucap Xiao Bai dengan nada malas, ekor-ekornya melambai angkuh. "Xiao Bai! Kau terlihat luar biasa dengan ekor keenammu!" seru Lu Zhe penuh semangat. "Binatang Spiritual yang sangat kuat! Apakah dia seekor binatang surgawi?" tanya Liu Hao, menatap takjub. "Tentu saja bukan!" sahut Xiao Bai dengan bangga. "Aku lebih hebat dari mereka!" "Woaaah.""Dengan kekuatan seperti ini, sekarang siapa yang berani membuat masalah dengan kita lagi? Dewa luar seharusnya akan berpikir dua kali sebelum mendekat!" "Haha! Kita sangat beruntung memiliki Xiao Bai di sini!"Di tengah suasana yang semakin riuh, Zhou Ning hanya tersenyum tipis, lalu mengulurkan tangannya dan mengelus kepala Xiao Bai dengan lembut. Xiao Bai mengibaskan ekornya dengan puas, tetapi kemudian menatap sekeliling dengan rasa penasaran. "Hmm? Kak, kali ini kita akan pergi ke benua mana?" tan
Langit di Dimensi Eternal Void yang sebelumnya suram tiba-tiba bergetar hebat. Kabut ungu pekat melesat dari kehampaan, menggulung langit dan bumi, membawa suara gemuruh yang mengguncang dimensi. "Apa yang terjadi?!" Yao Tian menoleh ke atas, ekspresi wajahnya berubah drastis. "Kekuatan macam apa yang dapat memunculkan fenomena langit seperti ini? Entah kenapa perasaanku tidak enak." pikirnya, khawatir.Dewa rubah telah datang, memperlihatkan siluet rubah raksasa dengan bulu hitam pekat yang memancarkan aura kegelapan yang mendalam. Aumannya menggema di udara, ke enam ekornya menjulang seperti tombak bayangan, sementara mata merah darahnya menyala dengan kemarahan membara. "Siapa yang berani menyentuh kakakku?!" suara Xiao Bai menggelegar, penuh otoritas.Aura luar biasa menyelimuti ruang, membuat semua orang di kapal menahan napas. Master Huang dan Shusan Ni terpaku, sementara Yao Tian merasa tubuhnya lemas melihat eksistensi mengerikan itu.Xiao Bai menatap Yao Tian tajam, dia seg
Sama seperti Zhou Ning dan yang lainnya, Yao Tian juga bergegas pergi dari sana. Ledakan dapat dia dengar di kejauhan. Memikirkan bahwa kutukan itu juga berada di dalam tubuhnya, membuatnya merinding.Dia mengepalkan tinjunya, rahangnya mengeras. "Jadi ini rencana Raja? Menanamkan kutukan dan mengirim kami ke kematian tanpa harapan kembali? Tujuannya sejak awal hanya menguji pemuda itu.""Dia sudah membunuh saudara kelima dan ketiga, selanjutnya pasti aku. Apa yang harus kulakukan sekarang? Apa aku akan mati seperti ini? Aku sudah berusaha keras sampai saat ini, aku tidak bisa menerima ini!" pikirnya dengan kesal.Yao Tian menoleh ke belakang, memeriksa apakah Zhou Ning ada di sana. Dia berusaha untuk terbang lebih cepat, berharap Zhou Ning tidak akan menyusulnya. Tapi Yao Tian sebenarnya sadar, bahwa Zhou Ning tidak akan melepaskannya. Kenyataan itu membuatnya semakin cemas."Apa aku bisa melarikan diri dari orang seperti itu?" Dia meragukannya, melihat kemampuan Zhou Ning, Yao Tian
"Le-lepaskan ..." Rintih Hu Wan. Udara yang tersisa di paru-parunya mulai menipis, matanya melebar dalam kepanikan. Dia meronta sekuat mungkin, tangannya mencoba meraih lengan Zhou Ning, tetapi cengkeraman di lehernya terlalu kuat, hingga membuatnya tak berdaya untuk melawan.Zhou Ning mengangkatnya lebih tinggi, membiarkan tubuhnya menggantung di udara. Dengan suara yang mencekam Zhou Ning menanyainya, "katakan, siapa yang mengirim kalian?""A-Aku ..." Hu Wan menjadi resah, rasa takut memenuhi isi kepalanya. "Apa yang harus kulakukan sekarang? Raja tidak akan melepaskanku jika aku memberitahukan tentangnya. Tapi, jika aku tidak mengatakannya, aku pasti mati di tangannya." Hu Wan penuh kebimbangan, pilihan apapun yang dia buat, semuanya mengarah pada kematian.Hu Wan mengerahkan seluruh energinya, mengaktifkan teknik pelarian rahasia, berharap bahwa itu akan berhasil. Aura biru menyelimuti tubuhnya, perlahan berubah menjadi kabut yang mulai menghilang.CRACK!"Urghh!" Hu Wan memekik.
Zhou Ning tetap berdiri di tempatnya, tatapannya masih setenang sebelumnya. Ia menatap Liu Xing yang kini membatu di udara, lalu mengangkat telapak tangannya perlahan."Apa kau tidak penasaran, kenapa racun itu begitu murni? Karena ada kekuatan spiritualku di dalamnya. Jika tadi kau menyerah padaku, energi spiritualku akan membantumu naik ke tingkatan yang lebih tinggi. Kesempatan yang begitu bagus, tapi kau menolaknya.""Sudah kubilang sebelumnya, jangan menyesal." Zhou Ning berbicara dengan mata yang dingin, tangannya mencengkram kuat, menghancurkan setiap bagian dari tubuh Liu Xing dari dalam.Kedua mata Liu Xing membelalak, menatap wajah Zhou Ning yang dingin. Padahal dia mengira kemenangan berada di telapak tangannya, tapi dari awal dia sudah dikalahkan. Dia sadar bahwa dengan kekuatannya, tak ada kesempatan menang melawan sosok seperti itu."Arrrgggh!" Teriakannya menggema sebelum tubuhnya pecah dan berubah menjadi butiran energi spiritual di udara."Apa?! Saudara Kelima… kalah?
Di langit, Zhou Ning dan Liu Xing saling tatap dalam kesenyapan, atmosfer di antara mereka penuh dengan ketegangan. Liu Xing penuh percaya diri, dan Zhou Ning masih dengan ketenanganya yang tajam."Aku akan memberimu kesempatan, menyerahlah dan serahkan inti jiwamu. Mungkin aku masih bisa mengampuni nyawamu," Zhou Ning memperingatinya sebelum melakukan sesuatu.Perkataan Zhou Ning membuat Liu Xing tertawa terbahak-bahak, "apa, hanya dengan kau? Jangan melebih-lebihkan dirimu sendiri? Tanpa bantuan Dewi Perang Selatan, apa yang bisa kau lakukan. Mudah bagiku untuk menghancurkanmu, semudah membunuh semut.""Jadi itu jawabanmu, kuharap kau tidak menyesal," sahut Zhou Ning dengan tatapan tegasnya."Teruslah berpura-pura, hari ini, aku pasti akan membunuhmu!" Liu Xing melirik ke arah Hu Wan, memberinya kode untuk melakukan sesuatu. Hu Wan tidak mengecewakanya dengan lansung memahami dan menyetujui rencananya. Walaupun Hu Wan sendiri tidak bisa melihat ranah Zhou Ning, ia merasa yakin bahw
“Shusan Ni! Jangan biarkan siapapun pergi dari sini,” Zhou Ning berbicara tegas, perintahnya mutlak. Dalam sekejap, sosok Gao Na muncul di depan Yao Tian, menghadangnya dengan tatapan dingin.“Mau ke mana kau?” ucap Shusan Ni sambil menyeringai. “Kalian semua, jangan harap bisa pergi dari sini,” ancamnya.Kemunculan Shusan Ni, memberikan ketakutan yang lebih besar di mata Yao Tian. Dari aura kuat yang merembes dari tubuh Shusan Ni, dia sudah mengetahui, sosok macam apa yang tengah berada di hadapannya sekarang."Aura ini? Dia adalah Dewi Perang Laut Selatan, Shusan Ni!" Seru Hu Wan, penuh keterkejutan. "Putri kesembilan dari Penguasa Klan Naga Jiwa yang bermartabat. Kenapa menuruti perintah seorang dewa rendahan?" Kebingungan semakin meliputi Hu Wan. Ketika dia menoleh ke arah Zhou Ning yang berekspresi datar, seolah segala sesuatu sudah berada di dalam kendalinya. Perasaan Hu Wan menjadi tidak enak, dia berpikir bahwa ada sesuatu yang salah sedang terjadi.Hu Wan kembali memikirkan
"Dia hanyalah pemuda berusia dua puluh tahunan, begitu muda, dan dia sudah menguasai teknik pemurnian racun tingkat tinggi, apakah ini mungkin?" Liu Xing membatin, kecemasannya semakin besar. Kini, racun di tangan Zhou Ning telah dipadatkan seluruhnya. "Racunmu ini, bukankah kau juga harus mencobanya, ini ku kembalikan padamu!" serunya, melemparkan racun di tangannya. Racun tersebut melesat dengan cepat, menghantam Liu Xing tepat di dadanya. Liu Xing terlempar jauh ke belakang, racun di tubuhnya menjalar dengan sangat cepat. Keganasan racun, membuat Liu Xing menjerit hebat, tampak urat-urat ungu muncul di permukaan kulitnya, bahkan matanya menggelap oleh racun. "Saudara Kedua!" seru Hu Wan dan Yai Tian serentak. Di tengah kecemasan mereka, Liu Xing justru tertawa jahat. Tubuhnya tampak sedang menyerap racun tersebut, menjadikannya jauh lebih kuat dari sebelumnya. "Hahaha! Racun yang begitu murni! Seumur hidupku, baru kali ini aku merasakannya!" Matanya berkilat penuh kegembiraan,