"Kauuu! Bocah sialan, berani sekali kau!" Api neraka yang hitam pekat yang dikelilingi oleh kepala tengkorak kematian muncul di tangan Pangeran Suci Iblis. Tatapan Zhou Ning yang merendahkannya, membuatnya murka."Berpikir dengan benar! Yang mulia pangeran suci iblis!" sahut Zhou Ning tanpa rasa takut sedikitpun, tangannya sudah mencengkram kuat dantian, satu gerakan kecil akan mengacaukan seluruh aliran energinya.ketika amarah pangeran suci Iblis Melonjak, dia teringat sesuatu, membuatnya kembali menyeringai senang, "apa kau yakin, bawahanmu itu akan tetap berada di sisi manusia? Apa kau lupa, dia tetaplah iblis! Oh iya ... Walaupun dia mendukung kalian, sebagai penguasa baru dalam klan iblis, dia masih sangat lemah. Apa kau memikirkannya, Penguasa baru lemah yang mendukung musuh? Dia hanya akan menjadi santapan-santapan kaisar iblis lainnya!" Ancamnya lagi, dia memasang wajah penuh kemenangan.Zhou Ning mengerucutkan kening, raut wajahnya berubah menjadi serius. Dia mulai mempertim
"Katakan! Sekarang apa lagi yang kau inginkan?" Tanya pangeran suci iblis tentang kesepakatan terakhir."Aku tahu kalau penguasa tertinggi klan iblis memiliki kekuatan hukum larangan tertinggi, aku ingin kau membangun larangan di benua bawah, menyembunyikannya dari mata semua iblis dan dewa," ucap Zhou Ning dengan serius, dia menunggu persetujuan pangeran suci iblis. Dia sedikit ragu, apakah pangeran suci iblis akan menyetujuinya atau tidak.'Dengan hukum larangan itu, benua bawah akan terkubur selamanya di semesta, tidak ada iblis atau dewa manapun yang bisa menemukannya. Karena di dunia yang kejam ini siapapun akan menjadi bahaya, baik itu iblis maupun dewa!' Batinnya.Mendengar tiga kesepakatan itu, Pangeran Suci Iblis tak bisa menahan tawanya, dia tertawa keras, "kukira kau akan meminta apa, hanya hal remeh itu? Kau kira penguasa terhormat sepertiku akan melakukan sesuatu pada makhluk-makhluk lemah itu, melihatnya saja aku malas, tapi baiklah, karena itu kesepakatanmu, maka aku ti
Zhou penuh keseriusan, "Apa kesepakatanmu?" Tanyanya."Heh! Memang apalagi yang perlu kukatakan, setelah kau memberikan inti suci pada gadis itu, bukankah kau sepenuhnya telah menjadi milikku, sekarang aku hanya ingin kau diam, dan melihat bagaimana aku menghancurkan alam dewa! Hahaha!"Keduanya pun saling mengeluarkan setetes energi bloodline di udara, sebagai syarat awal menjalin kontrak darah untuk mengikat kesepakatan. Zhou Ning mulai membacakan sumpah kontrak Darah Abadi, huruf-huruf kuno yang memancarkan energi mutlak terus terukir di udara, mengelilingi bloodline mereka berdua, "giliranmu," ucapanya pada kaisar suci iblis, raut wajahnya penuh ketegasan.Mendengar sumpah kontrak darah abadi yang keluar dari mulut pemuda yang bahkan belum berumur dua puluh tahun itu, pangeran suci Iblis menatapnya berbeda, "dasar manusia kejam," desisnya seraya membaca sumpah yang sama.Kontrak darah abadi, tak jauh berbeda dengan kutukan. Pelanggaran kontrak akan mendatangkan hukuman langit dan
Buaaaak!Tanah seketika hancur begitu kaki Kaisar Suci Iblis menyentuh tanah, kekuatan penghancurnya sangat dahsyat, hingga teratai putih Dewi Air Zhusena pun hancur, tak bisa bertahan dari tekanan auranya, kelopaknya beterbangan seperti confetti yang tertiup angin, lalu menghilang."Rupanya kau di sini ya," desis kaisar suci Iblis penuh tatapan merendahkan. Raut wajahnya terangkat dengan kesombongan dan keangkuhan.Di depannya Dewi air Zhusena berdiri dengan tombak di tangannya. Di hadapan kekuatan yang jauh melebihi kemampuannya, Dewi Air Zhusena tak tak tergoyahkan oleh rasa takut. Hal itu membuat kaisar suci Iblis kesal, dia tak suka melihat keberanian itu, dia ingin melihat ketakutan, dan tubuh gemetar para dewa itu."Apa ini? Bukankah aturan dunia sudah jelas, saat ada yang lebih kuat darimu, maka berlututlah! Hal jelas seperti ini, apa harus aku yang mengajarinya padamu!" Tekanan aura kaisar suci iblis, terus menghenyakkan tubuh Dewi Air Zhusena, memaksanya berlutut. Tulang-tu
Tak lama setelah itu, Kaisar Suci Iblis muncul tepat di depan matanya. Masih seperti sebelumnya, tatapan iblis itu begitu angkuh, matanya melihat Dewi Air Zhusena sebagai semut lemah.Melihat wajah iblis itu membuat setengah wajah Dewi Air Zhusena dipenuhi jelaga kebencian, tombak biru segera muncul di tangannya, dan bergegas dia mengacungkan tombaknya pada kaisar suci iblis."Biarkan aku bicara dengannya," ucap Zhou Ning pada kaisar suci iblis."Kau ...?" Kaisar suci iblis bertanya balik, satu alis matanya terangkat, dia mempertanyakan maksud ucapan Zhou Ning."Kenapa? kau takut? Bukankah kita sudah menjalin kontrak darah, dan aku memberikan tubuhku sebagai bayaran kesepakatanmu," ucap Zhou Ning."Si-siapa yang takut? Huh! Kaisar suci iblis terhormat sepertiku, takut dengan manusia klan rendahan sepertimu?""Baguslah, aku tidak tahu apa aku akan tahan menghadapi orang sepertinya! Hal merepotkan seperti ini, aku akan menyerahkannya padamu saja," jawabnya setuju, dia menatap Dewi Air Z
"Tidak salah jika para dewa menyebutnya jalur kematian, dan alam suci pun berubah menjadi ujian alam kematian, " gumam Zhou Ning pada dirinya sendiri, dahinya mengkerut dalam, "Tapi ....""Bukankah itu sudah berjuta-juta tahun yang lalu, seharusnya tempat itu sudah tidak begitu berbahaya lagi, dan kaisar iblis serigala harusnya sudah tiada kan? Tapi kenapa Dewi Air Zhusena tidak bisa masuk kesana? Apa mungkin dia terluka? perang ribuan tahun lalu, tidak mungkin dia baik-baik saja," Pikirnya. Zhou Ning segera memeriksa tubuh Dewi Air Zhusena, dengan teliti.Zhou Ning tersentak kaget saat melihat luka besar yang menganga pada alam kedewaan Dewi Air Zhusena, yang menyebabkan kekuatannya yang tidak stabil terus menurun."Ini ... Hama penghisap surgawi! Hama ini sangat ganas, dia hanya menghisap energi kedewaan, setiap kali dia melahapnya sangatlah menyakitkan, dan ketika hama ini dewasa, dia akan membunuh inangnya," Zhou Ning telah mendapatkan sebuah kesimpulan yang jelas, "jadi itulah ala
"Itu kau!" Melihat bukan Zhou Ning lagi yang ada di depannya melainkan kaisar suci iblis, Dewi Air Zhusena segera memasang tubuh untuk bertarung."Kaisar suci iblis! Aku belum selesai!" Teriak Zhou Ning. Kaisar suci Iblis sudah mengambil tubuhnya lagi, bahkan sebelum dia menjelaskan apapun."Kau terlalu lama, kesabaranku ini terbatas!" Jawab Kaisar suci iblis dengan suara yang penuh dengan kekesalan dan penegasan yang tajam"Ya ini aku! Kenapa hah? Dewa memang tidak tahu terimakasih, Jika bukan karena bocah itu, aku sudah membunuhmu, oh ya ... Aku bahkan belum berterima kasih padamu, jika saja kau memberikan tetesan salju bulan Dewi air, aku tidak akan bisa mendapatkan tubuh bocah ini dengan mudah!" Ucapnya pada Dewi Air Zhusena dengan nada mengejek.Dewi Air Zhusena mengepalkan tangan erat, "itu memang salahku," ucapanya dengan suara pelan, raut wajahnya penuh rasa bersalah."Sudahlah, aku terlalu malas untuk membujukmu, kau ikut atau tidak!" "Aku ikut!" Sahut Dewi Air Zhusena denga
Jeritan roh jahat terkutuk setajam jarum yang menusuk telinga. Qianyu, yang paling lemah di antara mereka, tak kuasa menahannya dan mendelik kesakitan sambil menutup telinganya rapat-rapat. "Berbahaya!" Dewi Air Zhusena, dengan sigap dan penuh kewaspadaan, segera membentuk perisai air di depan mereka untuk melindungi Qianyu. Perisai air itu berkilauan seindah lautan biru, menangkal gelombang suara mengerikan yang menerjang ganas."Apa kau baik-baik saja?" Tanyanya segera, raut wajahnya diliputi kekhawatiran. 'Jangan sampai terjadi apapun padanya,' batinnya."Mhm, aku baik-baik saja," jawab Qianyu dengan anggukkan pelan, dia segera memejamkan mata, dan dengan teknik pemulihan kaisar iblis, menyembuhkan dirinya dalam sekejap."Tempat ini berbahaya, ini untukmu.""Ini ...?" Qianyu bertanya bingung, benda itu biru bening, bersinar dengan sembilan warna cahaya yang berbeda."Ini adalah tetesan salju bulan Dewi air, benda itu akan melindungimu," jelas Dewi Air Zhusena. Qianyu menatap bend
Semua orang berkumpul, menatap Xiao Bai dengan kagum. "Kenapa kalian melihatku seperti itu? Menjijikkan. Berhentilah melakukannya," ucap Xiao Bai dengan nada malas, ekor-ekornya melambai angkuh. "Xiao Bai! Kau terlihat luar biasa dengan ekor keenammu!" seru Lu Zhe penuh semangat. "Binatang Spiritual yang sangat kuat! Apakah dia seekor binatang surgawi?" tanya Liu Hao, menatap takjub. "Tentu saja bukan!" sahut Xiao Bai dengan bangga. "Aku lebih hebat dari mereka!" "Woaaah.""Dengan kekuatan seperti ini, sekarang siapa yang berani membuat masalah dengan kita lagi? Dewa luar seharusnya akan berpikir dua kali sebelum mendekat!" "Haha! Kita sangat beruntung memiliki Xiao Bai di sini!"Di tengah suasana yang semakin riuh, Zhou Ning hanya tersenyum tipis, lalu mengulurkan tangannya dan mengelus kepala Xiao Bai dengan lembut. Xiao Bai mengibaskan ekornya dengan puas, tetapi kemudian menatap sekeliling dengan rasa penasaran. "Hmm? Kak, kali ini kita akan pergi ke benua mana?" tan
Langit di Dimensi Eternal Void yang sebelumnya suram tiba-tiba bergetar hebat. Kabut ungu pekat melesat dari kehampaan, menggulung langit dan bumi, membawa suara gemuruh yang mengguncang dimensi. "Apa yang terjadi?!" Yao Tian menoleh ke atas, ekspresi wajahnya berubah drastis. "Kekuatan macam apa yang dapat memunculkan fenomena langit seperti ini? Entah kenapa perasaanku tidak enak." pikirnya, khawatir.Dewa rubah telah datang, memperlihatkan siluet rubah raksasa dengan bulu hitam pekat yang memancarkan aura kegelapan yang mendalam. Aumannya menggema di udara, ke enam ekornya menjulang seperti tombak bayangan, sementara mata merah darahnya menyala dengan kemarahan membara. "Siapa yang berani menyentuh kakakku?!" suara Xiao Bai menggelegar, penuh otoritas.Aura luar biasa menyelimuti ruang, membuat semua orang di kapal menahan napas. Master Huang dan Shusan Ni terpaku, sementara Yao Tian merasa tubuhnya lemas melihat eksistensi mengerikan itu.Xiao Bai menatap Yao Tian tajam, dia seg
Sama seperti Zhou Ning dan yang lainnya, Yao Tian juga bergegas pergi dari sana. Ledakan dapat dia dengar di kejauhan. Memikirkan bahwa kutukan itu juga berada di dalam tubuhnya, membuatnya merinding.Dia mengepalkan tinjunya, rahangnya mengeras. "Jadi ini rencana Raja? Menanamkan kutukan dan mengirim kami ke kematian tanpa harapan kembali? Tujuannya sejak awal hanya menguji pemuda itu.""Dia sudah membunuh saudara kelima dan ketiga, selanjutnya pasti aku. Apa yang harus kulakukan sekarang? Apa aku akan mati seperti ini? Aku sudah berusaha keras sampai saat ini, aku tidak bisa menerima ini!" pikirnya dengan kesal.Yao Tian menoleh ke belakang, memeriksa apakah Zhou Ning ada di sana. Dia berusaha untuk terbang lebih cepat, berharap Zhou Ning tidak akan menyusulnya. Tapi Yao Tian sebenarnya sadar, bahwa Zhou Ning tidak akan melepaskannya. Kenyataan itu membuatnya semakin cemas."Apa aku bisa melarikan diri dari orang seperti itu?" Dia meragukannya, melihat kemampuan Zhou Ning, Yao Tian
"Le-lepaskan ..." Rintih Hu Wan. Udara yang tersisa di paru-parunya mulai menipis, matanya melebar dalam kepanikan. Dia meronta sekuat mungkin, tangannya mencoba meraih lengan Zhou Ning, tetapi cengkeraman di lehernya terlalu kuat, hingga membuatnya tak berdaya untuk melawan.Zhou Ning mengangkatnya lebih tinggi, membiarkan tubuhnya menggantung di udara. Dengan suara yang mencekam Zhou Ning menanyainya, "katakan, siapa yang mengirim kalian?""A-Aku ..." Hu Wan menjadi resah, rasa takut memenuhi isi kepalanya. "Apa yang harus kulakukan sekarang? Raja tidak akan melepaskanku jika aku memberitahukan tentangnya. Tapi, jika aku tidak mengatakannya, aku pasti mati di tangannya." Hu Wan penuh kebimbangan, pilihan apapun yang dia buat, semuanya mengarah pada kematian.Hu Wan mengerahkan seluruh energinya, mengaktifkan teknik pelarian rahasia, berharap bahwa itu akan berhasil. Aura biru menyelimuti tubuhnya, perlahan berubah menjadi kabut yang mulai menghilang.CRACK!"Urghh!" Hu Wan memekik.
Zhou Ning tetap berdiri di tempatnya, tatapannya masih setenang sebelumnya. Ia menatap Liu Xing yang kini membatu di udara, lalu mengangkat telapak tangannya perlahan."Apa kau tidak penasaran, kenapa racun itu begitu murni? Karena ada kekuatan spiritualku di dalamnya. Jika tadi kau menyerah padaku, energi spiritualku akan membantumu naik ke tingkatan yang lebih tinggi. Kesempatan yang begitu bagus, tapi kau menolaknya.""Sudah kubilang sebelumnya, jangan menyesal." Zhou Ning berbicara dengan mata yang dingin, tangannya mencengkram kuat, menghancurkan setiap bagian dari tubuh Liu Xing dari dalam.Kedua mata Liu Xing membelalak, menatap wajah Zhou Ning yang dingin. Padahal dia mengira kemenangan berada di telapak tangannya, tapi dari awal dia sudah dikalahkan. Dia sadar bahwa dengan kekuatannya, tak ada kesempatan menang melawan sosok seperti itu."Arrrgggh!" Teriakannya menggema sebelum tubuhnya pecah dan berubah menjadi butiran energi spiritual di udara."Apa?! Saudara Kelima… kalah?
Di langit, Zhou Ning dan Liu Xing saling tatap dalam kesenyapan, atmosfer di antara mereka penuh dengan ketegangan. Liu Xing penuh percaya diri, dan Zhou Ning masih dengan ketenanganya yang tajam."Aku akan memberimu kesempatan, menyerahlah dan serahkan inti jiwamu. Mungkin aku masih bisa mengampuni nyawamu," Zhou Ning memperingatinya sebelum melakukan sesuatu.Perkataan Zhou Ning membuat Liu Xing tertawa terbahak-bahak, "apa, hanya dengan kau? Jangan melebih-lebihkan dirimu sendiri? Tanpa bantuan Dewi Perang Selatan, apa yang bisa kau lakukan. Mudah bagiku untuk menghancurkanmu, semudah membunuh semut.""Jadi itu jawabanmu, kuharap kau tidak menyesal," sahut Zhou Ning dengan tatapan tegasnya."Teruslah berpura-pura, hari ini, aku pasti akan membunuhmu!" Liu Xing melirik ke arah Hu Wan, memberinya kode untuk melakukan sesuatu. Hu Wan tidak mengecewakanya dengan lansung memahami dan menyetujui rencananya. Walaupun Hu Wan sendiri tidak bisa melihat ranah Zhou Ning, ia merasa yakin bahw
“Shusan Ni! Jangan biarkan siapapun pergi dari sini,” Zhou Ning berbicara tegas, perintahnya mutlak. Dalam sekejap, sosok Gao Na muncul di depan Yao Tian, menghadangnya dengan tatapan dingin.“Mau ke mana kau?” ucap Shusan Ni sambil menyeringai. “Kalian semua, jangan harap bisa pergi dari sini,” ancamnya.Kemunculan Shusan Ni, memberikan ketakutan yang lebih besar di mata Yao Tian. Dari aura kuat yang merembes dari tubuh Shusan Ni, dia sudah mengetahui, sosok macam apa yang tengah berada di hadapannya sekarang."Aura ini? Dia adalah Dewi Perang Laut Selatan, Shusan Ni!" Seru Hu Wan, penuh keterkejutan. "Putri kesembilan dari Penguasa Klan Naga Jiwa yang bermartabat. Kenapa menuruti perintah seorang dewa rendahan?" Kebingungan semakin meliputi Hu Wan. Ketika dia menoleh ke arah Zhou Ning yang berekspresi datar, seolah segala sesuatu sudah berada di dalam kendalinya. Perasaan Hu Wan menjadi tidak enak, dia berpikir bahwa ada sesuatu yang salah sedang terjadi.Hu Wan kembali memikirkan
"Dia hanyalah pemuda berusia dua puluh tahunan, begitu muda, dan dia sudah menguasai teknik pemurnian racun tingkat tinggi, apakah ini mungkin?" Liu Xing membatin, kecemasannya semakin besar. Kini, racun di tangan Zhou Ning telah dipadatkan seluruhnya. "Racunmu ini, bukankah kau juga harus mencobanya, ini ku kembalikan padamu!" serunya, melemparkan racun di tangannya. Racun tersebut melesat dengan cepat, menghantam Liu Xing tepat di dadanya. Liu Xing terlempar jauh ke belakang, racun di tubuhnya menjalar dengan sangat cepat. Keganasan racun, membuat Liu Xing menjerit hebat, tampak urat-urat ungu muncul di permukaan kulitnya, bahkan matanya menggelap oleh racun. "Saudara Kedua!" seru Hu Wan dan Yai Tian serentak. Di tengah kecemasan mereka, Liu Xing justru tertawa jahat. Tubuhnya tampak sedang menyerap racun tersebut, menjadikannya jauh lebih kuat dari sebelumnya. "Hahaha! Racun yang begitu murni! Seumur hidupku, baru kali ini aku merasakannya!" Matanya berkilat penuh kegembiraan,
"Ada apa denganmu, bahkan kalah dari seorang dewa rendahan. Dasar tidak berguna!" Gerutu Hu Wan saat Yao Tian datang padanya. Tangan Yao Tian hampir hancur karena bertarung dengan Zhou Ning sebelumnya.Yao Tian memalingkan wajahnya dengan kesal, "kau mengatakannya dengan mudah. Dia jelas bukan dewa biasa, bahkan dari matanya aku bisa melihat, dia telah menjalani ribuan pertarungan hidup dan mati. Kau akan tahu jika bertarung dengannya, formasinya tidak bisa dihancurkan.""Hemmph! Ribuan pertarungan hidup dan mati? Aku sudah memeriksa daging dan tulangnya, dia hanya pemuda berusia dua puluh tahunan. Tingkatan apa yang bisa dia capai dengan waktu kultivasi sesingkat itu.""Apa? Tidak mungkin! Dengan kemampuannya, paling tidak dia adalah seorang dewa bintang 3, bahkan lebih tinggi."Hu Wan terkekeh, "Dewa bintang 3? Sungguh konyol. Coba kau lihat di sana, dia mungkin sudah mati di bawah racun saudara kedua."Mereka kembali memperhatikan racun kabut yang telah menutupi keseluruhan kapal m