แชร์

Part 62 B

ผู้เขียน: Nay Azzikra
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2023-05-18 20:11:20

Semua orang simpati pada Mas Sela yang bak habis manis sepah dibuang.

“Diah itu benci juga sama aku, Pak, karena dia tidak lolos dan posisinya diisi aku. Jadi, saat sudah diangkat, dia ingin bersaing denganku jadi bendahara,” sambungku.

“Ya intinya, Diah sudah sejak lama ingin merebut posisiku lah,” kata Mas Sela.

“Gini saja sekarang, jangan ada yang mau membantu Diah untuk urusan membuat laporan! Jangan ada yang mengajari dia biar laporannya tidak jadi! Yang jelas bagaimanapun, kita harus bisa membuatnya mundur,” sambung Ibra.

“Dia itu licik, iri hati dan dengki. Aku heran sekali dengan orang seperti Diah,” kataku.

“Ya dia intinya benar-benar mau merebut posisiku menjadi bendahara lah. Dikiranya dia bisa melakukan itu. Dia pikir ‘kan laporan bisa dibuat dengan meminta bantuan orang lain.” Mas Sela kembali bicara.

“Ih, Diah kok seperti itu sih?” kata Mbak Risna.

Berhasil. Mbak Risna padahal sahabat Diah, tapi dia sekarang sudah membenci Diah dan artinya, Diah tidak bisa meminta bantua
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (11)
goodnovel comment avatar
Christine Koyansauw
thor kpnn nihh updte
goodnovel comment avatar
Desi Sanofa Ollshop
update lagi thor
goodnovel comment avatar
Erna Ika
lanjut Thor, tambah seru nih
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 63

    Part 63POV Author“Bahagia itu sederhana ternyata ya, Nil,” kata Diah pada Nila yang sedang memandang lautan luas untuk melepaskan beban pikiran kami. Nila meminta bayaran atas apa yang dilakukannya hari ini. Nila menolak Diah yang mau membelikan bakso, katanya apa yang terjadi tidak cukup dibayar dengan semangkuk bakso saja. Oleh sebab itu, mereka duduk di sini, di balkon sebuah rumah makan yang ada di tepi pantai.“Apa?” tanya Nila.“Melihat Ambar terjatuh. Itu bahagiaku,” ucap Diah sambil menikmati angin yang menyapu wajah.“Hemh, apa kamu sangat membencinya?” tanya Nila lagi.“Aku sakit hati dengan semua yang dia lakukan terhadapku. Kamu tahu? Aku sempat berpikir, kenapa hidup terasa tidak adil? Kenapa Ambar seolah mendapatkan banyak hal padahal dia telah menyakiti banyak orang. Namun kini, aku sadar, setiap hal ada waktu dan masanya. Ada waktunya berjaya dan asa waktunya terjatuh juga. Mengajari padaku banyak hal.”“Apa?”Diah menoleh pada Nila yang masih memandang lautan lepas

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-05-20
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 64 A

    Part 64Sela masuk rumah orang tuanya dan berbaring di kamar, memandang langit-langit dengan perasaan yang sudah hancur lebur. Mau pulang malu pada Indah. Mau bercerita pada ibunya, sudah pasti ia kena marah habis-habisan. Bapaknya beberapa kali terdengar batuk di ruang tengah. Kondisi kesehatan yang sudah memburuk pasca operasi membuat orang tua itu sudah tidak bisa leluasa bergerak. Selama itu pula Sela belum pernah memberi mereka uang. Ia bangkit dan duduk di ruang tamu yang bersebelahan dengan ruangan dimana bapaknya berada. "Kita sudah tidak punya uang, Pak," kata ibu Sela. Sela jelas mendengar percakapan kedua orang itu. "Ya kota terpaksa jual tanah satu-satunya yang sebelah jalan itu," ucap bapaknya. "Itu tanah katanya mau buat rumah Sela. Kalau kita jual, nanti mau buat rumah dimana?""Kenapa harus mikirin dia? Sementara hidup kita terlunta-lunta. Biarkan saja dia tidak dapat warisan. Daripada kita mati kelaparan. Lihat orang tua sakit tidak berpikir sama sekali." Bapak

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-05-22
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 64 B

    Seketika grup ramai. Semua marah dan mempertanyakan hal itu. Kecuali Tri, kepala sekolah yang sangat lambat, tidak tegas, bertele-tele dalam menangani sebuah kasus. Juga satu lagi. Sebenarnya ia menyayangi Sela karena selalu menjadi guru untuk seluruh bendahara di kecamatan. Sehingga dia tidak akan pernah berani menegur. Keberanian Sela dalam melakukan penyelewengan dana juga tidak lepas dari sikap Tri yang selalu masa bodoh dengan urusan keuangan. Pria itu selalu berpikir, asalkan dia tidak menggunakan uang itu, asalkan urusan laporan menjadi percontohan dan disanjung banyak orang, maka, tidak masalah meskipun uang dipakai Sela. Sela: Grup ramai. Mereka tidak terima. Ambar: Biarkan saja. Jangan diurusi! Tutup Hp. Aku sudah bawa baju banyak tadi. Aku ngojek dan sudah merencanakan kita akan terbang ke Bali. Uang segitu cukup buat terbang kita berdua kesana, lalu bersenang-senang dalam beberapa hari sampai uang mau habis. Lalu nanti kita pulang lagi naik pesawat. Selama membina hubu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-05-22
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 65

    Part 65Beberapa guru maju secara bergantian untuk dimintai keterangan. Semua yang ada di sana memberikan keterangan yang sama. Hanya satu orang yang masih seolah melindunginya, tri. Kepala sekolah yang selalu memperlakukan Sela seperti anak emas. Yang berbeda dengan guru lain.Meskipun sudah terlibat kasus penggelapan uang, Tri masih saja terlihat melindungi Sela.“Kalau sama saya terbuka, tetapi ya kalau guru-guru tidak,” katanya. “Pak Sela ini menjadi andalan semua orang dalam mengerjakan laporan BOS, jadi beliau sangat lihai dalam hal ini.”“Keterangan yang membagongkan. Ditanya kemana jawabnya kemana,” ujar Diah pada teman-temannya yang mendengarkan dari ruang dalam.“Anak laki-laki kok,”“Anak emas.”Ponsel kini telah ada di tangan BPK. Acara audit itu berlangsung sampai sore.Anggota guru lain tertawa bahagia di atas penderitaan Sela. Meski mereka harus mengorbankan waktu pulang lebih lama, tetapi hati mereka puas."Kemarin itu, Ambar buat status lagi di Bali," kata Diah."Ber

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-05-23
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 66

    "Silakan masuk, Bu Ambar," ujar asisten Kadin menyuruh Ambar segera masuk. Ambar masih berdiri dengan lutut bergetar hebat. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan saat itu. Berteriak memanggil Sela dan mengatakan kalau ayahnya kecelakaan, ataukah menuruti perintah asisten untuk masuk. "Bu Ambar silakan masuk," ucap asisten Kadin mengulangi. Ambar yang sudah menangis melangkah gontai dan duduk asal di samping Sela. Semua mata tertuju padanya. "Saya belum bicara sudah menangis," kata Kadin ketus. Kesal melihat wajah Ambar. Tidak suka dengan kelakuan yang tidak mencerminkan seorang pendidik. Dering ponsel Ambar membuat semua menatapnya."Saya izin mengangkat telepon dulu," kata Ambar dengan suara yang bergetar. "Silakan. Di sini saja mengangkat teleponnya," kata Kadin.Ambar segera menekan tombol telepon hijau. "Halo," ucapnya. "Mbak, pulanglah segera, Mbak. Cepatlah datang, Mbak. Aku bingung sekali, Mbak. Bapak, Mbak, Bapak sudah seperti itu. Mbak, datanglah segera." Adik Ambar

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-05-26
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 67

    Part 67 Ambar menyeret tubuhnya yang seperti kehilangan tenaga. Menyusul Sela yang lebih dulu pergi ke tempat parkir. “Mas,” panggilnya sambil menangis. Sejak di dalam ruang Kadin, ponselnya terus berbunyi. Dan saat memeriksa sudah ada puluhan panggilan dari sang adik. Ia duduk di teras mushola yang berhadapan dengan tempat parkir. Sela menyusulnya kesana. Entah mengapa, Ambar merasa tenaganya hilang banyak. Ia seperti lemas tidak berdaya. “Mbak, pulanglah! Mbak Ambar harus pulang sekarang, Mbak. Mbak, pulang,” kata Kinan sambil menangis terisak. Ambar tahu, anaknya dalam keadaan yang sangat sedih dan terpuruk. “Iya, sebentar lagi aku akan pulang. Ini sudah siap-siap dan sampai di kota. Ibu baik-baik saja, ‘kan, Nan?” Kinan menangis. “Kinan, Ibu baik-baik saja, ‘kan?” “Pulanglah sekarang, Mbak Ambar. Tolong, Mbak, aku bingung menghadapi ini sendirian.” Ambar terisak. “Iya, tunggu ya, aku akan pulang dan akan langsung ke rumah sakit,” katanya kemudian. Sela menatap iba

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-05-27
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 68

    Part 68Ambar: Maaf, Bu, saya tidak bisa ikut. Saya pulang, karena tadi dapat kabar kalau Bapak kecelakaan, dan ternyata sampai sini ternyata Ibu juga ikut dan nyawa Ibu tidak tertolong. Ini baru saja pulang dari pemakaman dan Bapak masih kritis di ICU. Mohon doanya teman-teman semua, agar Ibu ditempatkan di sisi terbaik Allah dan Bapak segera diberikan kesembuhan.Semua guru mengucapkan belasungkawa di grup itu. tidak kecuali Sari sebagai kepala sekolah, tetapi setelahnya Sari kembali menuliskan pesan yang membuat Ambar meradang karena merasa kepala sekolahnya itu tidak memiliki empati sama sekali dengan musibah yang menimpanya.Sari: Tapi lusa harus tetap berangkat ke sekolah, Bu. Soalnya BPK sudah membuat jadwal dan kalau kita minta ganti hari, takutnya akan menimbulkan masalah baru.Ambar: tidakkah bisa Bu Sari berempati sedikit sama saya, Bu? Saya sedang terkena musibah. Bisakah ada guru lain yang menggantikan saya? Guru ‘kan banyak, Bu, tidak hanya saya. Laporan ada di meja saya

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-05-28
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 69

    Part 69Siang itu, Tri mengadakan rapat di sekolah. Dengan perasaan sedih, ia mengatakan kalau dirinya dipindah tugaskan ke sekolah lain. Sekolah yang muridnya lebih sedikit karena ia dianggap gagal mengelola manajemen sekolah yang besar. “Saya minta maaf atas segala hal yang terjadi karena ketidak tegasan saya menjadi seorang pemimpin. Apa yang terjadi akan saya jadikan pelajaran dalam hidup yang sangat berharga. Semoga sekolah ini bisa maju dan berkembang pesat setelah ditinggalkan oleh saya.” Kalimat yang diucapkan terdengar penuh penyesalan.Sela menjadi semakin merasa sengsara. Satu per satu orang yang berada di pihaknya kini pergi meninggalkannya. Hanya ia seorang diri di sekolah itu dengan keadaan semua teman membenci. Dan dalam keadaan hati menunggu giliran mendapatkan sanksi. Bak sebuah drama sinetron, peran paling jahat akan mendapat hukuman paling belakang dan sangat berat.Kini ia hanya bisa pasrah menerima takdir buruk yang ia sendiri ikut andil di dalamnya.Tri menyalami

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-05-29

บทล่าสุด

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   SEASON 3 PART 2B

    ekar tak mau kalah, ia menatap tajam wanita yang ada di hadapannya. “Sekarang aku istri sah Mas Catur dan ibu dari Gendis. Mbak Ambar mau menggoda Mas Catur? Aku punya Ibu yang akan membela.”“Ibu mertua maksudnya?” Ambar tersenyum sinis. “Dia sedang terbaring lemah tidak berdaya, Sekar. Bisa apa coba?” Ia berlalu lebih dulu dan menuju kamar rawat pasien.Sekar berusaha mengejar, tetapi sadar berada di ruangan yang tidak boleh membuat gaduh, ia memelankan langkah memilih mengalah.“Mas, Ibu kenapa?” Ambar berkata lirih pada Catur yang duduk di samping bed pasien. Ia memasang wajah sedih dan mata yang berair.“Ambar, dari mana kamu tahu kalau Ibu sakit?” Catur kaget dan balik bertanya.“Aku gak sengaja lewat warung kamu, Mas. Tadinya ingin bertemu dengan Gendis, sudah lama aku tidak melihat dia, Mas. Tapi karyawan kamu bilang kalau Ibu sedang kritis di rumah sakit. Aku turut prihatin, Mas. Semoga Ibu cepat sembuh ya, Mas,” kata Ambar sambil mengusap pundak Catur.Sekar terbakar cemburu

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   SEASON 3 PART 2A

    SEASON 3 PART 2“Iya, Sela sudah kembali lagi hidup dengan Indah dan anak-anaknya. Aku mohon, Ambar, jangan hancurkan kehidupan Sela untuk yang kedua kalinya.”Ambar tak bergeming, menatap wanita yang duduk di hadapannya. “Enak sekali ya, Bu, jadi Mas Sela. Hidupku hancur, dan dia masih kembali bersama keluarganya,” desisnya.“Tidak ada yang enak. Sela juga kehilangan pekerjaannya. Indah juga tidak sebahagia yang kamu kira. Dia harus menerima Sela yang mantan narapidana dan pengangguran.”“Ok, Bu. hari ini cukup. Kalau Mas Sela datang, tolong sampaikan jika anak yang kukandung dulu kini sudah besar dan mencari ayahnya.” Ambar meninggalkan ruang tamu orang tua Sela. “Zafin, ayo pulang,” ucapnya saat sudah di halaman rumah.“Bunda, kita gak jadi ketemu sama Ayah?”“Zafin, ayo kita ketemu Ayah sebentar saja.” Tiba-tiba ibu Sela keluar.“Apa maksudnya, Bu?” tanya Ambar.“Aku akan mengajak Zafin ketemu Sela, tetapi dengan syarat kamu tidak boleh ikut. kamu tunggu di sini saja.”Ambar berpi

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   SEASON 3 PART 1B

    Dengan bantuan saudara jauh Ambar, akhirnya dia melahirkan anak keduanya yang berjenis kelamin laki-laki. Ia menjalani hari-hari yang sangat sulit. Berbulan-bulan melewati hidup hanya berdua dengan anak laki-laki yang diberi nama Zafin tanpa ada kabar dari Sela yang masih mendekam di penjara.Bulan telah berganti tahun, anak Ambar semakin beranjak besar dan mulai bisa berbicara. Ambar tidak berani lagi mendatangi Catur karena mantan ibu mertuanya itu terlihat memusuhi. Yang ia tahu, Catur juga sudah hidup bahagia bersama Sekar yang telah dikaruniai anak juga.Suatu ketika, saat Zafin berusia empat tahun ....“Bunda, sebenarnya siapa sih ayahnya Zafin?”“Bunda belum bisa memberitahu siapa ayah Zafin. Tapi suatu hari nanti, kita akan bertemu dengan Ayah,” jawab Ambar sambil mengusap kepala Zafin.“Aku ingin punya ayah, Bunda. Aku malu di sekolah selalu ditanya ayahku siapa. Kata teman-teman aku anak yang tidak punya ayah. Aku cuma punya Bunda saja.”“Iya, kita akan menemui Ayah. Bunda ak

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   SEASON 3 PART 1A

    RIVALSEASON 3Hai! Jumpa kembali dengan cerita ini. Maaf, sebenarnya sudah tamat, tetapi kenapa banyak komentar minta lanjut? Ok, saya lanjutkan ya. Saya menghilang lama dari dunia menulis karena banyak hal yang harus diurus di kehidupan nyata.Ok,terakhir ekstra part ketika Sekar sudah punya anak dengan Catur berusia dua tahun ya. Sekarang kita mundur ke alurnya Ambar karena banyak yang penasaran dengan kisah Ambar.Bismillahirrahmanirrahim ....Season 3 Part 1“Selamat menghirup udara bebas, Mbak Ambar. Semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sekarang. Semoga bisa berkumpul dan bahagia bersama keluarga,” ucap seorang sipir sambil membuka pintu besi yang menghubungkan dengan dunia luar dari gedung lapas.“Terima kasih,” jawab Ambar sambil tersenyum.Kaki wanita itu melangkah dari pembatas pintu. Ia segera menghirup udara sebanyak-banyaknya merasakan kebebasan dari gedung yang mengurung selama beberapa bulan.Dengan langkah pelan ia berjalan membawa tas jinjing yang berisi p

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Ekstra Part

    EKSTRA PARTPuntung rokok berserakan. Aroma kamar tentu saja tidak sedap. Ditambah lagi beberapa botol minuman yang masih ada isinya dan berhari-hari tidak dibuang.Micella menyesap rokok dalam keadaan terbatuk-batuk. Semenjak Sekar menjauh dari hidupnya hingga akhirnya menikah dengan Catur, hidupnya sudah tidak terarah lagi. Ia keluar dari kampus, kembali ke kotanya dan setiap hari hanya mabuk-mabukan saja.Orang tua Micella sudah kehabisan akal untuk bisa menyembuhkan putri kesayangan dari perbuatan menyimpang. Mereka hanya bisa pasrah dan merawat Micella dengan sebaik-baiknya.Suatu pagi, Micella yang merasa suntuk jalan-jalan keliling komplek. Duduk sendiri di sebuah kursi panjang di trotoar membuat ingatannya berlari pada masa dimana ia dan Andrew masih sekolah. Dengan tatapan kosong memandang rumah yang ada di depan sana. Tempat tinggal sang mantan kekasih, sosok yang sudah tidak akan pernah ia miliki.“Kamu sedang melihat apa di sana, Micel?” Sebuah suara membuat Micella kaget

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   ENDING

    Part 94 “Maaf, Bu, saya tidak tahu apa-apa. Saya seorang muslim dan saya tidak akan berpindah agama. Cella, kamu keterlaluan melakukan ini semua. Aku tidak suka dengan cara kamu ini,” ucap Sekar marah. “Cella, memilih sebuah agama atau berpindah keyakinan, itu adalah keinginan dari setiap orang. Kamu memaksa orang seperti ini? Maaf, Cella, kami tidak akan pernah menerima siapapun. kamu sudah sangat salah melakukan ini,” kata suster kecewa. Sekar menangis sejadi-jadinya. “Bu, tolong pesankan saya taksi untuk pulang. Saya takut dengan dia, Bu, dia sudah membawa saya ke rumah yang di sana ada pesta s e x sesama jenis. Saya sangat takut dan saya ingin pulang,” kata Sekar yang tiba-tiba memiliki keberanian untuk mengadu. Suster yang sudah berusia di atas lima puluh tahun itu menatap marah pada Boy. “Benar kamu melakukan ini?” “Saya pamit pulang. Saya akan mengantar dia,” kata Cella menarik lengan Sekar secara paksa. “Tidak! Aku akan pulang sendiri,” kata Sekar sambil mengusap air mata

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 93

    Part 93Sekar ketakutan setengah mati. Terlebih saat merasakan pintu seperti ada yang menggedor. Ia menangis sejadi-jadinya.“Bapak, Ibu, maafkan aku ...,” lirihnya sambil berurai air mata.“Sekar, buka pintunya! Sekar, ini aku, Boy. Buka pintunya!” teriak seseorang dari luar.Antara takut dan ingin mendapat pertolongan, Sekar ragu untuk membuka. Sempat terlintas keinginan untuk kabur, tetapi jendela rupanya memiliki teralis besi yang sangat kuat.“Sekar, buka pintunya!” teriak Sekar dari luar.Sekar bangkit perlahan dan mulai memutar kunci. Membuka sedikit dan berjaga-jaga. Rupanya di luar sudah sepi dan lampu sudah menyala terang, tidak seperti tadi yang menggunakan lampu remang-remang.“Boy, kamu dari mana?” pekik Sekar bernapas lega.“Maaf, aku tadi lama ya keluarnya? Kamu menangis? Buka yang lebar pintunya,” kata Cella yang memahami jika Sekar ketakutan.“Siapa mereka, Boy? Siapa mereka?” tanya Sekar.“Siapa? Tidak ada siapa-siapa,” jawab Cella.“Tidak, Boy, aku tadi melihat bebe

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 92

    Selama beberapa hari di rumah, Sekar sama sekali tidak berani bermain media sosial. Ia takut berhubungan dengan Boy meskipun rindu dalam hatinya sudah menggunung.Hardi sering menasehati Sri untuk tidak terlalu keras. “Anak kita sedang butuh pertolongan, beri kasih sayang pada dia agar tidak merasa butuh kasih sayang dari orang lain.” Begitulah kalimat yang selalu diucapkan pada sang istri.Perlahan hati Sri mulai melunak. Pagi hari ia akan membangunkan Sekar untuk sholat Subuh, lalu mengajak Sekar berbelanja dan memasak. Wanita itu berusaha mendekatkan diri dengan putrinya.Sekar mulai mau beribadah lima waktu, meski terkadang ia melakukan itu karena merasa terpaksa.“Tuhan itu ada dalam hati kita. Kalau kita beriman pada Tuhan, cukuplah setiap waktu mengingatNya, cukuplah setiap saat menjadi waktu untuk beroda. Tak perlu kamu beribadah lima waktu sehari yang itu justru membebani kamu. Agama itu jangan dijadikan beban. Kalau kamu terus menerus mengingat ibadah, kamu tidak akan punya

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 91

    Part 91Sekar berlari menghampiri Boy yang hendak masuk.“Kenapa?” Boy bertanya saat paham dirinya seperti ditahan masuk.“Jangan masuk dulu, Boy! Ibu sedang sensitif sekali,” jawab Sekar dengan menahan rasa tidak enak.“Ok, aku bawa kabar bahagia untuk kamu. Aku sudah beli rumah untuk kita tinggali, jadi, kamu tidak akan kubawa hidup di tempat kontrakan lagi,” ucap Boy dengan posisi terhalang pintu pagar setinggi satu meter.“Iya, tapi aku tidak bisa pergi sekarang. Ibu masih membutuhkanku,” sahut Sekar.Meski kecewa, Boy berusaha tersenyum. “Tak apa, kamu akan kujemput kapanpun kamu sudah siap.”Sekar dilema. Wajahnya terlihat bimbang. “Bisakah kamu belajar melupakanku? Aku juga akan belajar melupakan kamu. Bagaimanapun apa yang kita lakukan ini salah,” katanya dengan wajah yang berubah sedih.“Aku tidak akan melarang kamu untuk merawat ayah kamu kok. Kita akan hidup bersama, suatu hari nanti. Aku akan setia menunggu sampai kamu selesai dengan tugasmu di rumah ini,” ucap Boy.Sekar

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status