Share

YANG TERBAKAR BUAT TUMBAL

“Maunya aku pesan taksi teman,” ucap sang sopir carteran.

“Gak papa. Nih kuliat barusan ada posisi taksi online dekat sini. Terima kasih atas tawarannya," ucap Kesi dengan tatapan mata sendu. Ia merasa kasihan pada pria tersebut, tetapi tak bisa apa.

Tak lama kemudian sebuah mobil berjalan pelan mendekat ke arah mereka. Rupanya mobil taksi pesanan Kesi. Mereka segera berpamitan kepada tuan rumah. Lega sudah hati Kesi, jika sesuatu hal terjadi dengan sopir carteran tak ada yang bisa ditanya soal kehadiran mereka.

Sang tamu telah berangkat dengan taksi dan kini tinggal sopir carteran menatap kepergian mereka. Pria ini tak menyadari gerak-geriknya telah diawasi sepasang mata merah dari sosok melata sebesar tubuh dia. Setelah taksi tak terlihat lagi, pria berkumis tipis ini menutup gerbang lalu melangkah masuk rumah.

Pria ini mengunci pintu dan tanpa tahu dari mana asalnya, tiba-tiba angin kencang berbau bangkai berembus memporak-porandakan seisi rumah. Sosok ular besar menatap tajam ke ar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status