Share

Jangan Mengkhawatirkanku

    Sashi dengan telaten menyuapi makanan pada Kiana. Membantu wanita itu dengan tulus, sedang Arkan terus memerhatikan keduanya dari sudut ruangan. Dia jelas bisa melihat keduanya tersenyum seolah mereka adalah teman lama yang baru bertemu. 

    "Berapa usia kandunganmu, Kiana?"

    "Hm, baru dua minggu." Kiana tersenyum sambil mengelus perut ratanya. Seandainya Rafael bisa menerima anak ini, dia pasti akan sangat senang. Namun Kiana sadar, itu hanyalah mimpi. Rafael tidak akan menerima dia dan anaknya.

    "Itu, anak ...."

    "Rafael." Tatapan mata Kiana berubah redup. Anak yang ada di rahimnya ini, mengingatkan dia yang telah mengkhianati Andrew.

    "Jadi benar, kau tidur dengan dokter itu? Pantas saja adikku merengek," ucap Arkan menyela pembicaraan keduanya. Dia berjalan menghampiri sang istri. Namun karena perkataannya yang tajam, kata-kata Arkan tanpa sadar melukai hati Kiana.

&nb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status