Home / Fiksi Remaja / RESTU / Kunjungan

Share

Kunjungan

last update Last Updated: 2021-08-25 19:43:11

Seperti kesepakatan mereka kemarin, hari ini adalah hari kunjungan ke makam Arvin.

Saat ini  mereka semua sudah berdiri di  sebuah nisan, yang terteran Nama almarhum Arvin Aldebaran.

"Sebelum kita melakukan kegiatan lainnya, kita berdoa bersama dulu," ajak Revan.

Suasana hening masing masing mereka berdoa sesuai ajaran mereka, setelah selesai memanjatkan doa kegiatan mereka selayaknya ziarah pada umumnya.

"Bang, gak kerasa udah dua tahun lo pergi ninggalin kita semua, lo tau gak? gue puyeng sama nih anak anak semuanya. Gak ada lo, semua serasa runyem bang, pala gue mau pecah aja rasanya, " curhat Revan.

"Gue harap, lo bahagia di sana bang," kata kata ini bersumber dari Lion.

"Lo ngomong pake bahasa non formal?" tanya Zilla.

"Kenapa?" tanya Lion balik.

"Ya kan biasanya Lo make bahasa formal, rasanya beda aja gitu," Jelas Zilla.

Aloe pun menyimak cara bicara Lion, terheran heran untung tidak jantungan cuma gara gara si singa pake bahasa non formal.

Aloe menaburkan bunga ke makam Arvin, dan sesekali menatap Yosma.

Namun, tatapannya teralihkan ke sosok yang memakai pakaian serba hitam, di balik sebuah makam besar.

"Yos? gue ngeliat sesorang," katanya buru buru.

Aloe tidak tinggal diam segera ia bangun dan mengejarnya, saat itu juga semua mata menatap bingung ke arah Aloe yang berlari.

"Tunggu!!!" kata Aloe.

Saat berada tepat di belakang sosok itu, dari posturnya Aloe bisa menebak kalau dia adalah seorang pria.

Saat merasa dirinya terancam, hampir ketahuan pria itu segera menyerang Aloe.

Aloe yang tidak ada persiapan apa pun langsung terjatuh dan kena tonjokan mentah mentah di pipi kirinya, rasa ngilu tak membuat Aloe menyerah. Gadis itu bangkit dan menyerang pria di hadapannya ini, jangan ragukan mereka semua mengikuti ilmu bela diri. Aloe berhasil menghempaskan pria itu ke tanah, dan dengan cepat menonjok wajah pria itu yang terbalut dengan masker.

"Siapa lo? Dan apa tujuan lo?" tanya Aloe.

Tangannya tak tinggal diam, ia juga mencengkeram kuat kerah baju pria itu.

Tak ingin bersuara pria itu mendorong Aloe kuat, hingga terbentur ke batu di sebelahnya. Kesadaran aloe perlahan mulai menghilang, bahkan penglihatannya mulai meredup.

Sahabat sahabat Aloe dan RAWRR kini telah sampai ke tempat Aloe, yang lainnya mengejar pria itu dan lainnya tinggal.

Lion menatap Aloe yang sudah kehilangan kesadarannya, dengan sigap menggendong Aloe tanpa banyak bicara.

Dan pergi dari sana dengan wajah yang panik.

"I think, Lion punya rasa sama Al," guman Mikes.

Setelah itu, mereka mengantarkan Aloe ke rumah sakit.

Seperti sekarang ini Aloe sedang dalam ruang rawat, di sekitarnya sudah ada ke dua orang tuanya.

"Ini alasannya! saya gak suka Aloe keluar rumah dengan sembarangan," kesal sang ayah.

"Udah yah, jangan ngekang anak!" Kata sang bunda. yang belum habis sudah di potong sang ayah.

"Itu gak baik!" sambil menirukan gaya bicara sang istri.

"Om maafin kita semua yang udah lalai jagain Aloe" kata Caca dengan rasa bersalah.

"Ini udah jalannya, kan gak ada yang tau takdir," kata sang bunda dengan penuh kelembutan.

Lengguhan dari Aloe membuat seluruh mata tertuju padanya, perlahan mata gadis itu terbuka.

Bau obat khas rumah sakit pun terhirup oleh Aloe, rasanya kepala Aloe ingin pecah.

"Shhh..." ringis Aloe sambil memegang kepalanya.

"Jangan banyak gerak dulu Al!" seru sang bunda.

"I-iya bun," kata Aloe.

Tatapan Lion sangat sulit di artikan, entah kenapa rasanya ia seperti ikut merasakan sakit saat melihat Aloe seperti itu.

🦁🦁🦁🦁

Di lain tempat seorang pria tengah menyayat tangannya sendiri, tanpa meringis sedikit pun meski darahnya banyak yang mengalir.

"Gue bodoh gue udah nyakitin dia, gue udah buat dia terluka, "

Rasanya sangat sakit mengingat kelakuannya tadi, Dengan tangan yang masih berlumuran darah dari bekas sayatannya pria ini kembali menghajar samsak yang ada di kamarnya.

Pintu kamarnya terbuka menunjukan seorang wanita paruh bayah di sana

Yang shock dengan keadaan majikannya

"ASTAGFIRULLAH ADEN!!!" pekiknya hebat.

"ADEN TEH KENAPA KAYAK GINI?"dengan nada yang masih terkesan histeris.

Namun tangannya dengan cepat membungkus luka luka milik sang majikan, kesadaran pria itu pun mulai hilang dan melemas.

🦁🦁🦁🦁

"AL LO MAU GUE KUPASIN BUAH?"

"al istirahat yang banyak yah!"

"Aloe lo mau apa? Gue jajanin deh,"

"Aloe mau jeruk gak?"

"Aloe lo mau bubur? Gue suapin mau?"

"Modus penerbangan lo jomlo," Dirga.

"Al mau ciki?"

"Al mau ke toilet?"

Begitulah banyak sekali pertanyaan pertanyaannya

"DIEM OI PALA GUE MAU PECAH AJA RASANYA," bentak aloe.

Lagian ada ada aja banyak amat pertanyaannya, khawatir boleh tapi kasian Aloe nya malas jawab pertanyaan nya.

Semua diam tanpa sepatah kata pun.

"Kenapa?" tanya seseorang yang duduk di sofa ruangan itu.

Semua mata kini menatapnya.

"Kenapa apanya?" entah dorongan dari mana Aloe menanyakan balik pertanyaan Lion.

"Kenapa lo sampai terluka kayak tadi?" tanya Lion kali ini lebih jelas.

"Yos ingat yang gue ucapin tadi?"

Hal itu mendapatkan anggukan dari Yosma.

"Orang itu mantau kita semua, gue gak tau dari kapan dia di sana. Yang jelasnya dia mantau kita dan segala pergerakan kita, tadi tepat gue berada selangkah aja dari belakangnya gue tau dia seorang pria. Di tangan kanannya tepat jadi kelingkingnya ada cincin, dan gue rasa cincin itu sangat familiar," Jelas Aloe.

Kata katanya terhentikan sejenak, sambil meneguk air untuk membasahkan tenggorokan Aloe kembali melanjutkannya.

"Terus tiba tiba gue di serang, jadilah pertengkaran. Dan setelah itu gue gak sadar lagi," final Aloe.

"Cincin?" beo Revan.

"Hm cincin perak, terus kayak apa yah? gue lupa soalnya rada abstrak," sambung Aloe.

"Gue yakin, orang itu pasti bakal ikutin kita semua mulai sekarang," tambah Feljun.

"Mau main pantau pantau an ternyata," celetuk Kevlar.

Cukup info kevlar jagonya lacak melacak, yah hacker lah kalau sebutan gaulnya.

"Tapi aneh gak sih? kenapa gitu harus pantauin kita semua? lagian gue rasa kita gak pernah tuh buat masalah," heran Caca.

"Iya kalian cewek gak punya masalah, tapi RAWRR punya musuh cantik," kata Kevlar dengan nada gemas.

"Yeuh bambank! malah sweet sweet an," sindir Dirga yang dari tadi hanya sibuk dengan handphonenya, dan menggenggam tangan Dina.

"Musuh kita cuma DESTROYER," kata Lion kembali nimbrung.

"Tapi udah lama woi! lagian sekarang mereka jarang nyari masalah sama kita," kata Aksa.

"Udah lama diam, bukan berarti gak bakal buat masalah!" tambah Lion.

"Bener juga, gue setuju sama lo!" kata Revan menyetujui.

Notifikasi berdering dari handphone milik Yosma, yang dari tadi tengah bersandar di dada bidang milik Revan. Mata gadis itu membulat sempurnah, saat membaca pesan itu.

08XXX

Satu dari kalian terluka

Berikut nya dia yang paling diam yang menjadi sasaran

What? Maksudnya apa ini? Di teror?

Sialan!!!

Tangan yosma gemetar hebat, dengan segera menyodorkan handphone nya ke Revan.

Dengan napas yang gusar, Revan meletakan handponenya di atas meja.

"Yosma di teror!" kata nya singkat.

Sontak menarik perhatian semua.

"Ha?" tanya Dirga.

"Maksud lo? Gimana gak mudeg gue nya" tangan aksa kini beralih mengangkat handphone milik yosma itu.

"Satu dari kalian terluka,

Berikut nya dia yang paling diam yang menjadi sasaran," baca Aksa.

"Dia yang paling diam? Lion? " kata Aksa.

Semua pandangan sulit di artikan.

"Gak mungkin anak DESTROYER main kayak gini!" Lion kembali bersuara.

"Kenapa harus kayak gini? anjing," umpat Kevlar.

"Apa jangan jangan? ini ada yang punya dendam sama Lion?" tanya Mikes yang agak ragu mengutarakan pendapatnya.

"Kalau Lion, kenapa? dia ngelukain Aloe tolol!" sambut Dina dengan nada tak enak.

"Kalau lo lupa, Aloe orang yang ngeciduk dia," tambah Caca.

"Kenapa akhir akhir ini aneh yah, sekolah ada kejadian bunuh diri, trus ini di teror lagi," kata yosma.

"Bunuh diri?" beo Revan.

"Iya, pacar nya mantan Aloe bunuh diri," jelas Mikes.

"Apa Alvaro?" Kata kata ini dari Aloe yang diam sejenak tadi.

"Tujuannya apa coba? Sekarang kan yang dia incar adalah Lion berarti bukan dia!" tegas Dina.

"Lo kok kesannya membela dia din," cibir Zilla.

"Sudah pokoknya sekarang semuanya harus berjaga jaga, dan untuk anak cewek kalian harus selalu siap di jagain gue sama yang lainnya." Final Revan.

"Kalau gitu gimana kalau kita bagi satu orang dan satu patner, setuju gak kalian?" tawar Kevlar dan di acungi jempol oleh Feljun.

"Gimana? anak cewek setuju gak?" tanya Aksa.

"Boleh boleh aja sih," jawab Yosma selaku ketua L.Q.

"Gue sama Yosma , Feljun sama Zilla, Dina dan Dirga, Mikes dan Aksa, kevlar always bersama caca nya, dan di akhir..." sambil menatap Aloe dan Lion.

"Lion dan Aloe," jawab mereka serentak.

"Setuju!" Lion menyetujuinya.

Sedangkan lain halnya dengan Aloe yang mendengus kesal

Gila aja kenapa harus sama si singa, ngomong aja irit gimana mau jagain Aloe yang gak bisa tenang ini.

"Lebih berhati hati lagi, gue rasa gak aman untuk sekarang," peringatan dari Revan.

15 menit lalu semua anggota RAWRR dan L.Q terkecuali Lion dan Aloe mereka kembali ke rumah masing masing.

Lion merasa sangat canggung sekarang bagaimana tidak yang nerada di sini hanya dia dan Aloera.

Jangan tanyakan bagaimana Aloe sekarang, rasanya ingin melompat dari gedung jika tidak mati.

"Em Lion gue kebelet," kata Aloe dengan malu.

"Perlu bantuan? " tawar Lion.

Pasalnya kaki Aloe juga keseleo.

Aloe hanya mengangguk

Sejujurnya Lion bingung apa yang harus ia lakukan, tanpa berpikir lagi Lion menggendong Aloe ala bride style.

Mata Aloe membulat sempurnah ia pikir Lion hanya akan menopang dirinya tapi ternyata di luar dugaannya.

"Kalau udah, panggil aja gue di pintu," kata lion sambil meninggalkan Aloe.

Setelah selesai berkutat dalam toilet, Aloe tidak ingin merepotkan Lion jadi ia memaksakan diri untuk berjalan sendirian. Namun sialnya Aloe malah terjatuh

"Aaaauhhh..." ringisnya saat ia jatuh.

Lion mendengar itu segera masuk ke dalam tapi...

"GUE KAN UDAH BILANG, KALAU UDAH KELAR PANGGIL GUE! KANAPA LO MALAH KAYAK GINI HAH?" marah Lion.

Saat ini rasa khawatirnya lebih tinggi, Aloe yang merasa nada Lion berubah kini hanya bisa menunduk pasrah.

"Jangan ulangin lagi!" hibur Lion.

Uwu mas singa

Kini Aloe sudah berada kembali di atas brankarnya, Sambil sesekali menatap Lion.

Aloe merasa bosan dan membuka handphonenya lalu mengetuk ikon w*****d, dan mulai membacanya.

Jika kalian berpikir Lion tertidur kalian salah besar pria itu cuma menutup matanya namun tetap berjaga jaga.

Handphone nya mendadak berdering,

Melihat nama kontaknya membuat Lion sangat malas. namun tetap di jawab olehnya.

"Dimana?" tanya seseorang di seberang sana.

"Rumah sakit!" jawab Lion tak kalah singkat.

"Meeting jam 8 malam di Blue point, saya gak mau tau kamu harus segera mengurusnya,"

Lion melihat arlojinya ini masih jam 4 sore, yang artinya ia masih punya banyak waktu yah begitulah.

Panggilan pun di akhiri

"Hiksss...hikss...." suara tangisan seseorang , Lion segera menatap gadis yang tengah berada di Atas brankar itu. Dengan langkah pasti menghampiri Aloe.

"Kenapa?" tanya Lion dengan raut wajah kembali khawatir.

"Huwaaaaa..."tangis Aloe semakin pecah.

"Kenapa Aloera?" tanya Lion lagi.

"Di-dia pergi hiks hiks...dia pergi ninggalin ona!" kata Aloe masih dalam tangisannya.

"Ona siapa?" tanya Lion yang masih bingung.

"Hiksss hikssss..." Aloe tak menggubrisnya dan tetap menangis.

"Aloe jawab!" tegas Lion.

"Ini ih areksa udah pergi ninggalin Ilona, sakit hati aaaaaaa.... eksanya ona udah pergi," tangisan Aloe kembali menjadi jadi.

"Areksa itu siapa? Mantan ? Teman ?" tanya Lion

Ya Allah sabar mas Lion.

"Ih bukan! areksa itu pacarnya Ilona anak Diamond gang," jelas Aloe

"Mereka di mana?"

"Di sini," sambil menunjukan handphone nya.

"Gak nyata?"

"Iya tokoh novel,"

Ingin rasanya Lion berteriak keras saat ini juga, dari tadi ia sudah sangat khawatir namun apa ini saepulah ternyata yang di tangisi Aloe itu cerita w*****d.

"Gue khawatir, lain kali jangan kayak gini lagi!" suara Lion mulai merendah.

"Sedih nga,"

"Nga?" beo Lion.

"Singa kan, bahasa indonesianya Lion,"

"Jangan rubah nama gue!! Atau bibir lo baka bengkak!"

"Lo mau nonjok bibir gue?"

"Gue gigit bibir Lo," celetuk Lion tanpa canggung.

Hal itu membuat Aloe shock bukan main, di mana Lion yang diam dan dingin kok malah jadi kayak gini otaknya ngeres.

"Tangan Lo kenapa?nga," tanya Aloe saat melihat tangan Lion yang ada goresan.

"Gak apa apa, ini cuma luka kecil," sambil memindahkan tangannya.

"Gue punya ini!" sambil menunjukan plester luka bermotif naruto.

Dan dengan cepat menempelkan ke luka milik Lion.

"Pasti sakit kan, lain kali kalau punya luka itu di rawat nanti amputasi mampos Lo,"

Mata Lion tak luput dari wajah Aloe

"Manis" kata kata itu tanpa sadar terucap , aloe yang mendengarnya langsung terdiam.

"Lo manis Al," ucap Lion.

Dengan canggung Aloe menjawab

"Iya gue tau gue manis, nah udah kelar,"

Dengan senyum yang mengembang di wajahnya, Lion berhasil membuat Aloe kaget luar biasa.

"LO SENYUM! LO SENYUM!" teriak Aloe.

"Iya gue senyum, cuma di hadapan lo aja," jawab Lion

"Kenapa gak sama yang lain?"

"Karena gak spesial!" singkatnya

"Artinya gue spesial? Gitu?"

"Iya lo spesial buat gue,"

"Lo kok beda yah nga, kemarin kemarin dinginnya kayak gletser eh pas sendirian sama gue malah kayak gini"

"Kan gue udah bilang lo spesial Princess!"

"Nga senyum lagi dong!" pinta Aloe.

"Kalau gue senyum lo kasih apa?" Tanya Lion.

"Gak kasih apa apa sih, gue cuma punya lolipop tadi di kasih sama Dirga dan susu coklat dari kevlar."

"Gimana kalau gue senyum lo kasih nomor hp Lo aja? Deal?"

"DEAL," heboh Aloe antusias.

Senyumam Lion kembali terukir

"Aaaa gemasin!!! lo gantengnya berkali kali lipat loh nga sumpah gak boong,"

"Mana nomor Lo?" Tagih Lion. Aloe segera memberikan nomor nya

"Thanks, mulai besok gue yang bakal antar dan jemput Lo,"

"Ko dadakan?"

"Kalau lo lupa, itu aturan dari Revan tadi!"

"Ok lah nanti gue sharelock lah, emang udah bisa pulang ke rumah?" tanya Aloe.

"Udah, tadi kata dokter setelah sore pemeriksaan ulang, lo udah bisa balik princess," jelas Lion.

"Kenapa lo manggil gue princess?"

"Pengen aja,"

"Karena lo spesial ra," batin Lion.

Suasana hening kini menyelimuti mereka, Aloe sudah terlelap benerapa menit lalu dan Lion yang tengah mengekus pucuk kepala gadis itu.

🦁🦁🦁🦁

Di sebuah gedung seorang pria tengah frustasi dengan kliennya yang belum juga menunjukan batang hidungnya.

"Lelet!" cibir pria itu.

Notifikasi dari handphonenya membuatnya hangat

(Princess)

Gw udh nyampe

Me: istirahat yg banyak

(Princess)

Siap laksanakan

Namun belum sempat ia baca kliennya sudah tiba

2 jam berlalu

Lion sudah berada di rumahnya

Pandangan nya menyiratkan rasa lelah, namun tetap saja membalikan beberapa file.

Sesekali menyesap kopi di mejanya dan memijat pangkal hidungnya.

Rasa lelah nya hilang saat ia mengingat belum membalas pesan dari Aloe.

(Princess)

Gw udh nyampe

Me: istirahat yg banyak

(Princess)

Siap laksanakan

Me: princess?

(Princess)

Hai

Me: udah makan?

(Princess)

Udh kok, Lo udh?

Me: hmm udah

(Princess)

Gw istirht dlu yh

Me: good night princess

Begitulah cuplikannya.

Lion pun beranjak dari meja kerjanya dan membaringkan tubuhnya di atas ranjang miliknya.

Pikirannya melayang bebas ke kejadian tadi.

"Huhhh kenapa kayak gini?" Perlahan masuk kedalam alam mimpinya.

🦁🦁🦁🦁

"Saya akan melihat sampai mana kalian akan bertahan,"

Related chapters

  • RESTU Β Β Β Dekat

    Pagi ini Lion dengan mobilnya sudah nangkring di depan Mansion mewah milik Aloe, sesekali mengecek handphonenya pasalnya Aloe tadi katanya 5 menit lagi tapi tetap saja belum tiba.Ketukan di kaca mobil Lion menyadarkannya dari lamunannya, di sana terpampang jelas Aloe dengan seragam sekolahnya. Kini mereka berdua sudah berada di dalam mobil milik Lion, Lion melihat Aloe yang diam saja sejak tadi, bahkan tak memasang sabuk pengamannya.Tanpa pemberitahuan Lion mendekat ke ALoe dan menarik safety belt nya, dengan jarak yang menipis bahkan parfum pria itu menyeruak ke seluruh hidung Aloe karena saking dekatnya membuat Aloe menjadi salah tingkah."Bernapas jangan lupa," tegur Lion."I-iya gue napas kali," elak Aloe.Mobil Lion melaju menerobos jalanan, sambil sesekali melihat ke Arah Aloe.Aloe yang merasa di tatap pun menatap balik ke arah Lion, merasa dirinya di ciduk Lion segera kembali memandang ke

    Last Updated : 2021-09-22
  • RESTU Β Β Β Ceroboh

    Setelah diskusi yang tak menghasilkan jawaban apa apa kemarin, saat ini Lion Queen tengah menatap mikes dengan tatapan mengintimidasi. Semua jelas gara gara aksa yang lanang mengecup pipi mikes tadi saat semuanya sedang berada di tempat parkir, sejak 15 menit lalu mikes di interogasi namun tetap ngeyel tidak ingin jujur."Ngaku ajalah!""Apa susahnya Lo ngaku,""Si anjir pacaran, gak bilang bilang,""Takut di mintain PJ kali, sama kita,""Atau, kantong lo sama aksa lagi kosong?"Semua itu adalah kata kata ke lima manusia kepo di hadapan mikes, mikes menatap horor ke arah mereka."Apaan sih lo ber lima rada gila yah, lagian siapa yang pacaran coba, dan kantong gue lagi full kalik, yakali gue kere," jawab Mikes masih dengan nada greget."Awas Lo, gue mau langsung interogasi Aksa aja," greget Aloe tak mau kalah."Aksa gak bakal jawab Al, kan sama sama janjian," tambah Yosma."Gue punya ide!!!" dengan senyum mis

    Last Updated : 2021-09-22
  • RESTU Β Β Β Teror

    Pagi ini Lion tengah bersiap siap sarapan bersama keluarganya, tetap dalam suasana dingin dan mencekam. "Saya tidak suka kamu dekat dengan anak anak gak jelas itu!" Tegas sang mama.Lion masih tetap diam dan menyantap makanannya. "Sudah berapa kali di bilangin, kamu tidak pantas sama sama dengan berandalan berandalan sialan itu," Kali ini suara bariton yang menyelimuti ruangan itu.Kali ini Lion sudah tidak bisa tinggal diam ia tak ingin terus di jadikan boneka oleh mereka. "Lebih baik saya jadi berandalan! dari pada saya jadi manusia tanpa hati," kata Lion sambil melongos pergi. "LION BERHENTI KAMU!!" perintah sang ayah. Lion sontak menghentikan langkahnya dan berbalik menatap ke dua orang yang di sebut orang tua itu. "SEMAKIN KURANG AJAR KAMU YAH. SAYA TIDAK INGIN MEMILIKI ANAK SIALAN! DAN BERANDALAN SEPERTI KAMU! ANGKAT KAKI DARI RUMAH INI!" "Dan satu lagi! Anda bukan bagian keluarga ini lagi dan tinggalkan

    Last Updated : 2021-09-26
  • RESTU Β Β Β TUNANGAN

    Seorang gadis kini menatap kosong ke arah jendela kamarnya, sesekali mendengus kesal."Ayah sama bunda kemana sih kok gak balik balik dari kemarin," dengus Aloe.Tiba tiba pintu ruang rawat Aloe terbuka, di sana menampakan ke dua orang tuanya yang sedang menatap nya."Ayah... bunda... dari mana aja sih kan Al sendirian," keluh Aloe.Ke dua orang tuanya mendekati Aloe. Setelah diam cukup lama mereka mulai berbicara menyampaikan maksud mereka."Al sayang gak sama ayah dan bunda?" tanya sang bunda dengan raut wajah tak bisa di artikan."Sayang lah kan kalian orang tua Al, lagi pula bunda kok ada ada aja pertanyaannya," greget Aloe."Kalau ayah sama bunda minta sesuatu sama Aloe boleh gak?" tanya sang ayah lagi.Aloe semakin bingung apa yang akan terjadi ini? Kenapa ke dua orang tuanya seperti ini."I-iya ayah! ini kenap

    Last Updated : 2021-10-03
  • RESTU Β Β Β KECEWA

    "Jika hal terbaik dalam hidup adalah rasa cinta maka hal terburuknya adalah rasa tak terbalaskan" -By. LionPandangan Lion kosong dan lurus ke depan, sesekali memetik gitarnya merenungi kejadian saat ini."Bang lo gak papa?" tanya Dirga.Yang jelas tau kalau Lion tak baik baik saja.Tak ada jawaban apapun dari Lion."Kita semua bakal usahain balikin Aloe,Lo jangan sedih terus men," kata Revan ikut nimbrung."Kadang kepergian itu meninggalkan luka, tapi segala sesuatu jika berjodoh tak akan kemana kan? Lo pasti bisa bang," kali ini Aksa mencoba menguatkan Lion.Lion tetap terdiam tanpa sepatah kata pun.Helaan napas gusar terdengar jelas.Pintu markas terbuka dengan kasar.Menampakan yosma dan ke empat sahabatnya.Mereka duduk dengan raut wajah kesal dan sedih bercampur menjadi sati."Kenapa? Hey muka

    Last Updated : 2021-10-03
  • RESTU Β Β Β SaSa

    "Ruang rindu tanpa pertemuan"-By.Lion Kali ini Lion tengah menatap gedung besar di depannya, beberapa menit lalu Lion menemani seorang gadis yang bertanya sebuah alamat padanya.Yang benar saja kalau yang di tujui adalah cafe yang di dalamnya ada Aloe dan varo.Kepedihan semakin di rasakan Lion, princess nya ternyata sudah jadi milik orang lain."Kamu kenal mereka?" tanya SasaTepatnya ARSASA CLARISA."saya gak kenal." singkat Lion."Eum kita belum kenalan, kak boleh kenalan gak?" tanya Sasa ragu.Tepat saat itu Aloe melihat siluet Lion, dan bertepatan juga saat Lion menjabat tangan Sasa."Lion cassanova! " tutur Lion."Arsasa clarisa panggil aja sasa," balas Sasa dengan senyum yang terus terukir.Setelah Itu Lion pergi meninggalkan sasa namun sasa terus mengikutinya, jujur

    Last Updated : 2021-10-03
  • RESTU Β Β Β Lepas landas

    "Gue kecewa ama lo!"Kalimat itu adalah kalimat terakhir Dina. Entahlah apa yang akan terjadi lagi setelah ini, mereka sudah pasrah dengan Takdir.Bukankah manusia hanya bisa mengikuti alur takdir?*****"Woi! balikin sempak gue Dirga!" teriak kevlar."Epaaaaannnn, kan itu ayam nya masih kecil, jangan di cemplungin nanti bisa mati!" yosma ikut bersuara saat melihat kelakuan Revan yang terlewat aktif."Ih zil, catokan gue itu!" gerutu Dina saat melihat Zilla yang dengan sengaja menendang box catokan milik Dina."Susu gue mana oi!" heboh Aksa mencari susu nya."Ih, itu haechan kenapa bisa seganteng itu? Aaaaaa mau nikah sama haechan tapi saingan ku banyak," rengek Mikes yang tengah melihat foto-foto idolanya."Susu strobery gue, di habisin sama siapa hah? ngaku lo pada!!" Kesal caca saat melihat kotak susu nya sudah kosong."DIAM G

    Last Updated : 2021-10-13
  • RESTU Β Β Β GONE

    Pagi ini apartement milik Lion di penuhi oleh sahabat sahabatnya jangan lupakan L.Queen dan sasa.Revan menatap iba ke arah sahabatanya itu, semenjak Aloe bertunangan sahabatnya itu menjadi kacau tak karuan.Helaan napas kasar silih berganti dari mereka semua yang tengah menatap seorang pria yang asik menutup matanya sejak pulang dari hotel."Dia kacau amat" kata Feljun yang tengah asik memegang tangan zilla.Zilla yang mendengar perkataan feljun pun mengangguk menyetujui nya."By nanti jangan tinggalin aku yah" lirih feljun lagi.Zilla menatap sewot ke arah feljun."Apaan sih nyet kan gue di sini" greget zilla.Kevlar dan caca yang mendengar celotehan zilla pun menegurnya untuk diam."Zil silltent please!!" Tegur caca memperingati sambil matanya menunjuk ke arah Lion yang masih asik terlelap.Zilla paham dengan maksud caca akhirnya memilih sibuk dengan handphoneya.Saat mereka tengah asik dal

    Last Updated : 2021-10-13

Latest chapter

  • RESTU Β Β Β Pergi? Lagi?

    Hari ini adalah hari yang berharga bagi Lion pasalnya ia akan liburan bersama ke dua orang tua nya.Kini anak anak RAWRR ikut mengantarkan Lion ke bandara, jangan lupa anak L.Queen dan sasa juga."Harusnya lo pada nyantai di markas lagi pula ini juga cuma ke amerika nyet ngapain di antar antarin," kata Lion sambil menatap seluruh anak anak RAWRR."Gila sih bang harusnya ente bahagia di antar bagai pangeran," cibir Dirga."Nah setuju tuh sama si Dirgong, kita tuh turut bahagia kalau lo bahagia kek gini," timpal Revan menyetujui ucapan Dirga."Ok lah! Tapi gue rasa kayak pertemuan terakhir..."Sebelum Lion menyelesaikan ucapannya sudah di potong terlebih dahulu oleh Yosma."Lo kalau ngomong mikir onta!! Omongan itu doa jangan buat kita semua gak rela biarin lo berlibur yah onta, panas nih tangan gue pengen nonjok," tegas yosma yang tau kema

  • RESTU Β Β Β WARNING

    Decitan sebuah mobil mengagetkan seorang gadis yang hendak menyebrang, mobil yang tengah melaju cepat pun dengan cepat menghantam tubuh gadis itu.Sontak membuat tubuh gadis itu terpental jauh, bahkan gadis itu terpental jauh dari mobil yang menabraknya. Setelah terpental lumayan jauh kepala gadis itu terbentur mengenai trotoar, darah segar mengalir dari pelipis nya. Hancur adalah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaannya saat ini, gadis itu samar samar menunjukan senyuman nya. Dengan ringisan pelan ia menahan rasa sakit yang menjalar hebat di seluruh tubuhnya, di ujung mata gadis itu tampak bulir air mata yang merembes turun."Tuhan jika ini sudah jalannya, hamba siap menerimanya." Ucap gadis itu terbata bata.Pintu mobil terbuka dan menampakan seorang pria yang samar samar berlari mendekati gadis itu."ALOERAAAAAAA"Kaget Lion yang berteriak dengan keringat yang bercucuran. Bahkan keringatnya seperti orang sehabis mandi, napasnya mem

  • RESTU Β Β Β GONE

    Pagi ini apartement milik Lion di penuhi oleh sahabat sahabatnya jangan lupakan L.Queen dan sasa.Revan menatap iba ke arah sahabatanya itu, semenjak Aloe bertunangan sahabatnya itu menjadi kacau tak karuan.Helaan napas kasar silih berganti dari mereka semua yang tengah menatap seorang pria yang asik menutup matanya sejak pulang dari hotel."Dia kacau amat" kata Feljun yang tengah asik memegang tangan zilla.Zilla yang mendengar perkataan feljun pun mengangguk menyetujui nya."By nanti jangan tinggalin aku yah" lirih feljun lagi.Zilla menatap sewot ke arah feljun."Apaan sih nyet kan gue di sini" greget zilla.Kevlar dan caca yang mendengar celotehan zilla pun menegurnya untuk diam."Zil silltent please!!" Tegur caca memperingati sambil matanya menunjuk ke arah Lion yang masih asik terlelap.Zilla paham dengan maksud caca akhirnya memilih sibuk dengan handphoneya.Saat mereka tengah asik dal

  • RESTU Β Β Β Lepas landas

    "Gue kecewa ama lo!"Kalimat itu adalah kalimat terakhir Dina. Entahlah apa yang akan terjadi lagi setelah ini, mereka sudah pasrah dengan Takdir.Bukankah manusia hanya bisa mengikuti alur takdir?*****"Woi! balikin sempak gue Dirga!" teriak kevlar."Epaaaaannnn, kan itu ayam nya masih kecil, jangan di cemplungin nanti bisa mati!" yosma ikut bersuara saat melihat kelakuan Revan yang terlewat aktif."Ih zil, catokan gue itu!" gerutu Dina saat melihat Zilla yang dengan sengaja menendang box catokan milik Dina."Susu gue mana oi!" heboh Aksa mencari susu nya."Ih, itu haechan kenapa bisa seganteng itu? Aaaaaa mau nikah sama haechan tapi saingan ku banyak," rengek Mikes yang tengah melihat foto-foto idolanya."Susu strobery gue, di habisin sama siapa hah? ngaku lo pada!!" Kesal caca saat melihat kotak susu nya sudah kosong."DIAM G

  • RESTU Β Β Β SaSa

    "Ruang rindu tanpa pertemuan"-By.Lion Kali ini Lion tengah menatap gedung besar di depannya, beberapa menit lalu Lion menemani seorang gadis yang bertanya sebuah alamat padanya.Yang benar saja kalau yang di tujui adalah cafe yang di dalamnya ada Aloe dan varo.Kepedihan semakin di rasakan Lion, princess nya ternyata sudah jadi milik orang lain."Kamu kenal mereka?" tanya SasaTepatnya ARSASA CLARISA."saya gak kenal." singkat Lion."Eum kita belum kenalan, kak boleh kenalan gak?" tanya Sasa ragu.Tepat saat itu Aloe melihat siluet Lion, dan bertepatan juga saat Lion menjabat tangan Sasa."Lion cassanova! " tutur Lion."Arsasa clarisa panggil aja sasa," balas Sasa dengan senyum yang terus terukir.Setelah Itu Lion pergi meninggalkan sasa namun sasa terus mengikutinya, jujur

  • RESTU Β Β Β KECEWA

    "Jika hal terbaik dalam hidup adalah rasa cinta maka hal terburuknya adalah rasa tak terbalaskan" -By. LionPandangan Lion kosong dan lurus ke depan, sesekali memetik gitarnya merenungi kejadian saat ini."Bang lo gak papa?" tanya Dirga.Yang jelas tau kalau Lion tak baik baik saja.Tak ada jawaban apapun dari Lion."Kita semua bakal usahain balikin Aloe,Lo jangan sedih terus men," kata Revan ikut nimbrung."Kadang kepergian itu meninggalkan luka, tapi segala sesuatu jika berjodoh tak akan kemana kan? Lo pasti bisa bang," kali ini Aksa mencoba menguatkan Lion.Lion tetap terdiam tanpa sepatah kata pun.Helaan napas gusar terdengar jelas.Pintu markas terbuka dengan kasar.Menampakan yosma dan ke empat sahabatnya.Mereka duduk dengan raut wajah kesal dan sedih bercampur menjadi sati."Kenapa? Hey muka

  • RESTU Β Β Β TUNANGAN

    Seorang gadis kini menatap kosong ke arah jendela kamarnya, sesekali mendengus kesal."Ayah sama bunda kemana sih kok gak balik balik dari kemarin," dengus Aloe.Tiba tiba pintu ruang rawat Aloe terbuka, di sana menampakan ke dua orang tuanya yang sedang menatap nya."Ayah... bunda... dari mana aja sih kan Al sendirian," keluh Aloe.Ke dua orang tuanya mendekati Aloe. Setelah diam cukup lama mereka mulai berbicara menyampaikan maksud mereka."Al sayang gak sama ayah dan bunda?" tanya sang bunda dengan raut wajah tak bisa di artikan."Sayang lah kan kalian orang tua Al, lagi pula bunda kok ada ada aja pertanyaannya," greget Aloe."Kalau ayah sama bunda minta sesuatu sama Aloe boleh gak?" tanya sang ayah lagi.Aloe semakin bingung apa yang akan terjadi ini? Kenapa ke dua orang tuanya seperti ini."I-iya ayah! ini kenap

  • RESTU Β Β Β Teror

    Pagi ini Lion tengah bersiap siap sarapan bersama keluarganya, tetap dalam suasana dingin dan mencekam. "Saya tidak suka kamu dekat dengan anak anak gak jelas itu!" Tegas sang mama.Lion masih tetap diam dan menyantap makanannya. "Sudah berapa kali di bilangin, kamu tidak pantas sama sama dengan berandalan berandalan sialan itu," Kali ini suara bariton yang menyelimuti ruangan itu.Kali ini Lion sudah tidak bisa tinggal diam ia tak ingin terus di jadikan boneka oleh mereka. "Lebih baik saya jadi berandalan! dari pada saya jadi manusia tanpa hati," kata Lion sambil melongos pergi. "LION BERHENTI KAMU!!" perintah sang ayah. Lion sontak menghentikan langkahnya dan berbalik menatap ke dua orang yang di sebut orang tua itu. "SEMAKIN KURANG AJAR KAMU YAH. SAYA TIDAK INGIN MEMILIKI ANAK SIALAN! DAN BERANDALAN SEPERTI KAMU! ANGKAT KAKI DARI RUMAH INI!" "Dan satu lagi! Anda bukan bagian keluarga ini lagi dan tinggalkan

  • RESTU Β Β Β Ceroboh

    Setelah diskusi yang tak menghasilkan jawaban apa apa kemarin, saat ini Lion Queen tengah menatap mikes dengan tatapan mengintimidasi. Semua jelas gara gara aksa yang lanang mengecup pipi mikes tadi saat semuanya sedang berada di tempat parkir, sejak 15 menit lalu mikes di interogasi namun tetap ngeyel tidak ingin jujur."Ngaku ajalah!""Apa susahnya Lo ngaku,""Si anjir pacaran, gak bilang bilang,""Takut di mintain PJ kali, sama kita,""Atau, kantong lo sama aksa lagi kosong?"Semua itu adalah kata kata ke lima manusia kepo di hadapan mikes, mikes menatap horor ke arah mereka."Apaan sih lo ber lima rada gila yah, lagian siapa yang pacaran coba, dan kantong gue lagi full kalik, yakali gue kere," jawab Mikes masih dengan nada greget."Awas Lo, gue mau langsung interogasi Aksa aja," greget Aloe tak mau kalah."Aksa gak bakal jawab Al, kan sama sama janjian," tambah Yosma."Gue punya ide!!!" dengan senyum mis

DMCA.com Protection Status