Setelah diskusi yang tak menghasilkan jawaban apa apa kemarin, saat ini Lion Queen tengah menatap mikes dengan tatapan mengintimidasi. Semua jelas gara gara aksa yang lanang mengecup pipi mikes tadi saat semuanya sedang berada di tempat parkir, sejak 15 menit lalu mikes di interogasi namun tetap ngeyel tidak ingin jujur.
"Ngaku ajalah!"
"Apa susahnya Lo ngaku,"
"Si anjir pacaran, gak bilang bilang,"
"Takut di mintain PJ kali, sama kita,"
"Atau, kantong lo sama aksa lagi kosong?"
Semua itu adalah kata kata ke lima manusia kepo di hadapan mikes, mikes menatap horor ke arah mereka.
"Apaan sih lo ber lima rada gila yah, lagian siapa yang pacaran coba, dan kantong gue lagi full kalik, yakali gue kere," jawab Mikes masih dengan nada greget.
"Awas Lo, gue mau langsung interogasi Aksa aja," greget Aloe tak mau kalah.
"Aksa gak bakal jawab Al, kan sama sama janjian," tambah Yosma.
"Gue punya ide!!!" dengan senyum misteriusnya.
"Apa tuh girl?" tanya Zilla.
"Tinggal minta si singa aja, buat interogasi kan gampang," jelas Aloe.
"Sejak kapan Lo dekat sama es balok?" tanya Dina yang ngeh dengan keadaan.
"Yah... sejak gw balik dari rumah sakit," jawab Aloe santai toh pada dasarnya dia dan Lion memamg dekat dari saat itu.
Mikes memutar bola matanya malas, beginilah jika mereka kepo tidak akan tinggal diam.
🦁🦁🦁🦁
"Maaf Tuan anda memanggil saya?" tanya seseorang kepada seorang lainnya yang mentap dingin dan datar kepada lawan bicaranya.
"Hari ini tugas kamu seperti yang sudah saya kasih tau kemarin, jangan sampai ada yang melihat. Satu lagi jangan sampai dia terluka cukup menakutinya saja, jika terjadi sesuatu keluarga Anda jadi sasaran empuk" jelas pria itu.
"Baik Tuan"
🦁🦁🦁🦁
Sebuah mobil berhenti di depan sebuah cafe, tatapan sang empu hanya menatap lurus ke arah depan.
08XXX
jauhi gadis ituAtau hal buruk akan terjadiGadis? Apa Aloe yang di maksud?
Apapun yang terjadi Lion sudah berjanji dan bertekat untuk selalu ada disamping dan bersama sama dengan Aloe, tak mungkin baginya untuk meninggalkan Aloe nya begitu saja."Gue bakal temuin Lo," tekat Lion.
Perasaan Lion saat ini tidak enak
Segera ia memutar arah mobilnya menuju sekolah Aloe, saat tiba di sana tanpa basa basi Lion segera pergi ke kelas Aloe.Namun sialnya apa yang ada di hadapannya sekarang menghancurkan hatinya, bagaiman tidak di sana Ada alvaro yang memegang ke dua tangan Aloe.
Pembicaraan antara mereka pun kelihatannya sangat serius.Lion memilih berdiri di samping sebuah pilar dekat dengan mereka, sambil menunggu mereka menyelesaikan urusan mereka dan Rupanya keberadaan Lion tidak di sadari alvaro Aloe dan ke lima sahabatnya."Gue minta maaf Al, gue bener bener gak ngelakuin apa apa. Gue di jebak al gue di jebak sama netha," jelas Alvaro.
Entah kalimat ini sudah yang keberapa kali namun Alvaro tak bosan untuk mengucapkannya."Lepasin gue varo!! Gue gak butuh penjelasan apapun itu. Kita udah kelar! gak ada apa apa lagi, gue harap lo bisa ngejauh dari kehidupan gue," lirih Aloe.
Tak bisa ia pungkiri kalau rasa sayangnya ke Alvaro masih sangat besar, tapi rasa sakitnya pun tak kalah besar saat mengingat video itu.
"Gue mohon Al...lo satu satunya harapan yang gue punya. Gue gak mau jauh dari Lo," air mata Alvaro melongos begitu saja.
Dia menangis, yah mungkin hal ini sangat menyakitkan baginya. Bagaimana tidak Alvaro dan Aloe sudah bersama sejak mereka berada di bangku Kelas 6 SD.Awalnya hanya bermain main ingin menikah di masa depan namun, ternyata benih benih itu hadir saat mereka sudah menginjak bangku SMP.
Aloe pun tak bisa membohongi dirinya agar tetap kuat air mata gadis itu membasahi pipi nya, namun tetap saja rasa sakitnya belum bisa ia lupakan begitu saja."Pergi! varo pergi! " perintah Aloe dengan suara bercampur isakan tangisnya.
"Gue mohon Al, gue bakal lakuin apa aja, asal lo mau maafin gue,"
Semua ini tak luput dari pandangan ke Lima anggota L.Queen.
Mereka memang membenci Alvaro tapi mereka juga tidak bisa menghakimi Alvaro karena mereka tau bagaimana hubungan ke dua orang ini."LO GAK BUDEK KAN? GUE BILANG PERGI, YAH PERGI!" teriak Aloe susah payah.
Alvaro tersenyum miris
"Bahkan sekarang lo udah bisa ngebentak yah Al, sejauh itu kah masalah ini," batin Alvaro."Gue bakal selalu ada di sisi lo, apapun yang terjadi," Kata Alvaro sebelum akhirnya ia pergi dari sana.
Lion yang dari tadi diam kini menimbang nimbang apa ia harus keluar sekarang ataukah ia harus kembali.
Namun sebelum itu..."Loh Es balok sejak kapan lo di situ?"tanya Dina.
Tersadar kalau kata kata itu tertuju padanya Lion langsung keluar dan menunjukan dirinya.
"Kebetulan lewat," sungguh alasan macam apa ini.
"Lo kata ini jalan umum apa, pake acara kebetulan lewat segala," celetuk Zilla.
Aloe segera mengalihkan pandangannya saat Lion menatap ke arahnya, segera mengusap bekas Air matanya.
Lion menghampiri Aloe dan menarik tangannya lembut."Ikut gue," tegas Lion tak ingin di bantah.
Aloe hanya pasrah dan mengikutinya begitu juga dengan yang lainnya.🦁🦁🦁🦁
Sunyi itu adalah gambaran kelas saat ini.
"Kasian yah gue liat Alvaro sama si Al, kenapa gitu harus ada si cewek gatel itu," greget Zilla.
"Gue juga kasian, hubungan mereka tuh awalnya bagus banget bahkan melampaui kata perfect and couple goals," tambah Yosma.
"Dari yang gue dapatin tentang netha, kalau dia itu putri dari pasangan Andra dan andin, pengusaha di bidang pangan yang jadi rekan kerja Ayah Alvaro. " jelas Caca.
"Apa jangan jangan, mereka di jodohin kayak di w*****d gitu?" heran Dina.
"Cuma dua kemungkinan guys.
Satu dijodohin, yang ke dua netha tertarik dengan Alvaro, dan maksain buat ada ikatan antara mereka," Kali ini mikes mengutaran isi pikirannya."Bisa jadi, obsi yang ke 2 deh,"imbuh zilla.
"Ho.oh lagian kan, orang tuanya Alvaro kan udah tau, kalau mereka pacaran," Yosma angkat bicara.
"Dan masalahnya di sini, kenapa Lion ikutan di teror?" tanya Caca.
"Mungkin karena, Lion dekat sama AL," jawab Dina.
"Semua masih rumit untuk di pecahkan," final Yosma.
Sementara itu di dalam mobil milik Lion.
Aloe tengah memakan makanan yang di belikan Lion tadi sebelum datang ke sini."Gak sarapan?" tanya Lion.
"Gak"
"Yaudah habisin,"
Di angguki oleh Aloe. Beberapa menit kemudian...
Saat ini Aloe sudah menyelesaikan aktivitas makan makan nya."Mantan?" tanya Lion.
"Mantan apanya? Varo?" Kali ini Aloe kembali bertanya.
"Iya cowok tadi!"
"Oh...dia emang mantan," sambil tersenyum getir mengingat kembali.
Topik kali ini menemui jalan buntu Lion diam seribu bahasa dari raut Aloe bisa di tebak gadis ini belum bisa melupakan mantannya itu.
Ada rasa tak suka dan rasa sakit tiba tiba muncul dalam hati Lion.
Sungguh indah dunia tanpa ikatan.
Saat Aloe hendak menyebrang ke arah sekolanya, kembali lagi sebuah mobil ingin menyeretnya.
Sialnya kali ini Lion terlambat dan Aloe benar benar terpental jauh di hadapannya.
"ALOEEEEERAAA!!!" teriak Lion.
Segera menghampiri Aloe yang hampir kehilangan kesadarannya.Wajah Aloe memucat, darahnya kali ini banyak yang terbuang.
"Princess, bangun hey," kata Lion sambil gemetaran gendong tubuh Aloe.
Dan membawanya ke rumah sakit.Rumah sakit kusuma adalah rumah sakit yang menjadi tempat Aloe di rawat.
Mata Aloe masih sempurnah tertutup rapat sejak terakhir kali ia kecelakaan.
Lion tak henti hentinya menyalahkan dirinya.Pintu ruang rawat Aloe di buka secara kasar.Satu tonjokan berhasil di dapatkan Lion, dan pelakunya adalah Revan."Gimana lo bisa kecolongan? Lo tau kan ini bisa bahayain nyawa Aloe. Lo lupa? kemarin dia juga keluarin banyak darah, lagi lagi hari ini dia harus kehilangan darah," bentak Revan.
Amarah Revan memuncak bagaimama tidak Aloe sudah ke dua kalinya mengalami kecelakaan.
Lion hanya diam dan menerima semuanya ini."Udah van, udah!" Aksa maju untuk menenangkan ketuanya itu.
"Bang, sini gue bantuin" kata kevlar sambil menyodorkan tangannya ke hadapan Lion.
"Gimana ceritanya Aloe bisa kayak gini?" tanya Dina.
"Tadi pas mau balik ke sekolah tiba tiba ada mobil yang nabrak Aloe, mungkin awalnya mo nyeret tapi karena Aloe refleks mundur makanya kena tabrak," jelas Lion memegang pangkal hidungnya.
"Orang ini udah keterlaluan bangat," kesal mikes.
🦁🦁🦁🦁
"SAYA KAN SUDAH BILANG JANGAN SAMPAI DIA KENAPA NAPA!!!" teriak sang bos.
"Ma-maaf kan saya Tuan," kata si anak buah dengan nada gagap.
"INGAT KELUARGA ANDA TIDAK AKAN BAHAGIA,"
"Saya mohon tuan jangan sakiti keluarga saya, anda bisa ambil nyawa saya sebagai gantinya-" belum sempat menghabiskan kata kata nya pria ini sudah terkapar tak berdaya.
"Jangan main main dengan api,"
🦁🦁🦁🦁
Jam dinding sudah menunjukan pukul 8 malam.
Ke dua orang Tua Aloe menatap iba ke sang putri yang masih setia menutup matanya."Masalah apa lagi ini yah, kenapa harus di alami Al," dalam isakan tangis sang bunda mulai berbicara.
Raegal menipiskan bibirnya dan menatap nyalang ke sang putri.
"Putri Ayah kuat ayo dong buka matanya, kamu jangan nyaman nyaman tidurnya. Kalau kelamaan nanti ayah sama bunda kesepian," kata sang ayah sambil memegang tangan putrinya.
Audy melihat suaminya itu dengan tatapan yang sangat sulit di artikan.Tangan Aloe perlahan menunjukan pergerakan.
Mata gadis itu perlahan mulai terbuka, tatapannya mengabur dan mulai menyesuaikan dengan objek di hadapannya."Di mana ini?" tanya Aloe dengan suara serak.
"Al sayang kamu gak papa kan nak, maafin bunda dan ayah yang gak becus jagain kamu nak," kata sang bunda dalam isakan tangisnya.
"Bunda gak salah kok, jangan sedih Al gak papa kok bunda," kata Aloe meyakinkan sang bunda.
🦁🦁🦁🦁
Lion menatapi dinding ruangannya dengan tatapan kosong, ancaman orang itu ternyata bukan candaan.
"Hallo! Bantuin gue bisa gak sa?" kata Lion dalam panggilannya.
"..."
"Gue kirim via email ok."
"..."
Panggilan itu terputus, tanpa menunggu lama lama Lion segera mengirimkan nya.
Pagi ini Lion tengah bersiap siap sarapan bersama keluarganya, tetap dalam suasana dingin dan mencekam. "Saya tidak suka kamu dekat dengan anak anak gak jelas itu!" Tegas sang mama.Lion masih tetap diam dan menyantap makanannya. "Sudah berapa kali di bilangin, kamu tidak pantas sama sama dengan berandalan berandalan sialan itu," Kali ini suara bariton yang menyelimuti ruangan itu.Kali ini Lion sudah tidak bisa tinggal diam ia tak ingin terus di jadikan boneka oleh mereka. "Lebih baik saya jadi berandalan! dari pada saya jadi manusia tanpa hati," kata Lion sambil melongos pergi. "LION BERHENTI KAMU!!" perintah sang ayah. Lion sontak menghentikan langkahnya dan berbalik menatap ke dua orang yang di sebut orang tua itu. "SEMAKIN KURANG AJAR KAMU YAH. SAYA TIDAK INGIN MEMILIKI ANAK SIALAN! DAN BERANDALAN SEPERTI KAMU! ANGKAT KAKI DARI RUMAH INI!" "Dan satu lagi! Anda bukan bagian keluarga ini lagi dan tinggalkan
Seorang gadis kini menatap kosong ke arah jendela kamarnya, sesekali mendengus kesal."Ayah sama bunda kemana sih kok gak balik balik dari kemarin," dengus Aloe.Tiba tiba pintu ruang rawat Aloe terbuka, di sana menampakan ke dua orang tuanya yang sedang menatap nya."Ayah... bunda... dari mana aja sih kan Al sendirian," keluh Aloe.Ke dua orang tuanya mendekati Aloe. Setelah diam cukup lama mereka mulai berbicara menyampaikan maksud mereka."Al sayang gak sama ayah dan bunda?" tanya sang bunda dengan raut wajah tak bisa di artikan."Sayang lah kan kalian orang tua Al, lagi pula bunda kok ada ada aja pertanyaannya," greget Aloe."Kalau ayah sama bunda minta sesuatu sama Aloe boleh gak?" tanya sang ayah lagi.Aloe semakin bingung apa yang akan terjadi ini? Kenapa ke dua orang tuanya seperti ini."I-iya ayah! ini kenap
"Jika hal terbaik dalam hidup adalah rasa cinta maka hal terburuknya adalah rasa tak terbalaskan" -By. LionPandangan Lion kosong dan lurus ke depan, sesekali memetik gitarnya merenungi kejadian saat ini."Bang lo gak papa?" tanya Dirga.Yang jelas tau kalau Lion tak baik baik saja.Tak ada jawaban apapun dari Lion."Kita semua bakal usahain balikin Aloe,Lo jangan sedih terus men," kata Revan ikut nimbrung."Kadang kepergian itu meninggalkan luka, tapi segala sesuatu jika berjodoh tak akan kemana kan? Lo pasti bisa bang," kali ini Aksa mencoba menguatkan Lion.Lion tetap terdiam tanpa sepatah kata pun.Helaan napas gusar terdengar jelas.Pintu markas terbuka dengan kasar.Menampakan yosma dan ke empat sahabatnya.Mereka duduk dengan raut wajah kesal dan sedih bercampur menjadi sati."Kenapa? Hey muka
"Ruang rindu tanpa pertemuan"-By.Lion Kali ini Lion tengah menatap gedung besar di depannya, beberapa menit lalu Lion menemani seorang gadis yang bertanya sebuah alamat padanya.Yang benar saja kalau yang di tujui adalah cafe yang di dalamnya ada Aloe dan varo.Kepedihan semakin di rasakan Lion, princess nya ternyata sudah jadi milik orang lain."Kamu kenal mereka?" tanya SasaTepatnya ARSASA CLARISA."saya gak kenal." singkat Lion."Eum kita belum kenalan, kak boleh kenalan gak?" tanya Sasa ragu.Tepat saat itu Aloe melihat siluet Lion, dan bertepatan juga saat Lion menjabat tangan Sasa."Lion cassanova! " tutur Lion."Arsasa clarisa panggil aja sasa," balas Sasa dengan senyum yang terus terukir.Setelah Itu Lion pergi meninggalkan sasa namun sasa terus mengikutinya, jujur
"Gue kecewa ama lo!"Kalimat itu adalah kalimat terakhir Dina. Entahlah apa yang akan terjadi lagi setelah ini, mereka sudah pasrah dengan Takdir.Bukankah manusia hanya bisa mengikuti alur takdir?*****"Woi! balikin sempak gue Dirga!" teriak kevlar."Epaaaaannnn, kan itu ayam nya masih kecil, jangan di cemplungin nanti bisa mati!" yosma ikut bersuara saat melihat kelakuan Revan yang terlewat aktif."Ih zil, catokan gue itu!" gerutu Dina saat melihat Zilla yang dengan sengaja menendang box catokan milik Dina."Susu gue mana oi!" heboh Aksa mencari susu nya."Ih, itu haechan kenapa bisa seganteng itu? Aaaaaa mau nikah sama haechan tapi saingan ku banyak," rengek Mikes yang tengah melihat foto-foto idolanya."Susu strobery gue, di habisin sama siapa hah? ngaku lo pada!!" Kesal caca saat melihat kotak susu nya sudah kosong."DIAM G
Pagi ini apartement milik Lion di penuhi oleh sahabat sahabatnya jangan lupakan L.Queen dan sasa.Revan menatap iba ke arah sahabatanya itu, semenjak Aloe bertunangan sahabatnya itu menjadi kacau tak karuan.Helaan napas kasar silih berganti dari mereka semua yang tengah menatap seorang pria yang asik menutup matanya sejak pulang dari hotel."Dia kacau amat" kata Feljun yang tengah asik memegang tangan zilla.Zilla yang mendengar perkataan feljun pun mengangguk menyetujui nya."By nanti jangan tinggalin aku yah" lirih feljun lagi.Zilla menatap sewot ke arah feljun."Apaan sih nyet kan gue di sini" greget zilla.Kevlar dan caca yang mendengar celotehan zilla pun menegurnya untuk diam."Zil silltent please!!" Tegur caca memperingati sambil matanya menunjuk ke arah Lion yang masih asik terlelap.Zilla paham dengan maksud caca akhirnya memilih sibuk dengan handphoneya.Saat mereka tengah asik dal
Decitan sebuah mobil mengagetkan seorang gadis yang hendak menyebrang, mobil yang tengah melaju cepat pun dengan cepat menghantam tubuh gadis itu.Sontak membuat tubuh gadis itu terpental jauh, bahkan gadis itu terpental jauh dari mobil yang menabraknya. Setelah terpental lumayan jauh kepala gadis itu terbentur mengenai trotoar, darah segar mengalir dari pelipis nya. Hancur adalah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaannya saat ini, gadis itu samar samar menunjukan senyuman nya. Dengan ringisan pelan ia menahan rasa sakit yang menjalar hebat di seluruh tubuhnya, di ujung mata gadis itu tampak bulir air mata yang merembes turun."Tuhan jika ini sudah jalannya, hamba siap menerimanya." Ucap gadis itu terbata bata.Pintu mobil terbuka dan menampakan seorang pria yang samar samar berlari mendekati gadis itu."ALOERAAAAAAA"Kaget Lion yang berteriak dengan keringat yang bercucuran. Bahkan keringatnya seperti orang sehabis mandi, napasnya mem
Hari ini adalah hari yang berharga bagi Lion pasalnya ia akan liburan bersama ke dua orang tua nya.Kini anak anak RAWRR ikut mengantarkan Lion ke bandara, jangan lupa anak L.Queen dan sasa juga."Harusnya lo pada nyantai di markas lagi pula ini juga cuma ke amerika nyet ngapain di antar antarin," kata Lion sambil menatap seluruh anak anak RAWRR."Gila sih bang harusnya ente bahagia di antar bagai pangeran," cibir Dirga."Nah setuju tuh sama si Dirgong, kita tuh turut bahagia kalau lo bahagia kek gini," timpal Revan menyetujui ucapan Dirga."Ok lah! Tapi gue rasa kayak pertemuan terakhir..."Sebelum Lion menyelesaikan ucapannya sudah di potong terlebih dahulu oleh Yosma."Lo kalau ngomong mikir onta!! Omongan itu doa jangan buat kita semua gak rela biarin lo berlibur yah onta, panas nih tangan gue pengen nonjok," tegas yosma yang tau kema
Hari ini adalah hari yang berharga bagi Lion pasalnya ia akan liburan bersama ke dua orang tua nya.Kini anak anak RAWRR ikut mengantarkan Lion ke bandara, jangan lupa anak L.Queen dan sasa juga."Harusnya lo pada nyantai di markas lagi pula ini juga cuma ke amerika nyet ngapain di antar antarin," kata Lion sambil menatap seluruh anak anak RAWRR."Gila sih bang harusnya ente bahagia di antar bagai pangeran," cibir Dirga."Nah setuju tuh sama si Dirgong, kita tuh turut bahagia kalau lo bahagia kek gini," timpal Revan menyetujui ucapan Dirga."Ok lah! Tapi gue rasa kayak pertemuan terakhir..."Sebelum Lion menyelesaikan ucapannya sudah di potong terlebih dahulu oleh Yosma."Lo kalau ngomong mikir onta!! Omongan itu doa jangan buat kita semua gak rela biarin lo berlibur yah onta, panas nih tangan gue pengen nonjok," tegas yosma yang tau kema
Decitan sebuah mobil mengagetkan seorang gadis yang hendak menyebrang, mobil yang tengah melaju cepat pun dengan cepat menghantam tubuh gadis itu.Sontak membuat tubuh gadis itu terpental jauh, bahkan gadis itu terpental jauh dari mobil yang menabraknya. Setelah terpental lumayan jauh kepala gadis itu terbentur mengenai trotoar, darah segar mengalir dari pelipis nya. Hancur adalah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaannya saat ini, gadis itu samar samar menunjukan senyuman nya. Dengan ringisan pelan ia menahan rasa sakit yang menjalar hebat di seluruh tubuhnya, di ujung mata gadis itu tampak bulir air mata yang merembes turun."Tuhan jika ini sudah jalannya, hamba siap menerimanya." Ucap gadis itu terbata bata.Pintu mobil terbuka dan menampakan seorang pria yang samar samar berlari mendekati gadis itu."ALOERAAAAAAA"Kaget Lion yang berteriak dengan keringat yang bercucuran. Bahkan keringatnya seperti orang sehabis mandi, napasnya mem
Pagi ini apartement milik Lion di penuhi oleh sahabat sahabatnya jangan lupakan L.Queen dan sasa.Revan menatap iba ke arah sahabatanya itu, semenjak Aloe bertunangan sahabatnya itu menjadi kacau tak karuan.Helaan napas kasar silih berganti dari mereka semua yang tengah menatap seorang pria yang asik menutup matanya sejak pulang dari hotel."Dia kacau amat" kata Feljun yang tengah asik memegang tangan zilla.Zilla yang mendengar perkataan feljun pun mengangguk menyetujui nya."By nanti jangan tinggalin aku yah" lirih feljun lagi.Zilla menatap sewot ke arah feljun."Apaan sih nyet kan gue di sini" greget zilla.Kevlar dan caca yang mendengar celotehan zilla pun menegurnya untuk diam."Zil silltent please!!" Tegur caca memperingati sambil matanya menunjuk ke arah Lion yang masih asik terlelap.Zilla paham dengan maksud caca akhirnya memilih sibuk dengan handphoneya.Saat mereka tengah asik dal
"Gue kecewa ama lo!"Kalimat itu adalah kalimat terakhir Dina. Entahlah apa yang akan terjadi lagi setelah ini, mereka sudah pasrah dengan Takdir.Bukankah manusia hanya bisa mengikuti alur takdir?*****"Woi! balikin sempak gue Dirga!" teriak kevlar."Epaaaaannnn, kan itu ayam nya masih kecil, jangan di cemplungin nanti bisa mati!" yosma ikut bersuara saat melihat kelakuan Revan yang terlewat aktif."Ih zil, catokan gue itu!" gerutu Dina saat melihat Zilla yang dengan sengaja menendang box catokan milik Dina."Susu gue mana oi!" heboh Aksa mencari susu nya."Ih, itu haechan kenapa bisa seganteng itu? Aaaaaa mau nikah sama haechan tapi saingan ku banyak," rengek Mikes yang tengah melihat foto-foto idolanya."Susu strobery gue, di habisin sama siapa hah? ngaku lo pada!!" Kesal caca saat melihat kotak susu nya sudah kosong."DIAM G
"Ruang rindu tanpa pertemuan"-By.Lion Kali ini Lion tengah menatap gedung besar di depannya, beberapa menit lalu Lion menemani seorang gadis yang bertanya sebuah alamat padanya.Yang benar saja kalau yang di tujui adalah cafe yang di dalamnya ada Aloe dan varo.Kepedihan semakin di rasakan Lion, princess nya ternyata sudah jadi milik orang lain."Kamu kenal mereka?" tanya SasaTepatnya ARSASA CLARISA."saya gak kenal." singkat Lion."Eum kita belum kenalan, kak boleh kenalan gak?" tanya Sasa ragu.Tepat saat itu Aloe melihat siluet Lion, dan bertepatan juga saat Lion menjabat tangan Sasa."Lion cassanova! " tutur Lion."Arsasa clarisa panggil aja sasa," balas Sasa dengan senyum yang terus terukir.Setelah Itu Lion pergi meninggalkan sasa namun sasa terus mengikutinya, jujur
"Jika hal terbaik dalam hidup adalah rasa cinta maka hal terburuknya adalah rasa tak terbalaskan" -By. LionPandangan Lion kosong dan lurus ke depan, sesekali memetik gitarnya merenungi kejadian saat ini."Bang lo gak papa?" tanya Dirga.Yang jelas tau kalau Lion tak baik baik saja.Tak ada jawaban apapun dari Lion."Kita semua bakal usahain balikin Aloe,Lo jangan sedih terus men," kata Revan ikut nimbrung."Kadang kepergian itu meninggalkan luka, tapi segala sesuatu jika berjodoh tak akan kemana kan? Lo pasti bisa bang," kali ini Aksa mencoba menguatkan Lion.Lion tetap terdiam tanpa sepatah kata pun.Helaan napas gusar terdengar jelas.Pintu markas terbuka dengan kasar.Menampakan yosma dan ke empat sahabatnya.Mereka duduk dengan raut wajah kesal dan sedih bercampur menjadi sati."Kenapa? Hey muka
Seorang gadis kini menatap kosong ke arah jendela kamarnya, sesekali mendengus kesal."Ayah sama bunda kemana sih kok gak balik balik dari kemarin," dengus Aloe.Tiba tiba pintu ruang rawat Aloe terbuka, di sana menampakan ke dua orang tuanya yang sedang menatap nya."Ayah... bunda... dari mana aja sih kan Al sendirian," keluh Aloe.Ke dua orang tuanya mendekati Aloe. Setelah diam cukup lama mereka mulai berbicara menyampaikan maksud mereka."Al sayang gak sama ayah dan bunda?" tanya sang bunda dengan raut wajah tak bisa di artikan."Sayang lah kan kalian orang tua Al, lagi pula bunda kok ada ada aja pertanyaannya," greget Aloe."Kalau ayah sama bunda minta sesuatu sama Aloe boleh gak?" tanya sang ayah lagi.Aloe semakin bingung apa yang akan terjadi ini? Kenapa ke dua orang tuanya seperti ini."I-iya ayah! ini kenap
Pagi ini Lion tengah bersiap siap sarapan bersama keluarganya, tetap dalam suasana dingin dan mencekam. "Saya tidak suka kamu dekat dengan anak anak gak jelas itu!" Tegas sang mama.Lion masih tetap diam dan menyantap makanannya. "Sudah berapa kali di bilangin, kamu tidak pantas sama sama dengan berandalan berandalan sialan itu," Kali ini suara bariton yang menyelimuti ruangan itu.Kali ini Lion sudah tidak bisa tinggal diam ia tak ingin terus di jadikan boneka oleh mereka. "Lebih baik saya jadi berandalan! dari pada saya jadi manusia tanpa hati," kata Lion sambil melongos pergi. "LION BERHENTI KAMU!!" perintah sang ayah. Lion sontak menghentikan langkahnya dan berbalik menatap ke dua orang yang di sebut orang tua itu. "SEMAKIN KURANG AJAR KAMU YAH. SAYA TIDAK INGIN MEMILIKI ANAK SIALAN! DAN BERANDALAN SEPERTI KAMU! ANGKAT KAKI DARI RUMAH INI!" "Dan satu lagi! Anda bukan bagian keluarga ini lagi dan tinggalkan
Setelah diskusi yang tak menghasilkan jawaban apa apa kemarin, saat ini Lion Queen tengah menatap mikes dengan tatapan mengintimidasi. Semua jelas gara gara aksa yang lanang mengecup pipi mikes tadi saat semuanya sedang berada di tempat parkir, sejak 15 menit lalu mikes di interogasi namun tetap ngeyel tidak ingin jujur."Ngaku ajalah!""Apa susahnya Lo ngaku,""Si anjir pacaran, gak bilang bilang,""Takut di mintain PJ kali, sama kita,""Atau, kantong lo sama aksa lagi kosong?"Semua itu adalah kata kata ke lima manusia kepo di hadapan mikes, mikes menatap horor ke arah mereka."Apaan sih lo ber lima rada gila yah, lagian siapa yang pacaran coba, dan kantong gue lagi full kalik, yakali gue kere," jawab Mikes masih dengan nada greget."Awas Lo, gue mau langsung interogasi Aksa aja," greget Aloe tak mau kalah."Aksa gak bakal jawab Al, kan sama sama janjian," tambah Yosma."Gue punya ide!!!" dengan senyum mis