Share

Ceroboh

Setelah diskusi yang tak menghasilkan jawaban apa apa kemarin, saat ini Lion Queen tengah menatap mikes dengan tatapan mengintimidasi. Semua jelas gara gara aksa yang lanang mengecup pipi mikes tadi saat semuanya sedang berada di tempat parkir, sejak 15 menit lalu mikes di interogasi namun tetap ngeyel tidak ingin jujur.

"Ngaku ajalah!"

"Apa susahnya Lo ngaku,"

"Si anjir pacaran, gak bilang bilang,"

"Takut di mintain PJ kali, sama kita,"

"Atau, kantong lo sama aksa lagi kosong?" 

Semua itu adalah kata kata ke lima manusia kepo di hadapan mikes, mikes menatap horor ke arah mereka.

"Apaan sih lo ber lima rada gila yah, lagian siapa yang pacaran coba, dan kantong gue lagi full kalik, yakali gue kere," jawab Mikes masih dengan nada greget.

"Awas Lo, gue mau langsung interogasi Aksa aja," greget Aloe tak mau kalah.

"Aksa gak bakal jawab Al, kan sama sama janjian," tambah Yosma.

"Gue punya ide!!!" dengan senyum misteriusnya.

"Apa tuh girl?" tanya Zilla. 

"Tinggal minta si singa aja, buat interogasi kan gampang," jelas Aloe.

"Sejak kapan Lo dekat sama es balok?" tanya Dina yang ngeh dengan keadaan.

"Yah... sejak gw balik dari rumah sakit," jawab Aloe santai toh pada dasarnya dia dan Lion memamg dekat dari saat itu.

Mikes memutar bola matanya malas, beginilah jika mereka kepo tidak akan tinggal diam.

🦁🦁🦁🦁

"Maaf Tuan anda memanggil saya?" tanya seseorang kepada seorang lainnya yang mentap dingin dan datar kepada lawan bicaranya.

"Hari ini tugas kamu seperti yang sudah saya kasih tau kemarin, jangan sampai ada yang melihat. Satu lagi jangan sampai dia terluka cukup menakutinya saja, jika terjadi sesuatu keluarga Anda jadi sasaran empuk" jelas pria itu.

"Baik Tuan" 

🦁🦁🦁🦁

Sebuah mobil berhenti di depan sebuah cafe, tatapan sang empu hanya menatap lurus ke arah depan.

08XXX

jauhi gadis itu

Atau hal buruk akan terjadi 

Gadis? Apa Aloe yang di maksud?

Apapun yang terjadi Lion sudah berjanji dan bertekat untuk selalu ada disamping dan bersama sama dengan Aloe, tak mungkin baginya untuk meninggalkan Aloe nya begitu saja.

"Gue bakal temuin Lo," tekat Lion.

Perasaan Lion saat ini tidak enak 

Segera ia memutar arah mobilnya menuju sekolah Aloe, saat tiba di sana tanpa basa basi Lion segera pergi ke kelas Aloe.

Namun sialnya apa yang ada di hadapannya sekarang menghancurkan hatinya, bagaiman tidak di sana Ada alvaro yang memegang ke dua tangan Aloe.

Pembicaraan antara mereka pun kelihatannya sangat serius.

Lion memilih berdiri di samping sebuah pilar dekat dengan mereka, sambil menunggu mereka menyelesaikan urusan mereka dan Rupanya keberadaan Lion tidak di sadari alvaro Aloe dan ke lima sahabatnya.

"Gue minta maaf Al, gue bener bener gak ngelakuin apa apa. Gue di jebak al gue di jebak sama netha," jelas Alvaro.

Entah kalimat ini sudah yang keberapa kali namun Alvaro tak bosan untuk mengucapkannya.

"Lepasin gue varo!! Gue gak butuh penjelasan apapun itu. Kita udah kelar! gak ada apa apa lagi, gue harap lo bisa ngejauh dari kehidupan gue," lirih Aloe.

Tak bisa ia pungkiri kalau rasa sayangnya ke Alvaro masih sangat besar, tapi rasa sakitnya pun tak kalah besar saat mengingat video itu.

"Gue mohon Al...lo satu satunya harapan yang gue punya. Gue gak mau jauh dari Lo," air mata Alvaro melongos begitu saja.

Dia menangis, yah mungkin hal ini sangat menyakitkan baginya. Bagaimana tidak Alvaro dan Aloe sudah bersama sejak mereka berada di bangku Kelas 6 SD.

Awalnya hanya bermain main ingin menikah di masa depan namun, ternyata benih benih itu hadir saat mereka sudah menginjak bangku SMP.

Aloe pun tak bisa membohongi dirinya agar tetap kuat air mata gadis itu membasahi pipi nya, namun tetap saja rasa sakitnya belum bisa ia lupakan begitu saja.

"Pergi! varo pergi! " perintah Aloe dengan suara bercampur isakan tangisnya.

"Gue mohon Al, gue bakal lakuin apa aja, asal lo mau maafin gue," 

Semua ini tak luput dari pandangan ke Lima anggota L.Queen.

Mereka memang membenci Alvaro tapi mereka juga tidak bisa menghakimi Alvaro karena mereka tau bagaimana hubungan ke dua orang ini.

"LO GAK BUDEK KAN? GUE BILANG PERGI, YAH PERGI!" teriak Aloe susah payah.

Alvaro tersenyum miris

"Bahkan sekarang lo udah bisa ngebentak yah Al, sejauh itu kah masalah ini," batin Alvaro.

"Gue bakal selalu ada di sisi lo, apapun yang terjadi," Kata Alvaro sebelum akhirnya ia pergi dari sana.

Lion yang dari tadi diam kini menimbang nimbang apa ia harus keluar sekarang ataukah ia harus kembali.

Namun sebelum itu...

"Loh Es balok sejak kapan lo di situ?"tanya Dina.

Tersadar kalau kata kata itu tertuju padanya Lion langsung keluar dan menunjukan dirinya.

"Kebetulan lewat," sungguh alasan macam apa ini.

"Lo kata ini jalan umum apa, pake acara kebetulan lewat segala," celetuk Zilla.

Aloe segera mengalihkan pandangannya saat Lion menatap ke arahnya, segera mengusap bekas Air matanya.

Lion menghampiri Aloe dan menarik tangannya lembut.

"Ikut gue," tegas Lion tak ingin di bantah.

Aloe hanya pasrah dan mengikutinya begitu juga dengan yang lainnya.

🦁🦁🦁🦁

Sunyi itu adalah gambaran kelas saat ini.

"Kasian yah gue liat Alvaro sama si Al, kenapa gitu harus ada si cewek gatel itu," greget Zilla.

"Gue juga kasian, hubungan mereka tuh awalnya bagus banget bahkan melampaui kata perfect and couple goals," tambah Yosma.

"Dari yang gue dapatin tentang netha, kalau dia itu putri dari pasangan Andra dan andin, pengusaha di bidang pangan yang jadi rekan kerja Ayah Alvaro. " jelas Caca.

"Apa jangan jangan, mereka di jodohin kayak di w*****d gitu?" heran Dina.

"Cuma dua kemungkinan guys.

Satu dijodohin, yang ke dua netha tertarik dengan Alvaro, dan maksain buat ada ikatan antara mereka," Kali ini mikes mengutaran isi pikirannya.

"Bisa jadi, obsi yang ke 2 deh,"imbuh zilla.

"Ho.oh lagian kan, orang tuanya Alvaro kan udah tau, kalau mereka pacaran," Yosma angkat bicara.

"Dan masalahnya di sini, kenapa Lion ikutan di teror?" tanya Caca.

"Mungkin karena, Lion dekat sama AL," jawab Dina.

"Semua masih rumit untuk di pecahkan," final Yosma.

Sementara itu di dalam mobil milik Lion.

Aloe tengah memakan makanan yang di belikan Lion tadi sebelum datang ke sini.

"Gak sarapan?" tanya Lion.

"Gak" 

"Yaudah habisin,"

Di angguki oleh Aloe. Beberapa menit kemudian...

Saat ini Aloe sudah menyelesaikan aktivitas makan makan nya.

"Mantan?" tanya Lion.

"Mantan apanya? Varo?" Kali ini Aloe kembali bertanya.

"Iya cowok tadi!" 

"Oh...dia emang mantan," sambil tersenyum getir mengingat kembali.

Topik kali ini menemui jalan buntu Lion diam seribu bahasa dari raut Aloe bisa di tebak gadis ini belum bisa melupakan mantannya itu.

Ada rasa tak suka dan rasa sakit tiba tiba muncul dalam hati Lion.

Sungguh indah dunia tanpa ikatan.

Saat Aloe hendak menyebrang ke arah sekolanya, kembali lagi sebuah mobil ingin menyeretnya.

Sialnya kali ini Lion terlambat dan Aloe benar benar terpental jauh di hadapannya.

"ALOEEEEERAAA!!!" teriak Lion.

Segera menghampiri Aloe yang hampir kehilangan kesadarannya.

Wajah Aloe memucat, darahnya kali ini banyak yang terbuang.

"Princess, bangun hey," kata Lion sambil gemetaran gendong tubuh Aloe.

Dan membawanya ke rumah sakit.

Rumah sakit kusuma adalah rumah sakit yang menjadi tempat Aloe di rawat.

Mata Aloe masih sempurnah tertutup rapat sejak terakhir kali ia kecelakaan.

Lion tak henti hentinya menyalahkan dirinya.

Pintu ruang rawat Aloe di buka secara kasar.

Satu tonjokan berhasil di dapatkan Lion, dan pelakunya adalah Revan.

"Gimana lo bisa kecolongan? Lo tau kan ini bisa bahayain nyawa Aloe. Lo lupa? kemarin dia juga keluarin banyak darah, lagi lagi hari ini dia harus kehilangan darah," bentak Revan.

Amarah Revan memuncak bagaimama tidak Aloe sudah ke dua kalinya mengalami kecelakaan.

Lion hanya diam dan menerima semuanya ini.

"Udah van, udah!" Aksa maju untuk menenangkan ketuanya itu.

"Bang, sini gue bantuin" kata kevlar sambil menyodorkan tangannya ke hadapan Lion.

"Gimana ceritanya Aloe bisa kayak gini?" tanya Dina.

"Tadi pas mau balik ke sekolah tiba tiba ada mobil yang nabrak Aloe, mungkin awalnya mo nyeret tapi karena Aloe refleks mundur makanya kena tabrak," jelas Lion memegang pangkal hidungnya.

"Orang ini udah keterlaluan bangat," kesal mikes.

🦁🦁🦁🦁

"SAYA KAN SUDAH BILANG JANGAN SAMPAI DIA KENAPA NAPA!!!" teriak sang bos.

"Ma-maaf kan saya Tuan," kata si anak buah dengan nada gagap.

"INGAT KELUARGA ANDA TIDAK AKAN BAHAGIA," 

"Saya mohon tuan jangan sakiti keluarga saya, anda bisa ambil nyawa saya sebagai gantinya-" belum sempat menghabiskan kata kata nya pria ini sudah terkapar tak berdaya.

"Jangan main main dengan api," 

🦁🦁🦁🦁

Jam dinding sudah menunjukan pukul 8 malam.

Ke dua orang Tua Aloe menatap iba ke sang putri yang masih setia menutup matanya.

"Masalah apa lagi ini yah, kenapa harus di alami Al," dalam isakan tangis sang bunda mulai berbicara.

Raegal menipiskan bibirnya dan menatap nyalang ke sang putri.

"Putri Ayah kuat ayo dong buka matanya, kamu jangan nyaman nyaman tidurnya. Kalau kelamaan nanti ayah sama bunda kesepian," kata sang ayah sambil memegang tangan putrinya.

Audy melihat suaminya itu dengan tatapan yang sangat sulit di artikan.

Tangan Aloe perlahan menunjukan pergerakan.

Mata gadis itu perlahan mulai terbuka, tatapannya mengabur dan mulai menyesuaikan dengan objek di hadapannya.

"Di mana ini?" tanya Aloe dengan suara serak.

"Al sayang kamu gak papa kan nak, maafin bunda dan ayah yang gak becus jagain kamu nak," kata sang bunda dalam isakan tangisnya.

"Bunda gak salah kok, jangan sedih Al gak papa kok bunda," kata Aloe meyakinkan sang bunda.

🦁🦁🦁🦁

Lion menatapi dinding ruangannya dengan tatapan kosong, ancaman orang itu ternyata bukan candaan. 

"Hallo! Bantuin gue bisa gak sa?" kata Lion dalam panggilannya.

"..."

"Gue kirim via email ok." 

"..."

Panggilan itu terputus, tanpa menunggu lama lama Lion segera mengirimkan nya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status