Raul memutuskan kembali ke Kastil bersama dengan Alice, hari sudah larut malam dan setelah makan mereka berdua pergi ke kamar. Alice menyisir rambutnya didepan cermin dan masih memikirkan tugas yang Kevin terima.
Alice berbalik melihat Raul, "Apakah tidak apa-apa jika Nuna tahu kalau kau mengirim Kevin pergi ke misi yang berbahaya. Jangan lupa jika Nuna menganggapnya seperti Adiknya sendiri !""Kevin itu sudah menjadi Kesatria Aura Bintang empat dan sangat kuat. Kau juga harus paham benar jika aku Raul sangat menghargai Bawahanku, aku tidak akan memberikan misi dimana itu diluar batasan mereka semua. Impiannya adalah menjadi Kesatria dan kau harus tahu jika itu tidak mudah, jika dia tidak terbiasa menghadapi krisis maka suatu saat dia akan mati begitu pula dengan mereka. Kevin dan yang lainya sudah menyanggupinya dan tentunya pernyataan mereka harus dipertanggung jawabkan, dia akan kembali dan menang karena Bawahanku tidak boleh kalah dari orang-orang lemah." RaulDisisi lain Kerajaan Suci terjadi keributan dan banyak orang berkumpul, para Keturunan Pahlawan dikalahkan dalam pertarungan oleh seorang Pria bernama Owen. Gereja mengumumkan jika mereka sudah menemukan kandidat Pahlawan baru yang tidak lain adalah Owen.Owen dapat menarik Pedang Suci dan mendapatkan pengakuannya, bahkan Raja Kerajaan Suci memberinya gelar Duke secara langsung dan merupakan Kesatria Aura Bintang 6. Setelah munculnya kembali Pahlawan yang baru maka itu menandakan pertarungan antar Ras akan dimulai lagi.Niat dan tujuannya masih sama yaitu merebut setengah Benua dari Pasukan Iblis Neraka yang menakutkan. Gerbang Neraka mungkin masih tersegel namun keberadaan Raja Iblis Lucifer adalah tantangan tersendiri baginya.Tapi sebelum melakukan itu Owen berniat mendapatkan peringkat pertama sebagai orang terkuat diseluruh Benua. Dinding yang harus dia lewati adalah Pembunuh Naga Kesatria Aura Bintang 8, sekalipun dia punya kemampuan Pedang Suci masi
Raul langsung menggunakan Warp Portal dan menuju Kerajaan Istas, kedatangannya kali ini bukan untuk menemui Lucas melainkan langsung menuju Kerajaan Law. Raul tidak membawa siapapun bersama dengannya dan ingin menghadang rombongan Pahlawan.Disisi lain Kerajaan Law saat ini terjadi perang internal dan Pasukan Pemberontak memulai dominasinya. Ville sudah membangun koneksi dengan Bangsawan lain dan membentuk Pasukan besar, kedatangan Kevin dan yang lainya membuat kekuatan mereka menjadi lebih besar dan hanya masalah waktu saja sampai mereka berhasil menduduki Ibukota Kerajaan.Tapi saat ini kabar mengenai informasi datangnya Pahlawan membuat Ville merasa cemas, Hendrik juga berusaha menghubungi Raul dan menunggu perintah darinya. "Apakah sudah ada kabar dari Tuan ?" Tanya Ville dengan cemas.Hendrik menggelengkan kepalanya, "Untuk sekarang tahan dulu dan jika situasinya berubah maka kita hanya bisa mundur. Siapa yang menduga jika Master Menara Sihi
Owen menarik Pedang Suci dan lapisan Aura emas menyelimuti bilahnya. Owen bergerak sangat cepat dan sudah berada didepannya, Raul menangkis serangan itu dan ledakan yang cukup kuat hingga membuatnya terhempas kebelakang. Raul merasakan lengannya sakit dan semangat yang menggebu-gebu, Owen tidak berharap jika Raul akan menghadapi serangannya secara langsung. Namun melihat kondisinya saat ini sepertinya tubuhnya memang sangat kuat."Untuk menghargai duel ini aku tidak akan menggunakan kemampuan khusus milikku." Owen menunggu Raul untuk menyerangnya dan dia ingin bertarung secara adil."Gunakan itu." Raul berdiri dan Pedang hitam miliknya memancarkan Aura kegelapan yang menakutkan.Nyala api biru yang panas menyatu dan Owen dapat merasakan suhu panas yang menusuk, dua elemen dan kekuatan yang luar biasa. Setelah melihat ini takutnya Owen harus mengerahkan tenaga ekstra untuk melawan Raul."Pahlawan !" Semua Kesatria yang dibelakang sedikit
Setelah dua hari sejak pertarungan kabar kekalahan Pahlawan Owen ditangan Raul menyebar begitu cepat, dalangnya tidak lain adalah Lucas dan saat ini Owen sedang mendapatkan perawatan di Kerajaan Istas karena cederanya. Lukanya tidak sampai mengancam nyawa tapi akan butuh beberapa hari lagi sampai dia benar-benar pulih.Alice, Nuna dan Violin yang menunggu dirumah dengan sabar akhirnya merasa lega. Setelah mendengar kemenangan Raul melawan Pahlawan membuat mereka bertiga merasa sangat puas, bahkan Rain tidak bisa berhenti tertawa bersama Nan karena mimpi para Kepala Keluarga sebelumnya sudah terpenuhi ditangan Raul.Kerajaan Suci tidak menanggapinya dengan serius karena Owen belum lama menjadi Pahlawan, dia masih harus terbiasa dengan kekuatannya dan kekalahan adalah hal yang biasa. Tapi banyak orang mulai memiliki spekulasi mereka sendiri, Raul jauh lebih mudah dari Pahlawan Owen dan potensinya jauh lebih tinggi dari siapapun. Layaknya badai besar nama Ke
Disisi lain Kerajaan Istas di Kediaman yang disiapkan untuk Pahlawan, saat ini Owen sudah bangun dan tidak berharap jika dia akan kalah. Mengingat kembali serangan mengerikan yang Raul lakukan membuatnya sangat mengerti arti dari kekuatan."Gila.... serangan itu seperti gelombang tsunami yang menelan segalanya." Owen memegang kepalanya dan merasakan semangat baru.Pedang Suci bercahaya dan spirit berbentuk peri kecil bernama Bell keluar, "Lain kali berhati-hatilah tanpa kemampuan Suci kau mungkin sudah mati. Untung saja dia tidak memiliki niat untuk membunuhmu !" "Lagi pula aku tidak mati." Owen tidak terlalu peduli dengan hal lain."Huh... jadi kejadian yang sama terulang kembali dan ini ulah dari Keturunan Roso." Bell terbang dan duduk dipundak Owen."Apa maksudmu... kenapa kau tahu tentang Keluarga Roso ?" Tanya Owen dengan penasaran."Pahlawan pertama dulu juga mengalami hal yang sama dan kalah dalam pertarungan melawan Roso
Setelah beberapa hari perjalanan akhirnya mereka tiba di Kerajaan Law, suasana terlihat sangat hidup dan secara khusus Raul mendapatkan sambutan dari Ville. Namun Raul tidak ingin terlibat dalam urusan politik dan akhirnya meminta Barco yang mengurus sisanya.Perjanjian damai sekaligus pembentukan aliansi tidak bisa dihindari semua pihak, walaupun Kerajaan Prius mendapatkan kerugian banyak tapi mereka tidak bisa mengabaikannya atau tiga Kerajaan lain akan bergerak menyerang mereka. Raul memuji kinerja Hendrik dan Kevin karena menyelesaikan misi dengan baik. Tentu saja Nuna cukup senang mendengar peningkatan Kevin dan akhirnya impiannya berjalan. Perjamuan diadakan dan banyak Bangsawan yang mencoba mendekati Raul untuk bersulang, nama Raul sudah sangat terkenal sejak perang terakhir kali dan kemenangannya atas Pahlawan. Sosok yang menakutkan di medan perang sekaligus disegani banyak orang kuat, bahkan Raja Kerajaan Priest bersikap hormat kepadanya.
Raul mendapatkan panggilan dari Ayahnya dan berbicara soal masalah yang terjadi, Veron menunggu kedatangannya diperbatasan Wilayah Selatan dan juga tentang masalah Kapten Gin. Raul tidak berharap jika ada orang liar yang berani membuat kekacauan ditempat tinggalnya.Alice masih bersyukur karena tidak terjadi sesuatu hal buruk terhadap Ayah dan Kakeknya, disisi lain mereka melihat ekspresi Raul yang dingin dan sepertinya pertarungan ini tidak akan berakhir baik."Ayah tidak perlu cemas karena aku akan mengurusnya secara pribadi." Raul meyakinkan Ayahnya untuk tidak memikirkan serius masalah ini.Rain mengangguk, "Dengarkan ini Raul... Kapten Gin adalah orang yang sudah bersama Keluarga Roso sangat lama dan orang yang setia. Sekarang tangannya sudah dipotong dan sulit untuk memegang Pedang, Keluarga Roso selalu menghargai kesetiaan lebih dari apapun dan balaskan dendamnya." "Aku akan memberikan hal yang bagus untuknya setelah kembali." Raul mengert
Veron melakukan gerakan menusuk dan Aura dingin yang pekat menyelimuti Tombaknya, karena Raul datang kepadanya langsung maka dia akan menyelesaikan semuanya dengan satu serangan ini dan akan mengambil kepalanya.Raul tidak bergeming sedikitpun atau menunjukan ketakutan, dia melompat terus menerus dan berlari menuju kearah Veron. Nyala Api Biru menyelimuti tubuhnya dan jubahnya berkibar, Qi Murni difokuskan kepada satu titik dan Raul siap untuk menarik Pedangnya. Aura dingin Veron tidak dapat menembus suhu panas api biru, ini menunjukan jika Raul memang adalah lawan yang kuat baginya."Matilah Raul." Jarak antara keduanya semakin berdekatan dan semua orang bersiap untuk gelombang benturan Aura mereka.Raul membuka matanya, "Seni Pedang Iblis." *Kling.*Pedang ditarik keluar dari sarungnya dan tebasan yang sangat cepat terarah, bilah Qi Murni yang tajam dengan nyala api biru yang kuat menerjang langsung kearah Veron. Ujung Tombaknya berben
Alice tersenyum dan bertanya, "Karena semua sudah diputuskan maka hanya tinggal masalah pengaturan saja nanti." "Jangan terburu-buru karena untuk beberapa hari ini kita punya malam yang panjang. Lagi pula aku sudah berjanji kepada anak-anak untuk memberikan Adik yang lucu." Raul memeluk Nuna dengan erat dan mencium lehernya."Sepertinya kau sangat suka dengan anak-anak." Violin tidak menyangkal keinginan Raul."Tentu saja dan aku juga menyukai prosesnya... memangnya apa yang lebih menyenangkan dari mendapatkan cinta istri-istriku yang cantik." Raul sudah sangat bergairah dan membawa mereka masuk kedalam.Saat ini mereka tidak dapat berpikir dengan jernih dan untuk memuaskan Raul membutuhkan banyak usaha lebih. Raul tidak membiarkan mereka bertiga lepas darinya dan memuaskan hasratnya yang besar.Dalam jangka waktu yang singkat aturan tak tertulis yang harus dipatuhi oleh semua makhluk hidup dibuat oleh Raul sendiri. Semua Ras bisa tingga
Setelah beberapa bulan akhirnya Raul sampai di Kediaman Keluarga Roso, semua anggota Keluarga berkumpul dan apa yang paling penting Raul mendapatkan pelukan hangat Istri dan Anak-Anaknya sekarang.Nick sudah mengatur segala urusan bersama dengan Alice dan memberikan pemakaman serta kompensasi yang layak didapatkan Kesatria Keluarga Roso yang gugur dalam medan Perang.Tidak sedikit Bangsawan yang datang untuk melihat Raul namun mereka semua diabaikan olehnya, baginya semua itu tidaklah penting dan Raul sudah membuat keputusan yang berani agar Keluarganya lepas dari pemerintahan Kerajaan Vanguard.Rosalin duduk dipangkuan Raul dan memakan kue kesukaannya, mendengar perkembangannya yang sekarang sudah bisa menggunakan Aura membuat Raul sangat senang dan kemungkinan bakatnya juga tidak sedikit."Kau sudah cukup besar sekarang dan masih suka duduk dipangkuan Ayah." Raul mengusap kepala Rosalin dan mencium pipinya."Biarkan saja." Rosalin menga
Disebuah Pegunungan berapi yang sangat tandus Bellzebub sedang bersembunyi didalam Gua buatan tangannya sendiri. Kebenciannya terhadap Raul tidak akan bisa reda begitu saja dan karena Raul semua rencananya menjadi berantakan.Sewaktu pertarungannya Bellzebub benar-benar sudah mati ditangan Raul, serangan sekuat itu tidak dapat dia tanggung dan kekuatan alam memang sangat mengerikan. Alasan mengapa dia masih bisa hidup sampai sekarang karena menggunakan Sihir terlarang Iblis yaitu inkarnasi darah.Bellzebub tahu jika peluangnya untuk mati sangatlah kecil namun bukan berati dia tidak bisa kalah, namun dari sekian banyaknya perhitungan dia tidak menyangka jika akan berakhir ditangan Raul yang merupakan pion yang dia kembangkan.Bellzebub sudah menyembunyikan esensi darahnya didalam sebuah botol, ketika mati maka dia bisa bangkit kembali melalui darah itu dan walaupun bayarannya adalah kekuatannya yang melemah namun setidaknya semuanya sangat sepadan dari pada
Setelah melakukan perjalanan beberapa minggu akhirnya Nick dan Pasukan Kesatria Keluarga Roso sudah kembali. Kabar kemenangan Raul menyebar dengan sangat cepat dan ketiga Istrinya merasa sangat lega mendengarnya.Namun karena alasan khusus Raul tidak bisa kembali terlebih dahulu dan menstabilkan energinya, Alice dan yang lainya tidak mempermasalahkan hal seperti itu dan akan dengan sabar menunggu Raul pulang.Pemakaman bagi Kesatria Keluarga Roso yang mati dijalankan dan dipimpin langsung oleh Alice, mereka semua sudah memberikan bantuan besar dan Keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan kompensasi yang layak.Terlalu banyak kerusakan yang diciptakan dalam perang kali ini, beberapa Kerajaan yang sudah hancur kemungkinan besar akan sulit berdiri kembali dan sekarang dunia akan memasuki era yang baru.Rudra menarik lengan Kevin dan bertanya, "Paman... dimana Ayahku ?""Tuan baru saja menyelesaikan pertempuran besar dan dia akan kembali s
Qi Divine yang sangat kuat menyembur keluar bersama dengan Aura Raul, jumlah energi yang dia simpan tidak terbatas dan sekarang Raul akan menggunakan Seni Beladiri ciptaannya sendiri yang dia gabungkan dengan kekuatan Dunia."Kau memang hebat karena sudah mampu mengerahkan potensi sepenuhnya dari kekuatan Inti Dunia. Walaupun aku sudah kehilangan pengakuan tapi kekuatanku sama sekali tidak menurun, sekarang aku akan menjawab tantangan darimu dengan serius." Tubuh Pendragon diselimuti nyala api yang sangat panas dan suhunya naik ketitik ekstrem.Keputusan Raul untuk membawa Pendragon masuk kedalam ruang tak terbatas sudah sangat tepat, dengan kekuatan ini mungkin akan memberikan daya hancur yang menakutkan dan membuat Dunia hancur berantakan.Spirit Raul perlahan terbentuk dan sosok besar yang memegang Pedang terlihat sangat kokoh, semua hal berada dibawah kendali Raul sekarang dan Pendragon menerjang Raul dengan sangat brutal.Keduanya saling bera
Raul mendesak Auranya dan melesat seperti aliran angin yang cepat, dia masih belum terbiasa dengan kemampuan hebat ini namun sudah memahami cara kerja dari kekuatannya yang sekarang.Pendragon merasa jika ada energi yang bergerak kearahnya dan nafas api yang besar menyembur kedepan. Gelombang panas dari Api Naga yang sangat kuat tiba-tiba saja dipotong oleh Raul dengan tebasan Pedang yang cepat, "Ternyata kaulah yang mendapatkan kehendak dari Inti Dunia dan menjadi pelindung dunia." Pendragon kembali kebentuk setengah Monster dan sorot matanya terlihat dingin."Kau sudah meninggalkan dunia ini dan berniat menghancurkannya, apakah kau pikir Inti Dunia akan berada dipihakmu. Kau mungkin masih punya kekuatan tapi aku yang sekarang mampu melawanmu." Raul terlihat ganas dan tidak akan melewatkan kesempatan ini."Coba lakukan itu." Raul dan Pendragon melesat bersamaan.Cakar Naga dan Pedang yang tajam saling beradu satu sama lain, tidak sepert
Pendragon membakar tubuh dan Jiwa Lucifer sampai menjadi abu, kali ini dia tidak akan membiarkan Lucifer bangkit kembali dan memastikan kemenangan yang dia miliki. Bahkan sampai sekarang dia sama sekali tidak terkalahkan dan Pendragon layak menjadi seorang Dewa.Disisi lain Jiwa Raul masih melayang dikehampaan dan kali ini dia benar-benar sudah mati, bahkan dengan semua kekuatannya itu masih tidak cukup untuk mengalahkan Dewa Naga Pendragon.Sebagai Pendekar Seni Beladiri manifestasi Jiwanya jauh lebih kuat, terlebih Raul masih tidak bisa menerima jika dia tidak bisa melindungi Keluarganya lagi. Bayangan Istri dan ketiga Anaknya terlintas didala dirinya, Raul merasa sangat tidak senang dan baginya ini adalah Neraka yang sebenarnya."Apakah tidak ada kesempatan lagi... aku sungguh tidak rela semuanya berakhir seperti ini." Raul terlihat sangat sedih dan untuk pertama kali dalam hidupnya dia merasa depresi.Raul bukanlah Individu yang takut menderit
Pendragon menatap Raul dengan dingin dan tertawa, "Lalu mari kita lihat apakah keyakinanmu itu nyata atau tidak." Bola Api yang sangat besar terbentuk dari Aura Pendragon dan ukurannya sudah menyerupai matahari yang bersinar terang dilautan bintang. Raul merasa jika kekuatan ini sangatlah gila dan tidak masuk akal.Lucifer bahkan tidak sempat bereaksi melihat semua kegilaan ini dan Dewa Naga Pendragon terlalu kuat untuk mereka hadapi berdua. Raul mencengkram erat Pedangnya dan merasa jika kekuatan penghancur ini dilepaskan maka kerusakannya pasti akan sangat parah."Buktikan sekarang apakah keyakinan yang kalian punya itu sesuai dengan apa yang kalian ucapkan." Pendragon menurunkan tangannya dan Bola api yang sangat besar itu turun kebawah seperti meteor jatuh."Sialan." Lucifer melirik kearah Raul dan berteriak, "Kita harus menghancurkannya jika tidak semua orang akan mati karena ledakannya." "Aku tahu." Raul menarik Pedangnya dan ener
Dewa Naga Pendragon terbang diatas langit dengan sosoknya yang perkasa, Lucifer dan Raul terus menerus menyerangnya namun itu belum cukup bagi mereka untuk memberikan luka yang serius.Kekuatan dari Inti Dunia yang berada didalam tubuh Pendragon membuatnya dapat memulihkan diri dengan cara yang instan. perwujudan dari nama Dewa bukanlah sekedar omong kosong seolah Raul sedang berhadapan dengan dunia ini."Berhentilah melawan dan terimalah kematian kalian berdua bersama dengan Dunia ini." Pendragon menyemburkan nafas api yang sangat besar kebawah dan Raul mengayunkan Pedangnya.Bola hitam muncul didepannya dan semua api itu ditelan masuk kedalamnya, Lucifer menatapnya dengan ekspresi yang dingin dan merasa sangat tidak senang. Lucifer sudah berlatih secara gila-gilaan namun tetap saja jaraknya terlalu jauh jika dibandingkan dengan Dewa Naga Pendragon."Katakan kepadaku... dunia seperti apa yang ingin kau ciptakan ?" Tanya Lucifer kepada Raul.